Search
Close this search box.

Strategi Pertumbuhan DPK untuk BPR

Description

Dalam industri perbankan, khususnya di lingkungan Bank Perkreditan Rakyat (BPR), kemampuan dalam menghimpun Dana Pihak Ketiga (DPK) merupakan indikator fundamental yang menentukan keberlanjutan dan kekuatan operasional bank. DPK menjadi sumber dana utama bagi BPR untuk melakukan penyaluran kredit, memperkuat struktur likuiditas, serta mendukung ekspansi bisnis. Pada era persaingan yang semakin ketat, tidak hanya dengan BPR lain tetapi juga dengan bank umum, fintech, koperasi, hingga layanan keuangan digital, kemampuan BPR dalam mengembangkan strategi pertumbuhan DPK harus semakin adaptif, kreatif, dan berbasis kebutuhan masyarakat.

Tantangan penghimpunan DPK bagi BPR semakin kompleks. Perubahan perilaku nasabah yang mengutamakan kecepatan layanan, kenyamanan digital, dan fleksibilitas produk menuntut BPR untuk melakukan inovasi dalam strategi pemasaran, penawaran produk, manajemen hubungan nasabah, serta penguatan brand. Selain itu, tingkat persaingan bunga, regulasi yang ketat, dan keterbatasan teknologi sering menjadi kendala bagi BPR dalam memperkuat posisi mereka di pasar pendanaan. Oleh karena itu, diperlukan pendekatan strategis yang tidak hanya berfokus pada peningkatan jumlah dana, tetapi juga memperkuat segmentasi pasar, membangun loyalitas nasabah, serta menciptakan proposisi nilai (value proposition) yang mampu membedakan BPR dari para pesaing.

Pertumbuhan DPK bukan hanya tugas divisi pemasaran, tetapi merupakan hasil kolaborasi seluruh unit—from frontliner, marketing, analis kredit, hingga manajemen. Pelayanan yang prima, komunikasi yang efektif, inovasi produk, kemampuan membangun hubungan jangka panjang dengan masyarakat, serta pemahaman mendalam terhadap karakteristik pasar lokal adalah elemen-elemen penting yang harus dikuasai oleh seluruh pegawai BPR. Selain itu, pemanfaatan media digital, kegiatan community engagement, dan strategi berbasis data menjadi kunci dalam meningkatkan efektivitas penghimpunan DPK pada era modern.

OBJECTIVE

  • Memahami peran strategis DPK dalam keberlanjutan dan pertumbuhan BPR.
  • Menganalisis kondisi pasar lokal dan potensi segmen nasabah untuk penghimpunan DPK.
  • Menyusun strategi pemasaran produk tabungan dan deposito yang efektif.
  • Mengembangkan kemampuan komunikasi dan pendekatan personal untuk meningkatkan akuisisi nasabah.
  • Mengoptimalkan peran frontliner (Teller, CS) dan Marketing dalam proses pengumpulan DPK.
  • Menggunakan teknik relationship marketing untuk meningkatkan loyalitas dan retensi nasabah.
  • Menerapkan strategi cross selling berbasis kebutuhan nasabah.
  • Memanfaatkan media digital sebagai alat pendukung peningkatan DPK.
  • Menyusun rencana kerja (action plan) pertumbuhan DPK yang dapat diimplementasikan oleh unit kerja masing-masing.

COURSE OUTLINE

  1. Peran Strategis DPK dalam Kesehatan BPR

    • Konsep dasar Dana Pihak Ketiga (tabungan, deposito)
    • Hubungan DPK dengan likuiditas, pertumbuhan kredit, dan profitabilitas
    • Analisis lingkungan bisnis yang memengaruhi persaingan DPK BPR
    • Tantangan dan peluang penghimpunan DPK di era digital dan persaingan terbuka
  2. Segmentasi Pasar & Analisis Kebutuhan Nasabah

    • Pemetaan karakteristik nasabah BPR (UMKM, pedagang, komunitas lokal, instansi)
    • Teknik segmentasi pasar untuk produk DPK
    • Menentukan target pasar yang potensial
    • Analisis kebutuhan dan preferensi nasabah berdasarkan perilaku dan demografi
  3. Strategi Produk DPK yang Kompetitif

    • Pengembangan dan diferensiasi produk tabungan & deposito
    • Penentuan fitur produk: bunga, biaya, hadiah, kemudahan transaksi
    • Value proposition DPK untuk memenangkan pasar
    • Menyusun bundling produk tabungan–kredit
    • Peran pelayanan prima dalam keberhasilan pemasaran DPK
  4. Teknik Pemasaran dan Penjualan DPK

    • Teknik akuisisi nasabah baru: direct selling, canvassing, networking
    • Personal selling skills bagi marketing BPR
    • Script komunikasi dan teknik presentasi yang efektif
    • Strategi persuasi tanpa tekanan (soft selling)
    • Pendekatan penjualan berbasis kebutuhan (needs-based selling)
  5. Relationship Marketing untuk Loyalitas Nasabah

    • Membangun hubungan jangka panjang dengan nasabah
    • Strategi menjaga hubungan agar nasabah tetap menempatkan dananya
    • Program edukasi dan engagement untuk meningkatkan retensi
    • Handling keberatan dan keberhasilan service recovery
    • Customer lifetime value (CLV) untuk produk DPK
  6. Strategi Pertumbuhan DPK Berbasis Komunitas

    • Strategi menggandeng komunitas lokal (pedagang, UMKM, asosiasi, sekolah, kelompok masyarakat)
    • Event-based marketing dan community activation
    • Kerjasama dengan desa, koperasi, dan pasar tradisional
    • Studi kasus keberhasilan BPR yang fokus pada komunitas lokal
  7. Digital Marketing untuk Meningkatkan DPK

    • Pemanfaatan media sosial sebagai sarana promosi DPK
    • Konten pemasaran yang efektif untuk produk tabungan dan deposito
    • Teknik membangun kepercayaan melalui kanal digital
    • Literasi keuangan digital untuk nasabah dan komunitas
  8. Modul 8 – Penyusunan Rencana Kerja Pertumbuhan DPK

    • Penyusunan target DPK yang realistis dan terukur
    • Membuat action plan untuk tim marketing dan frontliner
    • Indikator kinerja utama (KPI) untuk penghimpunan DPK
    • Monitoring, evaluasi, dan penyesuaian strategi
    • Workshop: merancang strategi 3–6 bulan untuk peningkatan DPK

Method

  • Pre-test
  • Presentation
  • Discussion
  • Case Study
  • Post-test

Facility

  • Training Amenities
  • Training Kit (Tas, Hand out, Flashdisk, Block note, Pulpen, dll)
  • Certificate
  • Souvenir
  • 2x Coffee Break, 1x Lunch

Contact Us

If you have any questions, send us a message!

Ready to Grow? Talk to an Expert Today!

Registration

Please enable JavaScript in your browser to complete this form.