DESCRIPTION
Dengan perkembangan ekonomi yang kompleks, kompetisi yang semakin ketat, serta “business environment” yang semakin rumit dan susah diramalkan, tentunya akan berdampak terhadap kualitas kredit suatu bank atau perusahaan. Kegagalan bank/ perusahaan dalam mengantisipasi risiko terutama risiko kredit dapat menyebabkan kerugian cukup besar bagi bank/ perusahaan. Sangatlah penting bagi suatu bank untuk dapat mengidentifikasi, mengukur, memonitor dan mengontrol tingkat risiko tersebut sehingga dapat mengurangi tingkat kerugian (loss rate) dan mengurangi biaya kredit (credit cost) termasuk menngurangi atau bahkan memininalisaikan biaya recoverynya.
OBJECTIVE
- Memahami konsep Manajamen Risiko secara umum dan Risiko Kredit secara khusus
- Mempelajari bagaimana bank mengelola Risiko Kredit (Kebijakan Risiko Kredit, Metodologi Dan Infrastruktur)
- Menguasai cara menghitung Risiko Kredit (Credit Scoring, Migration, Credit Portfolio Model)
- Memahami bagaimana membangun model Stress Testing
- Melakukan Risk Assessment dan Memitigasi Risiko kredit
- Membuat Proyeksi Tingkat NPL di masa yang akan datang
COURSE OUTLINE
1. Pengantar Manajemen Risiko Kredit
- Mengapa Bank Memerlukan Manajemen Risiko
- Definisi Manajemen Risko
2. Bagaimana Bank Mengelola Risiko Kredit?
- Infrastruktur
- Metodologi
- Kebijakan Kredit
3. Bagaimana Menghitung Risiko Kredit?
- Credit Scoring, Credit Migration, Credit Portfolio Model, Credit Exposure Model
- Parameter Risiko (PD, LGD dan EAD)
4. Implikasi Faktor Risiko
- Jenis Faktor-faktor Risiko
- Bagaimana Membangun Stress Testing Model dan Menyikapi hasil Stress Testing tersebut
- Berapa Besar Dampaknya Terhadap Pencadangan Kerugian Kredit (PPAP) ?
5. Studi Kasus : Risk Assessment Pada Personal Loan (KTA)
- Penilaian Risiko (Risk Assessment)
- Mitigasi Risiko
6. Proyeksi Tingkat NPL
- Menggunakan Faktor Makroekonomi
- Net Flow Analysis (Migration Rate)
- Vintage Analysis
METHOD
- Presentation
- Discussion
- Case study