Search
Close this search box.

Vendor Management System

DESCRIPTION Keberhasilan proses procurement, baik itu routine order, project procurement, atau emergency order, sangat ditentukan oleh bagaimana proses hubungan dengan vendor dilaksanakan. Seluruh kasus yang terkait dengan miskomunikasi, gagal serah, pemutusan kontrak, dispute, hingga fraud, seringkali bermula dari kurang harmonisnya relasi antara tim procurement dengan para vendor. Tim procurement perlu menerapkan metode vendor management yang strategik untuk menciptakan hubungan kerja yang berkelanjutan dengan para vendor, agar tercapai tujuan procurement untuk memperoleh best prices with best quality from best bidder. OBJECTIVE Mengelola & melaksanakan proses vendor management secara strategik & profesional Memahami critical point & key success factors dalam proses vendor management Mengidentifikasi, menganalisa, mengantisipasi & membuat solusi atas permasalahan yang terjadi Mengembangkan sistem vendor management yang baik, terukur & terencana Membuat keputusan yang efektif & efisien dalam proses vendor management COURSE OUTLINE Different Vendors for Different Types of Order Vendor Relationship Models Roles & Responsibilities in Vendor Relations Strategic Partnership SRM Modules as Supporting System Vendor Develoment Program Vendor Performance Management Continuous Improvement in Procurement Case Study & Discussion Sharing METHOD Presentation Discussion Case study

Outsourcing, Perjanjian Kerja & Aspek Hukum Hubungan Kerja

DESCRIPTION UU Ketenagakerjaan direncanakan akan melakukan revisi yang prosesnya sampai saat ini masih terus berlangsung. Untuk saat ini, mengenai ketentuan-ketentuan dalam ketenagakerjaan mengacu pada ketentuan perundang-undangan yang lama, yaitu UU No.13 Tahun 2003. Didalam Undang-Undang No.13 Tahun 2003 dibahas mengenai Ketenagakerjaan yang disebutkan bahwa hubungan kerja terjadi karena adanya perjanjian kerja antara pengusaha dan pekerja/buruh. Dan diperkuat lagi terbitnya Undang-Undang No.2 Tahun 2004 mengenai Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial yang memiliki dampak sangat besar dalam penanganan masalah-masalah perselisihan perburuhan di Indonesia. Meskipun Undang-Undang tersebut telah satu tahun terlambat untuk diimplementasikan disebabkan faktor teknis, Pemerintah, Januari 2006 lalu sudah melakukan tekadnya dalam menerapkan UU tersebut, yang sekaligus menghapuskan fungsi P4D maupun P4P yang selama ini berfungsi sebagai lembaga penyelesaian perselisihan perburuhan tingkat daerah dan pusat. Di dalam UU kedua tersebut telah diatur beberapa hal mengenai apa saja yang harus tertuang dalam perjanjian kerja, persyaratan dan konsekuensinya. Dimana terbagi kedalam 2 (dua) perbedaan yaitu : Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT), Perjanjian Kerja Waktu Tak Tertentu (PKWTT) dan Borongan Pekerjaan (Outsourcing), Penyelesaian Hubungan Industrial dan PHK. Namun, dalam perjalanan waktu ada beberapa peraturan yang akan berubah terkait dalam perlindungan mengenai hak-hak pekerja terutama dalam mekanisme teknis pembayaran pesangon pekerja yang di PHK. Direncanakan peraturan tersebut akan rampung pada tahun 2007 ini dengan melakukan hearing pada pihak-pihak yang terkait dalam penentuan kebijakan tersebut. Dalam pelatihan ini akan membahas masalah perancangan konsep perjanjian, penyelesaian dalam permasalahan hubungan industrial, dan manajemen PHK. COURSE OUTLINE Outsourcing Pemahaman Pengertian Outsourcing Outsourcing dalam Trend Bisnis Global dan Perspektif Pengusaha Syarat-syarat Penyerahan Sebagian Pelaksanaan Pekerjaan kepada perusahaan lain Syarat-syarat Pekerjaan yang dapat diserahkan Tata Cara Perijinan Perusahaan Penyedia Jasa Pekerja/Buruh Perjanjian Kerja (PK) Dasar hukum Pengertian Bentuk Jenis Isi PK Syarat pembuatan perjanjian kerja waktu tertentu (PKWT) Akibat hukum jika syarat-syarat PKWT dilanggar Peraturan Perusahaan (PP) Dasar hukum Pengertian Perusahaan yang diwajibkan membuat PP Tata cara pembuatan Isi Pengesahan Kewajiban pengusaha setelah PP disahkan Masa berlaku Perjanjian Kerja Bersama Dasar hukum Pengertian Syarat dan tata cara pembuatan Hal-hal yang harus dimuat dalam PKB Kewajiban pengusaha dan SP/SB/pekerja setelah PKB berlaku Masa berlaku Syarat perpanjangan atau pembaharauan Perbedaan PKB dan PP Waktu Kerja dan Istirahat Dasar hukum Waktu kerja sehari dan seminggu Waktu istirahat dan cuti Hak pekerja/buruh perempuan atas istirahat hamil/melahirkan Sanksi jika terjadi pelanggaran Upah Kerja Lembur Dasar hukum Pengertian dan ruang lingkup Syarat kerja lembur Kewajiban pengusaha yang mempekerjakan pekerja kerja lembur Dasar perhitungan upah lembur Cara perhitungan upah lembur Sanksi atas pelanggaran kerja lembur Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) Dasar hukum Pengertian dan ruang lingkup PHK yang dilarang Alasan PHK oleh : Pengusaha, Pekerja Prosedur/mekanisme PHK PHK yang tidak perlu penetapan dari PHI Skorsing Kompensasi akibat PHK Komponen upah untuk kompensasi akibat PHK Hak pekerja yang ditahan pihak berwajib PHK karena usia pensiun PARTICIPANT HR/Personal Director, HR/Personal Manager, HR Professional, Corporate Counsel/Pengacara, Staf Legal, Perusahaan konsultan (hukum, bisnis, HR, dan tenaga kerja) serta para praktisi HR. METHOD Presentation Discussion Case study

Restrukturisasi Kredit sebagai Dampak Covid-19 (Implementasi POJK No. 11/POJK.03/2020)

DESCRIPTION Akibat Pandemi Covid-19 rasio risiko kredit alias loan at risk (LaR) perseroan bisa meningkat hingga 11% yang disumbang dari kenaikan restrukturisasi kredit sesuai dengan paket stimulus yang dikeluarkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) POJK Nomor 11/POJK.03/2020 mengenai Stimulus perekonomian nasional sebagai Countercyclical dampak penyebaran corona virus disease 2019. Dalam memberikan restrukturisasi kredit, perbankan perlu menyusun kriteria dalam memberikan restrukturisasinya dengan menyusun skema acuan, seperti penurunan volume penjualan/pendapatan akibat penurunan demand, keterkaitan rantai suplai dan perdagangan dengan negara yang terdampak pandemi Covid-19. OBJECTIVE Setelah  mengikuti  Diklat  ini  peserta  dapat: Mengetahui apa yang mesti dilakukan perbankan terkait kondisi Covid-19 ini Mampu menentukan langkah strategis untuk mensiasati kondisi Pandemi Covid-19 Menentukan siapa yang layak untuk diberikan restrukturisasi dengan menyusun parameter-parameter tersendiri COURSE OUTLINE Restrukturisasi risiko dan manfaatnya POJK No. 11/POJK 03/2020 tentang Stimulus perekonomian nasional sebagai Countercyclical dampak penyebaran corona virus disease 2019 Penyusunan parameter restrukturisasi terkait covid 19 Penyusunan jenis-jenis atau fasilitas restrukturisasi Mitigasi risiko restrukturisasi terkait covid-19 Prosedur pengajuan restrukturisasi METHOD Presentation Discussion Case study

Account Receivable and Credit Risk Management

OBJECTIVE Setelah mengikuti pelatihan ini diharapkan peserta dapat memahami pengelolaan Accounts Receivable, Sumber-sumber, Penggunaan serta Pengendaliannya. COURSE OUTLINE 1. Pendahuluan Pengertian Receivable Tipe Receivable Pengertian Accounts Receivable Penyebab timbulnya Accounts Receivable Syarat-syarat dalam Accounts Receivable 2. Pengelolaan Accounts Receivable Pencatatan Pengklasifikasian Pelaporan 3. Pengendalian Accounts Receivable Pengendalian Piutang Dagang Resiko Piutang Tidak Tertagih Penetapan piutang tidak tertagih Pencatatan piutang tidak tertagih Pelaporan 4. Penagihan (Collection) Teknik melakukan penagihan Meningkatkan kualitas pelayanan 5. Pengelolaan Piutang Untuk Menaikkan Pendapatan Penanganan Piutang Pertimbangan Investasi dalam Tagihan Penggunaan Referensi 6. Manajemen & Analisa Kebijakan Kredit Standar Kredit Penilaian Kredit dengan 5-C Analisa Informasi Kredit Kriteria Kredit Dagang Penilaian Perubahan Kebijakan Kredit METHOD Pre-test Presentation Discussion Case study Post-test

Account Payable

DESCRIPTION Pengelolaan Accounts Payable sebenarnya tidak kalah pentingnya dibanding pengelolaan Account Receivable (A/R) karena sama-sama memberi dampak terhadap cashflow secara keseluruhan. Pelatihan ini dimaksudkan untuk mengajak peserta yang ingin mendalami berbagai aspek yang berpengaruh dalam pengelolaan hutang, baik yang bersifat strategis maupun best practices. OBJECTIVE                                                         Memberikan pemahaman yang komprehensip mengenai Account Payable dan praktek manajemennya. Meningkatkan kemampuan peserta dalam menganalisa dampak account payable terhadap cashflow. Membekali peserta dengan ketrampilan “best practice” dalam pengelolaan payables. Meningkatkan apresiasi dan tanggung jawab peserta terhadap peningkatan kinerja dan keberhasilan perusahaan secara umum. Mendapatkan pemecahan masalah yang mungkin dihadapi berkaitan dengan topik bahasan. Me-refresh/mereview kembali praktek manajemen yang digunakan selama ini apakah masih mungkin disempurnakan. COURSE OUTLINE Pengertian Dasar ”Nature” Accounts Payable Pengaruh Accounts Payable Terhadap Cash Flow Keputusan dalam Accounts Payable Analisa Accounts Payable Accrue Expenses dan Accounts Payable Pendekatan Strategi Procurement dalam Mengelola Payables Best Practice dalam Mengelola Payables METHOD Pre-test Presentation Discussion Case study Post-test

GREEN FINANCING

DESCRIPTIONPelatihan Green Financing menjadi semakin penting di tengah berkembangnya tren keuangan berkelanjutan dan kebutuhan untuk pendanaan proyek-proyek ramah lingkungan. Dengan meningkatnya kesadaran akan dampak lingkungan dan perubahan iklim, lembaga keuangan dan investor dituntut untuk mengintegrasikan aspek keberlanjutan dalam keputusan investasi dan pembiayaan mereka. Namun, masih ada gap pengetahuan dan keterampilan dalam menerapkan prinsip dan praktek green financing secara efektif.Pelatihan Green Financing dirancang untuk mengisi kekosongan tersebut dengan memberikan pemahaman mendalam tentang konsep, alat, dan strategi pembiayaan hijau. Peserta akan belajar tentang berbagai instrumen keuangan berkelanjutan, kriteria penilaian proyek ramah lingkungan, dan cara mengintegrasikan risiko lingkungan dalam analisis keuangan. Pelatihan ini bertujuan untuk membekali peserta dengan keterampilan yang diperlukan untuk mengembangkan dan menerapkan strategi pembiayaan hijau yang efektif.OBJECTIVE• Memahami konsep dan pentingnya green financing.• Mengidentifikasi instrumen keuangan berkelanjutan.• Menerapkan kriteria dan standar proyek ramah lingkungan.• Mengintegrasikan risiko lingkungan dalam analisis keuangan.• Mengembangkan strategi pembiayaan hijau.• Memahami kebijakan dan regulasi terkait pembiayaan berkelanjutan.COURSE OUTLINE• Pengantar Green Financing dan Keberlanjutannya.• Instrumen dan Produk Keuangan Berkelanjutan.• Kriteria dan Standar untuk Proyek Hijau.• Analisis Risiko Lingkungan dalam Keputusan Investasi.• Strategi Pengembangan dan Implementasi Pembiayaan Hijau.• Kebijakan dan Regulasi Pembiayaan Berkelanjutan.• Studi Kasus: Contoh Sukses Green Financing.• Teknik Negosiasi dan Komunikasi Efektif.• Kepemimpinan dalam Inisiatif Keuangan Hijau.• Pengukuran Dampak Lingkungan dan Sosial.• Tren Global dalam Green Financing.METHOD• Pre-test• Presentation• Discussion• Case study• Post-test

Manajemen Kepegawaian

DESCRIPTION Seringkali terjadi saling lempar tanggung jawab dalam pengelolaan pekerjaan di perusahaan. Terdapat beberapa orang yang bekerja di perusahaan merasa terbebani dengan pekerjaannya, sementara yang lain terlihat lebih santai. Kondisi ini memuat lingkungan kerja menjadi tidak kondusif. Bila dibiarkan akan memberikan dampak demotivasi dalam pekerjaan. Kondisi di atas, terjadi karena metode pembebanan pekerjaan belum dimiliki oleh perusahaan. Dan jikalau terjadi metodenya seringkali belum tepat. Sehingga hasilnya kurang begitu akurat. Metode yang dipakai adalah Work Load Analysis yaitu gambaran deskriptif dari beban kerja yang dibutuhkan dalam satu unit organisasi. Metode ini memberikan informasi tentang alokasi sumber daya karyawan untuk menyelesaikan beban kerja. Pelatihan ini menjamin anda dapat memahami secara praktis, sehingga dapat digunakan dalam pekerjaan di perusahaan. Pelatihan ini juga dilakukan secara gamblang sehingga mudah dimengerti karena dikembangkan berdasarkan pengalaman praktis di perusahaan. Model pembelajaran yang berhasil akan menjadi pola dalam pelatihan ini. OBJECTIVE COURSE OUTLINE METHOD FACILITY

Workload Analysis

DESCRIPTION Seringkali terjadi saling lempar tanggung jawab dalam pengelolaan pekerjaan di perusahaan. Terdapat beberapa orang yang bekerja di perusahaan merasa terbebani dengan pekerjaannya, sementara yang lain terlihat lebih santai. Kondisi ini memuat lingkungan kerja menjadi tidak kondusif. Bila dibiarkan akan memberikan dampak demotivasi dalam pekerjaan. Kondisi di atas, terjadi karena metode pembebanan pekerjaan belum dimiliki oleh perusahaan. Dan jikalau terjadi metodenya seringkali belum tepat. Sehingga hasilnya kurang begitu akurat. Metode yang dipakai adalah Work Load Analysis yaitu gambaran deskriptif dari beban kerja yang dibutuhkan dalam satu unit organisasi. Metode ini memberikan informasi tentang alokasi sumber daya karyawan untuk menyelesaikan beban kerja. Pelatihan ini menjamin anda dapat memahami secara praktis, sehingga dapat digunakan dalam pekerjaan di perusahaan. Pelatihan ini juga dilakukan secara gamblang sehingga mudah dimengerti karena dikembangkan berdasarkan pengalaman praktis di perusahaan. Model pembelajaran yang berhasil akan menjadi pola dalam pelatihan ini. OBJECTIVE COURSE OUTLINE 1. Perubahan Global 2. Analisa Beban Kerja (Workload Analysis) 3. Performance Modeling Approach 4. Tahapan Analisa Beban Kerja 5. Membuat Laporan Analisa Beban Kerja secara Komprehensif 6. Memahami tujuan, manfaat dan metode serta pendekatan yang digunakan dalam melakukan Workload Analysis secara tepat 7. Business Process Mapping sebagai dasar dalam pelaksanaan Workload Analysis 8. Penggunaan metoda analisa jabatan dan deskripsi pekerjaan sebagai salah satu upaya menetukan distribusi tugas secara efektif 9. Persiapan dan tahapan pelaksanaan Workload Analysis 10. Metoda penghitungan beban kerja berikut latihan melakukan penghitungan beban kerja 11. Penyusunan sumber daya manusia berikut latihan melakukan penghitungan rencana kebutuhan SDM dengan proyeksi kebutuhan jangka pendek dan jangka panjang perusahaan. METHOD FACILITY

PHP Web Application Using Laravel Framework

DESCRIPTION Seiring dengan tingginya permintaan pengembangan aplikasi web berbasis PHP menuntut developer untuk mempercepat proses pengembangannya. Pengembangan website akan terasa lebih mudah jika menggunakan tool yang tepat. Contohnya pemilihan framework php yang akan digunakan. Para developer berlomba-lomba membuat framework berbasis PHP agar struktur dasar sistem yang dikembangkan dapat digunakan berulang kali. PHP Framework membuat proses pengembangan aplikasi web menjadi lebih cepat dan responsif. Adapun PHP Framework yang paling populer selama 5 tahun terakhir ini dibandingkan dengan PHP Framework lainnya dengan komunitas pengembang yang besar dalam industri adalah Laravel. Laravel merupakan framework yang tepat untuk pengembangan aplikasi dengan kebutuhan backend yang kompleks, baik skala kecil maupun besar. Laravel menerapkan pola arsitektur Model-View-Controller (MVC). Dalam training ini peserta akan mempelajari konsep dan pemahaman dasar untuk mengembangkan aplikasi berbasis web dengan bahasa PHP dan framework Laravel. OBJECTIVE Memahami konsep pembuatan aplikasi web dengan framework Laravel Mampu mengikuti kaidah MVC pada framework Laravel Mampu membuat aplikasi web dengan framework Laravel COURSE OUTLINE Perkenalan Laravel Perkenalan Fitur Laravel Instalasi Laravel Laravel Route route parameter named route route prefix Laravel Controller basic controller middleware resource controller dependency injection request response Laravel View blade templates Laravel Database setting database database migration seeder query builder Laravel Eloquent model relationship Model, View, Controller Worklow SQLite Make simple project in Laravel CRUD Application Authentication and Authorization METHOD Pre-test Presentation Discussion Case study Post-test

Contact Us

If you have any questions, send us a message!

Ready to Grow? Talk to an Expert Today!