Search
Close this search box.

Waste Water Treatment Plant

DESCRIPTIONInstalasi Pengolahan Air Limbah (Waste water Treatment Plant) merupakan perangkat peralatan teknik yang memproses dan mengolah cairan sisa produksi sehingga cairan tersebut layak dibuang ke lingkungan. Kaitannya dengan pengelolaan lingkungan yang meliputi pencegahan, penanggulangan kerusakan, pencemaran, dan pemulihan kualitas lingkungan, menuntut dikembangkannya berbagai kebijakan dan program kegiatan yang didukung oleh sistem pendukung pengelolaan lingkungan. Sistem pendukung pengelolaan lingkungan tersebut harus dilakukan oleh SDM yang berkompeten yang akan memegang peran penting dalam pengoperasian sistem Instalasi Pengolahan Air Limbah di perindustrian dan mencegah kemungkinan terjadinya kesalahan prosedur dalam mengoperasikannya. Melalui pelatihan ini, peserta akan diberikan pengetahuan sebagai petugas lingkungan dan membekalinya dengan perangkat memadai untuk merencanakan, melaksanakan, melaporkan dan mengakomodasikannya. OBJECTIVE Memahami pengetahuan terkait dengan persyaratan hukum dan teknis pengolahan air limbah sebagai ketaatan dan ikut serta dalam program kelestarian lingkungan Menjadi SDM yang berkompeten dalam pengolahan air limbah Mengatasi permasalahan yang sering terjadi dalam Instalasi Pengolahan Air Limbah dan solusinya Mendapatkan update informasi terkait dengan isu lingkungan, teknologi WWTP terkini, dan teknologi-teknologi alternatif lainnya yang sangat bermanfaat dalam memperbaiki sistem WWTP di perusahaan. COURSE OUTLINE Pengantar Waste Waste Management Pendekatan Pengelolaan Limbah (Waste Water Management Approach): End-of-Pipe, Up-the-Pipe, Reuse, Recycle, Recovery, dll Karakteristik dan Evaluasi Air Limbah: TSS (Total Suspende Solid), TDS (Total Dissolved Solid), pH, BOD (Biological Oxygen Demand), COD (Chemical Oxygen Demand), dll Perawatan Fisik Air Limbah (Physical Treatment of Waste Water): Penyaringan (Screening), Grit Chamber, Penyamaan (Equalization), Penetralan (Neutralization), dll Pengolahan Kimia Air Limbah (Chemical Treatments of Waste Water): Koagulasi, Flokulasi, etc Pengolahan Biologis Air Limbah (Biological Treatments of Waste Water): Prinsip Pengolahan Limbah Secara Aerobik dan Anaerobik, Rotasi Kontraktor Biologis (Rotating Biological Kontraktor, dll) Pengelolaan Lumpur: Jenis Lumpur, Diagram Pengolahan Lumpur, Proses Pengolahan Lumpur, Penebalan Lumpur (Sludge Thickening), Stabilisasi Lumpur (Sludge Stabilization), Pengeringan Air Lumpur (Slude Dewatering), Pengeringan Lumpur (Sludge Drying), Pembuangan Akhir Lumpur Peraturan/Undang-Undang & Regulasi terkait Pengolahan Air Limbah (Regional Law, National Law, Peraturan Pemerintah, Global Law, ISO, dll) Chemical yang digunakan pada Process WWTP Apabila COD, BOD, Nitrite apa yang harus dilakukan Teknologi terbaru untuk Waste Water Treatmen Plant Cara Mengontrol Air Hasil Pengolahan Waste Water Treatmen Plant Cara Menghitung Volume Waste Water Treatmen Plant yang dibutuhkan untuk mengelola limbah air yang kita hasilkan. METHOD Presentation Discussion Case study

Hygiene Sanitasi dalam Perusahaan

DESCRIPTION Keracunan makanan atau yang dikenal dengan food poisoning, sering terjadi dan menimbulkan korban yang tidak sedikit. Disadari atau tidak, kejadian ini menimbulkan gangguan produktifitas kerja, dengan akibat timbulnya kerugian yang tak terbayangkan bagi perusahaan. Selain menimbulkan permasalahan kesehatan yang memakan biaya tidak sedikit, terhentinya produksi perusahaan baik karena sebagian pekerjanya sakit ataupun pekerja lain yang berhenti bekerja karena harus menolong korban, timbulnya permasalahan dari gugatan berkaitan dengan hukum dan menurunnya reputasi perusahaan, merupakan sumber kerugian lain bagi perusahaan. Untuk mencegah terjadinya hal seperti itu, maka sudah saatnya dilaksanakan usaha-usaha untuk meningkatkan kemampuan dan pengetahuan bagi pelaksana penyaji/pengelola makanan (foodhandler) yang dalam hal ini berperan sebagai ujung tombak. Food Safety Management Systems (Sistem-Sistem Manajemen Keamanan Makanan) berdasarkan ISO 22000 membantu organisasi untuk menatalaksana risiko-risiko yang berkaitan dengan makanan dan minuman. Sistem-sistem manajemen tersebut perlu memperhitungkan tidak saja peraturan dasar makanan dan praktek-praktek tempat kerja yang dapat diterima, tetapi juga meliputi rencana-rencana kemungkinan untuk terjadinya krisis seperti penarikan kembali produk. Semua jenis praktek tersebut membentuk dasar suatu Food Safety Management System. OBJECTIVE Meningkatkan kemampuan dan pengetahuan akan penanganan makanan secara benar, mulai dari penanganan bahan baku sampai kepada pengolahan dan penyajian Memahami Food Safety Management System berdasarkan ISO 22000:2005 dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. COURSE OUTLINE -Introduction to Food Safety Management System-Introduction to the ISO 22000:2005 series-Introduction to Food Safety-Peraturan perundangan yang terkait: UU Nomor 23/1992 tentang Kesehatan & Kepmenkes Nomor 715/Menkes/SK/V/2003 tentang Persyaratan hygiene sanitasi Jasaboga-Bahan Pencemar Terhadap Makanan-Penyakit Bawaan Makanan-Prinsip Higiene Sanitasi (Sanitasi Makanan & Minuman, Higiene Perorangan, Higiene Sanitasi Tempat Pengolahan Makanan (TPM), Pemeliharaan Kebersihan Lingkungan-Aspek Kesehatan Penjamah Makanan-Pengendalian Mutu Mandiri / HACCP-Supervisi Kantin dan Outbreak Investigation (MERP) Studi Kasus METHOD Pre-test Discussion Case study

Pengawasan Mutu Bahan Produk Pangan

DESCRIPTION Industri pangan di Indonesia dari tahun ke tahun semakin berperan penting dalam pembangunan industry nasional, sekaligus dalam perekonomian keseluruhan. Dengan semakin meningkatnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat serta perkembangan teknologi, menimbulkan inovasi produk olahan yang terus menerus dalam hal jenis, bentuk, kemasan, maupun teknik-teknik pemasaran terpadu. Industri juga dituntut untuk dapat menyediakan produk-produk pangan olahan yang menarik dengan mutu yang baik bergizi, aman serta memiliki harga jual yang terjangkau oleh daya beli masyarakat. Mutu bahan pangan tidak dapat ditingkatkan dan cenderung menurun dengan bertambahnya waktu. Upaya yang dapat kita lakukan hanya untuk menghambat atau menghentikan proses penurunan mutu tersebut. OBJECTIVE Setelah mengikuti pelatihan ini, peserta diharapkan : Mengetahui mutu dan penurunan mutu bahan pangan Mengetahui cara/ penerapan manajemen mutu Mengetahui prinsip produksi yang baik Mengetahui prosedur standar operasi sanitasi standar Mengetahui analisis bahaya dan penentuan titik kritis Mengetahui manajemen mutu laboratorium COURSE OUTLINE Sifat bahan pangan Mutu, kualitas serta faktor yang mempengaruhi mutu Penyebab kerusakan bahan pangan dan pencegahannya Penerapan dan pelaksanaan manajemen mutu Produksi yang baik Higiene dan sintasi Pengenalan HACCP Manajemen mutu laboratorium METHOD Presentation Discussion Case study

Contact Us

If you have any questions, send us a message!

Ready to Grow? Talk to an Expert Today!