Pengolahan Air (Water Treatment) untuk Perusahaan dan PDAM
DESCRIPTIONPengolahan air secara terpadu sangat penting untuk menghindari biaya yang tinggi, baik biaya yang ditanggung perusahaan maupun yang diupayakan oleh PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) yang berorientasi bisnis dan sosial. Pemilihan sumber air dan teknologi pengolahan yang tepat, ekonomis, dan dapat memenuhi baku mutu. Di perusahaan dan PDAM biaya yang terkait dengan pengolahan air antara lain biaya pembelian air baku, proses pengolahan air bersih dan pengolahan air limbah, serta distribusinya. Selain itu, juga diperlukan biaya untuk bahan kimia, perawatan berkala, dan kebutuhan energi. Oleh karena itu, diperlukan pemahaman mengenai pemilihan metode pengolahan dan optimalisasi pengolahan agar biaya yang ditimbulkan efektif dan efisien.Untuk mendapatkan kuantitas dan kualitas air yang diinginkan sampai ke operasi pengolahan dan perawatan sistem diperlukan keahlian yang tepat dan sesuai dengan pekerjaan yang ditanganinya. Hal ini perlu dipahami secara benar oleh para direktur, manager, supervisor dan operator mulai dari pengenalan karakteristik air hingga teknologi pengolahan air. Pelatihan ini juga sangat penting diikuti oleh bagian utilitas dan lingkungan di perusahaan serta oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten dan Kota. OBJECTIVE Peserta pelatihan memahami karakteristik kebutuhan air baik kualitas maupun kuantitas Peserta pelatihan mengerti prinsip-prinsip pengolahan air dan metode pengolahan yang dapat diterapkan Peserta pelatihan mampu melakukan operasi, proses dan pemeliharaan sistem pengolahan air Peserta pelatihan mampu mengkaji kemungkinan untuk melakukan daur ulang air COURSE OUTLINE Gambaran Umum Pengolahan Air Bersih: tujuan pengolahan air, perkiraan kebutuhan air, sampling sumber air, perancangan sistem pengolahan, prinsip pengolahan air Karakteristik Air Baku: contoh sumber air, kandungan polutan air, alternatif unit proses dan operasi pengolah air, prinsip kerja beberapa unit operasi, karakteristik organik dan anorganik air Screening dan Filtrasi: kriteria desain screening, proses penyaringan, komponen utama filter, jenis media untuk filter, kriteria desain filtrasi, pencucian (backwash filter) Koagulasi – Flokulasi, Sedimentasi, dan Flotasi: jenis pengadukan, kriteria desain, perhitungan energi pengadukan, jenis-jenis impeller, aspek penting dalam operasi Disinfeksi: fungsi disinfeksi, tahapan proses disinfeksi, jenis-jenis dan cara kerja disinfektan Proses Oksidasi – Reduksi dan Pertukaran Ion: tipe reaksi oksidasi dan reduksi, proses pertukaran ion Proses Karbon Aktif: mekanisme adsorbsi, bahan dan jenis karbon aktif, faktor yang mempengaruhi proses adsorbsi Penyesuaian dan Pengendalian pH: fungsi pengendalian pH, proses pengendalian pH, senyawa untuk pengendalian pH Proses Membran: tujuan proses membran, penerapan proses membran, jenis modul membran, Pengelolaan Lumpur: jenis lumpur, diagram pengolahan lumpur, proses pengolahan lumpur, pembuangan akhir lumpur Teknologi Daur Ulang Air Limbah METHOD Presentation Discussion Case study
Manajemen Pengamanan Dan K3
DESCRIPTIONDalam dunia bisnis, faktor keamanan menjadi suatu aspek penting yang harus diperhitungkan demi keberlangsungan bisnis yang dijalankan serta keamanan dan kenyamanan semua pihak yang terlibat di dalamnya. Dimensi ancaman dan gangguan keamanan dari waktu ke waktu kian berkembang dengan beragam risiko dan dampaknya. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta meningkatnya kompeksitas persoalan masyarakat (social exclution) telah melahirkan beragam bentuk ancaman dan gangguan keamanan. Globalisasi mendorong semakin ketatnya persaingan, sehingga mendorong terjadinya gangguan keamanan. Beberapa ancaman yang dapat mengganggu stabilitas keamanan nasional berupa penyelendupan, bio terrorism, pembajakan, illegal trade atau goods serta lainnya.Untuk mengatasi hal tersebut diperlukan suatu sistem manajemen pengamanan organisasi yang sampai saat ini sudah banyak terdapat berbagai sistem yang sudah diterapkan. Sistem Manajemen Pengamanan adalah bagian dari manajemen secara keseluruhan yang meliputi struktur organisasi, perencanaan, tanggung jawab, pelaksanaan, prosedur, proses dan sumber daya yang dibutuhkan bagi pengembangan penerapan, pencapaian, pengkajian dan pemeliharaan kebijakan pengamanan dalam rangka pengendalian risiko yang berkaitan dengan kegiatan usaha guna mewujudkan lingkungan yang aman, efisien dan produktif. Untuk memastikan bahwa sistem tersebut dapat diterapkan dengan konsisten dan dilaksanakan sesuai dengan tujuannya diperlukan suatu pengelolaan terhadap sistem tersebut.Selain faktor keamanan , Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja juga sangat penting. Berdasarkan PP No. 50 Tahun 2012 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3). Dalam pasal 3 dijelaskan bahwa setiap perusahaan yang mempekerjakan tenaga kerja sebanyak 100 orang atau lebih dan/atau mengandung potensi bahaya yang ditimbulkan oleh karakteristik proses atau bahan produksi yang dapat menyebabkan kecelakaan kerja seperti peledakan, kebakaran, pencemaran dan penyakit akibat kerja, wajib menerapkan SMK3. OBJECTIVEPelatihan ini dimaksudkan untuk menciptakan sistem pengamanan, keselamatan dan kesehatan di tempat kerja dengan melibatkan unsur manajemen, tenaga kerja, kondisi dan lingkungan kerja yang secara profesional terintegrasi untuk mencegah dan mengurangi kerugian akibat ancaman, gangguan dan/ atau bencana serta mewujudkan tempat kerja yang aman, efisien dan produktif. COURSE OUTLINE Pendahuluan Peraturan Kepolisian Republik Indonesia Nomor 24 tahun 2007 Standar Sistem Manajemen Pengamanan Metodologi Penerapan Sistem Manajemen Keamanan Self-Assessment (Gap Analysis) Pelatihan Pemahaman Persyaratan C-TPAT atau ISO 28000 Desain Sistem Manajemen Keamanan C-TPAT atau ISO 28000 Pembuatan Prosedur san Penerapan Sistem Manajemen Keamanan Audit (Assesment) Penerapan Sistem Manajemen Keamanan Tugas dan Fungsi Pokok Satuan Perngamanan Struktur Organisasi Pembinaan Satuan Pengamanan Hubungan dan Tatacara Kerja Pengawasan dan Pengendalian Evaluasi dan Penilaian Pemberlakuan Sanksi Konsep dasar dan prinsip-prinsip serta implementasi Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan (SMK3) di perusahaan. Maksud dan Tujuan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) OHSAS 18001:2007 Pengenalan dan interpretasi Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) OHSAS 18001:2007 Metode Penyusunan SMK3 Mengelola Kinerja SMK3 di tempat kerja Hazard Identification and Risk Assessment Implementasi dan Pengenalan Sertifikasi SMK3 METHOD Presentation Discussion Case study
Plaxis 3D
DESCRIPTIONPLAXIS 3D adalah paket elemen hingga ditujukan untuk Analisis Tiga Dimensi Deformasi dan Stabilitas dalam Rekayasa Geoteknik. Konfigurasi Tiang Pancang yang pada umumnya digunakan adalah konfigurasi segi-empat padahal tidak menutup kemungkinan bentuk konfigurasi yang lain seperti segi-tiga atau segi-lima dapat menghasilkan efisiensi yang lebih baik dalam menahan beban Aksial dan Lateral. Perhitungan efisiensi dan daya dukung untuk konfigurasi segi-empat sangatlah mudah untuk diselesaikan tetapi untuk bentuk konfigurasi yang lain perhitungan manualnya sangatlah susah. Ditambah lagi dengan adanya tanah yang berlapis-lapis menyebabkan reaksi tanah yang tidak linier. Pelatihan ini sangatlah dibutuhkan dalam dunia Teknik Sipil khususnya Geoteknik dikenal Program Perhitungan Soil and Rock Mechanics yaitu PLAXIS 3D. COURSE OUTLINE Pengenalan Plaxis 3D Geometry & Calculations Structural Elements in Plaxis 3D Modelling of a Raft Foundation Plaxis Output Modelling of Piles in Plaxis 3D Modelling of a Piled Group Foundations An Overview of Soil Models Modelling of Embankments Embankment Exersice Modelling of Groundwater Modelling of Excavations (or Tunnels) Penggunaan Plaxis 3D Analisa Stabilitas Lereng dengan Plaxis Contoh Kasus, Desain Pondasi dan Dinding Penahan Tanah untuk Kontruksi Tower Transmisi METHOD Presentation Discussion Case study
Penyusunan SLF (Sertifikat Laik Fungsi)
DESCRIPTIONUntuk terwujudnya bangunan gedung yang andal harus memenuhi persyaratan teknis administratif bangunan gedung sesuai dengan fungsinya. Oleh karena itu, bangunan gedung sebelum dimanfaatkan harus diterbitkan Sertifikat Laik Fungsi Bangunan Gedung. Pemerintah Daerah sesuai kewenangannya, menetapkan Sertifikat Laik Fungsi Bangunan Gedung. Pedoman Sertifikat Laik Fungsi Bangunan Gedung ini berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 25/PRT/M/2007 tanggal 9 Agustus 2007. Sertifikat Laik Fungsi adalah sertifikasi yang diterbitkan oleh Walikota atau Pejabat yang ditunjuk berdasarkan hasil pemeriksaan kelaikan fungsi gedung baik secara administrasi maupun teknis untuk dapat dimanfaatkan.SLF didapat dengan mengajukan permohonan secara tertulis kepada Kepala Dinas Pengawas dan Penerbitan Bangunan, dengan melampirkan: Kartu Tanda Penduduk (KTP) Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) Surat Bukti Kepemilikan Tanah Ijin Mendirikan Bangunan (IMB) Laporan Hasil Pengkajian Teknis Bangunan Gedung As Built Drawing Bangunan Gedung Masa berlaku SLF untuk bangunan ditetapkan dalam jangka waktu 5 tahunUntuk perpanjangan SLF pada masa pemanfaatan diterbitkan oleh Pemerintah Daerah dalam jangka waktu 5 tahun. SLF ini bisa dimiliki oleh pemilik bangunan setelah melalui serangkaian pengecekan kelayakan bangunan. Dalam Perda (Peraturan Daerah) yang khusus mengatur tentang bangunan gedung dijelaskan, beberapa hal yang harus di cek meliputi ventilasi, sanitasi, saluran air hujan, instalasi listrik, pencahayaan serta kekuatan bangunan menghadapi bencana (gempa, kebakaran). Pelatihan ini akan membahas penyusuan kajian teknis bangunan untuk pengajuan SLF. COURSE OUTLINE Pedoman Penyusunan SLF sesuai dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 25/PRT/M/2007 tanggal 9 Agustus 2007 Penyusunan Kajian Teknis Bangunan, meliputi Evaluasi dan Analisis Dokumen Gambar Perencanaan Gambar Arsitektual Gambar Struktur Gambar ME (Mekanikal Elektrikal) Gambar Plumbing (Pemipaan) Spesifikasi Rencana Bahan Material Gambar Lift dan Ijin dari Depnaker Gambar Anti Petir dan Ijin dari Depnaker Gambar Genset Perhitungan Struktur Bangunan Hasil Pengujian Bahan Tanah Hasil Pengujian Beton Hasil Pengujian Baja Hasil Pengujian Tanah (Sondir) Dokumentasi Pelaksanaan Ijin Mendirikan Bangunan Perijinan dari Suku Dinas Pemadam Kebakaran Kontrak Listrik PLN dan Hasil Pengujian Conduit Perijinan Sumur Perijinan IPAL Hasil Test Air untuk Kolam Renang, Air Minum, dan Air Bersih Dokumen UKL/UPL atau AMDAL Sertifikat Layak Sehat Kendala dan Probem Solving dalam Penyusunan SLF di Lapangan Studi Kasus METHOD Presentation Discussion Case study
Sistem Proteksi Pembangkit
DESCRIPTIONPembangkit listrik merupakan perangkat yang menghasilkan energi listrik dari sumber energi mekanik, biasanya melalui cara induksi elektromagnetik. Proses ini dikenal sebagai pembangkit listrik (electricity generation). Dalam dunia industri, generator sangat berguna untuk mengatasi semua kegiatan dalam perusahaan yang membutuhkan ketersediaan energi listrik. Maka dari itu, keberadaan pembangkit ini harus dioperasikan secara benar.Kinerja generator selain dipengaruhi oleh aspek pengoperasiannya, juga sangat dipengaruhi oleh faktor pemeliharaannya. Kesalahan dalam melakukan pemeliharaan akan menyebabkan gangguan vibrasi dan menurunnya kemampuan sehingga kinerja unit juga ikut menurun. Untuk mengatasi masalah tersebut, diperlukan personel yang berkompeten dan ahli. Melalui Training Sistem Proteksi Pembangkit ini, peserta akan diberikan pembekalan mengenai teknik dan penerapan pemeliharaan generator yang tepat di unit pembangkit.Peserta akan diberikan pengetahuan dan pemahaman mengenai aspek-aspek engineering pada sistem pembangkitan tenaga listrik. Pembahasan dalam pelatihan ini akan lebih ditekankan pada pengoperasiannya, proteksi, dan pemeliharaan generator maupun sistem penggerak mulanya. OBJECTIVE Untuk meningkatkan pemahaman peserta mengenai electric power generator, cara pengoperasian, dan prinsip-prinsip dari masing-masing bagian utamanya Meningkatkan pemahaman tentang karakteristik generator sinkron dan tindakan pencegahan terjadinya bahaya Agar peserta memahami teknik menjalankan operasi paralel dan melakukan pembagian beban generator dengan benar Memahami cara untuk memeriksa prime mover (mesin diesel) karakteristik operasional dengan benar Meningkatkan pengetahuan tentang aspek perlindungan dan pemeliharaan aspek diesel generator set COURSE OUTLINE Pengantar Electrical Power Generation System Karakteristik Synchronous Generator Gas Turbine Engines Reactive Load Sharing Governor Generator Characteristics Excitation System Generator Operation Operasi Paralel Generator Insulation Testing Generator Testing and Maintenance METHOD Presentation Discussion Case study
Six Sigma (Yellow Belt)
DESCRIPTIONSix Sigma adalah metode yang menyediakan alat organisasi untuk meningkatkan kemampuan proses bisnis mereka. Peningkatan kinerja dan penurunan variasi proses ini menyebabkan pengurangan cacat dan peningkatan laba, moral karyawan dan kualitas produk dan layanan. Six SIgma adalah proses intervensi dan alat statistik langkah demi langkah yang memungkinkan perusahaan untuk menginterpretasikan proses bisnis mana yang perlu diperhatikan, mengidentifikasi akar penyebab masalah, dan mempertahankan peningkatan.Ada beberapa level ketrampilan dan pengetahuan dalam Six SIgma yaitu Yellow Belt, Greenbelt, Black Belt Six Sigma Yellow Belt sangat cocok untuk kandidat yang baru di dunia Six SIgma dan memiliki peran, minat, atau kebutuhan untuk mengembangkan pengetahuan dasar. Yellow Belt adalah tingkat awal Six SIgma. OBJECTIVE Peserta mengetahui konsep dasar dan manfaat Six SIgma Peserta memahami tahapan DMAIC dalam Six SIgma Peserta memahami dan mampu mengenali cacat operational yang perlu diperbaiki untuk meningkatkan kepuasan pelanggan. Peserta mengetahui beberapa teknik statistik dalam Six SIgma sesuai dengan kualifikasi Yellow Belt Six SIgma Peserta mampu menggunakan Six SIgma Toolkit dan Template Six Sigma yang sesuai. COURSE OUTLINE Jelajahi dasar-dasar Six Sigma. Sejarah umum Six Sigma dan perbaikan berkesinambungan Dasar-dasar Six Sigma dan manfaat Six Sigma Tahapan Six Sigma : DMAIC (define, Measure, Analyse, Improve & Control) Voice of Customer (VOC) dari pelanggan, bisnis dan karyawan Mengenali peluang dan kesempatan Memilih proyek (Kasus Bisnis) Analisis Stakeholder Memetakan proses SIPOC (Supplier Input Process Output Customer) Defects Per Million Opportunities (DPMO) DPMO vs Sigma Level Project Charter & Plan Six Sigma Statistics; Mean, Median, Mode, StandarDeviasi Check Sheet Cause and Effect Diagram Histogram Pareto Chart Scatter Plot Teknik Data Collection Pengukuran Analisis system Root Cause Analysis Kapabilitas Proses Diagram X- Y Sistem Pengendalian Analisis Cost Benefit Control Plan Response Plan METHOD Presentation Discussion Case study
Lean Manufacturing System
COURSE OUTLINE Konsep Dasar Lean Manufacturing Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Implementasi Lean Manufacturing Prinsip-prinsip Dasar Implementasi Lean Manufacturing Metode Implementasi Lean Manufacturing Tools-tools yang Digunakan dalam Lean Manufacturing Seperti 7 (Seven) Waste 5S Kaizen Value Stream Mapping Line Balancing Total Productive Maintenance (TPM) Just In Time (JIT)/Pull System/Kanban System Inventory Control by Supply Chain Management (SCM) 7 Waste Penyebab Kegagalan Implementasi Lean Manufacturing METHOD Presentation Discussion Case study
Teknik Instrumentasi Level 2
COURSE OUTLINE Melakukan Komunikasi di Tempat Kerja Membaca Instrument Drawing Menerapkan K3LL di Lingkungan Kerja Teori Menggunakan Alat Bantu Teori Memasang Alat Ukur Teori Mengoperasikan Alat Ukur Teori Merawat Peralatan Instrumentasi Teori Melakukan Kalibrasi Alat Ukur Teori Melakukan Kalibrasi Sensor/Transducer Teori Melakukan Kalibrasi Transmitter Teori Melakukan Kalibrasi Input Output Controller Teori Melakukan Kalibrasi Control Valve Teori Membuat Instrument Drawing Menganalisa Trouble Shooting pada Peralatan Instrument Lapangan (Field Device) Mengatasi Trouble pada Peralatan Instrument Lapangan (Field Device) METHOD Presentation Discussion Case study
Teknik Instrumentasi Level 1
DESCRIPTIONSistem Instrumentasi pada suatu industri meliputi perangkat sensor besaran proses, pengontrol dan aktuator. Suatu pengontrol berfungsi menjaga proses agar bekerja pada kondisi operasi yang diinginkan. Untuk itu, pengontrol membutuhkan informasi mengenai kondisi proses dari sensor yang tersedia. Selanjutnya, pengontrol memutuskan besarnya pasokan energi yang diberikan kepada proses melalui aktuator agar proses dapat mencapai target produksi yang diinginkan.Setiap personil yang terlibat pada pembangunan dan pengoperasian sistem otomasi dan kontrol industri menyadari pentingnya pengetahuan tentang pemilihan, instalasi dan evaluasi instrumen. Hanya dengan instrumen yang dipilih sesuai kondisi proses dan dipasang dengan memperhatikan kondisi kerja terbaiknya yang akan menghasilkan informasi dengan akuratlah. Dengan sistem instrumentasi seperti inilah, sistem kontrol proses dapat berjalan dengan efisien dan optimal. OBJECTIVE Mengenal berbagai teknologi yang digunakan pada sistem instrumentasi. Memahami spesifikasi dan rancangan sistem instrumentasi. Memahami aspek-aspek instalasi dan pengoperasian instrumentasi. Menelusuri penyebab kegagalan instrumentasi. COURSE OUTLINE Peraturan Perundangan Pengunaan Alat Bantu Mengoperasikan Alat Ukur Merawat Peralatan Instrumentasi Melakukan Kalibrasi Alat Ukur Teori Melakukan Kalibrasi Sensor/Transduser Teori Melakukan Kalibrasi Transmitter Teori Melakukan Kalibrasi Controller Teori Melakukan Kalibrasi Control Valve METHOD Presentation Discussion Case study
Pemeliharaan Jalan Aspal
DESCRIPTIONPelatihan ini ditujukan bagi para praktisi pekerjaan aspal di lapangan, para perencana, pelaksana, pengawas dan pemelihara serta mereka yang terlibat atau berminat mendalami pekerjaan aspal. Pelaksanaan pekerjaan pengaspalan kelihatannya mudah. Namun, dalam praktek sering dijumpai kegagalan konstruksi jalan aspal (retak-retak, gelombang) yang disebabkan oleh tidak memenuhi syaratnya material jalan (agregat, aspal) dan rendahnya mutu perencanaan perkerasan.Melalui pelatihan ini, para peserta akan dilatih untuk memahami berbagai teknik pengujian material jalan (agregat, aspal), perancangan campuran aspal, pelaksanaan penghamparan dan pengendalian mutu di lapangan, serta kalibrasi AMP. Penyajian problem solving akan sangat membantu pemahaman mengapa selama ini jalan-jalan di seluruh pelosok tanah air cepat mengalami kerusakan. OBJECTIVE Memahami pentingnya pengujian aspal bagi keberhasilan pekerjaan jalan Memahami karakteristik material bahan jalan, rancangan campuran aspal (panas dan dingin), serta pengendalian mutunya di lapangan Memahami Job Mix Formula serta melakukan kalibrasi terhadap AMP Mampu melakukan pengujian aspal (baik di laboratorium maupun di lapangan) COURSE OUTLINE Perkembangan Teknologi Aspal Karakteristik Agregat dan Aspal sebagai Bahan Jalan Rancangan Campuran Aspal Panas (Hot Mix) Rancangan Campuran Aspal Dingin (Emulsi) Job Mix Formula (JMF) AMP dan Kalibrasinya Pengendalian Mutu Perkerasan Aspal Praktek Laboratorium dan Lapangan Site Visit Studi Kasus METHOD Presentation Discussion Case study
Relay Proteksi
OBJECTIVE Identify the Effects of Current Transformers (CTs) on Power Systems Protection. Recognize Protective Relay Coordination Related Disturbances and Outages. Collect the Required Data to Perform a Detailed Coordination Study. Derive Complete Protective Relay Device Settings to Protect the Electrical Power Systems Equipment. COURSE OUTLINE Introduction to Power Systems Relaying System Planning Power System Studies Phasor Fundamentals Relaying Principles Review of Short Circuit Calculations Fundamentals of Coordination Power Systems Grounding Symmetrical Components Ungrounded Systems Solidly-Grounded Systems Resistance-Grounded Systems Ground Fault Detection Methods Current Transformers Types, CT Ratios, Polarity Burden, Accuracy Classes, Saturation Calculations Protection Fundamentals Line, Cables, Feeders Medium Voltage Motors Power Transformers Protective Relay Schemes Directional Relays Differential Relays Ground Relays METHOD Presentation Discussion Case study
Pengolahan Air Bersih Layak Minum
DESCRIPTIONPengolahan air bersih untuk kebutuhan industri merupakan tantangan tersendiri dan dunia industri dituntut lebih untuk dapat mengoptimalkan pengolahan air bersih untuk memenuhi kebutuhannya. Berkembangnya jumlah penduduk, pertumbuhan ekonomi dan industri, pencemaran serta perubahan iklim global menyebabkan ketidakseimbangan ketersediaan air bersih di Indonesia. Saat ini hanya 20 persen air bersih yang layak minum dan baru 15 persen masyarakat yang mengakses air dari pengolahan air.Pengolahan air secara terpadu sangat penting untuk menghindari biaya yang tinggi, baik biaya yang ditanggung perusahaan maupun yang diupayakan oleh PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) yang berorientasi bisnis dan sosial. Bagi sebuah perusahaan yang berhubungan dengan pengelolaan air bersih, terutama untuk perusahan pengelola air minum (PDAM), pengelohan air bersih merupakan hal yang sangat krusial. Pemilihan sumber air dan teknologi pengolahan yang tepat, ekonomis, dan dapat memenuhi baku mutu. Di perusahaan dan PDAM, biaya yang terkait dengan pengolahan air antara lain biaya pembelian air baku, proses pengolahan air bersih dan pengolahan air limbah, serta distribusinya. Selain itu, juga diperlukan biaya untuk bahan kimia, perawatan berkala, dan kebutuhan energi. Oleh karena itu, diperlukan pemahaman mengenai pemilihan metode pengolahan dan optimalisasi pengolahan agar biaya yang ditimbulkan efektif dan efisien. OBJECTIVE Memahami mengenai karakteristik kebutuhan air kualitas maupun kuantitas Mengetahui prinsip-prinsip pengolahan air yang baik Memahami metode pengolahan terkini yang dapat diterapkan Memahami tentang operasi, proses dan pemeliharaan sistem pengolahan air Mampu mengkaji kemungkinan untuk melakukan daur ulang air COURSE OUTLINE Pengantar Lengkap tentang Pengolahan Air Bersih Pengantar Teknik Penyediaan Air Minum Kualitas dan Aspek Kesehatan Sistem Penyediaan Air Minum Sistem Pengolahan Air Karakteristik Umum Air Baku Berdasarkan Sumbernya Proses Koagulasi dan Flokulasi pada Bak Koagulator dan Flokuator Koagulasi-Flokulasi, Sedimentasi, dan Flotasi Proses Pengendapan pada Bak Pengendapan Proses Penyaringan pada Filter Screening dan Filtrasi Disinfeksi Proses Oksidasi-Reduksi dan Pertukaran Ion Proses Karbon Aktif Penyesuaian dan Pengendalian pH Proses Membran Pengelolaan Lumpur Teknologi Daur Ulang Air Limbah METHOD Presentation Discussion Case study