Life Cycle and Life Cost Cycle Management
DESCRIPTIONSalah satu strategi dalam pemeliharaan peralatan pembangkit listrik adalah Life Cycle Management (Manajemen Siklus Hidup) peralatan, khususnya pada sistem kontrol pembangkit listrik. Pelatihan ini dirancang untuk mendukung peningkatan performance dan menjaga keandalan mesin mesin pembangkit listrik, khususnya peralatan sistem kontrol yang terpasang serta dalam rangka mengikuti perkembangan teknologi system control dari pabrikan, maka diperlukan suatu strategi pemeliharaan jangka panjang dalam bentuk Life Cycle Management Control System. Selain LCM, pelatihan ini akan membahas mengenai Life Cost Cycle Management (LCCM) dimana sangat berkaitan dengan LCM. COURSE OUTLINE Pengantar Manajemen Siklus Hidup Bagaimana Life Cycle Management Digunakan dalam Praktik Mengkomunikasikan Hasil Life Cycle Management Life Cycle Management dan Stakeholder Desain dan Kontrol Keandalan Sistem, Pemeliharaan, dan Dukungan Applied Integrated Logistics Support (ILS) Dimensi dan Pengelolaan Optimal Suku Cadang Mengembangkan dan Menggunakan Model Biaya Life Cycle Management LCC Management Prosedur Cost Breakdown Structure (CBS) Metode Estimasi Biaya Metode Alokasi Biaya Langsung dan Tidak Langsung Manajemen Biaya Selama Life Cycle Cost Nilai Waktu Uang Analisis Resiko Identifikasi Driver Biaya Area of LCC Management Applications Pengembangan Model LCC Management Perkembangan Teknologi System Control (Automation) Perkembangan Operating System Strategy System Control (DCS & PLC) dari Pabrikan Menyusun Strategy Life Cycle Management dan Skema Obsolescence System Control METHOD Presentation Discussion Case study
ISO 17025 2017
DESCRIPTIONPelatihan iso 17025 2017 sangat penting untuk diikuti mengingat peranan laboratorium sangat menentukan dalam proses pengendalian mutu dan penjaminan mutu dari produk yang dihasilkan. Untuk mencapai kehandalan dan keakuratan hasil analisis antar laboratorium, maka laboratorium harus menerapkan manajemen laboratorium yang berstandar internasional yang mencakup sistem mutu dan teknis yang baik, yaitu standar ISO/IEC 17025:2005 – General requirements for the competence of testing and calibration laboratories. OBJECTIVE Memahami Persyaratan kompetensi laboratorium berdasarkan ISO 17025:2017 Memahami Interpretasi Sistem Manajemen ISO 17025:2017 Memahami Prinsip Dokumentasi Mutu Laboratorium Memahami Cara menyusun panduan mutu, instruksi kerja dan formulir untuk laboratorium COURSE OUTLINE Perbandingan ISO/IEC 17025 Versi 2005 & 2017 Persyaratan Umum Prinsip ketidakberpihakan & kerahasiaan Persyaratan Struktural Posisi manajer mutu Persyaratan Sumber Daya Prosedur baru terkait personil Kondisi fasilitas & lingkungan peralatan ketertelusuran metrologi Persyaratan Proses Permintaan, tender & kontrak Pemilihan, verifikasi & validasi metode Pengambilan sampel Penanganan item yang diuji atau dikalibrasi Rekaman medis Evaluasi ketidakpastian pengukuran Validasi hasil Pelaporan hasil persyaratan Manajemen Risiko & peluang Persiapan Transisi (Upgrading) ke versi 2017 METHOD Presentation Discussion Case study
Programmable Logic Controller & SCADA
DESCRIPTIONDewasa ini dunia industri telah berkembang dengan sangat pesat, salah satu indikatornya adalah munculnya automasi industri dan SCADA. Proses produksi yang dulu dikerjakan secara manual dan memerlukan banyak orang sekarang dapat dikerjakan secara otomatis dan tidak lagi memerlukan banyak orang. Para operator cukup menekan beberapa tombol lalu proses produksi dapat berjalan secara otomatis dari awal sampai akhir dan dapat termonitor serta tercatat datanya dengan baik walaupun operator berada di lokasi lain yang jauh dari tempat produksi.Programmable Logic Controller atau yang lebih kita kenal dengan istilah PLC merupakan suatu komputer yang didesain secara khusus untuk menangani aplikasi kontrol. Dalam sistem SCADA, PLC dapat difungsikan sebagai RTU maupun MTU sedangkan komputer difungsikan sebagai Human Machine Interface dan server untuk proses monitoring dan akuisisi data.Pelatihan ini dimaksudkan untuk memberikan penjelasan, pengetahuan dan keterampilan secara komprehensif mengenai PLC dan aplikasinya. Pelatihan ditekankan pada perancangan program, pemilihan peralatan I/O dan komunikasi serta penggunaan beberapa fungsi khusus seperti Timer, Counter, operasi aritmatik dan kendali dan beberapa program aplikasi beserta pengawatan peralatan I/O termasuk Human Machine Interface. COURSE OUTLINE Overview of PLC System dan LAN PLC Hardware: Rack, Power Supply and PLC Processor Input Output Module(Analog and Discrete Module) Wiring system and Communication Module Sensor(Input Devices) and Actuator(Output Devices) Interface Driver: Communication Software for Connectivity PLC Configuration: Procedure for Running a PLC Software programming: PLC’s Software Feature exploring PLC’s Memory(Memory Types, Partitions and Use) Numbering System: Miscellaneous and Use in PLC system Addressing System: I/O Mapping system in PLC Boolean Logic System: Fundamental PLC Programming Requirement Bit Instruction : Rung and Attributes, Contact and Coil Representation, Contact and Coil Programming, More Complex Contact and Coil Programming Timer Instruction and Counter Instruction: Fundamental Concept, Types and Function, Timer and counter Programming in PLC Comparison Instruction and Math Instruction Data Handling Instruction Program Flow Instruction Programming Method: Programming PLC Using State Based Design Sequential and Interlock Control Timer and Counter Programming Arithmetic/Logic Programming Application Programming (Level Controller, Batch Process Control, Temperature Controller) Wiring and Trouble Shooting Development System Introduction to Human Machine Interface(HMI) Introduction to HMI Software Feature HMI Window Maker (Developing Mode) I/O Server and OPC Connection HMI Tag name System HMI Animation Connection HMI Scripting System HMI Real-time & Historical Trending HMI Alarm & Event System HMI Security System HMI Operation Discussion Discrete I/O Analog I/O Timer Block Counter Block Bit Addressing Word Addressing Math Function Comparison Block Animation Table Simulasi Program PLC Setting IP Address, Subnet Mask, Gateway, dan Network PLC Transfer program dari PC ke PLC lewat Ethernet TCP/IP Transfer program dari PLC ke PC lewat Ethernet TCP/IP Menghubungkan PLC dan HMI melalui Ethernet TCP/IP Membuat sistem monitoring menggunakan HMI dan PLC Membuat sistem kendali menggunakan HMI dan PLC Export data ke MS Excel METHOD Pre-test Presentation Discussion Case study Post-test
Konsep dan Implementasi SCADA (Supervisory Control And Data Acquisition)
DESCRIPTIONProses pengumpulan data, pelaporan dari production lines, penanganan material maupun proses lain dalam tahapan produksi akan menjadi mudah apabila menggunakan sistem SCADA. Dengan sistem tersebut, karyawan akan memperoleh kemudahan mengakses data di tempat manapun mengenai titik proses produksi manapun, juga untuk mendapatkan grafik kinerja maupun hasil-proses, dan selanjutnya pelaporan dapat dibuat secara otomatis secara realtime berdasarkan data yang tersedia dalam format yang spesifik misalnya basis hari, basis akhir minggu maupun basis waktu yang lain. Pelatihan ini akan memberikan pengetahuan mengenai konsep SCADA dan teknik implementasinya dalam perusahaan. OBJECTIVE Memahami tentang SCADA Mengkonfigurasikan, mengoperasikan, dan me-maintenance SCADA System untuk mendapatkan hasil yang optimal dalam menunjang peningkatan kinerja production line. COURSE OUTLINE Pengenalan SCADA Terminologi dan Standard yang Digunakan dalam SCADA Konfigurasi dan Setup Komunikasi Membuat Projek (Grafik, Comment & Control) SCADA Device Alarm dan Trend (Real Time dan Historical Trend) Script Development Runtime Viewer Operation Arsitektur SCADA Generasi Pertama “Monolithic” Generasi Kedua “Distriibuted” Generasi Ketiga “Networked” Aplikasi SCADA System HMI (Human-Machine Interface) Supervisory Computer MTU (Master Terminal Unit) dan RTU (Remote Terminal Units) PID Regulatory Control dan PLC (Programmable Logic Controller) Infrastruktur Komunikasi Sistem dengan RTU Logic dan Sequential Programming Polling dan Data Logging PID Controller Programming DDE (Dynamic Data Exchange) Hystorical Database System Vijeo Citec, Schneider IFix, GE Cimplicity, GE RSView, Allen Bradley WinCC, Siemens Komponen Sistem SCADA Programming Software SCADA Implementasi Studi kasus dan diskusi METHOD Pre-test Presentation Discussion Case study Post-test
Painting and Coating System: Inspection, Maintenance and Repair
DESCRIPTIONCoating dan painting merupakan bagian penting untuk menstimulasi bagian permukaan logam agar terhindar dari bahaya korosi. Coating dan painting adalah teknik yang digunakan untuk mengontrol korosi dari permukaan logam dengan menjadikannya katoda dari sel elektrokimia . Metode paling sederhana untuk menerapkan adalah dengan menghubungkan logam yang akan dilindungi dengan logam lain untuk bertindak sebagai anoda dari sel elektrokimia.Pelatihan ini akan membekali peserta mengenai pengetahuan praktis dalam menangani korosi khususnya penyebab eksternal, bagaimana memilih dan menerapkan cat dan pelapis untuk layanan atmosfer, pembungkus bahan untuk layanan bawah tanah dan bawah air, teknik khusus dan bahan untuk zona laut dan splash lingkungan korosif, dan pendekatan praktis yang sederhana untuk merancang dan menerapkan proteksi katodik untuk aplikasi daratan dan lepas pantai. OBJECTIVE Memahami mengapa diperlukan proses Coating dan Painting. Jenis-jenis dan sifat dasar pelapis logam. Prasyarat dan persiapan permukaan sebelum proses Coating dan Painting. Aplikasi dan metode pelaksanaan Coating dan Painting. Kegagalan dalam proses Coating dan Painting serta trobleshooting-nya. COURSE OUTLINE Overview of Global Coatings and Paint Market Overview of Paint Technologies The Basic Role of Paint ingredients: Resins, Solvents, Pigments, Additives. Drying and Curing of Paints and Coatings: Conventional Paints, Waterborne Coatings, Powder Coatings, UV and EB Cure Technology Evaluation and Standard Test Methods Coping with Environmental Regulations Fundamentals of Adhesion Surface Preparation Corrosion Control by Coatings Color and Appearance in Coatings Coating Types and Properties Basic Formulation of industrial and Automotive Coatings Laboratory Visit and Paint Preparation Identifying Composition and Application Problems Coating Defects, Prevention Methods and Troubleshooting Why Paints Fail and What to Do About it METHOD Presentation Discussion Case study
Protective Relay SUTT
DESCRIPTIONDalam usaha untuk meningkatkan keandalan penyediaan energi listrik, kebutuhan sistem proteksi yang memadai tidak dapat dihindarkan. Sistem proteksi terdiri dari peralatan CT, PT, PMT, Catu daya dc/ac, relai proteksi, teleproteksi yang diintegrasikan dalam suatu rangkaian wiring. Disamping itu diperlukan juga peralatan pendukung untuk kemudahan operasi dan evaluasi seperti sistem recorder, sistem scada dan indikasi relai (announciator).Fungsi peralatan proteksi adalah untuk mengidentifikasi gangguan dan memisahkan bagian jaringan yang terganggu dari bagian lain yang masih sehat serta sekaligus mengamankan bagian yang masih sehat dari kerusakan atau kerugian yang lebih besar.Untuk sistem proteksi SUTT terdiri dari Proteksi Utama dan Proteksi Cadangan Jaringan. Proteksi Utama adalah sebagai berikut: distance relay, differential relay, directional comparison relay. Sedangkan untuk Proteksi Cadangan adalah sistem proteksi cadangan lokal : OCR & GFR, sistem proteksi cadangan jauh: Zone 2 GI remote. OBJECTIVE Mamahami urgensi system proteksi untuk jaringan SUTT Memahami implementasi protective relay dalam instalasi jaringan SUTT Melakukan perhitungan dan desain protective relay dalam instalasi jaringan SUTT Melakukan analisis dan troubleshooting COURSE OUTLINE Introduction to Power Systems Relaying System Planning Power System Studies Phasor Fundamentals Relaying Principles Review of Short Circuit Calculations Fundamentals of Coordination Power Systems Grounding Symmetrical Components Ungrounded Systems Solidly-Grounded Systems Resistance-Grounded Systems Ground Fault Detection Methods Current Transformers Types, CT Ratios, Polarity Burden, Accuracy Classes, Saturation Calculations Protection Fundamentals Line, Cables, Feeders Medium Voltage Motors Power Transformers Protective Relay Schemes Directional Relays Differential Relays Ground Relays Directional comparison relay METHOD Presentation Discussion Case study
The Tribology of Machine
COURSE OUTLINE Introduction Rolling bearings Types and nomenclature Load carrying capacity Selection, Installation & sealing Lubrication Plain Bearings Types and performance Thrust Bearings Journal bearings Rotor dynamics Process fluid Lubrication Bearing Failure Weibull analysis Rolling bearing failures Plain bearing failures Bearing failures brought in by participants Seals Basic types Mechanical seals Reciprocating seals Non-metallic piston rings Gears Types and principles Design and failure Couplings Types and performance Gear coupling design Coupling lubrication and failure Lubrication Lubricants Lubricants in service Reciprocating compressor cylinder lubrication Fire and explosion hazards Condition based maintenance Principles, Methods Setting up a system Practical experience Repair Methods METHOD Presentation Discussion Case study
Lean Production & Operation Manufacturing
OBJECTIVE Memahami Basic Concept Lean Management Mampu memahami teknik-teknik Lean Management Dapat mengintegrasikan teknik-teknik Lean Management Memahami dan mengimplementasikan langkah-langkah penerapan Lean Management COURSE OUTLINE Prinsip Dasar Lean Manufacturing Value Stream Mapping and Redesign Teknik-Teknik Lean Manufacturing:o Pull Productiono Takt Timeo Kanbano Work Cello Produksi dengan Jumlah Lot Kecilo Menekan Set Up Time dan Lead Timeo Standar Kerjao Autonomation (Jidoka)o Poka Yokeo Visual Control Tahapan Implementasi Lean Management Implementasi Software – Lean Manufacturing Studi Kasus “Lean Manufacturing” METHOD Presentation Discussion Case study
Pengoperasian Soot Blower System
DESCRIPTIONPada pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) berbahan bakar Batu Bara, Soot Blower merupakan alat yang sangat penting karena berfungsi untuk membersihkan tube pada boiler pada Heat Recovery Area (HRA) yaitu area Superheater, Economizer, Reheat, serta pada Air Heater dari kotoran/slag yang menempel. Soot Blower menyemprotkan uap panas auxiliary membersihkan dinding luar tube dan elemen heat exchanger pada Air Heater. Gas bakar sisa pembakaran di Ruang Bakar (Furnace) Boiler dinamakan Flue gas. Pada flue gas hasil pembakaran masih banyak mengandung abu. Abu cair yang terkandung didalam flue gas akan melekat dan membeku saat flue gas mencapai area pemanasan konveksi di HRA. Pengendapan abu cair akan sangat keras yang dikenal dengan istilah Bird Nesting. Sedangkan Fly Ash, abu padat yang melayang mengikuti aliran flue gas akan menempel di dinding elemen heat exchanger tube dan Air Heater yang akan menurunkan efisiensi pertukaran panas. Soot blower bekerja secara kontinue sesuai dengan jadwal skema periodik penyemprotan Soot Blower.Soot Blower berfungsi sebagai pembersih jelaga atau abu yang menempel pada pipa-pipa. Alat ini berada pada dinding-dinding samping kanan kiri ketel. Sootblower merupakan alat tambahan sekaligus alat pendukung pada boiler yang berfungsi sebagai pembers. Selain itu, sootblower juga berfungsi untuk membantu mempertahankan efisiensi boiler dalam kondisi stabil. Secara umum, sootblower berfungsi untuk membersihkan abu, debu dan jelaga yang menempel pada wall tube, pipa superheater, pipa reheater, pipa economizer dan air heater. OBJECTIVEa. Peserta memahami jenis-jenis Sootblowerb. Peserta memahami media untuk Sootblowerc. Peserta mampu memahami bagian-bagian Sootblowerd. Peserta mampu memahami cara kerja Sootblower COURSE OUTLINE Jenis – jenis sootblowera. Wall blowerb. Long retractable soot blower atau disebut juga IK (Insertetic Kinetic)c. Air Heater Blowerd. Fixed Roatating Media untuk sootblowera. Uap (Steam)b. Udarac. Air tekanan tinggi (High Pressure Water)d. Pemanas udara dual-media (Dual-media air heater) Bagian-bagian Sootblowera. Motor Elektrikb. Carriagec. Poppet Valved. Limit Switche. Power Supplyf. Beamg. Feed Tubeh. Gear Boxi. Lance Boxj. Nozzlek. Front Support Bracketl. Control Panel Cara Kerja Sootblower Root Cause Analysis pada Sootblower METHOD• Pre-test• Presentation• Discussion• Case study• Post-test
ASME PTC 4-1
DESCRIPTIONPerformance of the boiler, like efficiency and evaporation ratio reduces with time, due to poor combustion, heat transfer fouling and poor operation and maintenance. Deterioration of fuel quality and water quality also leads to poor performance of boiler. Efficiency test-ing helps us to find out how far the boiler efficiency drifts away from the best efficiency. Any observed abnormal deviations could therefore be investigated to pinpoint the problem area for necessary corrective action. Hence it is necessary to find out the current level of efficiency for performance evaluation, which is a pre requisite for energy conservation action in industry. OBJECTIVE Understanding of object & scope of PTC 4 – 1 Understanding of definition and description that used on PTC 4 – 1 Understanding steam generator performance test principle Familiar with test instrumentation Understanding of measurement methods Understanding steam generator performance calculation Know how to report of test result COURSE OUTLINE Introduction Object & scope of PTC 4 – 1 Definition and description term Performance test principle Instrumentation Measurement methods Performance calculation Report of test result METHOD Presentation Discussion Case study
Turbine System
DESCRIPTIONPembangkit Thermal adalah suatu sistem pembangkitan yang beroperasi dengan mengubah energi kimia menjadi energi panas. Energi kimia berupa bahan bakar yang diubah menjadi energi panas melalui proses pembakaran, kemudian dikonversikan menjadi energi mekanik untuk menggerakkan generator yang kemudian menghasilkan listrik. Dalam Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU), panas dikonversikan menjadi energi listrik (melalui energi mekanik).Sumber panasnya bisa berasal dari batu bara, nuklir, gas, minyak, maupun panas bumi. Efisiensi suatu PLTGU biasanya sekitar 25 sampai 50%. Efisiensi Thermal Pembangkit Tenaga Listrik adalah energi listrik yang dihasilkan dibagi jumlah bahan bakar yang dipergunakan. OBJECTIVE Merencanakan dan mengevaluasi keandalan operasi serta faktor-faktor operasi. Mengeluarkan rekomendasi untuk perbaikan agar Faktor Ketersediaan (EAF) dapat optimal. Melakukan first line maintenance. Melakukan optimasi dan efisensi kinerja operasi. Merencanakan dan mengelola bahan bakar serta mengevaluasi ketersediaan bahan bakar sesuai kebutuhan. COURSE OUTLINE Dasar-dasar Manajemen Operasi Ruang Lingkup Program Operasi Sistem Pembangkit Perencanaan Operasi Dasar Teori Turbin Uap dan Instalasinya Kerugian-kerugian pada Turbin Turbine System Protection Dasar Teori Generator dan Instalasi Listrik Indek Kinerja Pembangkit Operasi Troubleshooting Studi kasus METHOD Presentation Discussion Case study
Turbin (Seal Oil System dan Pengoperasian Turning Gear and Jacking Oil System)
DESCRIPTIONSealing System adalah sistem perapat yang terjadi di turbin dan generator. Turbin menggunakan sealing berupa steam yang bertujuan agar jika turbin tekanan tinggi, steam tidak keluar ke lingkungan dan jika turbin tekanan rendah agar steam tidak kemasukan sesuatu dari lingkungan. Sealing turbin yaitu berupa steam yang alirannya dimulai dari auxiliary steam HP turbine yang dikontrol oleh Gland Seal Steam Regulator (GSSR) kemudian masuk melalui labyrinth packing turbine untuk perapat dan keluaran berupa sisa steam dimanfaatkan panasnya oleh Gland Steam Condenser (GSC). Pelatihan ini akan membahas mengenai pengoperasian seal oil dan turning gear and jacking oil system pada mesin turbin. COURSE OUTLINE Overview Seal System Tujuan Seal Oil System pada Turbin Cara Pengoperasian Seal Oil System Pengoperasian Turning Gear and Jacking Oil System Overview Turbin Lube Oil System Turbine Lubricating Oil System Studi kasus METHOD Presentation Discussion Case study