Search
Close this search box.

Workplace Productivity Improvement

DESCRIPTIONPelatihan ini di persiapkan untuk mengetahui bagaimana menghilangkan gejala banyak keborosan di tempat kerja, Bagaimana meningkatkan produktivitas di tempat kerja dan bagaimana menumbuhkan budaya “ selalu ingin lebih baik “ di tempat kerja OBJECTIVE Mendapatkan pemahaman akan banyaknya keborosan di tempat kerja Mendapatkan metode untuk menghitung keborosan dan tingkat produktivitas di tempat kerja Mampu mengetahui keborosan-keborosan kerja yang perlu dihilangkan dan perlu dilakukan perbaikan Mendapatkan metode untuk menghilangkan keborosan kerja dan menemukan ide-ide perbaikan di tempat kerja COURSE OUTLINE Pengertian Produktivitas Kerja Konsep Pemetaan Produktivitas Analisis Operasi Analisis Keseimbangan Lini ( Beban Kerja ) Analisis Proses ( Metode Kerja ) Analisis Kecepatan Kerja Teknik Perbaikan Kerja Study Kasus METHOD Presentation Discussion Case study

Permit To Work (PTW)

DESCRIPTIONThe Permit To Work system is essential for controlling certain types of work that are potentially hazardous. The permit specifies the work to be done, limitations, hazard identification, the precautions to be taken, protective equipment, authorization etc . Permit To Work (PTW) forms are issued for different activities, i.e. Entry into Confined Spaces, Working at Height, Hot Works etc. The issuing of a permit should be strictly controlled and should only be issued by competent authorized personnel, the permit must also meet the legal organizational requirements. This training course will guide you through the relevant health and safety regulations and provide a practical experience of completing a permit to work form. This module works through the principles behind the Permit to Work system, providing examples of different types of permits and working through some of the general rules to be observed. OBJECTIVE Understand the importance of: Proper definition of the work-scope and method The identification of hazards and precautions necessary to mitigate them The responsibilities of yourself and others under the Permit to Work scheme Acquire knowledge and understanding of why Permits To Work should be implemented Understand the legal implications Be able to interpret information from a Work Permit Understand the duties under the Permit To Work system Be able to use a PTW system and complete relevant documentation Introduction Introduction to course objectives and administrative details Legal Responsibilities An introduction to the legal system, including the Health & Safety at Work Act 1974 and Depnakertrans RI relevant regulations Permit to Work (PTW) Key Players An examination of the relationship between those issuing permits and those working under PTW PTW documentation A general appraisal on the formwork used during PTW and the importance of an integrated approach to PTW use Practical application of PTW A practical based session including the filling in signing and completion of PTW Final questions METHOD Presentation Discussion Case study

Third Party Contract (Outsourcing) Management

OBJECTIVESetelah mengikuti pelatihan ini diharapkan para peserta mampu untuk memanage dan mencari strategi yang paling efektif dalam melakukan kebijakan outsourcing yang menguntungkan bagi perusahaan. COURSE OUTLINE Problematika pengaturan outsourcing, pengawasan dan penegakannya di Indonesia. Keuntungan dan Strategi Outsourcing Manajemen Resiko Melalui Perangkat Hukum Hukum Kontrak dan dan Negosiasi Tahapan Proses dalam Outsourcing Dasar Hukum Outsourcing yang Berlaku Menghindari dan Mengelola Sengketa Cara-cara Penyelesaian Sengketa Memotivasi dan Meningkatkan Kinerja Tenaga Kerja Outsoucing Mampu Mengelola Tenaga dan Jasa Outsourcing Secara Efektif dan Efisien Memahami Konsep dan Implementasi Outsourcing Management Dampak dari Pelaksanaan Strategi Outsourcing Evaluasi dari Hasil Pelaksanaan Outsourcing METHOD Presentation Discussion Case study

Power Plant Engineering

DESCRIPTIONPower Plant Engineering deals with the study of energy, its sources and utilization of energy for power generation. The Power is Generated by Prime Movers (example Hydraulic Turbines, Steam Turbines, Diesel Engines). Large amount of power is generated using prime movers in a site or layout called power plants, where all the equipments and machineries required for power generation is located. Energy may be defined as the capacity to do work. Energy exists in various forms, such as Mechanical Energy, Thermal Energy, Electrical Energy, Solar Energy etc. Electricity is the only form of energy, which is easy to produce, easy to transport, easy to use and easy to control. Electricity consumption per capita is the index of the living standard people of a place or country i.e. the utilization of energy is an indication of the growth of the nation. COURSE OUTLINE Power Plant: Fundamentals Boiler & Auxiliaries Combustion Turbines Electrical Generators Steam Turbines Heat Recovery Steam Generators (HRSG) Balance of Plant Systems Plant Operations and Maintenance Power Plant Performance METHOD Presentation Discussion Case study

Career Management

DESCRIPTIONKaryawan yang memiliki produktivitas dan loyalitas yang tinggi terhadap perusahaan merupakan dambaan setiap perusahaan. Produktivitas dan loyalitas yang tinggi sangat dipengaruhi oleh kepuasan kerja karyawan. Ada banyak faktor yang mempengaruhi kepuasan karyawan, salah satunya adalah pengelolaan karir yang baik di perusahaan. Setiap karyawan berkeinginan untuk mengembangkan potensi kemampuan dan keterampilannya serta mempelajari hal-hal yang baru dan memperluas wawasan. Keinginan tersebut dapat diakomodasi melalui jalur karir yang disediakan perusahaan. Selain meningkatkan kepuasan kerja karyawan, pengelolaan karir yang baik di perusahaan sangat membantu terlaksananya program kaderisasi, mengetahui dan mengantisipasi keinginan dan bakat karyawan serta mengetahui sejak awal tenaga kerja yang kurang/tidak terampil dan tenaga kerja yang tidak produktif guna diambil tindakan segera. Bagian Human Resources Development (HRD) merupakan pihak yang terkait dengan perancangan atau pengembangan sistem manajemen karir di suatu perusahaan. Oleh karena itu setiap karyawan di bagian HRD perlu dibekali pengetahuan yang cukup mengenai manajemen karir agar mampu merancang atau mengembangkan sistem manajemen karir yang tepat di perusahaan tempat bekerja. COURSE OUTLINE Hakikat karir• Pengertian karir, jalur karir, tujuan karir, perencanaan karir dan pengembangan karir.• Sifat karir• Pengertian dan tipe-tipe jangkar karir Karir dan Promosi• Harapan pegawai• Ciri-ciri jalur karir : panjang dan lebarnya• Pengaruh teknologi dalam membentuk jenjang karir• Promosi dari dalam dan pengadaan tenaga kerja dari luar• Masalah promosi dari dalam organisasi• Masalah pengadaan tenaga kerja dari luar• Jumlah tingkat promosi• Memilih siapa yang akan dipromosikan Perencanaan karir• Alasan mengadakan perencanaan karir• Keuntungan perencanaan karir• Perencanaan karir : suatu fungsi kepegawaian• Apa yang dikehendaki orang-orang dari karir mereka• Praktek perencanaan karir• Unsur-unsur program perencanaan karir• Tanggung jawab manajemen HRD atas perencanaan karir• Program perencanaan karir• Bagian HRD dan perencanaan karir• Perencanaan karir sekarang dan yang akan datang Pengembangan karir• Sosialisasi organisasi dan masalah karir awal• Masalah karir pertengahan dan karir akhir• Program pengembangan karir• Unsur-unsur pokok program pengembangan karir• Karir yang mempunyai batas maksimum rendah• Kegiatan dalam pengembangan karir METHOD Presentation Discussion Case study

Manajemen Pengelolaan dan Evaluasi Outsourcing

DESCRIPTIONKita sadari bahwa ketatnya persaingan tampaknya tidak memberikan banyak pilihan bagi perusahaan di seluruh penjuru dunia. Perusahaan dituntut untuk mampu memberikan layanan yang baik dan cepat, berkualitas namun dengan harga terjangkau sedangkan tidak menentunya kondisi ekonomi juga menuntut setiap perusahaan berpikir keras untuk menemukan cara-cara yang efisien dalam pengelolaannya agar tetap memperoleh laba di sisi yang lain. Oleh karena itu pula Bagian Human Resources Development (HRD) semestimya memiliki strategi strategi perencanaan dan pengelolaan SDM yang handal dan mampu menjawab kebutuhan perusahaan.Beberapa perusahaan tampaknya telah menyadari bahwa SDM merupakan asset dan modal yang luar biasa bagi pengembangan organisasi di masa yang akan datang namun tak dapat dipungkiri, bahwa biaya pengelolaannya pun tak kalah besar. Oleh karena itu pula, adanya penyedia jasa tenaga kerja atau sering disebut Outsourcing menjadi pilihan yang dipandang cukup strategis bagi perusahaan dimana akan banyak menghemat biaya perekrutan dan pengelolaan SDM. Namun, meskipun para karyawan outsourcing ini telah dikelola oleh vendor masing-masing hendaknya perusahaan tak lepas dari sebuah tanggung jawab dalam mengelola kerjasama dengan pihak vendor untuk menghindari permasalahan. Banyak vendor belum mampu menangkan kebutuhan kompetensi perusahaan yang kemudian menyebabkan turn over yang cukup tinggi yang mampu mempengaruhi kinerja perusahaan. Atau isi perjanjian yang kurang mengakomodir kebutuhan kedua belah pihak. Belum lagi perilaku baik kedisplinan maupun nilai-nilai dari para karyawan yang tampaknya menjadikan situasi kerja kurang kondusif. Pengelolaan vendor terhadap para karyawan yang dapat juga menyebabkan menurunnya kinerja mereka di dalam perusahaan atau persoalan persoalan lain yang hendaknya resiko-resiko tersebut dapat dipahami dan dihindari jika perusahaan memiliki pengetahuan yang cukup bagaimana mengelola kerjasama dengan vendor outsourcing. OBJECTIVE Memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada peserta mengenai aturan dan hukum terkait tenaga outsourcing Memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada peserta bagaimana merencanakan dan menyelenggarakan penyerahan pekerjaan yang baik dan benar kepada vendor Memberikan pengetahuan dan kemampuan terkait bagaimana membangun kerjasama dengan pihak vendor, menyusun surat perjanjian dan melakukan evaluasi kepada vendor Memberikan pengetahuan dan kemampuan kepada peserta terkait bagaimana melakukan analisa biaya untuk penyelenggaraan outsourcing Memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada perserta terkait Hubungan Industrial antara perusahaan, vendor dan karyawan outsourcing. COURSE OUTLINE Dasar Hukum Outsourcing Syarat Penyerahan Pekerjaan Melalui Pemborongan Pekerjaan Syarat Penyerahan Pekerjaan kepada Perusahaan Penyedia Tenaga Kerja Bentuk Perjanjian Kerja Pengertian Outsourcing Jenis-jenis Outsourcing Bentuk Hubungan Kerja Sifat Strategis Outsourcing Tahapan Proses dalam Outsourcing Analisa Biaya Kasus-kasus Outsourcing dan Model Penyelesaiannya Evaluasi Kinerja Outsourcing Hubungan Industrial dalam Outsourcing, Bagaimana Meminimalisir Ketidaksesuaian antara Kebutuhan Kompetensi dan Nilai-nilai Budaya Perusahaan dengan Karyawan yang Direkomendasikan oleh Vendor. METHOD Presentation Discussion Case study

Recruitment Management

DESCRIPTION Tanggung jawab dalam pekerjaan rekrutmen tidak sebatas melakukan tes psikologi saja, namun mencakup pengelolaan yang cukup kompleks yang dimulai dari menghitung jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan, mencari resource, mengukurleadtime-nya hingga kegiatan orientasi karyawan baru.Pelatihan ini memberikan pemahaman tentang landasan dasar yang wajib dipahami oleh para recruiter seperti dinamika psikologi manusia, kesempatan kerja yang sama, perencanaan tenaga kerja, deskripsi pekerjaan, sumber tenaga kerja, metode seleksi, alat ukur seleksi, pembuatan laporan psikologi, orientasi karyawan baru, dan evaluasi. OBJECTIVE Peserta mampu dan melaksanakan program rekrutmen secara lebih efektif di organisasinya. Peserta mampu mengembangkan dan melakukan improve terhadap recruitment system di organisasinya. Peserta mampu menerapkan strategi rekrutmen berbasis pada the right man in the time, right place, right track, and right culture.COURSE OUTLINE• Recruitment Terminology Culture, Competency &Talenta• Employee Equal Opportunity• Man Power Planning & menyusun Recruitment Action Planning• Resourcing Strategy• Menentukan Alat Ukur Seleksi : Psikometri vs Tes Psikologi• Orientasi Karyawan Baru• Recruitment Process EvaluationMETHOD Presentation Discussion Case study

Training Needs Analysis

DESCRIPTION Proses manajemen sumberdaya manusia menunjukkan prosedur yang berlangsung secara terus menerus dan selalu berusaha mendapatkan orang yang tepat pada saat dibutuhkan. Kebutuhan training pada semua level manajemen harus dianalisis dengan mempertimbangkan atau harus sesuai dengan tujuan-tujuan strategis perusahaan jangka panjang. Pelatihan ini bertujuan untuk mengarahkan para peserta pelatihan dapat mengerti dan memahami tentang TNA sehingga bisa mengimplementasikannya pada perusahaan dengan tepat. COURSE OUTLINE Pengertian Training Need Analysis Manfaat Training Need Analysis Dampak dari training need analysis Different styles of training need analysis approach – Building the Training Needs Analysis Process linked to HR programs. Formulate steps, actions, problems, skills. Training Framework in the organization Mendefinisikan kebutuhan pelatihan perusahaan Review Organisation Needs and cascade to HR Planning Explore Training & Development Program linked to HR programs such as Manpower Planning, Succession Planning, Competency Based Human Resource, Performance Management, Recruitment, and Compensation & Benefits. Set-up a training needs analysis process – Establishing Training Plan Training Implementation Training BudgetMETHOD Presentation Discussion Case study

Komunikasi Efektif

DESCRIPTIONProgram pengembangan kompetensi khusus ini adalah salah satu pelatihan yang berkaitan dengan kemampuan seseorang dalam berkomunikasi dan bersosialisasi dengan lingkungan sekitar. Di dalam kehidupan manusia komunikasi memegang peranan yang sangat penting, hal ini dikarenakan komunikasi memiliki fungsi untuk menghubungkan keinginan seseorang kepada lingkungan sekitar.Dalam aplikasinya, komunikasi memiliki beberapa peran dan fungsi yaitu sebagai: fungsi kendali/pengawasan, minat/motivasi, pengungkapan emosional dan informasi. Oleh karena itu komunikasi merupakan keterampilan yang mempunyai peran penting dalam kehidupan. Anggaplah misalnya kesan pertama atau first impression diri seseorang kecakapan dan intelegensinya bisa diukur dengan cara melihat bagaimana komunikasinya. Selain itu juga komunikasi juga memberikan peluang kepada seseorang sehingga dapat berinteraksi dengan orang lain dalam kehidupannya, membina hubungan baik, meningkatkan performa kinerja dalam kehidupan pribadi dan organisasi. OBJECTIVE Meningkatkan kemampuan berkomunikasi yang harus dibangun dalam suatu lingkungan/organisasi sehingga akan berdampak pada kelancaran operasional organisasi Mengembangkan skill komunikasinya baik verbal dan non verbal Membangun hubungan emosional yang positif, interest terhadap lingkungan sekitar dan mendapat kan manfaat yang banyak dengan menerapkan cara komunikasi yang baik dan efektif COURSE OUTLINE Strategi dan Konsep Dasar dalam Ilmu Berkomunikasi yang Efektif Faktor Kegagalan dan Keberhasilan dalam Manjalin Hubungan dengan Lingkungan Terkait dengan Komunikasi yang Dibangun Berbagai Macam Teknik dalam Berkomunikasi Jenis-jenis Komunikasi Non Verbal Communication (Bahasa Tubuh, Lirikan Mata, Gaya Bahasa, Gaya Penampilan dan lainnya) Menjadi Pendengar yang Baik, Aktif dan Efektif Konsep Komunikasi dan Peranannya dalam Kehidupan Pribadi Seseorang Struktural Komunikasi Konsep Komunikasi Tujuan Komunikasi Jenis Komunikasi dalam Organisasi Bisnis/Lingkungan Sekitar Skill Komunikasi Interpersonal Idealisme Sesorang Tipe Karakter dan Hambatan Komunikasi Faktor Kredibilitas Konsep Diri Faktor Emosi Status Peran Skill Prasangka/Sikap Sikap Komunikator (Empathy, Kewajaran, Respek, Membuka Diri) Jaringan Komunikasi Komunikasi Formal dan Informal Bagaimana Berkomunikasi pada Jaringan Formal Komunikasi Efektif pada Jaringan Non Formal Etika dan Etiket Komunikasi Ilmu Dasar dan Konsep Psikologi Komunikasi Kebiasaan Pribadi yang Menghambat atau Mendukung Komunikasi Tips dan Triks Kunci Sukses Kerberhasilan dalam Menjalin KomunikasiMETHOD Pre-test Presentation Discussion Case study Post-test

Pengenalan Sistem Kendali Kecurangan (FCP) Bagi Auditor, Eksekutif, dan Manajemen

DESCRIPTIONPersoalan fraud merupakan persoalan global, bukan hanya masalah suatu korporasi yang berdiri sendiri. Fraud pada umumnya dilakukan oleh para karyawan yang memahami dan paling mengerti operasi internal di tempat kerja mereka. Pelaku fraud umumnya memanfaatkan keuntungan atas kelemahan pengendalian internal perusahaan. Pilar pencegahan fraud dilandasi oleh 5 (lima) prinsip dasar yaitu;o Tone at the Top, Keteladanan Pimpinano Kebijakan dan Pedoman yang mengatur batasan kewenangan dan tanggung jawabo Budaya Organisasio Tata Kelola Organisasio Sistem Kendali FraudTeknik pengendalian kecurangan dan WBS merupakan strategi manajemen korporasi yang berisi rancangan kebijakan anti-fraud yang tersusun secara komprehensif integralistik dan diimplementasikan dalam bentuk pengendalian fraud. Sistem Kendali Kecurangan memiliki 4 pilar yang harus dielaborasi secara lebih seksama, yaitu:o Aspek Pencegahano Aspek Pendeteksian Fraudo Investigasi, Pelaporan dan Penjatuhan Sanksio Proses Pemantauan Evaluasi dan Tindak LanjutProses asesmen/penilaian terhadap fraud umumnya baru dilakukan oleh suatu organisasi/korporasi apabila telah menjadi korban atas insiden fraud pada organisasi/korporasi atau entitasnya. Selama ini pelaksanaan asesmen/penilaian risiko fraud (FRA) lebih banyak diserahkan kepada auditor/konsultan eksternal. Seiring dengan perjalanan waktu, internal audit dituntut oleh manajemen senior untuk mampu melakukan asesmen risiko fraud sendiri. COURSE OUTLINEo Penjelasan mengenai Gambaran Umum Fraud dan Fraud Risk Managemento Memetakan Komitmeno Kebijakan dan Lingkungan Pengendalian Terkait Fraudo Fraud Risk Assessment-Pengujian Kerentanan Terhadap Fraudo Menentukan Unsur-unsur dan Atribut Terkaito Proses Penilaian Risiko Fraud pada Tingkat Entitaso Pengujian Kerentanan pada Tingkat Transaksionalo Merumuskan Skema Kecurangano Mengidentifikasi Modus Operandio Skenario Kecurangan dan Penyusuan Fraud Risk Register pada Tataran Entity Wide dan Transaksionalo Pengujian Terhadap Eksisting Controlo Pengukuran Risiko Residual, Dampak Risiko Fraudo Langkah-langkah yang Harus Ditempuh untuk Mitigasi Risiko Kecurangano Teknik dan Metodologi Pencegahan dan Pendeteksian atas Titik-titik Kritis Kecurangan (Fraud) dan Komunikasi Kebijakan Anti Fraud PARTICIPANTPimpinan Cabang/Capem, Wakil Pimpinan Cabang/Capem, Auditor, Legal, Manajemen Risiko. METHOD Presentation Discussion Case study

Human Capital Management Level Advance

DESCRIPTION Program HCM (Human Capital Management) adalah pelatihan terpadu mengenai Human Capital (HC) yang menggunakan kompetensi sebagai basis pengembangan manusia di organisasi. Program HCM dirancang untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan praktis pengelolaan sumber daya manusia. Keseluruhan pengelolaan tersebut harus menjadi bagian yang terintegrasi dengan visi misi perusahaan. Pengetahuan dan keterampilan yang diberikan dalam pelatihan ini akan sangat membantu peserta meningkatkan keahliannya dalam pengelolaan Human Capital dengan pengukuran yang kuantitatif. OBJECTIVE Membangun dan mengembangkan Human Capital Management dalam Organisasinya Dapat memahami pengukuran dalam Human Capital Management COURSE OUTLINE Human Capital Management Overview Human Capital Management Strategy Organization Design and Structure Human Capital Measurement and Audit Competency Model and Assessment Human Capital Planning Recruitment and Selection Human Capital Development METHOD Presentation Discussion Case study

Employee Relations

DESCRIPTION Employee Relations atau Hubungan Kepegawaian/Kekaryaan atau sering disebut juga sebagai Hubungan Industrial adalah salah satu komponen HR Management yang bersifat administratif dan normatif yang mengatur hubungan kerja antar individu di perusahaan dalam rangka mencapai tingkat efisiensi dan efektifitas kinerja yang optimal. Oleh karena itu, praktek Employee Relations yang baik akan mampu meningkatkan suasana kerja yang baik yang pada gilirannya akan meningkatkan produktifitas kerja, mampu menunjang pelaksanaan strategi dan tujuan organisasi / perusahaan, dapat menurunkan “employement cost”, serta membantu karyawan untuk tumbuh dan berkembang. OBJECTIVE Memberikan pengetahuan (konsep dan teori) dan ketrampilan praktis bagi para peserta untuk mengelola Employee Relations secara efektif dan efisien. COURSE OUTLINE Employee Relations dan Kaitannya Dengan Business Strategy Menggalang Harmonisasi Hubungan Kerja yang Produktif Merumuskan dan Menyusun Peraturan Perusahaan Menyusun Perjanjian Kerja Bersama berbasis KPI Mengelola Hubungan Dengan “stakeholders”: Serikat Pekerja, Ikatan Karyawan, Komunitas Warga dan Lngkungan Perusahaan Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial, PHK dan Lembaga Kerja Sama Bipartit Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial, PHK dan Lembaga Kerja Sama Bipartit METHOD Presentation Discussion Case study

Contact Us

If you have any questions, send us a message!

Ready to Grow? Talk to an Expert Today!