Search
Close this search box.

Security Management Program

DESCRIPTIONPengelolaan Security (Fungsi Satuan Pengamanan) dalam suatu perusahaan merupakan suatu pekerjaan yang memiliki resiko bahaya yang tinggi, walaupun dalam pelaksanaanya bisa dibilang susah-susah gampang mengingat tugas-tugas rutin yang dilakukan seperti prosedur pengamanan, pemeriksaan maupun pengawalan. Akan tetapi untuk mengoptimalkan Fungsi Satuan Pengaman Perusahaan disertai dengan improvisasi yang disesuaikan dengan bidang tugasnya, maka setiap personil atau tim yg ada dalam fungsi security harus dibekali pengetahuan managerial dan kepemimpinan, sehingga seluruh tugas & tanggung jawab dapat dilaksanakan secara effektif dan effisien. OBJECTIVE• Memudahkan Para pengelola Satuan Pengaman untuk mengatur timnya• Mampu membentuk tim pengaman sesuai dengan arahan perusahaan• Mampu menguasai sistem pengamanan dari dasar hingga modus terbaru• Mampu melacak dan mengetahui jaringan ‘Security Intellegence’• Mampu menuyusun manual dan penerapannya COURSE OUTLINE• Mengenali tugas-tugas rutin dan standar yang harus dijalankan oleh seorang Manajer Security• Melakukan improvisasi Manajemen Security sesuai dengan bidang tugasnya• Membangun rasa percaya diri bagi anggotanya bahwa security dapat memberi kontribusi yang positif terhadap citra perusahaan• Dapat menentukan prioritas pekerjaan, mana yang harus didahulukan dan mana yang masih dapat ditunda• Kepemimpinan seperti apa yang paling cocok diterapkan di departemen Security METHOD• Pre-test• Presentation• Discussion• Case study• Post-test

Logistic, Stock & Inventory Management

DESCRIPTIONDalam Perusahaan manufaktur, Inventory adalah asset yang mahal sehingga pengelolaannya menjadi krusial bagi manajemen. Dari sisi perusahaan, menginginkan agar inventory sedikit mungkin sehingga dapat menekan biaya. Sementara itu di pihak customer, sering mengeluh karena seringnya kasus stockout terjadi. Kesetimbangan antara demand & supply adalah salah satu sasaran dari setiap pengelolaan inventory.Kebutuhan logistic dan Perencanaan inventory serta pengontrolan jumlah barang dalam gudang merupakan satu kesatuan yang harus dilakukan untuk menghindari terjadinya stockout. Bila tidak maka secara keseluruhan akan berimbas pada sistem yang lain seperti distribusi dan lainnya. Dalam pelatihan ini, akan dibahas bagaimana merencanakan inventory dan mengontrol jumlah stock barang di gudang, peserta juga diajak mengerjakan beberapa latihan dan studi lapangan dalam melakukan pengendalian stock & inventory COURSE OUTLINE Arti penting manajemen logistik Sistem dan penerapan manajemen logistik Operasional dan pengendalian logistik Advance inventory management Biaya-biaya inventory Konsep/sistem Min-Max Pengendalian Safety Stocks Identification & Disposal of Surplus Konsep Just-In-Time (JIT) Metoda penghitungan dan keakuratan inventory Pengukuran kinerja Inventory Management Stock Identification and Vocabulary Stock Control and Administration Inventory Cycle Pengelolaan barang Warehouse management METHOD Presentation Discussion Case study

Negotiation Techniques For Procurement Staff

DESCRIPTIONNegosiasi merupakan hal yang tanpa kita sadari sering kita lakukan di kehidupan sehari-hari, bahkan dalam sebuah perusahaan proses negosiasi menjadi hal yang paling sering dilakukan terutama oleh karyawan atau divisi pembelian / pengadaan barang dan jasa, dimana mereka secara intensif bersentuhan langsung dengan pihak ke tiga atau supplier. Di dalam negosiasi inilah diharapkan terdapat kesepahaman dan solusi kreatif yang tidak saling merugikan. Namun seringkali negosiasi menjadi bagian yang tidak memberikan feedback apapun bagi perusahaan. Terutama jika negosiasi itu dilakukan oleh karyawan yang tidak cakap dan tidak berpengatahuan memadai. Karenanya sekecil apapun, karyawan bagian pembeliaan dan pengadaan perlulah dibekali pemahaman atas konsep dan praktek negosiasi yang efektif dan fleksibel. COURSE OUTLINE Fungsi bagian purchasing : pemilihan, audit dan evaluasi, pemasok Konsep purchasing dalam iso 9001, 14001 hingga just in time Pegeseran paradigma dalam purchasing : cost center menjadi profit center Berbagai pengertian dan tujuan negosiasi Tiga gaya dalam negosiasi : lunak, keras, moderat. Metode 8 langkah dalam negosiasi Berbagai strategi dalam negosiasi : dari strategi gertakan hingga zero base strategy Kegagalan-kegalan dalam negosiasi Model-model negosiasi-negosiasi di berbagai negara Best practices dalam manajemen pembelian METHOD Presentation Discussion Case study

Praktek, Prosedur Dan Metode Pengadaan Umum sesuai dengan Perpres Nomor 17 Tahun 2019

DESCRIPTIONPeraturan Presiden Nomor 17 Tahun 2019 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Untuk Percepatan Pembangunan Kesejahteraan di Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat. Aturan baru ini berkaitan dengan pengadaan barang/jasa pemerintah setelah sebelumnya pada tahun 2018 mengeluarkan Pepres No. 16 Tahun 2018.Pemberlakuan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 17 Tahun 2019 tentang Pengadaan Barang dan Jasa di Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat dimulai dengan diadakannya sosialisasi di Provinsi Papua. Regulasi yang akan segera diterapkan tersebut, diharapkan dapat mulai dilaksanakan setelah Perpres ini diundangkan, sebab akan mampu memberi banyak afirmasi bagi orang asli Papua (OAP). COURSE OUTLINE Overview Undang-Undang Nomor 35 tahun 2008 dan Peraturan Pemerintah Nomor 65 tahun 2011 tentang Percepatan Pembangunan Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat. Overview Peraturan Presiden Nomor 17 Tahun 2019 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Untuk Percepatan Pembangunan Kesejahteraan di Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat. Prosedur Pengadaan Umum sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 17 Tahun 2019 Metode Pengadaan Umum sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 17 Tahun 2019 Tips dan Trik Memenangkan Tender Pemerintah dan Umum Melalui Lelang Elektronik (E-Procurement) Cari Peluang; Jangan Menunggu Pelajari Dokumen Pengadaan Masukkan Sesuai Aturan Tips dan Trik Sanggah dan Pengaduan Studi Kasus METHOD Presentation Discussion Case study

Good Manufacturing Practices (GMP)

DESCRIPTIONGood Manufacturing Practices (GMP) merupakan suatu konsep manajemen dalam bentuk prosedur dan mekanisme proses yang tepat untuk menghasilkan out put yang memenuhi stándar dengan tingkat ketidaksesuaian sekecil mungkin. Istilah GMP di dunia industri pangan dan kemasan, khususnya di Indonesia sesungguhnya telah diperkenalkan oleh Departemen Kesehatan RI sejak tahun 1978 melalui Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 23/MEN.KES/SKJI/1978 tentang Pedoman Cara Produksi Makanan yang Baik (CPMB). Persyaratan GMP sendiri sebenarnya sebenarnya merupakan regulasi atau peraturan sistem mutu (Quality System Regulation) yang diumumkan secara resmi dalam Peraturan Pemerintah Federal Amerika Serikat No. 520 (Section 520 of Food, Drug and Cosmetics (FD&C) Act). Standar umum yang dipergunakan adalah Title 21 Code of Federal Regulation (CFR) part 110 “Good Manufacturing Practices in Manufacturing, Packing, or Holding Human Food” and “General Principles Food Hygiene, WHO/FAO International Code Practice”.Standar ini adalah yang standar yang umum diterapkan dalam industri makanan dan kemasan. Implementasi yang efektif dari System Management adalah dengan menerapkan konsep Hygiene & Sanitation pada system GMP yang akan memberikan keyakinan dan manfaat dalam suatu usaha industri makanan dan industri kemasan terkait. Sistem ini sangat penting di terapkan dalam perindustrian manufaktur dan perusahaan jasa yang terlibat, untuk meningkatkan kualitas produk dan jasa yang akan dihasilkan.GMP merupakan persyaratan dasar bagi sebuah industri untuk menghasilkan produk yang bermutu tinggi dan hygienis. GMP Sesuai untuk diterapkan oleh industri yang produknya dikonsumsi dan atau digunakan oleh konsumen dengan tingkat resiko yang sedang sampai tinggi seperti: produk penghasil dan pengolah hasil pangan, perusahaan pengemasan/packaging produk hasil pengolahan pangan, produk obat-obatan tradisional, produk makanan olahan hasil bumi, produk makanan ringan, produk makanan hasil laut, produk kosmetik, produk perlengkapan rumah tangga, dan perusahaan jasa general services untuk industri manufaktur serta semua industri yang terkait dengan produksi produk tersebut.GMP mengendalikan mutu dan hygienitas produk melalui pengendalian faktor lingkungan kerja serta proses produksi mencakup: Design dan Lay out pabrik, Pemeliharaan dan sanitasi, Pengendalian proses produksi, Personel Hygiene, Training dan lain-lain. Memproduksi produk bermutu tinggi dan hygienis tidak cukup hanya dengan kegiatan inpeksi, namun mencakup keseluruhan aktifitas pengendalian. Untuk memastikan bahwa proses pengolahan, penyimpanan dan distribusi produk makanan & kemasan dalam kondisi terkontrol dan konstan, mendekati produk yang diinginkan, dan memenuhi persyaratan aman bagi customer, maka diperlukan pemahaman mengenai GMP. Training GMP akan membantu sebuah organisasi dalam menerapkan standar GMP secara efektif. OBJECTIVE Memahami konsep GMP Mengimplementasikan standar GMP dan pengembangannya secara efektif sesuai dengan bidang usaha yang dijalani Membangun manajemen mutu perusahaan yang tepat guna dan efektif diterapkan di perusahaan Mampu mengembangkan SOP / prosedur untuk penerapan GMP dalam bisnis proses perusahaan untuk meningkatkan kualitas dan jaminan mutu produk maupun jasa yang dihasilkan Mampu menerapkan GMP secara efektif Ikut bersaing dalam bisnis perdagangan Nasional & Internasional serta mampu menciptakan terobosan-terobosan yang baru dalam pengembangan bisnis perusahaan dengan memanfaat sumber daya alam (SDA) dan SDM yang ada. COURSE OUTLINE Pemahaman Good Manufacturing Practice (GMP) Persyaratan dan klausul-klausul persyaratan standar GMP dan CPPOB Primary Production Ruang lingkup standar GMP Lingkungan dan lokasi bangunan beserta fasilitas industry pabrik/plan Design & Facilities: Desain & Fasilitas yang tepat dari awal Proses Validasi Kegiatan sanitasi (personal, ruangan, sistem peralatan dan faslitas pendukung) Pemilahan bahan baku, proses penyimpanan, distribusi proses dan penyimpanan produk jadi berdasarkan karakter dan spesifikasi masing-masing bahan ataupun produk jadi yang dihasilkan Control of Operations, Maintenance & Operation Proses perawatan, pengendalian mesin dan peralatan produksi Sistem pengendalian dan pengawasan proses produksi Penanganan produk akhir (siap jual) Laboratorium pengendalian mutu produk Sistem pengendalian hama / Pest Control Personal Hiegines / Hygiene pekerja Transportation Sistem dokumentasi, standar kerja, standar operating prosedur (SOP), record dan kontrol dokumen Keamanan produk, metode pengolahan ulang produk, prosedur komplain dan penarikan produk Internal Audit GMP METHOD Presentation Discussion Case study

Good Manufacturing Practices

DESCRIPTIONGood Manufacturing Practices (GMP) merupakan suatu konsep manajemen dalam bentuk prosedur dan mekanisme proses yang tepat untuk menghasilkan output yang memenuhi standar dengan tingkat ketidaksesuaian sekecil mungkin. Istilah GMP di dunia industri pangan dan kemasan, khususnya di Indonesia sesungguhnya telah diperkenalkan oleh Departemen Kesehatan RI sejak tahun 1978 melalui Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 23/MEN.KES/SKJI/1978 tentang Pedoman Cara Produksi Makanan yang Baik (CPMB). OBJECTIVE Memahami konsep GMP Mengimplementasikan standar GMP dan pengembangannya secara efektif sesuai dengan bidang usaha yang dijalani Membangun manajemen mutu perusahaan yang tepat guna dan efektif diterapkan di perusahaan Mampu mengembangkan SOP/prosedur untuk penerapan GMP dalam bisnis proses perusahaan untuk meningkatkan kualitas dan jaminan mutu produk maupun jasa yang dihasilkan Mampu menerapkan GMP secara efektif Ikut bersaing dalam bisnis perdagangan Nasional & Internasional serta mampu menciptakan terobosan-terobosan yang baru dalam pengembangan bisnis perusahaan dengan memanfaat sumber daya alam (SDA) dan SDM yang ada. COURSE OUTLINE Pemahaman Good Manufacturing Practice (GMP) Persyaratan dan klausul-klausul persyaratan standar GMP dan CPPOB Primary Production Ruang lingkup standar GMP Lingkungan dan lokasi bangunan beserta fasilitas industry pabrik/plan Design & Facilities : Desain & Fasilitas yang tepat dari awal Proses Validasi Kegiatan sanitasi (personal, ruangan, sistem peralatan, dan faslitas pendukung) Pemilahan bahan baku, proses penyimpanan, distribusi proses dan penyimpanan produk jadi berdasarkan karakter dan spesifikasi masing-masing bahan ataupun produk jadi yang dihasilkan Control of Operations, Maintenance & Operation Proses perawatan, pengendalian mesin, dan peralatan produksi Sistem pengendalian dan pengawasan proses produksi Penanganan produk akhir (siap jual) Laboratorium pengendalian mutu produk Sistem pengendalian hama/Pest Control Personal Hiegines/Hygiene pekerja Transportation Sistem dokumentasi, standar kerja, standar operating prosedur (SOP), record, dan kontrol dokumen Keamanan produk, metode pengolahan ulang produk, prosedur komplain dan penarikan produk Internal Audit GMP METHOD Presentation Discussion Case study

Desain Perhitungan Statistik Uji Banding LAB dan Uji Banding Antar Analisis

DESCRIPTIONDalam laboratorium pengujian seringkali penyelia atau manajer teknis dihadapkan pada masalah membandingkan; apakah itu meliputi permasalahan dalam membandingkan pengukuran yang diperoleh dari dua peralatan yang berbeda, membandingkan hasil pengujian yang diperoleh dari dua metode berbeda ditinjau dari presisi dan trueness (akurasi), membandingkan hasil dari dua laboratorium yang berbeda, membandingkan kompetensi dari hanya dua analis, atau membandingkan kompetensi dari semua analis yang ada dalam laboratorium.Metode statistika kimia yang digunakan pada permasalahan diatas dikenal dengan nama uji signifikansi. Ada banyak jenis uji signifikansi dan setiap jenis mempunyai aplikasinya masing-masing. Permasalahan yang diuraikan diatas harus diselesaikan dengan uji signifikansi yang berbeda. Untuk membantu industri di dalam mendesign dan menghitung secara statistika data dari suatu uji banding, pelatihan Design Dan Perhitungan Statistika Data Uji Banding sangat diperlukan. Kursus ini terbuka bagi Industri, Laboratorium Jasa, Lembaga Penelitian dan Pengembangan serta Perguruan Tinggi. OBJECTIVEPelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan peserta dalam mengolah data hasil suatu uji banding lengkap dengan interpretasinya secara statitstika kimia. Dengan mendapatkan materi pelatihan ini diharapkan peserta dapat mempunyai pengetahuan dasar mengenai berbagai macam uji signifikasi dengan penerapannya yang berbeda-beda. COURSE OUTLINE Tinjauan umum mengenai uji signifikansi Berbagai macam uji t (student t-test) Uji F (Fischer-test) ANOVA (Analysis of Variance) Implementasi penggunaan berbagai macam uji tersebut kedalam permasalahan laboratorium pengujian sehari-hari. METHOD Presentation Discussion Case study

Facility Management

DESCRIPTIONFacility management merupakan gabungan beberapa fungsi manajemen terintegrasi yang dikhususkan untuk koordinasi ruang, infrastruktur, orang-orang dan organisasi. Istilah ini sering dikaitkan dengan administrasi kantor, arena, sekolah, pusat konvensi, pusat perbelanjaan, rumah sakit, hotel, dan lain-lain. Padahal fungsinya lebih luas dari sekedar layanan bisnis. Dalam pelatihan facility management ini akan dibahas kronologis kegiatan dalam manajemen fasilitas meliputi kegiatan-kegiatan: pengadaan, penyimpanan, penggunaan, pengaturan, penyaluran, inventarisasi, pemeliharaan, rehabilitasi, dan penghapusan. OBJECTIVE Peserta akan belajar konsep manajemen fasilitas mulai dari analisa, perencanaan, hingga tahap monitoring, melalui teori dan praktek langsung. Peserta akan belajar untuk mengerti dan praktek melakukan perencanaan manajemen fasilitas. Peserta belajar untuk merencanakan pemeliharaan dan perawatan fasilitas. Peserta belajar menyiapkan dan merencanakan keamana fasilitas dan menganalisa risiko fasilitas. Peserta praktek menganalisa kebutuhan fasilitas untuk pengadaan, penyimpanan, efisiensi hingga Analisa Risiko. Mempelajari penggunaan alat-alat untuk menganalisa kebutuhan, risiko, peluang dan lain-lain. Menguasai teknik pendataan barang dan inventarisasi fasilitas dan barang. Peserta juga akan mempelajari perencanaan Inovasi, emergency, hingga pengembangan asset. COURSE OUTLINE Analisa kebutuhan fasilitas. Analisa pengembangan fasilitas. Perencanaan proyek dan controlling. Konsep penggunaan analisis SWOT, analisis risiko, problem solving, dan mind mapping. Konsep penggunaan decicion tree. Konsep penggunaan gantt chart. Fleet management. Housekeeping management (5R tools). Mengelola asset and investment. Manajemen kantor. METHOD Presentation Discussion Case study

Managerial Skill for Secretary

DESCRIPTIONDengan makin berkembangnya sistem perkantoran saat ini, sekretaris tidak hanya dihadapkan pada persoalan administratif dan penjadwalan semata. Akan tetapi, sekretaris dituntut untuk secara integratif dan kolaboratif menguasai teknik mengalokasikan berbagai sumber daya perkantoran yang dapat menunjang tugasnya sebagai seorang sekretaris. Terlebih perkembangan teknologi kini membuat sekretaris perlu untuk menyesuaiakan diri sehingga tata kelola perkantoran bisa semakin efesien dan efektif. Untuk itulah, perusahaan memerlukan sekretaris yang memiliki kecakapan, keahlian dan berpengetahuan pada kebutuhan management perkantoran yang menuntut perusahaan untuk selalu sigap, cepat dan tangkas dalam melayani baik user internal ataupun eksternal. Sekretaris yang memiliki kualifikasi tersebut akan sangat menunjang dan mendukung sistem kerja di perusahaan sehingga perfomansi dan kinerja akan terus meningkat OBJECTIVE• Memahami fungsi dan peran sekretaris dalam administrasi dan organisasi, serta mempunyai wawasan berfikir yang luas dalam menjalankan tugasnya• Dapat meningkatkan kemampuan dalam memanajemen pekerjaan secara efektif dan mendukung pekerjaan pimpinan• Mampu mengenal dan menghadapi permasalahan manusia yang mempunyai pengaruh bagi kelancaran pekerjaan sekretaris• Meningkatkan kepribadian terutama dari penampilan, penjagaan emosi dan pengelolaan stress dalam pekerjaan• Meningkatkan kemampuan sekretaris dalam berkomunikasi baik secara verbal maupun non verbal COURSE OUTLINE Fungsi dan peran sekretaris dalam organisasi perusahaan System informasi manajemen Hubungan antar manusia dalam organisasi dan etiket bagi sekretaris Peningkatan efektivitas kerja Perencanaan dan pengendalian pekerjaan administrasi System arsip Surat menyurat Manajemen portofolio Administrasi perkantoran METHOD• Pre-test• Presentation• Discussion• Case study• Post-test

PABX and Trunking System

DESCRIPTIONPrivate Automatic Branch Exchange (PABX) merupakan istilah lama dari Private Branch Exchange (PBX). PABX merupakan sebuah sentral kecil yang digunakan di dalam suatu lingkungan terbatas, yang merupakan pusat dari suatu jaringan peripheral peralatan komunikasi. Saat ini pemanfaatan teknologi PABX sudah sangat umum digunakan khususnya pada gedung perkantoran, hotel, rumah sakit atau pabrik-pabrik yang memang sangat mengandalkan telepon sebagai sarana komunikasi untuk hubungan antar ruangannya. Keunggulan PABX adalah jumlah sambungan (extension) yang dapat dikelola tergantung dari kapasitas PABX itu sendiri. Sedangkan untuk menghubungkan extension dengan pelanggan yang berada di luar PABX, maka pada PABX dilengkapi dengan perangkat yang disebut trunk. Pemahaman terhadap sPABX dan trunking sytem dalam hal ini sangat diperlukan khususnya dalam perancangan, pengoperasian dan troubleshooting sistem komunikasi yang terintegrasi. OBJECTIVESetelah mengikuti kegiatan pelatihan ini peserta diharapkan mampu: Peserta memahami dasar dari sistem PABX (arsitektur dan teknologi) Memahami Cisco System Avvid IP Telephony Systems dengan sistem IP-PABX dari vendor-vendor yang ada Menggali keunggulan dan keandalan dari suatu switching PABX Mereduksi ketergantungan dari suatu sistem vendor dan konsultan untuk mengevaluasi dan memilih sistem PABX Mengenali kemampuan unjuk kerja dari sistem PABX: desktop communications, call distribution management, networking, dan messaging Menggali kemampuan sistem PABX dalam masalah mobile communication, multimedia applications dan broadband networking COURSE OUTLINE Introduction• What is PABX?• Importance of a PABX System PABX Technology• System Overview• Switching Network Design• Processing Network Design• Cabinet Design• Circuit Cards• Wiring Requirements• Environmentally Understanding Basic System Requirements• Port capacity: stations/trunks• Traffic handling: internal/external• Call processing PBX Terminal Equipment Support• Station user terminals– Analog, digital, ISDN BRI telephones– Data terminal equipment• How to determine the telephone Terminal Mix• Attendant consoles• Systems management terminal Trunking System• System Requirement• Configuring a Network Case Study METHOD Presentation Discussion Case study

Win-Win Negotiation Skills

DESCRIPTIONNegotiation skills adalah hal esensial yang perlu dimiliki oleh karyawan di setiap level dalam perusahaan. Kesetaraan ini akan memposisikan masing-masing pihak dalam posisi win-win. Aplikasi negosiasi tidak hanya diperlukan untuk kerja sama dengan eksternal perusahaan, melainkan diperlukan juga di internal perusahaan. Negosiasi bukan hanya melibatkan komunikasi verbal, melainkan juga bahasa tubuh yang perannya sangat menentukan. Melalui program pelatihan Win-Win Negotiation Skills para peserta akan mendapatkan pemahaman mengenai negosiasi, mengenal berbagai tipe karakter orang yang dihadapi dalam bernegosiasi, dan teknik meyakinkan lawan bicara. OBJECTIVESetelah Mengikuti Pelatihan Training Win-Win Negotiation Skills ini, peserta diharapkan memiliki pengetahuan untuk: Memahami esensi negosiasi Membedakan negosiasi yang menang-menang dengan negosiasi lainnya (menang-longgar atau longgar-longgar) Menggunakan bahasa tubuh dan bahasa verbal dalam memengaruhi orang lain Peserta dapat melakukan teknik win-win negosiasiCOURSE OUTLINE Esensi komunikasi dan negosiasi Elemen negosiasi RADPAC Hubungan, Analisis, Debat, Mengusulkan, Perjanjian, Tutup Identifikasi tipe orang yang mendukung dalam bernegosiasi Driver, Pengaruh, Kemantapan, Kepatuhan Penilaian diri 5 Prinsip keterampilan menang-menang negosiasi NLP dan Deep Structure Language untuk meyakinkan lawan bicara Penggunaanteknikchunking untukmempengaruhilawanbicara Chunking, Chunking, sisi Chunking Praktek Keterampilan Individu METHOD Presentation Discussion Case study

Asuransi Alat Berat dan Perkapalan

DESCRIPTIONPerbankan sebagai salah satu lembaga keuangan memberikan bentuk layanan dalam menyediakan produk asuransi yang memberikan perlindungan dan produk investasi untuk memenuhi kebutuhan finansial jangka panjang kepada nasabah. Misalnya asuransi perkapalan, asuransi kendaraan, asuransi properti, asuransi Harta Benda dan Gangguan Usaha, dan masih banyak lagi, bahkan asuransi untuk alat berat (heavy equipment).Produk asuransi yang dikembangkan dan disistribusikan melalui jaringan bank juga dilindungi oleh hukum, sebagaimana tertuang dalam Surat Edaran Bank Indonesia No.12/35/DPNP dan UU No.8 Tahun 1999. Dalam pelatihan ini akan dibahas terkait dengan asuransi perkapalan dan asuransi alat berat.Sejalan dengan meningkatnya kegiatan ekonomi Indonesia terutama di sektor industri primer seperti di bidang perkebunan, pertanian, pertambangan serta di bidang konstruksi maka permintaan untuk alat berat setiap tahun semakin meningkat. Asuransi alat berat (heavy equipment) sangat diperlukan karena mempunyai potensi kerugian yang tinggi karena investasinya pun cukup besar. Untuk itu diperlukan manajemen resiko yang baik dan program asuransi yang berkualitas agar terhindar dari kerugian yang besar.Sedangkan untuk asuransi perkapalan, penting bagi pengusaha nelayan maupun industry perkapalan agar dapat mempertahankan kelangsungan usahanya. Industri perbankan dan lembaga keuangan juga berkepentingan karena terkait dengan kredit pembiayaan kapal. Pemerintahpun berupaya menegakkan peraturan diantaranya dengan diterbitkannya Surat Menteri Perhubungan Tentang Kewajiban Mengasuransikan Kapal dengan Asuransi Penyingkiran Kerangka Kapal dan/atau Perlindungan Ganti Rugi (Wreck Removal Insurance). OBJECTIVE Memahami apa saja yang dijamin dalam asuransi kapal Memahami hal-hal penting apa saja yang harus diperhatikan dalam penutupan asuransi kapal. Menyusun program asuransi kapal yang sesuai dengan kebutuhan konsumen. Bagi Bank dan Lembaga Keuangan dapat memahami pentingnya asuransi “Mortgagees’ Interests (MI)” untuk melindungi kepentingan mereka. Memahami jenis-jenis alat berat, penggunaan dan jenis-jenis risikonya. Mampu melakukan penilaian risiko dengan baik. Memahami apa saja yang dijamin dalam asuransi alat berat (HESR v CPM). Memahami hal-hal penting apa saja yang harus diperhatikan dalam penutupan asuransi alat berat. Memahami proses klaim alat berat dan permasalahannya COURSE OUTLINE Introduction Asuransi Kapal (Hull and Machinery) Risiko apa saja yang dijamin Jenis-jenis jaminan polis asuransi kapal Mortgagees’ Interests and Innocent Owners’ Interests Increased Value (IV) and Anticipated Owners Interests (AOI) Underwriting and rating factors Hal-hal penting apa saja yang harus diperhatikan dalam asuransi kapal Asuransi Alat Berat Jenis Heavy Equipment Potensi Risiko Heavy Equipment Heavy Equipment Risk Assessment Heavy Equipment Special Risks (HESR) v Contractors’ Plant and Machinery (CPM) Objek pertangungan: Alat berat apa saja yang bisa diasuransikan? Apa yang dijamin dalam Asuransi Contractors’ Plant anf Machinery? Apa yang tidak dijamin? Endorsement: Perluasan jaminan Pemogokan, kerusuhan dan huru-hara Biaya lembur, dan ongkos pengiriman cepat Biaya pengiriman melalui udara Alat berat yang digunakan di bawah tanah Pengangkutan darat Endorsement lainnya Hal-hal yang perlu diperhatikan Memo 1: Harga Pertanggungan Memo 2: Dasar Penyelesaian Ganti Rugi Bagaimana cara penutupannya? Bagaimana proses klaimnya? METHOD Presentation Discussion Case study

Contact Us

If you have any questions, send us a message!

Ready to Grow? Talk to an Expert Today!