Search
Close this search box.

Teknik QA and QC

DESCRIPTION Paradigma manajemen manufaktur modern adalah menghasilkan kualitas produk yang ‘zero defect’. Hal ini berarti bahwa semua proses mulai dari perencanaan produksi, pengadaan bahan baku dari supplier, proses produksi bahkan sampai barang dikirim ke tangan konsumen harus terkontrol dengan baik. Agar produk yang dihasilkan dapat bersaing dipasar dan memenuhi keunggulan produk dalam hal Quality, Cost, Delivery dan Safety maka peran quality control sangat vital. Quality Control bertujuan untuk mengendalikan semua input proses dan output dalam batas kendali. Quality assurance adalah proses penjaminan bahwa produk yang dihasilkan sesuai dengan yang diinginkan. OBJECTIVE Setelah pelatihan ini diharapkan peserta memahami dan mampu melakukan pengendalian aspek kualitas, dimulai sejak kedatangan material (incoming quality control), pengendalian kualitas dalam proses produksi, pengendalian kualitas produk sebelum di kirim ke pelanggan, pengendalian jasa technical service dan lain-lain. COURSE OUTLINE 1. Pendahuluan : Peran Quality Control & Quality Assurance dalam sebuah perusahaan terutama dalam Pengelolaan Kualitas Dalam Proses Bisnis2. Quality Planning: Quality by design & Taguchi method3. Teknik QC Quality Tools (Fishbone diagram, run chart, control chart, brainstorming, histogram, stratifikasi, pareto) Teknik pengambilan contoh dan inspeksi Definisi system mutu Dokumen QC Identifikasi Risiko 4. Teknik QA Spesifikasi & toleransi Metode dan Persyaratan inspeksi Alat manajemen mutu (Quality Management tools) Quality Assurance Economics Pengenalan Internal Auditing 5. Mengukur Biaya Kualitas (Coq).6. Diskusi : Best practice implementasi teknik QA & QC dalam bidang mekanik perusahaan pembangkit7. Program Peningkatan Mutu & Siklus DMAIC dalam peningkatan kinerja mutu8. Pengelolaan Kinerja Pemasok METHOD Presentation Discussion Case study

PRODUCTION PLANNING AND INVENTORY CONTROL (PPIC)

DESCRIPTION Perencanaan dan pengendalian produksi merupakan aktivitas merencanakan dan mengendalikan kegiatan-kegiatan produksi, agar apa yang telah direncanakan dapat terlaksana dengan baik/lancar. Perencanaan produksi akan lancar jika didukung oleh pengendalian dan perencanaan persediaan yang baik. Keberhasilan perencanaan dan pengendalian produksi tidak hanya dilihat dari pencapaian jumlah yang ditargetkan tetapi juga pencapaian kualitas produk yang dipersyaratkan. Oleh karena itu penting bagi manajer/supervisor/staf produksi untuk memahami teknik, metoda, serta permasalahan produksi secara terintegrasi. COURSE OUTLINE Konsep DasarAccuracy Planning Teknik PPIC Collaboration Planning Contoh Kasus dan Kunci Sukses Pengelolaan PPIC Master Planning Of Resource Model Planning Horizon Forecasting Demand Qualitative method Quantitative method Forecasting vs product life cycle Moving average method Tracking forecast Menghitung forecast error Sales & Operation Plan, Key Success For Master Scheduling Why we need sales & operation plan Who involve in S&OP 5 langkah S&OP bulanan Production Plan & Master Scheduling Process Production Strategy : Level & Chase Strategy Master Production Scheduling Rough Cut Capacity Plan : Menentukan Bottle Neck Process Available To Promise Time Fence To Anticipate Change In Demand Product Structure (Bill of Material) Material Requirement Plan (MRP) Tujuan MRP Input MRP Where used & pegging Net requirement, exploding & offsetting METHOD Pre-test Presentation Discussion Case study Post-test

Pengadaan Barang dan Jasa / (HPS)

DESCRIPTION Harga Perkiraan Sendiri (HPS) atau Owner Estimate (OE) sangat menentukan dalam proses penyusunan anggaran pengadaan barang dan jasa. Biasanya diperlukan untuk pembelian kegiatan operasional berkelanjutan, penyusunan biaya produksi, maupun kegiatan proye. HPS akan disusun disertai dengan durasi waktu, ruang lingkup pekerjaan, desain dan perhitungan komponen biaya. Dalam penyusunan HPS mutlak diperlukan pemahaman terhadap prinsip budgeting, prinsip perhitungan biaya pokok produksi, spesifikasi teknis, metode survey harga, metode analisa biaya dan regulasi terkait. Dengan kemampuan ini maka team pengadaan barang dan jasa dapat mempersiapkan perencanaan pengadaan barang dan jasa yang lebih komprehensif, reliable dan akuntabel. OBJECTIVE Peserta akan memiliki kemampuan dalam melakukan perencanaan pengadaan barang & jasa. Peserta mampu memahami metode analisa & estimasi biaya. Peserta mampu menyusun HPS untuk setiap kategori; pengadaan; aset, proyek konstruksi, IT, event, konsultan, & jasa lainnya. Peserta dapat menyusun dokumen RKS yang ideal. Peserta memahami critical point dalam penyusunan HPS. COURSE OUTLINE Proses Pengadaan Barang dan jasa Objektif pengadaan. Parameter pengadaan barang dan jasa. Proses pengadaan tradisional dan proses pengadaan masa kini. Pentingnya aspek Quality, Cost dan Delivery dalam proses pengadaan. Peran Owners Estimate dalam Proses Pengadaan Barang dan Jasa. Pengertian Owners Estimate Fungsi Owners Estimate. Peran Owners Estimate dalam berbagai pola pengadaan. Diskusi dan studi kasus. Teknik Penyusunan Owners Estimate untuk pengadaan dengan anggaran Opex. Harga pasar. Data Kontrak masa lalu. Perhitungan harga satuan dan Cost of goods Sold. Price list dari pabrikan. Engineering Estimation. Delphi Method. Referensi harga yang lain. Formulasi HPS/OE. Perhitungan Harga Satuan dan Cost of Goods Sold. Komponen-komponen  biaya . Perhitungan Cost of Goods Manufactured. Perhitungan Cost of Goods Sold. Analisis Titik Pulang Pokok (Break even Point Analysis). Apa yang dimaksud dengan fixed cost. Apa yang dimaksud dengan variable cost. Perhitungan Break event Point dengan menggunakan teknik grafis. Perhitungan Break event point dengan menggunakan teknik contribution margin. Latihan dan diskusi. Perhitungan Harga Satuan dan Cost of Goods Sold dengan Activity-Based Costing (ABC). Perbedaan antara metoda Activity-Based Costing dan Traditional Costing. Bagaimana cara menggunakan ABC untuk Purchasing Management. Reduksi biaya dengan menggunakan ABC. Teknik pengumpulan data. Penggunaan software untuk perhitungan harga satuan dengan menggunakan metoda ABC. Perhitungan OE untuk pengadaaan international Ketentuan –ketentuan pengadaan internasional Biaya-biaya pengadaan internasional Ilustrasi perhitungan OE untuk pengadaan internasional Perhitungan OE untuk pengadaan jasa. Perbedaan barang dan jasa. Ketentuan pengadaan jasa bagi BUMN dan lembaga pemerintah. Aplikasi traditional cost accounting dan Activity-Based Costing untuk perhitungan OE pengadaan jasa. Konsep TCO (Total Cost of Ownership) untuk pengadaan aktiva tetap dengan  anggaran Capex. Apa yang dimaksud dengan TCO. Time value of money. Menghitung TCO dengan Net Present Value (NPV). Latihan perhitungan TCO. Studi kasus perhitungan HPS. METHOD Pre-test Presentation Discussion Case study Post-test

Continuous Emission Monitoring System (CEMS)

DESCRIPTION This course provides a thorough overview of what CEMS are and how they work, the different types of CEMS, and technologies used to analyze emissions. It details why CEMS are used and the regulations that require their use to demonstrate compliance, and addresses best management practices to ensure reliability, accuracy, and efficient use of facility resources. The CEMS Quality Assurance Plan (QAP) is also discussed in detail. The course is intended for environmental managers, CEMS technicians and managers, and anyone who works with CEMS or CEMS data on a regular basis. Tools to build successful CEMS maintenance and management programs Review frequently occurring CEMS performance issues and methods to prevent those issues from occurring Overview of different types of CEMS and the essentials of how they work COURSE OUTLINE 1. Introduction 2. CEMS Fundamentals What is a CEMS? Why is a CEMS needed? 3. Different Types of CEMS Dry Extractive Dilution Extractive Hot/Wet Extractive In-Situ 4. Measurement Technologies 5. Regulatory Drivers US EPA 40 CFR Part 60 Appendix B Appendix F US EPA Part 75 Appendix A Appendix F Differences Between Part 60 and Part 75 Boiler MACT and Cement MACT 6. Procuring a CEMS 7. Installation Requirements and Recommendations CEMS Maintenance Preventive and Corrective Maintenance Maintenance Schedule QA/QC Schedule Performance Indicators Spare Parts Common Performance Issues System Malfunctions Audit Findings QA/QC Requirements Audits Preparing for Relative Accuracy Test Audit (RATA) Quality Assurance Plan (QAP) Requirements Recommendation Examples METHOD Presentation Discussion Case study

Sparepart Management

DESCRIPTION Pernahkan Anda menghitung berapa kerugian yang diakibatkan karena kerusakan mesin atau peralatan saat proses produksi berlangsung? Kemudian bagaimana jika proses perbaikan yang dilakukan terganggu karena ketiadaan spare part? Nilai kerugiaan atas kejadian tersebut, dipastikan sangat besar. Tidak hanya kerugiaan yang dapat dihitung, juga kerugian yang tak dapat dihitung seperti image dan kepercayaan pelanggan. Maka demikian, penerapan program perawatan mesin atau peralatan yang efektif, serta pengendalian manajemen suku cadang (sparepart management) menjadi sangat penting. Pengendalian suku cadang ini dalam hal; penentuan keputusan suatu barang diperlukan, termasuk perlu atau tidaknya melakukan penyimpanan, kepada siapa pembelian dilakukan, kapan dilakukan pemesanan, apa dan berapa yang dipesan, tingkat dan jaminan mutu suku cadang yang diperlukan, anggaran suku cadang, dan sebagainya. OBJECTIVE Memahami strategi penyediaan spare part Memahami dan mampu melakukan pengendalian spare part Mampu menyediakan barang yang diperlukan dalam proses overhaul Mampu mengelola suku cadang dengan efisien COURSE OUTLINE Strategi Persediaan Barang Trend Perubahan Manajemen Persediaan Perawatan dan Pemeliharaan Pengendalian Persediaan Spare Part Spare Part Management dan Logistik Terpadu Keunikan Spare Part Management Klasifikasi Suku Cadang dan Klasifikasi Peralatan Perhitungan Pergantian Persediaan Administratsi Suku Cadang Pengendalian Spare Part untuk Kebutuhan Overhaul Proses Perencanaan Overhaul Pengontrakan Overhaul Pengendalian Stock Spare Part; Safety Stock, Over Stock, dan Dead Stock Perencanaan Kebutuhan Spare Part Biaya Persediaan Pengaman Perhitungan Persediaan Pengaman Perhitungan dan Analisa Biaya Spare Part Pengelolaan Gudang Spare Part dengan 5S Pengendalian Utility Gudang Pengendalian Faktor Terjadinya Kehilangan Barang Sistem Kodifikasi dan Standarisasi Spare Part KPI untuk Bagian Spare Part METHOD Presentation Discussion Case study

Mekatronika

DESCRIPTION Tidak semua hal bisa dilakukan manusia dengan nilai yang efektif, efisien, dan aman. Oleh karena itu, penggunaan dan penguasaan bidang robotika adalah sebuah keniscayaan. Perkembangan industri (industri otomotif, industri farmasi, industri permesinan untuk proses otomasi, atau industri-industri yang menghendaki tenaga perawatan alat-alat produksinya atau bahkan industri jasa/servis peralatan mekanis/otomatis) menuntut tersedianya sumber daya manusia yang menguasai teknologi otomatisasi alias robot. Mobil ada mekanik, pesawat, kipas angin, AC, dsb., semua ada kemampuan otomatisnya. Teknologi tersebut merupakan pengembangan teknologi yang terintegrasi meliputi Medical Technology, CNC Technology dan Renewable Energy yaitu yang disebut dengan Teknik Mekatronika. Mekatronika, singkatan dari mekanik dan elektronika, suatu bidang khusus yang membahas mengenai otomasi, kini kian dibutuhkan. Namun dalam perkembangannya mempunyai cakupan yang lebih luas yaitu, suatu bidang yang mengintegrasikan teknik mesin, elektronika, perangkat keras dan perangkat lunak komputer, komunikasi  ilmu bahan, mikroelektronika, juga kecerdasan buatan. Untuk mendukung sistem produksi yang memadai diperlukan tenaga kerja yang handal atau peningkatan keahlian tenaga kerja profesi Mekatronika. COURSE OUTLINE 1. Struktur dari Sistem Pengertian mekatronika, struktur hardware dari sistem, kontrol desentral (4 PLC), system komunikasi (I/O-comm), penjelasan tentang fungsi dari modul, penjelasan tentang aliran material.2. Teat Individu dan Comissioning Pengertian komisioning, penyetelan reed switch dan sensor, penyetelan elemen mekanik, penyetelan aktuator pneumatik, deskripsi dari hubungan kabel, pelepasan hubungan kabel pada modul PLC, komisioning dari sistem.3. Pemograman Dasar elektronika digital (Gerbang AND, OR, NOT, XOR, NOR, NAND dan R-S Flip-Flop) Fungsi dari katup pneumatic Pemrograman dengan bahasa function block diagram (FBD), statement list (STL), dan ladder diagram. 4. Struktur PLC Struktur dari PLC, kegunaan CP-342-5 (WINCC-network), data teknis dari PLC S7 CPU 314 IFM, definisi hardware (with STEP 7) Struktur Program Penjelasan tentang organization block (OB), dan function (FC) Pemrograman OB dan FC, test program pada module, METHOD Presentation Discussion Case study

Pemeliharaan Transformator

DESCRIPTION Pemeliharaan Transformator merupakan cara untuk mempertahankan penyaluran tenaga listrik ke pelanggan agar tidak terganggu, sehingga pelanggan mendapatkan kepuasan. Disamping itu pemeliharaan trafo dan aksesorisnya sendiri bertujuan untuk mempertahankan kemampuan dan umur trafo tersebut agar perusahaan tidak mengeluarkan biaya yang sangat besar untuk pemeliharaan trafo tersebut. Pemeriksaan/inspeksi yang seksama perlu dilakukan untuk menjamin agar transformator selalu berada dalam kondisi yang baik. Apabila diperlukan maka transformator harus dimatikan untuk melakukan pemeriksaan. Pelatihan pemeliharaan trafo ini ditujukan bagi para praktisi pemeliharaan sistem elektrikal atau mereka yang terlibat atau berminat mendalami pemeliharaan sistem elektrik. Dengan semakin mahalnya harga-harga barang elektrikal maupun suku cadang, maka pemeliharaan yang rutin dan teliti guna menjaga keawetan sistem elektrikal mutlak harus dilakukan. Tindakan ini dapat memperpanjang umur pakai sistem elektrikal tersebut. Dengan demikian, pembelian baru barang-barang elektrik merupakan alternatif yang terakhir. Dengan melakukan pemeliharaan secara berkala dan terjadwal, maka kerusakan sistem elektrikal dapat diketahui secara dini, sehingga kerusakan yang lebih parah dan lebih fatal dapat dihindari. OBJECTIVE Memahami tentang manfaat pemeliharaan sistem elektrikal Memahami kesiapan operasional dari seluruh sistem elektrikal Memahami tentang keselamatan dalam operasional pemeliharaan sistem elektrikal Memahami bagaimana mendeteksi kerusakan sedini mungkin untuk menghindari kerusakan lebih fatal COURSE OUTLINE Pedoman Umum Operasional dan Pemeliharaan Sistem Electrical Operasional dan Pemeliharaan System Box Connecting Daya Listrik Operasional dan Perawatan Sistem Kelistrikan Bangunan Gedung dan Industri Operasional dan Pemeliharaan Scada pada System Distribusi Listrik Cahaya: Arus Cahaya, Kepadatan Cahaya, Tingkat Kuat Penerangan, Kuat Penerangan pada Bidang Tegak Lurus, Luminasi, Perhitungan Jumlah Lampu, Penerangan Alami Siang Hari, Ketentuan Dasar Langit Operasional dan Pemeliharaan Instalasi Listrik Tegangan Rendah dan Proteksinya Transformator Pemeliharaan Transformator Tenaga Electrical Power Transformer Operasional dan Pemeliharaan Rangkaian Kontraktor Control Operasional dan Peralatan Penangkal Petir serta Pemeliharaannya Studi Kasus METHOD Presentation Discussion Case study

Vibration Analysis Level 2

COURSE OUTLINE 1. Aspek Teknologi Perawatan Prediktif Berdasarkan Getaran Permesinan Getaran & Kondisi Mesin Pengukuran Sinyal Getaran Perangkat Analisis Sinyal Getaran Pengertian Dasar Teknologi Perawatan Metode Perawatan Konvensional Metode Perawatan Predikitif, Pemantauan Periodik & Permanen, Parameter Pengukuran 2. Karakteristik Getaran Kerusakan Mesin Ketakseimbangan Bantalan Gelinding Oil Whiri Misalignment, Mechanical Looseness (Kekendoran) Roda Gigi Blade & Vane Resonansi Motor Listrik 2. Metode Analisis Sinyal Getaran Aspek Praktis dan Analisis Memanfaatkan Fasa untuk Analisis Jumlah dan Selisih Frekuensi Normalisasi Kecepatan Baseline Spectrum Tabel Trouble Getaran, Standar Getaran Evaluasi Kriteria Getaran Mesin 4. Analisis Data Domain Frekuensi Konsep Analisa Data Domain frekuensi Frekuensi Dasar, Harmonik dan Fasa Analisis Data Auto Power, Power Spectrum dan Cross Power Spectrum Analisis dan Ciri Sinyal Getaran dalam Domain Frekuensi 5. Komputer Program Perawatan Prediktif Program Utama Konsep Database Penayangan Data 6. Diagnosis Menu Tampilan METHOD Presentation Discussion Case study

Perencanaan Konstruksi Jaringan Distribusi Tegangan Menengah

DESCRIPTION Efektifitas di dalam pengelolaan sistem distribusi tegangan menengah memerlukan adanya ketepatan konstruksi Jaringan  Tegangan Menengah yang direncanakan dengan baik dan benar yang didukung sumber daya manusia yang memiliki kompetensi dasar-dasar perencanaan konstruksi JTM sesuai dengan ketentuan PT PLN (Persero). OBJECTIVE Setelah mengikuti pelatihan ini peserta mampu merencanakan konstruksi Jaringan Distribusi Tegangan Menengah (JTM) dengan baik dan benar sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku di PT PLN (Persero). COURSE OUTLINE Teori Listrik Terapan Alat Kerja, Peralatan Keselamatan Kerja dan Alat Ukur Teknik Survei Perencanaan Jaringan Distribusi Teknik Dasar Pemasangan Konstruksi Jaringan Teknik Menggambar dengan AutoCad Praktik Perencanaan Konstruksi Jaringan Studi Kasus METHOD Presentation Discussion Case study

Pemeliharaan Jaringan Tegangan Menengah

OBJECTIVE Meningkatkan pengetahuan mengenai operasi jaringan Tegangan Menengah Memahami macam-macam jaringan instalasi Tegangan Menengah Memahami dasar pemilihan peralatan dalam Instalasi Tegangan Menengah Memahami Konstruksi saluran Tegangan Menengah Memahami operasi dan pemeliharaan peralatan sistem Tegangan Menengah COURSE OUTLINE Electric power Distribution System overview (System overview, Type of electric power system configuration, System representation) Jaringan Sisytem Tegangan Menengah (Radial, Loop and Network Types) Komponen Jaringan Tegangan Menengah (Circuit Breaker, Transformer, Switchgear, Power Lines) Electrical Power Transformer Installation (Construction, principle of operation, Transformer sizing and protection) Switchgear (System Overview, Type of Switchgear, Components, Power Buses, Operating Mechanism, Safety) Penghantar Tegangan Menengah (Types of Power Cable/Lines, Power Cable Xelection,Line montage and jointing/conection) Konstruksi Jaringan Tegangan Menengah (Saluran Udara Tegangan Tinggi, Saluran Kabel Bawah Tanah, Jointing) Grounding System (Purpose of Grounding, Standards (National/IEEE/IEC), Grounded vs. Ungrounded, Distribution Grounding Electrodes) METHOD Presentation Discussion Case study

Reliability Centered Maintenance

DESCRIPTION Reliability Centered Maintenance (RCM) merupakan suatu proses yang digunakan untuk menentukan kegiatan-kegiatan yang harus dilaksanakan guna menjamin setiap item fisik atau suatu sistem dapat berjalan dengan baik sesuai dengan fungsi yang diinginkan. Hasil akhir dari analisa RCM adalah rencana perawatan pencegahan yang komprehensif yang mencakup keandalan, kegagalan dan tipe pemeliharaan. Realibility Centered Maintenance berbasis pada reliability maka asset dapat mencapai tingkat inherent reliability (keandalan maksimum yang dapat dicapai suatu item berdasar pada desain dan proses manufaktur di lingkungan operasional dan pemeliharaan ideal). Reliability Centered Maintenance pada dasarnya menjawab 7 (tujuh) pertanyaan utama akan peralatan yang diteliti, yaitu fungsi system, kegagalan fungsi, mode kegagalan, efek kegagalan, failure consequence, proactive task and task interval dan default action. COURSE OUTLINE Perubahan Pandangan Tentang Perawatan Introduction to RCM The RCM Process Study preparation System selection and definition Functional Failure Analysis (FFA) Critical item selection Data Collection and Analysis Failure Modes, Effects and Criticality Analysis Selection of Maintenance Actions Determination of Maintenance Intervals Preventive maintenance comparison analysis Implementation Applying and Implementing the RCM METHOD Presentation Discussion Case study

Web Geography Information System

DESCRIPTION Web GIS merupakan perkambangan dari GIS/SIG (Sistem Informasi Geografi) yang memanfaatkan teknologi website. Web GIS paling dasar yaitu memanfaatkan teknologi website untuk sharing data spasial berupa publikasi data spasial ke dalam website. Untuk menampilkan data spasial berupa SHP ke dalam format website diperlukan software khusus bisa mapserver, geoserver, dan banyak open source yang dapat digunakan. Untuk server GIS yang berbayar bisa Arcgis Server, Iserver Supermap, Cloudgis, Mangodp dan banyak lagi lainnya. Pelatihan pembuatan Web GIS tingkat dasar menggunakan open source GeoServer oleh TechnoGIS Indonesia. Pelatihan Web GIS tingkat dasar ini sangat cocok untuk anda dari juruan: Geografi, Geodesi, Kehutanan, Lingkungan dan instansi atau swasta yang ingin melakukan pembuatan Web GIS dalam lingkup sharing/publikasi data spasial ke versi Web GIS/Website GIS. Pelatihan mendapatkan atau menghasilkan Web GIS yang memiliki fitur lengkap dengan meminimalkan teknik programming. Output dari pelatihan Web GIS ini dapat mempublikasi data spasial secara online menggunakan open source dan memahami konsep Web GIS. COURSE OUTLINE Basic GIS dan Data Spasial Pengenalan Pemrograman Dasar Pengenalam GeoServer Menampilkan Data Dunia dalam Web GIS Menampilkan Data SHP Area di Web Menampilkan Data SHP Titik di Web Menampilkan data SHP Line di Web Membuat Simbologi Data di web Membuat Popup Data Membuat Print Peta METHOD Presentation Discussion Case study

Contact Us

If you have any questions, send us a message!

Ready to Grow? Talk to an Expert Today!