Search
Close this search box.

Panelis Organoleptik

DESCRIPTION Panelis merupakan sebutan bagi orang-orang yang terlibat dalam rangkaian pengujian produk dan berlaku sebagai alat atau instrumen dalam uji organoleptik. Panelis berfungsi untuk menilai mutu produk dan menganalisis sifat-sifat atau atribut sensori produk yang mereka uji. Seorang panelis perlu mempunyai kemampuan dan kepekaan tinggi terhadap spesifikasi mutu produk serta mempunyai pengetahuan dan pengalaman tentang cara-cara menilai organoleptik/sensori dan lulus dalam seleksi pembentukan panelis standar. Pelatihan ini akan membahas mengenai standar seorang panelis serta knowledge mengenai Uji Organoleptic. COURSE OUTLINE Pendahuluan: Pentingnya Pengujian dan Panelis Organoleptik Standar Panelis Organoleptic Teknik Pemilihan dan Pelatihan Panelis Karakteristik Uji Organoleptik Atribut Sensori Produk Karakteristik Evaluasi Sensori Teknik Penanganan dan Penyiapan Contoh Sarana dan Prasarana Laboratorium Evaluasi Sensori Metode Pengujian Organoleptik Pengolahan dan Interpretasi Data (Uji Statistik) METHOD Presentation Discussion Case study

Mine Drainage System (Penirisan Tambang)

DESCRIPTION Training ini akan membahas mengenai bagaimana sistem atau proses penyaliran air (Mine Drainage System) di sekitar area penambangan yang perlu dilakukan, agar tidak menganggu operasional proses penambangan, sehingga akan mengurangi akibat yang ditimbulkan dari tergenangnya lokasi penambangan yang disebabkan oleh berbagai hal. OBJECTIVE Memahami mengenai Mine Drainage System baik secara dasar maupun kondisi kontemporer Mendapatkan problem solving terutama dalam persoalan Mine Drainage System COURSE OUTLINE Ruang Lingkup dan Urgensi Sistem Penyaliran Tambang (Mine Drainage System) Elemen-elemen dalam Sistem Penyaliran Tambangan (Mine Drainage System) Perancangan Mine Drainage System Faktor-faktor Pertimbangan dalam Perancangan Mine Drainage System Metode-metode Dasar dalam Mine Drainage System Strategi Penanganan Curah Hujan Ekstrem Metode Terbarukan dalam Mine Drainage System Instalasi dan Perhitungan Ekonomis Metode Mine Drainage System Faktor yang Mempengaruhi Kegagalan Mine Drainage System Koordinasi dan Evaluasi Mine Drainage System Studi Kasus Persoalan Mine Drainage System METHOD Presentation Discussion Case study

Enjiniring Instrumentasi dan Kontrol Pembangkit

DESCRIPTION Pemahaman tentang fitur dasar aplikasi Instrument dengan mengunakan rekayasa perangkat lunak computer (RPL), dimulai dari pembuatan instrument index sampai dengan instalasi detail (hook-ups) yang berisikan: Ruang Lingkup Pekerjaan Instrument Engineer /Designer. Pemahaman Dokumen teknis dan Gambar, serta Instruments dan kontrol Loops, Viewing dan Modifying data for Multiple Records,Defining Process Data,Performing Calculations and Sizing,Working with Specifications, Managing Documents, Performing Wiring Operations, Generating Loop Drawings,dan Working with Hook-Up. COURSE OUTLINE ENJINIRING INSTRUMENT Instrument index Specification instrumentation Loop drawing Wiring diagram Hook-up drawing Cara membangun ,menavigasi dan mengoptimalkan analisa desain dan simulasi engineering untuk proyek pengeboran Oil & Gas. KONTROL PEMBANGKIT Raw Material Transportation and Processing Teknologi Pembakaran pada PLTU Batu Bara Pembakaran Lapisan Tetap Pembakaran Batubara Serbuk (Pulverized Coal Combustion/PCC) Pembakaran Lapisan Mengambang (Fluidized Bed Combustion/FBC) Prinsip kerja turbin Boiler Combustion (Pulverization of Coal / CFB) Prinsip kerja Boiler Combustion Pemahaman prosedure pengoperasian Boiler Combustion Turbine (Steam Turbine and Heat Recovery) Monitoring and Control Prinsip kerja Turbin Pemahaman procedure pengoperasian sistem monitoring Pemahaman procedure pengoperasian sistem control Generator and Plant Electrical System Monitoring and Control Sistem and Component generator pembangkit, Prinsip kerja generator pembangkit Pemahaman procedure pengoperasian sistem monitoring pembangkitan listrik Pemahaman procedure pengoperasian sistem control pembangkitan Waste and Exhaust Treatment METHOD Presentation Discussion Case study

Design of Jigs and Fixtures

DESCRIPTION Untuk menurunkan waktu non produktif dalam proses pemesinan terutama waktu memasang dan melepas benda kerja diperlukan perkakas bantu produksi yaitu perkakas penuntun dan pencekam (jig dan fixture). Jig dan fixture berfungsi untuk mencekam terutama untuk geometrik benda kerja amat beragam, dapat juga menjamin ketelitian dan ketepatan pemasangan benda kerja relatif terhadap titik dan bidang referensi yang dirancang pemrogramaan NC. Bila diterapkan perkakas bantu moduler (moduler fixturing system) dapat dikelola dengan basis data dengan memanfaatkan teknologi kelompok. Untuk mendukung sistem produksi yang memadai diperlukan tenaga kerja yang handal atau peningkatan keahlian tenaga kerja profesi Disain Alat Bantu Cekam dan Pegang (Design of Jig and Fixtures). OBJECTIVE Setelah mengikuti pelatihan ini, diharapkan peserta mempunyai kemampuan dan pemahaman tentang pengetahuan dan keahlian dalam merancang perkakas penuntun dan pencekam (jig and fixtures) untuk meningkatkan laju produksi. COURSE OUTLINE Prosedur Perancangan Jig and Fixture Elemen Jig and Fixture Metode dan Prinsip Dasar Lokasi dan Pencekaman Perancangan Jig Perancangan Fixture METHOD Presentation Discussion Case study

PLC and SCADA Wonderware

DESCRIPTION Kegiatan industri berskala besar saat ini telah bergerak menuju sistem yang terotomasi guna menunjang optimasi produksi baik dari aspek kualitas produk yang dihasilkan bila dibandingkan dengan proses produksi menggunakan manpower. Salah satu perangkat kontrol yang banyak digunakan pada industri adalah Programmable Logic Control (PLC). Perangkat ini mengatur pengoperasian dalam lingkup pengendalian lokal untuk berbagai perangkat mekanik dan elektrik, baik dalam kondisi normal maupun untuk mengaktifkan sistem pengamanan. Agar dapat mendayagunakan PLC untuk memaksimalkan kinerja proses dan mengikuti perkembangan kebijakan perusahaan dan teknologi terbaru, dibutuhkan banyak pengawas dan spesialis pemrograman yang mampu mengevaluasi serta mengembangkan jaringan pengendalian proses yang terdiri dari beberapa PLC dan SCADA. Pelatihan ini akan membahas mengenai PLC dan SCADA Wonderware, dimana diharapkan setelah mengikuti pelatihan ini, peserta mampu memahami sistem pengendalian proses secara sistematik menggunakan PLC dalam Sistem SCADA Wonderware. COURSE OUTLINE 1. PLC Introduction to PLC Languages Ladder Introduction to Digital Modul Timer and Counter Functions Introduction to Analog Module Scaling Analog Comparative Functions and Arithmatik 2. Scada Wonderware Overview of Wonderware InTouch SCADA Function of InTouch SCADA Software Animation Links in SCADA System Script Writing Trends in SCADA System Alarm System Recipe Management SCADA Security Interfacing with PLC and DDE Protocol How to Configure Intouch to Query Database METHOD Presentation Discussion Case study

Industrial Relations Conflict Management

DESCRIPTION Perkembangan dan perubahan terjadi pada sistem pengelolaan ketenagakerjaan di Indonesia saat ini, khususnya di bidang hubungan industrial. Dengan adanya beberapa perangkat hukum, seperti Undang-Undang Ketenagakerjaan No.13 Tahun 2003, Undang-Undang Serikat Pekerja No.21 Tahun 2000 serta Undang-Undang No.2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial (PPHI), dan beberapa perangkat hukum petunjuk pelaksanaannya maka membuat dinamika hubungan industrial semakin kompleks, dan jika hal ini tidak dipahami dan disikapi dengan baik maka dapat memicu munculnya perselisihan antara perusahaan dengan tenaga kerjanya dan tentunya akan merugikan kedua belah pihak. OBJECTIVE Peserta pelatihan mampu memahami tentang pelaksanaan penyelesaian perselisihan Hubungan Industrial di perusahaan secara taktis dan sistematis sehingga penyelesaiannya cepat tepat dan tidak berlarut-larut serta sesuai dengan peraturan yang normatif di Indonesia. COURSE OUTLINE 1. Pengantar Hukum Ketenagakerjaan dan Hubungan Industrial 2. Norma dalam Hukum Ketenagakerjaan dan Hubungan Industrial 3. Sebab-sebab Timbulnya Perselisihan Hubungan Industrial 4. Jenis-jenis Perselisihan Hubungan Industrial (PHI) 5. Tahapan dan Proses dalam Menghadapi Perselisihan Hubungan Industrial 6. Penyelesaian Konflik dan Perselisihan Hubungan Industrial dalam Praktek Bipartit Mediasi Konsiliasi Arbitrasi Pengadilan Negeri Mahkamah Agung 7. Strategi Membangun Sistem Pencegahan Potensi Perselisihan Hubungan Industrial 8. Strategi Membangun Sistem Komunikasi yang Tepat dalam Mengelola Potensi Perselisihan Hubungan Industrial METHOD Presentation Discussion Case study

Safety Management System

DESCRIPTION Saat ini, safety menjadi hal penting yang patut diperhatikan di semua aspek kehidupan, terutama kaitannya dengan eksistensi sebuah perusahaan/industri yang ingin diakui kapabilitasnya. Pembahasan yang berkaitan dengan masalah safety tidak pernah ada habisnya. Berbagai pelatihan dan seminar yang berhubungan dengan safety pun banyak dilakukan, yang merupakan proses dimana secara akumulatif kesadaran akan pentingnya Kesehatan dan Keselamatan Kerja di berbagai perusahaan sudah mulai ditumbuhkan. Melalui implementasi K3, diharapkan perusahaan dapat konsisten terhadap masalah keselamatan dan kesehatan kerja dan sekaligus meningkatkan citra perusahaan, serta dapat pula mendorong perusahaan untuk menunjukan komitmennya terhadap stakeholder bahwa perusahaan mempunyai kepedulian yang tinggi terhadap masalah keselamatan kerja serta meminimalkan resiko-resiko yang kemungkinan timbul pada proses kerja terutama menyangkut keselamatan. Bilamana perusahaan memang memiliki komitmen dan kesungguhan untuk mengimplementasikan program safety, maka diperlukan banyak karyawan yang memiliki visi dan pemahaman yang sama tentang kajian safety di lingkungan perusahaan. Untuk itu sebenarnya diperlukan pemahaman secara menyeluruh mengenai masalah safety itu sendiri. COURSE OUTLINE Safety Introduction Undang-Undang No.1 Tahun 1970 Safety Policy and Objective Safety System Design Safety Assurance Health Safety and Environment Safety Action Response Plan (Emergency Response) Safety Promotion Safety Communication Safety Reporting System Klasifikasi Kecelakaan Kerja Statistik Kecelakaan Pelaporan Kecelakaan Accident Investigation (Investigasi Kecelakaan) Inspeksi K3 Pelaporan Inspeksi Kesehatan Kerja (Occupational Health and Safety Foundations) Reason for Having Occupational Health and Safety (OHS) in the Company Personal Protective Equipment Permit to Work System Job Safety Analysis Occupational Health and Safety Programs Occupational Health and Safety Management System METHOD Presentation Discussion Case study

Pemeliharaan Sistem DC Power

DESCRIPTION Kegiatan Pemeliharaan pada sistem DC Power ini meliputi pemeliharaan dari mulai sumber listrik untuk input charger (panel listrik ac 380V), charger, instalasi listriknya, baterai dan ruangan baterai, panel listrik DC, inverter (jika ada) dan instalasi listrik yang ke beban-beban DC. Dari hasil survey dan wawancara di lapangan yang sering mengalami gangguan adalah di sisi instalasi listrik yaitu DC ground, baterai dan charger. Untuk pemeliharaan instalasi listrik dan perangkat pendukungnya seperti panel-panel, meter indikator, lampu indikator dan sebagainya cukup dilakukan secara visual dan dilakukan pembersihan jika ada kotoran dan penggantian-penggantian pada lampu atau meter indicator. COURSE OUTLINE Pengukuran Tegangan dan Arus Beban Standar Pengukuran Pemeriksaan Fuse atau MCB Cara Pelaksanaan Pemeriksaan Fuse atau MCB Standar Pemeriksaan Fuse atau MCB Pengukuran Keseimbangan Tegangan Tujuan Pengukuran Keseimbangan Tegangan Penanganan dan Analisa gangguan sistem DC power Pengecekan power supply / charger battere Pemilihan rangkaian seri/paralel battere Teknik penggantian battere bila ada kerusakan METHOD Presentation Discussion Case study

Pemeliharaan Mekanik Pompa dan Valve

COURSE OUTLINE 1. Pengenalan Mesin-mesin Pembangkit2. Interpretasi Data dan Informasi Pompa3. Sistem Operasi Pompa4. Fungsi Bagian-bagian Pompa5. Pemeliharaan Pompa: Preventive Maintenance Scheduled Maintenance Breakdown Maintenance 6. Gangguan Operasi dan Cara Penanganannya Tekanan dan Kapasitas Pompa Berkurang Beban Pompa Terlalu Berat 7. Perawatan Valve8. Jenis-jenis Valve9. Pemeliharaan Valve10.Study Case dan Diskusi METHOD Presentation Discussion Case study

Pemeliharaan DCS

DESCRIPTION A Distributed Control System (DCS) is a computerised control system for a process or plant usually with many control loops, in which autonomous controllers are distributed throughout the system, but there is no central operator supervisory control. DCS maintenance is important, this is all actions that are necessary to keep the DCS stay operational in its full functional state as main objective. This course will learn about how to maintain DCS COURSE OUTLINE 1. Basic of System Control 2. Basic of Process Control 3. Process Control Instrumentation and Component 4. Process Control Using Minimum System 5. Micro Controller and Micro Processor Application in Process Control System 6. Data Communication in Process Control System 7. Distributed Controlled System Fundamental in Process Control 8. Design, Operation and Evaluation of Distributed Control System 9. Maintenance Consideration Maintenance Requirements Of System And System Elements The Requirements For In-Built Diagnostics And For Maintenance Diagnostic Routines The Requirements for Installation of UPS System Recovery of a DCS Following a Power Outage METHOD Presentation Discussion Case study

Manajemen Energi Primer

DESCRIPTION Peserta diharapkan akan mengerti dan memahami masalah sistem tenaga listrik yang mampu menjamin kelancaran kegiatan produksi dengan handal, bermutu tinggi dan ekonomis, terutama pada manajemen listrik pada sisi beban. Seperti bagaimana manajemen beban dapat menyediakan listrik yang cukup disaat dibutuhkan dan bagaimana peralatan dapat berjalan dengan tingkat konsumsi listrik yang minimum dan mendapatkan hasil dan kinerja yang optimal. COURSE OUTLINE Karakteristik Penggunaan Energi Konsep dan Strategi Implementasi Manajemen Energi Strategi Penghematan Energi Perencanaan Program Penghematan Energi Tahap-tahap Audit Energi Management Beban Management Energi untuk Motor dan Peralatan Management Energi untuk Penerangan Membangun Budaya Gerakan Efisiensi Pemakaian Studi Kasus METHOD Presentation Discussion Case study

Food Safety

DESCRIPTION Pelatihan ini sangat erat kaitannya dengan kegiatan pengolahan produk pangan, dimana dalam pelatihan food safety ini akan dibahas secara mendetail aspek-aspek pencegahan kecelakaan pangan dan berbagai macam faktor penyebab penyakit yang berasal dari pengolahan pangan. Tujuan Training Food Safety ini adalah untuk meningkatkan kemampuan dan pengetahuan terhadap produk hasil industri pangan (pengolahan makanan) yang aman dan sehat di konsumsi secara benar dan tepat, dimana dalam training ini akan dibahas bagaimana penanganan yang benar untuk pengolahan produk pangan dimulai dari awal proses persiapan bahan baku sampai dengan proses pengolahan dan penyajiannya hasil produk siap untuk dikonsumsi. OBJECTIVE Meningkatkan kemampuan dan pengetahuan akan penanganan makanan secara benar, mulai dari penanganan bahan baku sampai kepada pengolahan dan penyajian Memahami faktor penyebab terjadinya keracunan makanan, serta menghindari potensi terjadinya hal tersebut Memahami bagaimana menghasilkan makanan yang aman serta terhindar dari outbreak keracunan makanan COURSE OUTLINE 1. Proses produksi makan, meliputi Aspek bangunan dan fasilitas: Suplai Air Penanganan Limbah Domestik Fasilitas Ganti dan Toilet Fasilitas Cuci Tangan 2. Food Handling : Thawing Pendinginan Proses Memasak + Pemanasan Ulang Penyajian + mencegah Kontaminasi Silang 3. Persyaratan Hygiene dan Sanitasi : Cleaning & Disinfection Hygiene Control Penampungan & Pembuangan Limbah Pest control & Domestic Animals 4. Personal Hygiene & Aspek Kesehatan : Pemeriksaan Kesehatan & Penanganan Aspek Medis Kebersihan + Penggunaan Sarung Tangan 5. Quality Control : Labeling HACCP Safety Samples + Outbreak Investigation METHOD Presentation Discussion Case study

Contact Us

If you have any questions, send us a message!

Ready to Grow? Talk to an Expert Today!