Becoming Better Leader with Coaching and Mentoring
DESCRIPTION Sejatinya kompetensi SDM kita kalah dibandingkan negara tetangga. Salah satu kompetensi yang harus dimiliki adalah pemahaman mengenai Coaching dan Mentoring. Tidak jarang dalam perusahaan terjadi permasalahan yang menyangkut kinerja dari karyawan baik sebagai individu maupun dalam kelompoknya… Menyikapi permasalahan ini hendaknya perusahaan mampu mengambil langkah yang proaktif dengan memberikan coaching ataupun counseling bagi karyawan yang bersangkutan, untuk mempertahankan kinerjanya agar selalu optimal. Coaching mentoring and counseling yang dimaksud merupakan bimbingan dan masukkan kepada karyawan agar mampu meningkatkan ketrampilan kerja maupun pemahaman aspek-aspek kerja di lingkungannya. Dengan demikian sinergi dengan kelompok dapat ditingkatkan COURSE OUTLINE Pemahaman tentang Coaching Perbedaan konsep Memahami prinsip-prinsip Coaching Counseling dalam kaitannya dengan performance Management. Interpersonal Skill saat Coaching Counseling Ciri Coaching Counseling yang effective. Ketrampilan Komunikasi dalam Coaching Counseling Bagaimana mendengar active dan ber-empati dalam Coaching Counseling. Memberikan umpan balik Bagaimana menghadapi pribadi yang sulit. Bagaimana memotivasi mereka? Bagaimana membantu memecahkan problem factual yang dihadapi karyawan Bagaimana membantu karyawan dalam mengambil keputusan yang tepat Membantu memodifikasi perilaku yang lebih sesuai Simulasi / skill practice / diskusi METHOD Pre-test Presentation Discussion Case study Post-test
Jaminan Mutu Data Pengujian
DESCRIPTION Laporan pengujian dituntut untuk dapat memberikan data hasil pengujian/analisis yang andal. Data yang andal adalah data yang memenuhi kriteria kecermatan (precision) dan ketepatan (accuracy). Untuk membuktikan apakah data yang dihasilkan laboratorium cukup cermat atau tidak, dengan mudah dapat dilakukan dengan cara mengulang suatu analisis berulang kali. Data hasil pengujian yang cermat dapat dijustifikasi lewat nilai standard deviasi atau koefisien variansi dari kumpulan data hasil pengulangan suatu analisis. Tidak demikian halnya dengan ketepatan data. Untuk dapat membuktikan bahwa data yang diperoleh tepat atau tidak, laboratorium harus mempunyai bahan acuan. Bahan acuan adalah suatu bahan yang satu atau lebih nilai kuantitatif komponen-komponen yang dikandung-nya diketahui dengan pasti (berupa true value atau assigned value). Besar nilai tersebut dituangkan dalam bentuk sertifikat yang menyertai pembelian bahan acuan tersebut. Harga dari bahan acuan sangat mahal, sehingga laboratorium tidak mungkin selalu menggunakan bahan acuan dalam operasinya sehari-hari dalam rangka membuktikan ketepatan datanya. Untuk menggantikan bahan acuan, dalam kesehariannya, laboratorium dapat menggunakan apa yang disebut kontrol sampel. Kontrol sampel dapat dipakai laboratorium dalam mengambil keputusan apakah data hasil analisis dari sampel yang dikirim pelanggan dapat dilaporkan (release data) atau harus diulang (reject data). OBJECTIVE Memiliki pengetahuan dasar mengenai jaminan mutu, ketertelusuran, bahan acuan dan kontrol sampel. Membuat bahan acuan untuk keperluan laboratorium-nya masing-masing. Menilai apakah kontrol sampel yang dibuatnya memenuhi kriteria homogen dan stabil, melalui uji homogenitas dan uji stabilitas. Menggunakan kontrol sampel sehari-hari di laboratorium. Menggambarkan hasil yang diperoleh dalam control chart. COURSE OUTLINE Tinjauan Umum Jaminan Mutu Hasil Pengujian Ketertelusuran Bahan Acuan Bahan Acuan Sekunder: Pembuatan & Penetapan Nilainya Uji Homogenitas dan Uji Stabilitas Uji T Uji F ISO Guide 43 Z-Score & Robust Z-Score Pembuatan Histogram ILAC G-13 Replika Pengujian Menggunakan Metode Sama dan Berbeda Control Sample, Control Chart, Evaluasi dan Tindaklanjutnya METHOD Presentation Discussion Case study
Procurement Procedure
DESCRIPTION Procurement adalah proses pengadaan barang dan jasa dalam sebuah institusi. Organisasi bisnis, lembaga sosial, atau instansi pemerintahan yang baik biasanya telah memiliki peraturan internal terkait pengadaan barang dan jasa yang akan memastikan bahwa proses perencanaan pembelian dan proses pemilihan supplier memenuhi standar umum dan dilakukan secara transparan. Dalam prakteknya seringkali timbul permasalahan dalam proses pelaksanaannya, mulai dari perencanaan yang tidak terintegrasi, perubahan harga dan pasokan tersedia, seleksi supplier yang mengundang potensi fraud, miskomunikasi dengan supplier, hingga supplier yang wan prestasi terhadap order dan kontrak. OBJECTIVE Memahami kode etik dan prosedur baku procurement. Memahami tahapan administrasi dan dokumentasi procurement mulai dari prakualifikasi supplier/vendor, analisa penawaran, kontrak, hingga proses tender. Memahami metode sourcing, teknik analisa penawaran, dan strategi negosiasi. Memahami regulasi dan konsep hukum bisnis. Memahami bagaimana proses menyeleksi, memilih, dan mengevaluasi kinerja pemasok. COURSE OUTLINE 1. Administrasi dan SOP Procurement 2. Pakta Integritas dan Kode Etik Supplier 3. Procurement Plan 4. Supplier Relationship Management 5. Sourcing and Assessment Methods 6. Bid Analysis and Negotiation Strategy 7. Vendor Managed Inventory (VMI) 8. Vendor Evaluation 9. Project Procurement Management 10. Tender Management 11. Contract Management 12. Procurement Improvement of Work METHOD Presentation Discussion Case study
Inventory and Material Management
DESCRIPTION Inventory adalah salah satu asset termahal dalam perusahaan, khususnya perusahaan manufaktur, dimana biasanya merepresentasikan sedikitnya 40% dari total modal yang diinvestasikan. Sehingga pengelolaan inventory adalah hal yang krusial bagi pihak manajemen. Dari sisi perusahaan, mereka menginginkan agar inventory sesedikit mungkin sehingga dapat menekan biaya. Sementara itu di pihak customer, mereka sering mengeluh karena seringnya kasus stockout terjadi. Kesetimbangan antara demand & supply adalah salah satu sasaran dari setiap pengelolaan inventory. Dalam Pelatihan ini, selain teori tentang bagaimana merencanakan inventory dan mengontrol jumlah stock barang di warehousenya, peserta juga diajak mengerjakan beberapa latihan dan praktek dalam melakukan pengendalian inventory. Persediaan material memerlukan perencanaan, pengendalian, dan pengelolaan yang sistematis sehingga mampu mendukung kelancaran produksi dengan biaya pengelolaan yang efisiensi. Maka sangat perlu bagi perusahaan untuk dapat menentukan tingkat persediaan yang akan memberikan nilai tambah bagi perusahaan dan tidak menjadi biaya yang tidak perlu untuk dikeluarkan. COURSE OUTLINE Sasaran dan Peran Inventory Management Layanan Customer dalam Inventory Management Beberapa Tipe/Jenis Inventory Teori ABC dalam Pengklasifikasian Inventory Spesifikasi Material Teknik Forecasting Demand Seasonal Demand Moving Average Exponential Smooth Pengontrolan Lead Time Biaya-biaya Inventory Pengendalian Safety Stocks Identification & Disposal of Surplus Konsep Just-In-Time (JIT) Metoda Penghitungan dan Keakuratan Inventory Pengukuran Kinerja Inventory Management Tujuan Material Management Klasifikasi Permasalahan Ongkos-ongkos Inventori Strategi Penyediaan Material Klasifikasi Material dengan Metode ABC Forecasting Demand & Case Study Menggunakan Software WinQSB Perencanaan Inventori dengan Metode Economic Order Quantity (EOQ) Perencanaan Inventori dengan Metode EOQ with Diskon METHOD Presentation Discussion Case study
Business Continuity Management (BCM)
DESCRIPTION Sesuai dengan perkembangan bisnis yang ada saat ini, maka kemampuan perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan usahanya sudah merupakan suatu keharusan dan tidak dapat dipungkiri lagi. Berlatar belakang dari hal di atas, maka implementasi Business Continuity Management (BCM) merupakan suatu elemen yang saat penting dalam suatu organisasi. Penerapan BCM harus mendapatkan dukungan dari Top Management, dan dimulai dengan penetapan obyektif, identify kebutuhan resources (minimum), dan target yang akan dicapai. Sesuai dengan obyektif dan target yang sudah ditentukan, dan sejalan dengan proses risk assessment, maka organisasi tersebut harus menentukan ancaman serta dampak yang mungkin akan terjadi, serta mitigasi risiko yang diperlukan. Keberhasilan implementasi BCM dalam suatu organisasi bukan hanya dilihat dari keberhasilan ujicoba BCP, namun juga seberapa tinggi tingkat keperdulian/awareness dari setiap personil dalam organisasi tersebut.Untuk itu aktivitas untuk menumbuhkan awareness dari seluruh personil dalam suatu organisasi harus dilakukan secara berkala dalam bentuk sosialisasi, simulasi, training, ataupun aktivitas permainan/games lainnya yang dibuat semenarik mungkin. OBJECTIVE Menentukan prinsip-prinsip dan konsep BCM. Menerapkan bahasa dan syarat BCM dengan konsisten Menentukan hubungan antara risiko, kesinambungan dan tata kelola Menentukan unsur-unsur proses BCM dan khususnya kebijakan dan strategi Business Continuity COURSE OUTLINE Introduction to BCM and Lifecycle approach Identification of key business processes PDCA “Plan-Do-Check-Act” approach to the Management system Business Continuity Management Systems Establishing and managing the BCMS Suppliers and outsourced activities BCM policy Provision of Resources Training, awareness and competency Embedding BCM in the organization’s culture BCMS documentation and records Implement and operate the BCMS Monitor and review the BCMS Maintain and improve the BCMS Risk Management Processes – FMEA,FMECA Analysis of your Business Assessment of Risk Development of Strategy Development of plan Test your Plan PARTICIPANT Manajer baru yang bertanggung jawab terhadap manajemen risiko. Praktisi Spesialis (audit, kepatuhan, OH&S, lingkungan, etc) yang ingin terus maju pada posisi manajemen risiko. Pengawas garis depan dan manajer yang memerlukan pengetahuan dasar manajemen risiko Anggota manajemen risiko memerlukan Manajer risiko dari berbagai industri Manajer yang bertanggung jawab terhadap aspek risiko apapun Auditor Internal Personel di area manajemen risiko METHOD Pre-test Presentation Discussion Case study Post-test
Kehumasan dan Protokoler
DESCRIPTION Humas dan Protokoler atau yang sering juga disebut dengan Public Relation merupakan lembaga pemerintahan yang mempunyai fungsi pokok untuk membangun citra dan image pemerintah yang baik, produktif dan humanis di mata masyarakat luas. Fungsi Humas dan Protokoler secara mendasar adalah membangun komunikasi yang baik di dalam suatu organisasi sehingga semua kegiatan dalam organisasi tersebut dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan rencana yang telah dibuat sebelumnya. Pihak Humas dan Protokoler akan berhubungan langsung dengan keberhasilan dan keefektifan hubungan antara organisasi dengan pihak yang dilayani. Pelatihan ini akan memberikan strategi efektif guna meningkatkan daya kemampuan bagian Humas dan Protokoler dalam menjalankan tugasnya sehingga semua kegiatan dan rencana yang telah dibuat oleh organisasi tersebut dapat berjalan sesuai dengan rencana atau dapat juga dikatakan dapat berjalan dengan sukses. COURSE OUTLINE 1. Konsep Dasar Humas dan Protokoler 2. Estetika dan Citra Diri yang Ditekankan Petugas Humas dan Protokoler 3. Komunikasi Yang Efektif untuk Menunjang Tugas Bagian Humas dan Protokoler Keahlian Komunikasi Interpersonal Kehumasan dan Komunikasi Publik 4. Manajemen Keprotokolan dan Master of Ceremony (MC) METHOD Presentation Discussion Case study
Manajemen Kearsipan & Inventaris Kantor
DESCRIPTION Manajemen kantor dan arsip merupakan hal keseharian yang bila tidak dikelola dengan baik dapat berubah menjadi masalah besar. Pada prinsipnya, manajemen kantor dan arsip bermula dari pemilihan suatu sistem dasar, idealnya didasarkan oleh sistem 5S (lean office) yang pada prakteknya di sesuaikan sesuai kebutuhan. Selanjutnya pengelolaan arsip dan aset, dalam hal ini mencakup “master book” lokasi aset, status aset, penomoran aset, memiliki kesamaan dengan pengelolaan arsip. Hal yang dibedakan adalah pada manajemen arsip dilakukan pula manajemen korespondensi. Hal lain yang merupakan masalah utama adalah manajemen waktu diri dan atasan. Beragam situasi dalam konteks aktual merubah situasi normal menjadi kritis dan genting. Pendekatan mengatasi hal ini membutuhkan sentuhan smart–contingency, yang tentu saja berbeda untuk beragam situasi,sehingga dapat mengantisipasi dan menyesuaikan diri dengan lingkungan bisnis global yang penuh tuntutan, sesuai standar kompetensi dalam mengelola kantor, aset, arsip, dan waktu (time management) agar mampu meningkatkan efektifitas, efisiensi & profesionalitas kerja. OBJECTIVE Memahami konsep modern office dengan baik Memahami fungsi dan peran kantor dalam perusahaan/organisasi Mampu mengelola informasi yang dibutuhkan oleh unit-unit lain Mampu menyimpan dan mengelola arsip (Sistem filing) dengan baik Memahami pentingnya Standard Operation Procedure (SOP) untuk kelancaran aktivitas kantor COURSE OUTLINE Paradigma dan Filosofi Manajemen Kantor Modern Efektivitas pengelolaan kantor dan hubungannya dengan manajemen manusia Efektivitas alur kerja dan tata-ruang kantor dalam pengelolaan produktivitas Ruang lingkup manajemen perkantoran Pengelolaan Sumber Daya Kantor Pengaturan kegiatan – kegiatan / aktivitas kantor Pengadaan perlengkapan pendukung kantor Pemeliharaan perlengkapan kantor Struktur organisasi kantor Prinsip Dasar Manajemen Kantor & Filing Berdasarkan 5S (5R) Membahas tentang konsep 5 S, penerapannya di tempat kerja dan bagaimana sistem 5 S bekerja Memahami Makna Pilar Utama Seiri (Ringkas) dan Seiton (Rapi), Seiso (Resik) dan Shitsuke (Rawat) Memahami Makna Pilar Utama Seiketsu (Rajin) dan Integrasi Kelima Pilar serta studi kasus (identifikasi dan peningkatan pemahaman) Pengelolaan komunikasi / korespondesni Pengertian, ciri, fungsi dan jenis surat Bagian – bagian surat dan format surat Bahasa Surat Langkah – langkah penyusunan surat Mengurus dan mengendalikan surat masuk dan surat keluar Aturan (Pedoman) Umum Pengelolaan Arsip dan Inventaris Kantor Level arsip dilihat dari unsur strategis bisnis: strategic plan, SOP, Manual dan Usual–Business documents Latihan: menentukan tingkat urgensi dan confidentiality arsip Beragam bentuk arsip, perlakuannya, dan yujuan penyimpanan arsip. Jenis-jenis arsip dan cara penggolongannya Kewenangan sekretaris / pengelola arsip, dan Bagaimana mengamankan arsip yang bersifat RAHASIA Sistem Korespondensi & Pengarsipan (Manajemen Arsip Dinamis) Membahas pengertian arsip, langkah-langkah pembuatan arsip, teknik mengelola arsip dan pemeliharaannya Membahas tentang tahapan filing yang baik dan jenis-jenis filing system yang tepat di perusahaan Electronic Filing, document management software (system), trend baru dan model pelaksanaannya Aspek Strategis dan Trend Ke Depan Manajemen Filing Modern: Penerapan E-Filing dan Document Management Trend terbaru: electronic filing dan document management dalam bisnis Beragam keunggulan dari electronic filing dan document management pada: Penemuan arsip, penyusutan arsip, penilaian, pemindahan dan pemusnahan arsip Alur surat keluar dan surat masuk serta alih media termasuk media digital Sistem indeks dan abjad dalam filing Pentingnya SOP dalam bisnis: Pembuatan, Penerapan, Pelembagaan Pemahaman tentang pentingnya SOP, apa Benefit dan Costnya Sejarah terjadinya SOP terkait dengan pendekatan yang dipilih : hirarki, beda pendekatan = beda istilah “Motivasi” & Urgensi dasar pembuatan SOP : Mendapatkan kelulusan sertifikasi Perbaikan proses (lebih ringkas / cepat / lengkap) Peringkat kinerja dan service level Tehnik Melibatkan banyak stakeholder Pengaruh SOP guna Peningkatan kinerja para karyawan, dalam kaitannya dengan divisi yang terkait Bagaimana cara mengelola inventaris kantor Manfaat menginventaris perlengkapan/peralatan kantor Pelaksanaan inventarisasi Mutasi barang Pemberian label dan kode barang Penghapusan barang Time Management dan pengaturan jadwal aktivitas di kantor Nilai waktu dan pentingnya pengelolaan waktu yang efektif Teknik manajemen waktu: skala prioritas, delegasi dan asertif Identifikasi penyebab waktu terbuang percuma dan antisipasinya Mengelola rapat secara efektif dan membuat notulen yang baik Pemanfaatan otomatis kegiatan administrasi Makna dan dampak otomatis dalam administrasi perkantoran Aplikasi otomatis dalam administrasi perkantoran Teknologi informasi dalam administrasi perkantoran Software untuk administrasi perkantoran Sistem arsip elektronik Sistem informasi manajemen Manajemen Basis Data LAN, Intranet dan Internet Latihan Pembuatan dan Finalisasi rencana kerja pembuatan SOP dan Sistem Kearsipan Perusahaan Review ulang materi pelatihan dan rencana kerja Penugasan Individu berdasarkan lingkup ruangan (corner & office) PARTICIPANTS Pengelola kantor; Office Manager, GA Officer, maupun sekretaris METHOD Pre-test Presentation Discussion Case study Post-test
Public Speaking Professional
DESCRIPTION Kemampuan seorang karyawan berbicara di depan umum (public speaking) saat ini telah menjadi standar kompetensi di beberapa perusahaan. Beberapa aktifitas terutama yang menjadi tanggungjawab Humas, GA dan Sekretaris dipastikan banyak melakukan kegiatan seperti presentasi, TOT, negosiasi dan lain-lain, memerlukan seorang Public Speaking yang handal. Itulah sebabnya mengapa Public Speaking merupakan bekal yang paling berharga saat ini, karena dengan kemampuan Public Speaking seseorang akan mudah mencapai kesuksesan. Ketika kita mempunyai kemampuan yang luar biasa, orang lain tidak akan tahu jika kita tidak “menjualnya” dengan kemampuan Public Speaking. Kemampuan Public Speaking tentu harus terus dikembangkan, salah satunya dengan kegiatan training, mengikuti organisasi, forum dan praktek langsung. OBJECTIVE Peserta mampu membentuk mindset tentang pentingnya public speaking dalam fungsi Humas dan GA di sebuah perusahaan Peserta mampu merencanakan dan menyusun materi presentasi dengan sempuna Peserta mampu menganalisa keinginan audiens dan mengakomodirnya dalam materi yang disampaikan Peserta mampu melakukan public speaking dengan menarik serta mengesankan tanpa mengurangi pesan yang disampaikan COURSE OUTLINE Ruang Lingkup Public Speaking Peran Sekretaris dalam Public Speaking Communication Principles Human Relationship Building (Menguasai Audience, Menarik Perhatian Audience & How To Be Assertive) Etika Berkomunikasi (Public Speaking) Use Voice, Listening Effectively & Body Language Gaya Berkomunikasi Interpersonal Communication Skills Metode Public Speaking Mempersiapkan Bahan dan Alat Bantu Evaluasi Public Speaking METHOD Presentation Discussion Case study
Smart Negotiation Skills
DESCRIPTION Negosiasi adalah ujung tombak untuk memenangkan kompetisi. Kemampuan bernegosiasi juga telah menjadi suatu keahlian yang kompleks. Kemampuan melakukan negosiasi yang cerdas adalah keharusan bagi setiap profesional penjualan dan pengadaan. Dengan mengembangkan keahlian bernegosiasi, mereka akan menjadi lebih percaya diri, asertive, termotivasi, dan jauh lebih efektif. Melalui Pelatihan ini, peserta akan memahami tahapan perencanaan, strategi dan pembinaan hubungan dalam bernegosiasi, meliputi pra, ketika dan pasca negosiasi. Peserta akan memahami teknik yang dibutuhkan untuk menggali informasi, mengelola konflik, menangani dead-lock, dan memiliki pengaruh penuh dalam berhubungan dengan konsumen internal dan eksternal, termasuk klien potensial. Walaupun cocok untuk seluruh tipe negosiasi, pelatihan ini sangat berguna untuk menangani penjualan B2B (Organizational Buying & Procurement). OBJECTIVE Peserta mampu menerapkan tahapan dan langkah-langkah praktis dalam bernegosiasi. Peserta lebih percaya diri dalam bernegosiasi dan mendapatkan hasil yang nyata. Peserta mampu menangani situasi sulit dengan memberikan hasil win-win solution. Dapat bernegosiasi dengan beragam tipe partner negosiasi. Memiliki kemampuan negosiasi di segala aspek (misalnya: penjualan, penagihan, handling complaint & proposal). COURSE OUTLINE Becoming A Great Negotiator The Psychological Aspect in Any Negotiation Powerful Persuasion Techniques with Mind Programming Practicing The Skills Negotiation Preparation: Building the Atmosphere Negotiation Techniques: Table Tactics & Handling Objections Strategi dan Taktik dalam Memenangkan Negosiasi Practice: Different Negotiation Field-Simulations & How to Handle it Case study METHOD Presentation Discussion Case study
Learning Agility and Excellent Customer Focus
DESCRIPTION Dalam menghadapi dan memenangkan persaingan global saat ini, setiap Service Provider dituntut untuk memenuhi 7 hal, sebagai berikut: mampu berpikir positif dan percaya diri, terampil dalam berkomunikasi dengan customer, terampil dalam melaksanakan tugas-tugas pelayanan, mampu mengembangkan relasi bisnis, berorientasi kepada kepuasan pelanggan, berorientasi kepada target/hasil, mampu mengembangkan potensi diri. Tuntutan ini semakin penting dan genting (important and urgent) mengingat ketatnya persaingan, baik di tingkat global maupun lokal, kemajuan teknologi, perubahan sistem, kebijakan dan Undang-Undang serta meningkatnya tuntutan pelanggan itu sendiri. OBJECTIVE Percaya diri dalam menghadapi dan mengelola perubahan. Menerapkan perubahan baik individu maupun perubahan. Paradigma baru dalam Customer Satisfaction. Memahami arti pentingnya aktifitas menjual dalam mencapai tujuan bisnis perusahaan. Lebih meyakinkan customer melalui relationship marketing. Memahami pentingnya kerjasama dalam siklus pelayanan. Pentingnya antusiasme dan motivasi dalam mencapai kepuasan pelanggan secara excellent. Komitmen pribadi untuk Customer Satisfaction. COURSE OUTLINE Mengembangkan Sikap Positif dalam Menghadapi Perubahan Membangun Percaya Diri dan Motivasi Kerja dalam Menghadapi Kendala di Lapangan Meningkatkan Ketrampilan dalam Menjual dan Melayani Pelanggan Memperluas Wawasan dan Paradigma Baru dalam Menghadapi Dunia Sales dan Service Membangun dan Mengembangkan Sikap Positif dalam Menghadapi Perubahan Membangun dan Meningkatkan Keterampilan Menjual dan Melayani Pelanggan Selling Process Professional Marketer Memahami Customer Behavior Finding Needs and Customer Expectations Customer Relationship and Networking Konsep Komunikasi efektif Teknik Memunculkan dan Meningkatkan Motivasi Diri Teknik/Strategi Selling Skills Succesfull Teknik Negosiasi Customer Complaint Handling METHOD Presentation Discussion Case study
Budgeting & Cost Control
DESCRIPTION Budget merupakan guideline yang penting dalam mengarahkan dan mengontrol jalannya perusahaan. Penganggaran berdasarkan aktifitas (Activity-Based Budgeting/ABB) dan pengendalian biaya (cost control) yang banyak dilakukan perusahaan-perusahaan global saat ini adalah menggunakan filosofi Activity-Based Costing (ABC) dan Activity-Based Management (ABM). Dasar pemikiran digunakannya konsep tersebut adalah bahwa perusahaan memerlukan sistem manajemen biaya yang dapat menyajikan informasi akurat tentang biaya-biaya untuk penetapan harga jual produk, pertumbuhan profitabilitas, perencanaan investasi dan sebagainya. Activity-Based Costing membuat kegiatan penganggaran menjadi lebih sesuai dengan efektivitas dan efisiensi. Mengapa? Karena setiap biaya yang muncul bersumber pada suatu kegiatan yang dapat dievaluasi apakah kegiatan tersebut memiliki nilai tambah atau tidak bagi perusahaan. Dalam konteks ini budget bukan lagi sekedar membuat proforma financial statement, tetapi juga bagaimana menerjemahkan kondisi eksternal (industri, market dan faktor lainnya) dengan segala ancaman dan kesempatan, menjadi rangkaian aktivitas yang dibuat berdasarkan strategi perusahaan untuk mencapai objective. OBJECTIVE Melalui Training Budgeting and Cost Control ini para peserta akan diajak untuk memahami proses budgeting dan controlling cost secara komprehensif dan dilatih untuk menyusun anggaran dan melakukan pengendalian biaya sesuai dengan asas efektifitas dan efisiensi. COURSE OUTLINE Principles of Budgeting and Cost Control The Critical Functions of Management The Budget as a Key Financial Statement Development of Internal Control Key Elements of Cost Control The Budgeting Cycles Environmental Analysis Formulating Company Objective and Strategy Tactical and Operating Plan Operating Budget: Analysis into Quarters and Months; Seasonal Factors Expense Budgeting Zero-based Budgeting Activity Base Fund Available Detail and Completeness Allocations from Cost Centers Budgeting and Costing Techniques Forecasting Methods Break-Even Analysis Use of Standards Trend Analysis Cost Estimation Project Budgeting Project Planning Direct and Indirect Projects Costs Capital Expenditure Budgeting and Analysis Guideline of Capital Expenditure Calculation: Accounting Rate of Return; Payback Period; Net Present Value; Internal Rate of Return Cost Control & Management Budget Reports Approaches to Cost Control: Strategic Control; Transactional Control; Process Control Understanding the Need for Timeliness and Precision Variance Analysis METHOD Presentation Discussion Case study
Pemeriksaan Akuntansi
DESCRIPTION Training ini di diperuntukkan bagi peserta pelatihan agar setelah sesi training, mereka mampu memahami proses auditing yang dilakukan Auditor Eksternal. Peserta juga dapat memahami apa hubungan antara Auditor Eksternal dan Auditor Internal Perusahaan. Tanpa adanya pengetahuan ini, Auditor Internal hanya akan dipandang sebagai bagian yang menghambat produktivitas. Pengetahuan mengenai proses auditing akan mencegah fraud (kecurangan/pencurian) potential yang dilakukan karyawan. Pemahaman akan adanya pengendalian internal yang baik akan mengurangi kecenderungan terjadinya fraud di perusahaan. COURSE OUTLINE 1. Audit Laporan Keuangan Historis dan Laporan Auditor Independen 2. Etika Profesi Akuntan Publik 3. Tanggung Jawab Auditor 4. Bukti Audit 5. Perencanaan Audit 6. Memahami Pengendalian Internal 7. Mempertimbangkan Risiko Kecurangan 8. Sampling Audit 9. Pengauditan Siklus Penjualan dan Pengumpulan Piutang 10. Pengauditan Siklus Pembelian dan Pembayaran 11. Pengauditan Siklus Persediaan dan Penggudangan 12. Pengauditan Siklus Penggajian dan Personalia 13.Pengauditan Siklus Perolehan Modal dan Pengembaliannya 14.Penyelesaian Audit METHOD Presentation Discussion Case study