Search
Close this search box.

Ketentuan Umum Perpajakan

DESCRIPTION Dalam rangka memahami setiap perubahan dan perkembangan dalam peraturan perpajakan diperlukan pengetahuan yang mendalam mengenai dasar peraturannya. Peraturan dan perundang-undangan pajak memang senantiasa mengalami penyesuaian mengikuti perkembangan dan kebijakan pemerintah yang sedang berkuasa. Namun satu hal yang perlu diketahui adalah bahwa undang-undang pajak yang baru biasanya tidak terlepas dari undang-undang pajak yang mendahuluinya, dengan kata lain perubahan hanya berlaku untuk bagian-bagian tertentu saja. Karena itu pengelola pajak harus menguasai hal-hal yang mendasar dalam peraturan pajak itu sendiri sehingga bila ada peraturan baru akan lebih mudah memahami dan menyesuaikannya. OBJECTIVE Membekali peserta dengan Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan yang sesuai UU KUP terbaru (UU No.28 Tahun 2007) yang menjadi pedoman dasar dalam pembayaran, penyetoran dan pelaporan pajak Memberikan pemahaman serta kemampuan kepada peserta untuk menerapkan pengenaan perpajakan pada Pajak Penghasilan dan Pajak Pertambahan Nilai. COURSE OUTLINE Hal-hal Pokok yang Diatur dalam Ketentuan Umum dan Tara Cara Perpajakan Hal-hal Pokok yang Mengalami Perubahan Dalam UU KUP (UU No.28 Tahun 2007) Tax Updated – KUP 2012/2013 Obyek Pajak Penghasilan Tarif PPh Pasal 21, 23, 26, 4(2) PPn Masukan dan PPn Keluaran Tata Cara Pengkreditan Pajak Penghasilan dan PPn Tata Cara Pembayaran dan Pelaporan SPT Masa Perpajakan Pelaporan SPT Masa Tahunan Laporan Keuangan Fiskal METHOD Pre-test Presentation Discussion Case study Post-test

Pengembangan Penyelenggaraan Kartu Kredit Sebagai Produk Unggulan Perbankan

DESCRIPTION Perkembangan bisnis kartu kredit di Indonesia kini makin semarak seiring makin tingginya kompetisi dunia perbankan. Hal ini terlihat dari terus bertambahnya jenis kartu kredit yang diterbitkan, meningkatnya jumlah nasabah, dan melonjaknya jumlah kartu kredit beredar maupun nilai transaksinya dalam lima tahun . Jika pada tahun 2005 jumlah kartu kredit yang beredar di Indonesia tercatat 8,34 juta kartu dengan nilai transaksi Rp 51,67 triliun, pada tahun 2009 jumlah kartu beredar telah menjadi 13,41 juta kartu dengan nilai transaksi Rp 137,25 triliun. Hingga akhir tahun 2010, jumlah kartu kredit beredar di Indonesia diprediksi akan mencapai sekitar 14,15 juta kartu dengan nilai transaksi sekitar Rp 157,48 triliun. Pertumbuhan yang signifikan ini menunjukkan bahwa kartu kredit kini makin populer sebagai alat pengganti uang cash, bahkan telah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat modern. Selain dipicu oleh perkembangan lifestyle masyarakat di kota-kota besar, pertumbuhan bisnis kartu kredit ini juga ditunjang oleh beragamnya program menarik yang ditawarkan perusahaan penerbit, mengikuti selera dan kebutuhan nasabah yang makin bervariasi. Dengan kegiatan pelatihan, maka para pelaku perbankan akan mengetahui lebih jauh tentang. COURSE OUTLINE Sejarah Perkembangan Kartu Kredit Regulasi Seputar Penyelengaaran Kartu Kredit Kartu Kredit sebagai Salah Satu Produk Unggulan Perbankan Jenis-Jenis Kartu Kredit Fitur  Transaksi Kartu Kredit Electronic Data Capture (EDC) Teknologi Chip             METHOD                                      Pre-test Presentation Discussion Case study Post-test

Manajemen Outage

DESCRIPTION Manajemen Outage merupakan faktor penting dalam mencapai kinerja yang baik, aman dan ekonomis. Manajemen Outage berkaitan dengan aspek kebijakan, koordinasi, keselamatan, peraturan dan persyaratan teknis, serta aktivitas berbahaya sebelum dan sesudah Outage. Materi ini sangat berperan dalam memberi pemahaman proses sinergi dan berkesinambungan dari kegiatan perencanaan, persiapan, pelaksanaan, pengendalian, monitoring, evaluasi dan rencana tindak lanjut program pemeliharaan Planned Outage (PO). OBJECTIVE Memahami ruang lingkup program pemeliharaan PO Melakukan penjadwalan Overhaul yang akan dilakukan Membangun prosedur untuk menyelesaikan OH Melakukan penyiapan peralatan dan material OH Melakukan pengendalian dan evaluasi serta membuat pelaporan hasil OH COURSE OUTLINE 1. Pengertian Manajemen Outage 2. Ruang Lingkup Program Pemeliharaan PO yang meliputi: Penentuan Lingkup Pekerjaan Penjadwalan Pembuatan Work Package termasuk Kebutuhan Sumber Daya (SDM, Material dan Tools) dan Sarana Penetapan Standar Kualitas dan Sasaran Hasil Kerja Penetapan Anggaran dan Biaya Penentuan Metode/Standar Prosedur Komunikasi Pelaksanaan Overhaul (OH) Pelaporan Hasil OH 3. Pengukuran Manajemen Outage (KPI & Maturity Level) METHOD Pre-test Presentation Discussion Case study Post-test

Mengatasi Post Power Syndrome

DESCRIPTION Ada berbagai jalan yang dapat ditempuh perusahaan untuk memberi “bekal” kepada para karyawannya dalam menghadapi masa pra-pensiun. Salah satu diantaranya adalah memberikan pelatihan maupun workshop mengenai berbagai alternatif kegiatan yang dapat dikerjakan pada masa pensiun. OBJECTIVE Mempunyai sikap mental, emosional, kesehatan dan intelektual yang baik dalam masa pensiun. Dapat melakukan mental switching dalam menghadapi masa pensiun. Mampu menyusun rencana tindakan untuk mengembangkan karir kedua atau memulai bidang usaha. Mempunyai keterampilan untuk menjadi pengusaha sesuai dengan keinginan dan kemampuan misal bidang agribisnis, industri kecil, jasa, dll. COURSE OUTLINE Mental Switching Mengatasi “Post Power Syndrome” Pengelolaan/Manajemen Stress Kesehatan Lansia Manajemen Qolbu Menjadi Keluarga Harmonis Bagaimana Mengelola Uang Pensiun Kewirausahaan Sharing dengan para pelaku bisnis METHOD Pre-test Presentation Discussion Case study Post-test

Project Accounting

DESCRIPTION Masalah utama yang sering dihadapi oleh para kontraktor di setiap proyeknya adalah sulitnya mengendalikan biaya padahal pengendalian biaya adalah salah satu faktor penting yang akan menentukan proyek itu akan rugi atau untung. Rumitnya pengelolaan keuangan proyek akan menjadi berlipat ganda apabila dalam waktu yang bersamaan terdapat lebih dari satu proyek yang dikerjakan. Umum terjadi adalah uang yang dibelanjakan tidak bisa lagi dilacak, karena terdapat ratusan nota, bon tukang dan tagihan supplier terkumpul jadi satu tanpa bisa dibedakan lagi untuk proyek yang mana bahkan catatan kas uang keluar – masuk pun sudah tidak bisa lagi membantu. Untuk mencegah hal-hal tersebut di atas, diperlukan sebuah manajemen keuangan proyek yang baik. Tentu diperlukan skill dan kemampuan manajemen / tata kelola keuangan sesuai dengan standar. OBJECTIVE Pelatihan ini akan membahas mengenai Project Accounting. Sehingga diharapkan: Peserta pelatihan mampu memahami konsep manajemen keuangan proyek sehingga proyek bisa lebih efisien. Peserta pelatihan mampu mengendalikan biaya proyek dengan baik, sehingga terhindar dari kebocoran dan pembengkakan biaya yang bisa menyebabkan kerugian Peserta pelatihan mampu menggunakan software manajemen keuangan dalam setiap proyek yang dikerjakan COURSE OUTLINE Konsep Dasar Keuangan Proyek Pengertian laporan keuangan Tujuan laporan keuangan Dasar akuntansi untuk kebutuhan proyek Transaksi dan Pencatatan Klasifikasi dan pengelompokan transaksi Pengelolaan nota, bon dan bukti transaksi lainnya Manajemen buku kas Pengenalan Software Manajemen Keuangan Proyek Laporan Keuangan dan Pengendalian Biaya Memahami cashflow proyek Material apa saja yang sudah dibeli, dan volumenya berapa Hutang – piutang dan jatuh temponya Pengendalian biaya tidak langsung & overhead Memahami neraca & laba rugi proyek Proyeksi keuangan proyek METHOD Pre-test Presentation Discussion Case study Post-test PARTICIPANT Manajer keuangan Staff keuangan atau Accounting Semua pihak yang ingin meningkatkan pengetahuan seputar Project Accounting

Trade Marketing

DESCRIPTION Pada akhir-akhir ini kegiatan trade marketing tidak hanya populer di kalangan perusahaan multinasional, bahkan di perusahaan lokal juga sangat memperhatikan dan mengupayakan aplikasi program-program penjualan dan pemasarannya terintegrasi sehingga aplikasinya dapat maksimal. Kasus-kasus overlap seringkali terjadi ketika tidak adanya kegiatan trade marketing ini, departemen marketing meluncurkan suatu program, dan departemen sales juga meluncurkan suatu program, dimana program yang dilaksanakan tidak terintegrasi. Alhasil program yang berbiaya besar sama seperti menggarami lautan. Untuk mengurangi hal-hal seperti ini, trade marketing sangat berperan menjadi penengah, seperti memberikan informasi kondisi praktek di lapangan sesungguhnya, melakukan pencatatan, advokasi bahkan pembuatan pelanning untuk kegiatan yang berhubungan dengan trade (distributor, whole seller, dan retailer) sampai produk dapat diterima konsumen. Oleh sebab itu, Trade Marketing kini identik dengan sekelompok orang yang mengerjakan pekerjaan yang tidak dikerjakan oleh team (consumer) marketing dan team sales. Bahkan di beberapa perusahaan, trade marketing menjadi sekumpulan orang yang tugasnya melakukan administrasi saja atas kegiatan team sales yang menggunakan anggaran promosi. Di sebagian tempat, dengan mendirikan departemen dan merekrut seorang Trade Marketing Manager, perusahaan beranggapan mereka sudah menjalankan Trade Marketing. Yang paling parah, Trade Marketing diidentikan dengan trade promotion, jadi kalau ditanya seberapa penting trade marketing, jawabannya: sangat penting, oleh karena itulah kami memberikan trade discount. Seringkali dikatakan berlangsungnya aktivitas trade marketing di suatu perusahaan merupakan suatu evolusi. Di tahap awal trade marketing hanya berfungsi adminstratif, mendata, mencatat kemudian melaporkan penggunaan dana promosi oleh team sales. Tahapan berikutnya, trade marketing mulai memberikan ‘advis’ berdasarkan pengetahuan dan informasi yang mereka miliki (retail audit, consumer study). Kemudian di tahapan lebih lanjut, trade marketing mulai dilibatkan dalam aktivitas planning karena kombinasi pengetahuan mereka mengenai channel dan produk yang sudah lebih mumpuni. Pada puncaknya, trade marketing sudah merupakan bagian tak terpisahkan dari strategi perusahaan karena ‘shopper proposition’ sama pentingnya dengan ‘consumer proposition’. Dalam kerangka berpikir yang lebih luas, trade marketing yang sudah tahap visioner menjadi jembatan penting integrasi strategi supplier/manufacturer dengan retailer. Dimana dalam tahap itu hubungan manufacturer/supplier dengan retailer sudah berada pada tahap ‘business alliance’ (strategic development), jauh dari sekedar ‘transactional’ (traditional selling) yang sangat bersifat jangka pendek. Jadi amat pentingnya trade marketing khususnya bagi perusahaan yang mengandalkan rantai distribusi dalam memasarkan produk-produknya. Secara ringkas bahwa kehadiran trade marketing, marketing plan yang disusun bagian marketing akan diselidiki, dicatat, diinformasikan, diprogram ulang dan kemudian diluncurkan, dengan melihat berbagai aspek-aspek trade marketing yang tentunya dapat menunjang keberhasilan produk di pasar. OBJECTIVE Untuk memberikan pemahaman dan aplikasi trade marketing bagi praktisi yang bergerak di bidang produk yang menggunakan rantai distribusi. Memberikan pemahaman arti pentingnya fokus dalam mencari informasi, mencatat, menginformasikan, mengelola informasi dan data hingga planning pemasaran dapat diaplikasikan. Memberikan pengetahuan kapan pada saatnya perusahaan mulai membentuk KAM (Key Account Management) sebagai bagian trade marketing yang berkontribusi dalam peraihan penjualan sesuai dengan hukum pareto. Memberikan pengetahuan mengenai 8 Component of Trade marketing, 8 Effective Operating tool kits, dan pergerakan baru aplikasi trade marketing: selling in vs selling out yang sangat berpengaruh dalam aktivitas trade marketing. COURSE OUTLINE 1. Trade Marketing vs Consumer Marketing Definsisi trade marketing dan kapan trade marketing dibutuhkan Peran trade marketing dalam manajemen distribusi: baik distribusi bebas maupun base on territory management Paradigma baru marketing di Indonesia Mengapa trade marketing sama pentingnya seperti consumer marketing Memahami 7- Degrees of Strategic Trade Marketing Excelllence 2. Strategic Components of Trade Marketing 8 Component of Trade Marketing Key Account Management – Memahami KAM sebagai bagian dari trade marketing Trade Promotion Management Trade & Visual Merchandising – 10 Merchandising Strategy guna meningkatkan wholesale impact Customer, Product & Sales Force Based Selling Self Force Segmentation Trade Distribution Management Inventory Management Trade Sign Ages Sales Force Segmentation 3. Effective Operating Tool Kits of Trade Marketing 8 Effective Operating Tool Kits Market Share Outlet Productivity Outlet Share Shelf Space Share Sales Force Work Patern Frequency Order Share Sales Force Compensation System & Incentive Scheme Sales Force Standard Tool Kit 4. Sell in & Sell out Gap Pergerakan baru aplikasi trade marketing: selling in vs selling out Perilaku konsumen dan implikasi bagi penyusunan trade marketing dan keputusan pembelian di dalam toko Covensional Program Sell in – out Classic Gaps METHOD Pre-test Presentation Discussion Case study Post-test

Prinsip Dasar Pengadaan Barang dan Jasa

DESCRIPTION Masalah pengadaan barang dan jasa  merupakan masalah yang sangat penting bagi kehidupan sebuah perusahaan. Peningkatan efisiensi dan efektifitas di sektor procurement  akan sangat mempengaruhi biaya produksi perusahaan yang pada akhirnya akan meningkatkan competitive advantage perusahaan di era globalisasi yang semakin mendekat.  Di era globalisasi ini masalah quality, cost dan delivery dari material yang digunakan akan terasa semakin penting.  Dalam pelatihan ini akan dibahas studi kasus pemecahan masalah procurement management, masalah supplier selection , outsourcing management dan buyer-supplier partnership.  Di era global ini para praktisi pengadaan mulai memanfatkan internet dan intranet untuk kepentingan pengadaan.  Semua proses pengadaan akan dilakukan menggunakan sarana ini.  Kecenderungan ini dikenal dengan istilah e-Procurement. Setelah mengikuti pelatihan ini, peserta diharapkan mampu menjelaskan tahapan kegiatan pengadaan barang/jasa pemerintah, dan mampu melakukan kegiatan pengadaan yang mempunyai spesifikasi sederhana secara efesien dan efektif, memahami mengenai gambaran umum pengadaan, prinsip-prinsip dasar, kebijakan umum, kode etik dan dasar hukum/peraturan yang terkait, pihak-pihak yang terkait, serta prinsip pengendalian dan pengawasan pelaksanaan pengadaan barang/jasa, memahami persiapan pengadaan barang/jasa mulai dari tahap perencanaan umum, penentuan sistem pengadaan (metode pemilihan, metode penyampaian dokumen, metode evaluasi pengadaan, pemilihan jenis kontrak), pemilihan metode kualifikasi, penyusunan jadwal pemilihan, penyusunan HPS, dan penyusunan dokumen pengadaan, prosedur pelaksanaan Pengadaan Barang/Pekerjaan Konstruksi/ Jasa Lainnya dan Konsultansi, pelaksanaan pengadaan barang/jasa dengan cara swakelola, Pendayagunaan Produksi Dalam  Negeri dan Usaha Kecil dan peraturan pengadaan barang/jasa dengan dana PHLN, serta memahami kegunaan dan kebutuhan E-Procurement. COURSE OUTLINE Pengantar Pengadaan Barang/Jasa Peraturan Pengadaan Barang/Jasa, Kebijakan dan aturan khusus Pengelolaan Dokumen Etika Pengadaan dan Good Governance Pengendalian dan Pengawasan Pengkajian Ulang Rencana Umum Pengadaan Metode Pemilihan Metode Penyampaian Dokumen Metode Evaluasi Penawaran Jenis Kontrak Pengadaan Metode Penilaian Kualifikasi Penyusunan Tahapan dan Jadwal Pengadaan Penyusunan Dokumen Pengadaan Harga Perhitungan Sendiri Jaminan Pengadaan dan Sertifikat Garansi Pelelangan Umum dan Pelelangan sederhana Penunjukan langsung dan Pengadaan Langsung Pelelangan Gagal dan Tindak Lanjutnya Penyusunan dan Persiapan Pelaksanaan Kontrak Pelaporan dan Penyerahan Barang Pelaksanaan Pengadaan Pekerjaan Konstruksi Pelaksanaan Pengadaan Jasa Lainnya Pelaksanaan Pengadaan Jasa Konsultansi Swakelola Pendayagunaan Produksi Dalam Negeri dan PHLN E-Procurement, E-Tendering, E-Purchasing METHOD Pre-test Presentation Discussion Case study Post-test

Basic Financial

DESCRIPTION Manajemen keuangan telah berkembang sangat cepat sehingga penilaian performansi keuangan dan melakukan prediksi performansi yang akan datang sangat dibutuhkan. Hasil analisis ini merupakan masukan yang sangat berharga untuk perusahaan dalam merumuskan strategi di masa depan. Dalam menilai hasil pencapaian/prestasi perusahaan yang terlihat pada laporan keuangan perusahaan, pimpinan perusahaan biasanya berorientasi pada laba perusahaan saja. Padahal dari laporan keuangan dapat tercemin berbagai aspek/masalah potensial yang mungkin segera harus ditanggulangi. Perusahaan dengan laba kecil, namun kondisi keuangan memadai, relatif akan lebih baik dibanding perusahaan dengan laba besar, namun kondisi keuangan buruk. Pelatihan ini akan membahas mengenai Financial Management, sehingga diharapkan peserta pelatihan mampu membaca dan mengerti suatu laporan keuangan selanjutnya dapat memberi alternatif solusi management bagi perusahaan serta diharapkan pula mampu mengetahui kelemahan dan keunggulan dari kompetitor dan meminimalisir resiko dan sekaligus mampu melakukan pengawasan dan penilaian secara berkesinambungan atas seluruh aspek keuangan. COURSE OUTLINE 1. Overview: Laporan Keuangan Balance Sheet (Neraca) Income Statement (Daftar Laba/Rugi) Funds Flow Statement 2. Peran dan Manfaat Analisis Laporan Keuangan Maksud Analisis Laporan Keuangan Analisis Performansi Masa Lalu Analisis Proyeksi Performansi Interpretasi Hasil Analisis 3. Analisis Keuangan Perusahaan Break-Even, Contribution Margin dan Operating Leverage Konsep Nilai Waktu dari Uang Konsep Internal Rate of Return (IRR) dan Net Present Value (NPV) Teknik Evaluasi Investasi Analisis Rasio dan Posisi Keuangan Perusahaan Analisis Variansi Keuangan Praktikum Penggunaan Teknik Analisis Keuangan Perusahaan 4. MembiayaI Bisnis Perencanaan Keuangan Perusahaan Sumber Keuangan Jangka Pendek dan Menengah Pembiayaan dengan Sumber Jangka Panjang Konsep Cost of Capital 5. Financial Forecasting Peran Financial Forecasting dalam Perencanaan Keuangan Metoda Financial Forecasting Regresi dan Metoda Markov Praktikum Aplikasi Teknik Financial Forecasting 6. Budgeting Techniques Teknik Penyusunan Anggaran Prediksi Cashflow 7. The Pro Forma Statement Apa yang Dimaksud dengan Pro Forma Statement Kerangka Analisis Mempersiapkan Pro Forma Statement The Pro Forma Income Statement The Pro Forma Balance Sheet Studi Kasus dan Diskusi 8. Financial Modeling Simulasi Keuangan Teknik Optimasi Anggaran Corporate Valuation Diskusi METHOD Pre-test Presentation Discussion Case study Post-test

Financial Forecasting

DESCRIPTION Kegiatan pelatihan ini memberikan penjelasan mengenai fundamental atas financial forecasting yang diperuntukkan bagi para manajer di bidang akuntansi, pemasaran, penjualan, dan perencanaan strategis. Financial forecasting lebih dari sekedar rutinitas pembuatan perkiraan penjualan dan anggaran tahunan. Ini merupakan proses yang komprehensif yang mempertimbangkan segala aspek operasi perusahaan untuk menentukan faktor-faktor internal dan eksternal yang dapat mempengaruhi laba perusahaan. Mengembangkan pemahaman secara lebih mendalam pada aspek financial forcasting merupakan kebutuhan bagi organisasi, khususnya dalam rangka pemberdayaan peran manajer dalam financial forecasting. Perusahaan melakukan perencanaan dan pembuatan anggaran tahunan manajer keuangan diminta untuk mengumpulkan perkiraan pendapatan dari perencanaan produksi dan pemasaran, operasi untuk membuat perkiraan arus kas perusahaan. Perkiraan arus kas ini akan menjadi dasar untuk mengestimasi kebutuhan keuangan perusahaan. Manfaat lainnya adalah untuk meninjau laba rugi pro forma (perencanaan), neraca pro forma, dan anggaran kas. Laporan ini mencakup aspek utama atas perkiraan keuangan perusahaan dan berfungsi sebagai dasar perbandingan untuk mengukur kinerja di masa depan. OBJECTIVE                                                         Mengoptimalkan kemampuan penganggaran organisasi untuk mengantisipasi kemungkinan perubahan dalam pendapatan dan kembali di saat fluktuasi karena iklim, musiman, faktor-faktor politik dan keuangan. Menganalisis dasar-dasar Manajemen Keuangan dan di mana penganggaran cocok menjadi gambaran yang lebih besar. Mengembangkan perkiraan untuk penjualan dan laba kotor dengan pertimbangan terhadap semua faktor internal dan eksternal yang relevan dengan ramalan. Membedakan data untuk keperluan biaya dari data yang diperlukan untuk akuntabilitas eksternal dan bahwa yang diperlukan untuk memberikan manajemen dengan wawasan tepat waktu untuk membuat keputusan yang lebih baik. Meninjau kesalahan umum yang dilakukan selama hasil peramalan menyelesaikan dan dampaknya terhadap organisasi. COURSE OUTLINE Memperkuat Strategi Penganggaran Reviewing the accounting processes leading to the financial statements in the form of the Balance Sheet, Income Statement, Statement of Changes in Equity and the crucial Cash Flow Statement Employing Capital Budgeting concepts to ensure more efficiency in the allocation of scarce resources Establishing budgeting and profit planning techniques to acquire, finance and distribute the required resources and to achieve the required profit expectations Being aware of Financial Analysis and Ratios principles, which can be applied to strengthen the budgeting system Eksplorasi Peramalan, Pengendalian Biaya dan Masalah Perilaku Making the most out of calculating costs including inventory using budgetary control via Activity Based Costing and Standard Costing systems Discovering various forecasting techniques that will provide correct estimations for sales, expenses and other budgeted items Reaping the benefit of implementing the Balance Scorecard towards cost control and forecasting for realistic financial figures Finding out the best methods to take charge of behavioral issues that enhances and gives a positive impact to your budgeting plans Case Study and interactive session: Summary and Implementation METHOD Pre-test Presentation Discussion Case study Post-test

Financial Management

DESCRIPTION Pengetahuan manajemen keuangan diperlukan bagi setiap pengelola keuangan perusahaan. Dalam prakteknya banyak kesalahkaprahan dalam pengelolaan keuangan yang dapat menimbulkan kerugian bagi perusahaan. Kompetensi manajer maupun staf di keuangan sangat menentukan keberhasilan pengelolaan keuangan perusahaan. Pelatihan ini dirancang untuk memberikan pemahaman praktis maupun teoritis tentang bagaimana hakekat laporan keuangan, penyusunannya, keterbatasannya, penggunaannya untuk analisa, serta dapat membuat preparasi untuk mempertajam pengambilan keputusan manajemen dalam hal antara lain: capital budgeting, penyusunan anggaran, pengukuran produktivitas, serta memberikan penilaian atas nilai sebuah perusahaan. COURSE OUTLINE Point-point Penting Penyusunan Laporan Keuangan (Hakekat Laporan Keuangan) Bagaimana Memanfaatkan Informasi Keuangan: Neraca, Laba Rugi dan Arus Kas Bagaimana Membuat Proyeksi Laporan Keuangan: Neraca, Laba Rugi, dan Arus Kas Analisis Rasio Keuangan Analisis Risiko Keuangan dan Kebangkrutan Value Based Manajemen Capital Budgeting Pembiayaan Pasar Modal Keputusan Investasi Restrukturisasi, Merger & Akuisisi Perencanaan Stratejik Anggaran Operasional Anggaran Neraca (Financial Budget) Anggaran Investasi METHOD Pre-test Presentation Discussion Case study Post-test

Arus Kas dan Neraca Keuangan

DESCRIPTION Arus kas (cash flow) adalah suatu laporan keuangan yang berisikan pengaruh kas dari kegiatan operasi, kegiatan transaksi investasi dan kegiatan transaksi pembiayaan/pendanaan serta kenaikan atau penurunan bersih dalam kas suatu perusahaan selama satu periode. Informasi ini disajikan dan diklasifikasikan menurut jenis kegiatannya. Dalam mengklasifikasikan informasi kegiatan transaksi arus kas tersebut terdapat pelaporan yang tidak sesuai dengan standar akuntansi. Pelatihan ini membahas tentang langkah-langkah umum yang digunakan dalam mengidentifikasi nilai arus kas fiktif. Menunjukkan bagaimana laporan arus kas disesuaikan agar dapat dianalisis dengan efektif, dan bagaimana menggunakan Arus Kas Operasi untuk pengungkapan pendapatan. Dengan pelatihan ini diharapkan peserta mampu menyajikan laporan arus kas yang menunjukkan kinerja keuangan secara berkesinambungan dan menghindari terjadinya laporan arus kas yang menyesatkan bagi pengambilan keputusan. COURSE OUTLINE Struktur Laporan Arus Kas Metodologi Laporan Arus Kas Pajak Penghasilan dan Laporan Arus Kas Mengukur Arus Kas yang Berkelanjutan Menggunakan Arus Kas Operasi untuk Mendeteksi Berbagai Permasalahan Pendapatan Analisis Arus Kas Operasi Memahami Arus Kas Bebas Masalah Kas Besar dan Kas Kecil Pembahasan Neraca Keuangan METHOD Pre-test Presentation Discussion Case study Post-test

Teknik Desain Struktur dan Skala Upah

DESCRIPTION Praktisi SDM dituntut untuk memahami secara teknis operasional bagaimana tingkat keberhasilan system yang dibangun dalam mendukung daya saing dan kinerja organisasi. Praktek dan implementasi Remuneration Strategy sangat memegang peranan penting dalam memacu kinerja dan produktivitas seluruh karyawan yang ada dalam perusahaan. Praktisi sdm yang kompeten dalam membangun sistem pengupahan berbasis kinerja berperan strategis dalam membentuk budaya kinerja dan daya saing perusahaan. Workshop ini akan memfasilitasi para praktisi manajemen bisnis, sdm dan pengupahan dalam mengembangkan dan mendesain system pengupahan yang mengakomodasi : kepatuhan, kepatutan, loss prevention (risk), value creation, internal equity, equal pay, applicable, adaptable, affordability, market sensitiveness. Peserta akan diberikan tips & tricks dalam berhadapan dengan Manajemen – Serikat Pekerja, baik secara Bi-Partit, Tri-Partit dalam impelementasi system pengupahan yang berbasis UMK hingga Global Remuneration System. OBJECTIVE Upgrading skill para praktisi SDM terkait tentang konsep dan implementasi system pengupahan berbasis Performance, Position, Potential (3P). Menjadikan Praktisi Compensation & Benefit yang mampu menjadi internal consultant dan strategic partner di berbagai level dan situasi perusahaan (local & worldclass company). Memberikan pemahaman komprehensif dalam mendesai total rewards & remuneration strategy yang paling sesuai dengan kebutuhan perusahaan masing-masing (customized). COURSE OUTLINE Manajemen Pengupahan Stratejik Kajian Legal Sistem Compensation & Benefit –  National & International perspective Total Rewards : 5 Elemen Dasar Pengupahan Paling Komprehensif Audit & Compensation Plannin Teknik Cepat Job Analysis, Penyusunan Job Description & Job Evaluation dengan Local & International System / Standard Teknik Hybrid Job Evaluation Teknik Benchmarking & Salary Survey Teknik Cepat Penyusunan Struktur Upah dengan Software Statistik Dasar (Quantitative Methods, Analisa Kuantitatif & Statistic Calculation Teknik Komunikasi dan Negosiasi dengan Serikat Pekerja dan panduan untuk / communication scrip delam melakukan perubahan pengupahan berbasis kinerja, posisi dan kompetensi. Studi Kasus :  Design Salary Structure, Implementasi & Simulasi, Audit Posisi Pekerja, Penyesuaian struktur lama ke yang baru,  Kasus-kasus yang terjadi (Promosi, rotasi, mutasi, demosi, karyawan baru, kinerja, inflasi), Kenaikan Upah dan Simulasi Bonus, Salary Budgeting (Fiscal Tahunan),  Budget Limited –  Budget Unlimited, Trouble Shooting Sistem Penggajian, berbagai Variable Compensation & Sistem Penggajian berbasis Kinerja (Individual, Group, Company, Executive Incentives, Profit Sharing, Productivity Based Pay, Sales Compensation, Target Based Pay, Sales Force Incentives,Tata Kelola & Simulasi Upah Sundulan / penyesuaian upah untuk keperluan perusahaan tiap tahunnya. METHOD Presentation Discussion Case study

Contact Us

If you have any questions, send us a message!

Ready to Grow? Talk to an Expert Today!