Keselamatan kerja bukan hanya tanggung jawab tim K3, tetapi merupakan kewajiban setiap individu di tempat kerja. Pelatihan Safety Awareness bertujuan untuk meningkatkan kesadaran seluruh karyawan terhadap pentingnya menjaga keselamatan diri sendiri, rekan kerja, dan lingkungan kerja secara keseluruhan. Pelatihan ini memberikan pemahaman dasar mengenai potensi bahaya di tempat kerja, cara mengenali risiko, serta perilaku kerja aman yang perlu dibudayakan sebagai bagian dari keseharian.
Melalui pendekatan interaktif, pelatihan ini mengajak peserta untuk berpikir preventif, aktif melaporkan kondisi tidak aman, serta berkontribusi dalam menciptakan tempat kerja yang bebas dari insiden. Safety awareness adalah pondasi dari budaya K3 yang kuat, dan pelatihan ini memberikan bekal kepada peserta untuk menjadi agen perubahan di lingkungan kerjanya masing-masing. Pelatihan ini cocok untuk seluruh level karyawan—dari staf operasional hingga manajerial.
OBJECTIVE
- Meningkatkan kesadaran individu akan pentingnya keselamatan kerja.
- Mampu mengenali dan melaporkan potensi bahaya di lingkungan kerja.
- Menumbuhkan sikap tanggung jawab terhadap keselamatan bersama.
- Mendorong budaya kerja aman dan perilaku proaktif dalam mencegah insiden.
- Mengetahui peran masing-masing individu dalam sistem K3.
- Mengurangi angka kecelakaan kerja melalui kesadaran kolektif.
COURSE OUTLINE
- Pengantar Safety Awareness
- Definisi keselamatan kerja dan mengapa penting
- Data statistik kecelakaan kerja (nasional & global)
- Dampak kecelakaan: manusia, operasional, hukum, reputasi
- Budaya Keselamatan Kerja
- Apa itu budaya keselamatan (safety culture)?
- Elemen penting dalam budaya K3: komitmen, keterlibatan, komunikasi
- Perbedaan tempat kerja yang memiliki budaya safety vs yang tidak
- Peran karyawan dalam membentuk budaya tersebut
- Potensi Bahaya dan Perilaku Aman
- Jenis-jenis bahaya umum di tempat kerja
- Unsafe act vs unsafe condition
- Contoh perilaku kerja tidak aman (dan akibatnya)
- Komunikasi dan Pelaporan Insiden
- Pentingnya pelaporan kondisi tidak aman
- Sistem pelaporan dan pelacakan near-miss
- Membangun budaya tanpa saling menyalahkan (no blame culture)
- Tindakan Preventif & Partisipasi Aktif
- Langkah-langkah pencegahan kecelakaan sederhana
- Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) yang tepat
- Partisipasi dalam safety talk, safety patrol, dan inspeksi mandiri
- Studi kasus: insiden yang bisa dicegah jika ada awareness
- Menjadi Agen Perubahan Keselamatan
- Sikap proaktif: dari diam menjadi peduli
- Safety leadership di semua level
- Komitmen pribadi dan tim untuk meningkatkan awareness
- Penutup: Deklarasi komitmen keselamatan kerja
