Pelatihan ini dirancang untuk membekali peserta dengan pemahaman menyeluruh mengenai mekanisme komunikasi yang efektif dan profesional antara bank dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) selama proses pemeriksaan dan pengawasan. Peserta akan memahami alur pemeriksaan, hak dan kewajiban bank, tata cara menyampaikan informasi, serta protokol komunikasi formal dan informal yang harus dijalankan. Pendekatan pelatihan berbasis studi kasus akan membiasakan peserta menghadapi berbagai situasi pengawasan, mulai dari pemeriksaan rutin, temuan audit, hingga follow-up rekomendasi OJK.
Selain itu, pelatihan menekankan aspek tata kelola komunikasi yang meminimalkan risiko kesalahpahaman, memastikan kepatuhan regulasi, dan menjaga reputasi bank. Peserta juga akan dilatih untuk menyiapkan dokumen dan data yang dibutuhkan, menyusun jawaban atas pertanyaan OJK secara tepat dan akurat, serta mengelola interaksi dengan tim pengawas secara profesional. Dengan pemahaman ini, bank dapat meningkatkan kualitas koordinasi, memperkuat kepatuhan, dan mempercepat penyelesaian pemeriksaan tanpa mengurangi transparansi dan akuntabilitas.
OBJECTIVE
- Memahami alur pemeriksaan dan pengawasan OJK terhadap bank.
- Menguasai hak dan kewajiban bank selama proses pemeriksaan.
- Meningkatkan keterampilan komunikasi profesional dengan tim pengawas OJK.
- Memahami protokol resmi dan etika komunikasi dalam interaksi pengawasan.
- Mengelola dokumen, data, dan jawaban pemeriksaan secara sistematis.
- Meminimalkan risiko kesalahan, misinformasi, dan konflik selama pemeriksaan.
- Meningkatkan kemampuan menyusun laporan dan tindak lanjut hasil pemeriksaan.
- Mengoptimalkan hubungan koordinasi antara unit internal bank dengan OJK.
COURSE OUTLINE
1. Pengantar Pemeriksaan dan Pengawasan OJK
- Tujuan pengawasan OJK: prudential, stabilitas sistem, kepatuhan hukum.
- Jenis pemeriksaan: rutin, tematik, investigatif, follow-up.
- Hak dan kewajiban bank selama pengawasan.
2. Struktur Tim Pemeriksa OJK dan Fungsi Masing-Masing
- Komposisi tim pemeriksa: pengawas risiko, audit, kepatuhan, dan lainnya.
- Peran masing-masing fungsi dalam proses pemeriksaan.
- Jalur koordinasi dan kontak resmi tim pemeriksa.
3. Protokol Komunikasi Resmi
- Saluran komunikasi formal: surat resmi, email institusional, pertemuan terjadwal.
- Tata cara menjawab permintaan informasi dan klarifikasi temuan.
- Menyusun catatan rapat resmi dan notulen untuk dokumentasi.
4. Persiapan Dokumen dan Data Pemeriksaan
- Identifikasi dokumen yang wajib disiapkan (laporan keuangan, NPL, GCG, risk dashboard).
- Sistem pengelolaan dokumen internal agar cepat diakses.
- Teknik validasi data sebelum diserahkan.
5. Etika dan Strategi Komunikasi Efektif
- Menjawab pertanyaan OJK secara akurat dan profesional.
- Mengelola situasi konflik atau pertanyaan kritis.
- Strategi presentasi data dan temuan internal secara transparan namun strategis.
6. Proses Tindak Lanjut Temuan
- Pembuatan Action Plan internal berdasarkan temuan OJK.
- Protokol penyampaian laporan tindak lanjut.
- Pemantauan efektivitas perbaikan dan dokumentasi audit trail.
7. Mitigasi Risiko Komunikasi Selama Pemeriksaan
- Kesalahan umum dalam komunikasi dengan pengawas.
- Teknik mitigasi risiko kesalahpahaman dan kebocoran informasi.
- Implementasi kontrol internal komunikasi antar-unit.
8. Studi Kasus dan Simulasi Interaksi dengan OJK
- Simulasi rapat pemeriksaan rutin dan tematik.
- Latihan menjawab temuan kritis secara profesional.
- Evaluasi performa komunikasi dan pemberian umpan balik.
9. Audit Internal dan Dokumentasi Pengawasan
- Dokumentasi hasil pemeriksaan internal untuk kesiapan audit.
- Monitoring tindak lanjut temuan OJK.
- Penyusunan laporan internal untuk manajemen senior.
10. Best Practice Koordinasi Bank-OJK
- Studi kasus nasional dan internasional.
- Strategi membangun hubungan profesional yang transparan dan kolaboratif.
- Implementasi budaya komunikasi yang konsisten dan responsif.
