Kerugian dari kegagalan mengantisipasi risiko finansial dapat menyebabkan perusahaan mengalami kerugian bahkan kebangkrutan. Oleh karenanya pendekatan pengelolaan risiko pada saat ini berkembang secara pesat, baik pendekatan kualitatif maupun kuantitatif. Bagi entitas bisnis atau profesional keuangan, pengetahuan tentang pengelolaan risiko finansial ini menjadi sangat dibutuhkan.
Pelatihan Financial Risk Management ini didesain untuk menjembatani business atau finance professional agar memahami teknik pengelolaan risiko finansial mulai dari mengidentifikasi hingga mengelolanya.
Risk Tolerance merujuk pada tingkat toleransi tertinggi dan atau terendah terhadap besaran deviasi dari berbagai ukuran yang tertuang di dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP). Tingkat toleransi ini dijabarkan dalam bentuk Matriks Eksposur Risiko (Risk Exposure Matrix) dan Kriteria Risiko (Risk Criteria). Kriteria Risiko dan Matriks Eksposur Risiko dapat ditinjau sewaktu-waktu apabila terjadi perubahan pada faktor-faktor eksternal dan internal perusahaan yang berpengaruh signifikan terhadap pelaksanaan RKAP.
Dengan demikian, risk appetite dan risk tolerance merupakan sikap atau pendirian perusahaan terhadap seluruh jenis risiko yang dimiliki perusahaan. Dengan menempatkan jenis-jenis risiko tersebut ke dalam zona selera risiko yang berbeda-beda seperti sangat rendah, rendah, menengah, dan tinggi, perusahaan menegaskan pendiriannya mengenai jenis-jenis risiko yang dihadapinya terkait dengan pencapaian dan sasaran KPI perusahaan.
Artinya, untuk kelompok KPI tertentu yang risk appetite-nya dinyatakan ‘sangat rendah’, berarti Direksi menolak deviasi dan eksposur risiko tinggi terkait KPI dimaksud. Misalnya, untuk KPI kelompok finansial dinyatakan sangat rendah, maka Direksi hanya menerima eksposur risiko zona hijau untuk berbagai risiko yang terkait dengan KPI finansial. Bila masuk ke zona kuning, harus dimitigasi.
COURSE OUTLINE
- Apa Itu Manajemen Risiko Keuangan?
- Memahami Proses Manajemen Risiko Keuangan
- Mengidentifikasi Faktor-Faktor Kunci yang Mempengaruhi Suku Bunga, Nilai Tukar, dan Harga Komoditas
- Dampak Sejarah Terhadap Pasar Keuangan
- Mengidentifikasi Risiko Keuangan Utama
- Evaluasi Berbagai Risiko Keuangan yang Mempengaruhi Organisasi
- Risiko Pasar
- Risiko Suku Bunga
- Risiko Nilai Tukar Mata Uang Asing
- Risiko Harga Komoditas
- Risiko Terkait
- Risiko Kredit
- Risiko Operasional
- Risiko Sistemik
- Manajemen Risiko Suku Bunga
- Identifikasi Peluang Mengurangi Eksposur
- Evaluasi Forward Rate Agreement, Futures, dan Swap
- Penggunaan Opsi Suku Bunga
- Manajemen Risiko Valuta Asing
- Penataan Ulang Proses Bisnis
- Strategi Lindung Nilai
- Evaluasi Produk dan Strategi Derivatif
- Manajemen Risiko Likuiditas
- Sumber Risiko Likuiditas
- Metode Mengelola Risiko Likuiditas
- Manajemen Risiko Kredit
- Sumber Risiko Kredit
- Metode Mengelola Risiko Kredit
- Jenis Dasar Derivatif Kredit
- Manajemen Risiko Komoditas
- Aspek Risiko Komoditas
- Strategi Dasar dan Lanjutan
- Kerangka Manajemen Risiko: Kebijakan dan Lindung Nilai
- Pentingnya Kebijakan Manajemen Risiko
- Mengembangkan Profil Organisasi
- Peluang Penyempurnaan Kebijakan
- Mengukur Risiko
- Ukuran Paparan dan Ukuran Risiko
- Kekuatan dan Kelemahan Metodologi Pengukuran Risiko
- Strategi Alternatif Perkiraan Risiko
- Inisiatif Global dalam Manajemen Risiko Keuangan
- Tantangan dalam Manajemen Risiko Keuangan
- Inisiatif Pengurangan Risiko
- Inisiatif Akuntansi dan Peraturan
- Perubahan Kecukupan Modal dan Risiko Sistemik
- Alur Mekanisme Persetujuan Risk Appetite, Risk Tolerance, dan Risk Criteria
- Pelaporan dan Monitoring Risiko
- Kebijakan, Strategi, dan Kerangka Manajemen Risiko