Dalam industri perbankan yang dinamis dan penuh tekanan, kemampuan teknis
dan pengetahuan finansial tidak lagi cukup untuk menjamin keberhasilan profesional.
Kecerdasan emosional (emotional intelligence – EI) menjadi fondasi penting dalam
mengelola diri, memahami orang lain, dan membangun hubungan kerja yang efektif di
tengah kompleksitas organisasi. Pelatihan ini dirancang untuk membantu profesional
perbankan memahami, mengembangkan, dan mengaplikasikan prinsip-prinsip
kecerdasan emosional dalam berbagai situasi kerja seperti pelayanan nasabah,
kolaborasi tim, negosiasi, hingga kepemimpinan strategis.
Peserta akan diajak menggali secara mendalam lima dimensi utama kecerdasan
emosional — self-awareness, self-regulation, motivation, empathy, dan social skills — serta
bagaimana setiap elemen tersebut berkontribusi terhadap efektivitas individu dan
organisasi. Melalui pendekatan interaktif, reflektif, dan berbasis studi kasus dunia
perbankan, pelatihan ini akan memperkuat kemampuan peserta dalam mengelola stres,
meningkatkan komunikasi interpersonal, dan menumbuhkan budaya kerja yang
harmonis serta berorientasi pada solusi.
OBJECTIVE
- Memahami konsep, komponen, dan pentingnya kecerdasan emosional dalam konteks perbankan.
- Mengidentifikasi kekuatan dan area pengembangan diri dalam aspek emosional.
- Meningkatkan kemampuan pengendalian diri dan pengelolaan stres di situasi kerja bertekanan tinggi.
- Mengembangkan empati dan keterampilan sosial untuk memperkuat hubungan antar tim dan dengan nasabah.
- Meningkatkan efektivitas kepemimpinan melalui penerapan prinsip EI dalam pengambilan keputusan.
- Mendorong budaya organisasi yang inklusif, harmonis, dan berorientasi pada kolaborasi.
COURSE OUTLINE
I. Emotional Intelligence in the Banking Context
- Makna dan urgensi kecerdasan emosional dalam industri perbankan
- Perbedaan antara IQ, EQ, dan SQ dalam kinerja profesional
- Dampak rendahnya EI terhadap produktivitas, retensi, dan layanan nasabah
- Studi kasus: keberhasilan dan kegagalan manajer bank dalam konteks EI
II. Core Components of Emotional Intelligence
- Self-Awareness: mengenali emosi diri, pola reaksi, dan nilai pribadi
- Self-Regulation: mengendalikan impuls, menjaga ketenangan di bawah tekanan, berpikir rasional dalam krisis
- Motivation: membangun dorongan intrinsik, orientasi tujuan, dan ketahanan emosional
- Empathy: memahami perasaan orang lain, membaca sinyal nonverbal, meningkatkan kepekaan interpersonal
- Social Skills: komunikasi efektif, persuasi, dan membangun kepercayaan dalam hubungan kerja
III. Self-Awareness and Emotional Mapping
- Teknik mengenali pemicu emosi pribadi
- Latihan refleksi diri dan emotional journaling
- Menghubungkan kesadaran diri dengan pengambilan keputusan dan etika profesional
- Penerapan mindfulness dalam pekerjaan perbankan
IV. Managing Emotions Under Pressure
- Strategi mengelola stres dan tekanan kerja tinggi
- Membangun ketenangan dalam situasi pelayanan nasabah yang sulit
- Teknik reframing dan emotional detachment untuk objektivitas kerja
- Menjaga stabilitas emosional dalam situasi perubahan organisasi
V. Empathy and Interpersonal Communication
- Keterampilan mendengarkan aktif (active listening)
- Membangun hubungan empatik dengan rekan kerja dan nasabah
- Menangani konflik dengan pendekatan emosional yang konstruktif
- Meningkatkan kepercayaan dan kerja sama antar tim lintas fungsi
VI. Emotional Intelligence in Leadership and Team Dynamics
- Peran EI dalam kepemimpinan adaptif dan situasional
- Mempengaruhi, memotivasi, dan menginspirasi tim melalui pendekatan emosional
- Membangun tim yang saling percaya dan berorientasi solusi
- Studi kasus: Emotionally Intelligent Leadership di lingkungan perbankan
VII. Organizational Emotional Culture
- Membangun budaya organisasi yang berempati dan menghargai emosi
- Integrasi EI dalam kebijakan SDM dan manajemen kinerja
- Mendorong perilaku positif dan komunikasi terbuka dalam organisasi
- Peran manajemen dalam menumbuhkan budaya emotional well-being
VIII. Personal Development & Action Plan
- Penilaian diri (emotional intelligence self-assessment)
- Penyusunan personal emotional growth plan
- Rencana penerapan EI dalam konteks pekerjaan dan kepemimpinan
- Evaluasi dan tindak lanjut pasca pelatihan
