Jumlah kecelakaan kerja di industri sebagian besar terjadi pada pekerja kontraktor
dibandingkan dengan pegawai tetap pada perusahaan induknya. Hal ini tentu tidak bisa
di biarkan terus menerus terjadi, karena walau bagaimanapun safety performance pada
perusahaan kontraktor akan berakibat juga kepada safety performance di perusahaan
induknya. Ujung dari penyebab kecelakaan adalah lack of system yang tidak bisa
sepenuhnya dibebankan kepada perusahaan kontraktor saja. Di samping memang
keterbatasan SDM dan biaya pada kontraktor, keterbatasan pemahaman tentang cara
membangun SMK3 menjadi problem utama dari kontraktor apalagi kontraktor yang
masih terbilang kelas menengah ke bawah.
Dengan semakin terbukanya system outsourcing, perusahaan besar lebih banyak
memberikan pekerjaannya kepada para kontrator dan kadang sistem pembentukan
CSMS yang masih terbilang lemah. Secara ideal di mulai dari proses seleksi di purchasing,
CSMS sudah harus menjadi tolok ukur seleksi. Kemudian dilanjutkan oleh bagian HSE
yang harus sudah mempersiapkan sistem evaluasi dan pelaksanaan HSE system bagi
kontraktor sehingga kecelakaan bisa ditekan sekecil mungkin. Juga bagi users yang
berhubungan langsung dengan para kontraktor harus bisa ikut membangun safety
management pada diri kontraktor.
OBJECTIVE
- Memahami dasar-dasar Contractor Safety Management System
- Memahami struktur dan procedure CSMS
- Mengetahui tata cara membangun CSMS
- Memahami CSMS dalam proses seleksi kontraktor
- Memahami pelaksanaan CSMS di lapangan
- Evaluasi safety performance dari kontraktor
COURSE OUTLINE
- Pengenalan Contractor Safety Management System
- Pengenalan Safety Management System
- Struktur dari CSMS Meliputi Proses Kualifikasi dan Pelaksanaan
- Proses Qualifikasi yang Terdiri dari Risk Assessment, Pre Qualification dan Selection
- Pelaksanaan CSMS di Lapangan
- CSMS Pre Job Activities
- CSMS Work In Progress
- CSMS Evaluation
- Checklist yang Mendukung CSMS
- Management Mincont/Subkontraktor