Search
Close this search box.

Penilaian dan Pembinaan Efisiensi Kinerja Cabang

Penilaian dan Pembinaan Efisiensi Kinerja Cabang

Perkembangan dunia bisnis/industri dari waktu ke waktu dan masa ke masa sudah dapat dipastikan akan semakin ketat dan kompetitif. Untuk dapat bertahan dan menghadapi persaingan bisnis yang semakin ketat ini, khususnya dalam perbankan maka harus mampu meningkatkan kinerja perusahaan itu sendiri. Peningkatan kinerja perusahaan tersebut tidak terlepas dari peningkatan kinerja tiap-tiap kantor sebagai saluran distribusi yang berhubungan langsung dengan nasabah. Oleh karena itu untuk mengetahui peningkatan kinerja dan efisiensi tiap-tiap kantor/kantor Cabang diperlukan penilaian dan pembinaan kinerja Kantor Cabang. Disamping itu bisa dikatakan hampir 50% jaringan kantor suatu bank adalah Kantor Cabang Pembantu, sehingga keberhasilan pencapaian kinerja perusahan tergantung juga kepada pencapaian kinerja Kantor Cabang Pembantu. Dalam pelatihan ini akan disampaikan bagaimana sistem pengukuran kinerja atau penilaian efisiensi kinerja pada Kantor Cabang dan Cabang Pembantu pada perbankan dan apakah sistem pengukuran kinerja yang diterapkan dapat berfungsi sebagai alat pengendalian manajemen bagi perusahaan. Serta bagaimana cara membina kantor cabang agar tetap bersaing dalam perkembangan dunia bisnis saat ini. Dengan training ini peserta mampu melakukan penilaian dan memberi/menentukan alat untuk menilai kinerja cabang terutama dari sisi efisiensinya, sehingga dapat diketahui cabang yang efisien dan yang tidak efisien. Untuk cabang yang tidak efisien manajemen diberikan informasi penyebabnya dan solusi untuk perbaikan kinerjanya. Konsep Dasar Penilaian Efisiensi Kinerja Kantor Cabang Strategi dan Standar Pengukuran Efisiensi Kinerja Kantor Cabang dan Kantor Cabang Pembantu Alat Untuk Mengukur Tingkat Keberhasilan Kinerja Pengukuran Kinerja Dengan Balanced Scorecard Mengukur dalam Penilaian Kinerja Cabang Berdasar Sistem Keuangan Kinerja Penghimpunan Dana Kredit Rasio Kredit Bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) Bad Debt Recovery Pencapaian Laba Mengukur Penilaian Kinerja Cabang Perspektif Nasabah Hasil Survei Kepuasan Nasabah Penanganan Pengaduan Nasabah Peningkatan Jumlah Nasabah Dana, Kredit dan ATM Mengukur dalam Penilaian Kinerja Cabang dari Proses Bisnis Internal Kualitas Pelaporan Cabang Rasio Likuiditas Mengukur dalam Penilaian Kinerja Cabang Berdasar Pembelajaran dan Pertumbuhan Jumlah Pengarahan Pegawai Kapabilitas Pekerja dan Kapabilitas Sistem Informasi Jumlah Keterlambatan Hadir Pegawai Hasil Pengukuran Penerapan Standar Pelatihan Bahan Evaluasi Kinerja (Aspek-aspek Kinerja yang Memerlukan Perbaikan) Faktor-faktor Penyebab Tidak Efisien dan Rekomendasi Perbaikan untuk Masing-masing Cabang Agar Dapat Dicapai Kondisi Efisien Mengarahkan Kinerja Kantor Cabang dan Kantor Cabang Pembantu dalam Memberikan Kontribusi Usaha Kepada Kantor Pusat

Corporate Plan yang Selaras dengan Transformasi BPD dan Rencana Aksi Keuangan Berkelanjutan

Corporate Plan yang Selaras dengan Transformasi BPD dan Rencana Aksi Keuangan Berkelanjutan

Corporate Plan adalah instrumen yang digunakan untuk mengatur strategi jangka panjang organisasi dalam mencapai tujuannya, seperti rencana pertumbuhan bisnis dan volume penjualan. Corporate Plan lebih menekankan pada penggunaan sumber daya internal dan melakukan operasi yang efektif dan efisien untuk mencapai tujuan organisasi. Bank Pembangunan Daerah (BPD) perlu bertransformasi karena terdapat beberapa permasalahan mendasar yang perlu dibenahi secara struktural, yakni: Kontribusinya terhadap pembangunan daerah masih rendah yang tercermin dari relatif kecilnya pangsa kredit produktif, yakni baru mencapai 26%. Tata kelola, sumber daya manusia, manajemen risiko, dan infrastruktur yang belum memadai yang memicu peningkatan kredit bermasalah segmen produktif. Daya saing BPD masih rendah karena produk dan mutu pelayanan belum memadai. Visi Program Transformasi BPD adalah menjadi bank yang berdaya saing tinggi dan kuat, serta berkontribusi signifikan bagi pertumbuhan dan pemerataan ekonomi daerah yang berkelanjutan. Melalui Program Transformasi, diharapkan BPD akan menjadi pemimpin di daerahnya dan sebagai grup bank terbesar, terbaik, dan terkuat di industri perbankan nasional. Hal tersebut selaras dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tentang penerapan keuangan berkelanjutan dalam POJK No.51/POJK.03/2017. Keuangan berkelanjutan (sustainable finance) merupakan praktek industri keuangan yang mengedepankan pertumbuhan berkelanjutan dengan menyelaraskan aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan hidup.

Best Pratice Research Potensi Ekonomi Wilayah Untuk Bisnis Bank

Best Pratice Research Potensi Ekonomi Wilayah Untuk Bisnis Bank

Untuk meningkatkan pertumbuhan bisnis perbankan yang lebih baik, baik dari sisi produk funding maupun kredit, dalam era globalisasi dan perdagangan bebas yang terus berkembang, diperlukan peranan bank untuk meningkatkan potensi ekonomi di masing-masing daerah. Hal ini menjadi daya ungkit untuk peningkatan pertumbuhan bisnis daerah. Dalam rangka mendorong keberadaan kantor cabang bank di daerah-daerah yang membutuhkan jaringan pelayanan, maka perlu adanya pemahaman terkait ketentuan mengenai akses dan keberadaan bank di suatu daerah. Pemahaman potensi ekonomi di daerah ini merupakan tolak ukur perkembangan ekonomi daerah. Bank sebagai salah satu pilar perusahaan ekonomi di daerah harus mampu mengikuti pola pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Sehingga setiap pertumbuhan ekonomi di daerah dapat didampingi oleh Bank. Prosedur dan tata cara analisis potensi ekonomi wilayah wajib dipahami oleh bank dan dapat dipahami melalui suatu kegiatan pembelajaran.

Bank Strategy on Funding and Liability Management

Bank Strategy on Funding and Liability Management

Saat ini, situasi perekonomian di Indonesia maupun secara global sulit untuk diprediksi, segala sesuatu terjadi begitu cepat. Setiap perusahaan dituntut untuk melakukan strategi jangka pendek dan jangka panjang yang benar-benar harus diperhitungkan dengan matang. Salah satu yang harus diperhatikan yaitu tentang pendanaan. Setiap bank dituntut harus kuat dalam pendanaan, untuk menjaga likuiditas bank. Saat ini, banyak bank yang mulai kesulitan dalam hal pendanaan, sumber permodalan kurang, sementara dana yang keluar sangat banyak. Bagaimana bank membuat strategi untuk pencarian dana tersebut? Dalam workshop ini, akan dibahas tentang strategi bank dalam pencarian dana, pergerakan dana bank, strategi pengelolaan dana bank, pembinaan nasabah, strategi penetapan komposisi jenis dana, jumlah dana, pemberian kredit, solusi menjaga likuiditas, Bancassurance, SBI, LPS, dan lain-lain.

Teknik Perhitungan Tingkat Keberhasilan Unit Kantor dengan Menggunakan DEA Model

Teknik Perhitungan Tingkat Keberhasilan Unit Kantor dengan Menggunakan DEA Model

Pada umumnya bank mengukur efisiensi cabangnya dengan menghitung rasio keuangan di samping memonitor dengan pencapaian target-target yang telah ditetapkan dalam RKAT; dalam hal ini ukuran pencapaian RKAT adalah ukuran efektifitas cabang masing-masing. Pada saat ini semakin diperlukan ukuran kinerja cabang yang lain yaitu dari sisi efisiensi. Salah satu model baru untuk mengukur efisiensi adalah Data Envelopment Analysis (DEA). DEA akan melengkapi manajemen dalam menilai kinerja cabang selain dari sisi keuangan dan efektifitas usahanya yaitu dari sisi efisiensinya. DEA model bermaksud mengukur tingkat efisiensi relatif dari unit-unit yang sejenis. Dalam analisis DEA yang penting adalah menentukan input dan outputnya. Pada analisis ini, digunakan multi-input dan multi-output. Input adalah semua sumber daya yang digunakan untuk menghasilkan output. Dalam hal ini input dapat berupa jumlah tenaga kerja, jumlah aktiva tetap, jumlah cabang pembantu, jumlah kantor kas, jumlah ATM, jumlah biaya operasional. Jumlah output misalnya jumlah kredit yang disalurkan, jumlah dana yang dihimpun, laba. Dengan memasukkan semua input dan output yang telah dipilih maka akan diketahui skor DEA masing-masing cabang. Cabang yang mempunyai skor di bawah 100 berarti tidak efisien. DEA juga akan memberikan informasi faktor-faktor penyebab tidak efisien dan memberikan rekomendasi perbaikan untuk masing-masing cabang agar dapat dicapai kondisi efisien (dicapai skor 100).

Strategic Management Corporation

Strategic Management Corporation

Strategic Business Plan

Strategic Business Plan

Rencana Aksi Keuangan Berkelanjutan (Sustainable Finance)

Rencana Aksi Keuangan Berkelanjutan (Sustainable Finance)

Keuangan berkelanjutan (sustainable finance) merupakan praktek industri keuangan yang mengedepankan pertumbuhan berkelanjutan dengan menyelaraskan aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan hidup. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah menerbitkan peraturan tentang penerapan keuangan berkelanjutan dalam POJK No.51/POJK.03/2017. Pelatihan ini memberikan pengkayaan materi mengenai aksi keuangan berkelanjutan dan strategi pemenuhannya. Dibahas juga dukungan tata kelola GCG, manajemen risiko, kepatuhan, dan desain struktur organisasi yang tepat dalam menerapkan keuangan berkelanjutan.

Penilaian Kinerja ATM dan Penentuan Lokasi Penempatan ATM

Penilaian Kinerja ATM dan Penentuan Lokasi Penempatan ATM

Lembaga Keuangan yang nampaknya paling besar peranannya dalam perekonomian adalah Bank. Dengan demikian, maka tidak dapat dipungkiri lagi bahwa bank mempunyai peran yang besar dalam mendorong perekonomian mulai dari tingkat rumah tangga sampai dengan tingkat korporasi. Bank akan selalu meningkatkan efisiensi dan kualitas pelayanan bagi konsumen sekaligus meningkatkan citra sebuah bank dan mengikuti teknologi informasi menjadi tuntutan yang tak bisa dihindarkan. Penggunaan teknologi komputer telah menyebabkan perubahan besar dalam usaha pelayanan jasa perbankan. Salah satu cara yang dilakukan Bank yaitu dengan mengoperasionalkan jaringan ATM (Automated Teller Machine) atau dalam istilah Indonesia diterjemahkan menjadi Anjungan Tunai Mandiri yang mempermudah masyarakat dalam penarikan, penyimpanan, maupun mentransfer uang.

Pencegahan Fraud dan Audit Investigasi serta Penanganan tindak lanjut Fraud secara Non Litigasi

Pencegahan Fraud dan Audit Investigasi serta Penanganan tindak lanjut Fraud secara Non Litigasi

Fraud atau tindakan curang di perusahaan merupakan bahaya latent yang tidak akan pernah hilang, selalu mengancam, dan dapat terjadi sewaktu-waktu, kapan saja, di mana saja, dapat dilakukan oleh siapa saja, dan dengan cara apa saja. Seringkali perusahaan tidak menyadari terjadinya fraud, hingga akhirnya perusahaan terkejut saat mendapatkan kerugian finansial yang signifikan serta hancurnya reputasi bisnis perusahaan akibat fraud. Fraud biasanya banyak dilakukan oleh level bawah, mengingat motivasi utama orang melakukan fraud karena terdesak ekonomi, tetapi banyak pula yang dilakukan oleh level menengah dan atas. Sebagai solusinya, perusahaan harus sesegera mungkin melakukan pencegahan terjadinya fraud dari berbagai aspek. Dan jika fraud sudah terjadi, perusahaan harus bisa melakukan investigasi fraud dan dijadikan dasar untuk membuat kebijakan atau peraturan selanjutnya.

Enhancing Auditor Fraud Risk Assesment

Enhancing Auditor Fraud Risk Assesment

Pelatihan ini didisain khusus untuk meningkatkan pengetahuan dan keahlian para auditor internal atau satuan pengendalian internal, serta para pejabat/pegawai yang berwenang dalam melakukan pengumpulan informasi, pengidentifikasian masalah hukum terkait, pembuktian, dan penyiapan berkas audit dalam rangka menjalankan tugas dan tanggung jawabnya. Dengan demikian, pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan peserta dalam menjalankan tugasnya masing-masing.

Awareness dan Internal Auditor ISO 9001, 14001 dan 45001

Awareness dan Internal Auditor ISO 9001, 14001 dan 45001

Pelatihan ini akan mempelajari bagaimana merencanakan, menyiapkan, melakukan, dan membuat laporan audit, serta memperoleh gambaran penerapan sistem manajemen terintegrasi dalam operasi perusahaan sehari-hari. Audit internal merupakan bagian penting dari sistem manajemen ISO terintegrasi, dengan tujuan untuk menilai sejauh mana sistem manajemen yang diterapkan perusahaan sudah memenuhi standar yang diacu. Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mendalam mengenai teknik audit integrasi sistem ISO 9001, ISO 14001, dan ISO 45001, berdasarkan ISO 19011. Peserta akan dilatih menjadi auditor internal yang memiliki kemampuan auditing dan analisis yang baik.

Contact Us

If you have any questions, send us a message!

Ready to Grow? Talk to an Expert Today!