Search
Close this search box.

Anti-Pencucian Uang (AML) dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (CFT)

Anti-Pencucian Uang (AML) dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (CFT)

Dalam era globalisasi dan perkembangan teknologi keuangan yang pesat, praktik pencucian uang dan pendanaan terorisme menjadi tantangan utama bagi sistem keuangan internasional maupun domestik. Anti-Pencucian Uang (AML) dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (CFT) adalah dua pilar utama yang dirancang untuk melindungi integritas sistem keuangan, mencegah penyalahgunaan lembaga keuangan, dan mendukung stabilitas ekonomi serta keamanan nasional. Pencucian uang merupakan proses dimana hasil dari aktivitas kriminal, seperti korupsi, narkotika, perdagangan ilegal, dan kejahatan terorganisir, disamarkan agar tampak sebagai pendapatan yang sah. Sedangkan pendanaan terorisme adalah penyediaan dana atau sumber daya untuk mendukung kegiatan terorisme, yang dapat membahayakan keamanan negara dan masyarakat luas. Kedua praktik ini tidak hanya merugikan secara ekonomi, tetapi juga memiliki dampak sosial dan politik yang serius. Memahami konsep dasar dan pentingnya Anti-Pencucian Uang (AML) dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (CFT). Mengetahui kerangka hukum dan regulasi nasional serta internasional terkait AML dan CFT. Mampu mengidentifikasi tanda-tanda transaksi mencurigakan yang berpotensi sebagai pencucian uang atau pendanaan terorisme. Menguasai teknik Know Your Customer (KYC) dan prosedur verifikasi identitas nasabah. Mampu menerapkan prosedur pelaporan transaksi mencurigakan kepada otoritas yang berwenang. Mengembangkan strategi mitigasi risiko AML dan CFT di institusi keuangan maupun bisnis terkait. Meningkatkan kesadaran dan tanggung jawab profesional dalam mencegah penyalahgunaan sistem keuangan untuk kejahatan. Pengantar Anti-Pencucian Uang (AML) dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (CFT) Definisi dan konsep dasar Dampak pencucian uang dan pendanaan terorisme Kerangka Regulasi dan Kebijakan AML-CFT Regulasi nasional dan internasional (misal: UU, FATF, Basel) Kewajiban dan tanggung jawab lembaga keuangan Identifikasi Risiko dan Transaksi Mencurigakan Metode dan indikator transaksi mencurigakan Analisis risiko pelanggan dan transaksi Prinsip Know Your Customer (KYC) dan Due Diligence Proses verifikasi identitas dan pengenalan nasabah Customer Due Diligence (CDD) dan Enhanced Due Diligence (EDD) Prosedur Pelaporan dan Pengawasan Pelaporan Transaksi Mencurigakan (STR) Peran Unit Pengelola Risiko AML (AMLO) Strategi Mitigasi dan Pengendalian Risiko AML-CFT Kebijakan internal dan kontrol operasional Penggunaan teknologi dan sistem monitoring Studi Kasus dan Diskusi Analisis kasus nyata pencucian uang dan pendanaan terorisme Diskusi Kasus

Keprotokoler dan Komunikasi Publik

Pelatihan ini dirancang untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan peserta dalam mengelola keprotokolan secara profesional serta membangun komunikasi publik yang efektif. Dengan memperhatikan norma, etika, dan tata cara yang berlaku di lingkungan institusi pemerintahan maupun korporasi, pelatihan ini menekankan pentingnya peran keprotokoler dalam mendukung citra organisasi. Selain itu, pelatihan akan membekali peserta dengan teknik komunikasi strategis yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan organisasi secara jelas, konsisten, dan persuasif kepada publik. Pendekatan ini akan meningkatkan kepercayaan publik dan memperkuat reputasi institusi di era keterbukaan informasi. Memahami prinsip dasar dan peran keprotokoler dalam organisasi. Mengetahui tata urutan dan etika dalam kegiatan resmi. Menguasai teknik komunikasi publik yang efektif. Menyusun strategi komunikasi institusional yang tepat sasaran. Menangani media dan publik dalam situasi krisis. Meningkatkan citra organisasi melalui protokol dan komunikasi. Menerapkan koordinasi lintas bagian dalam pelaksanaan kegiatan resmi. Dasar-dasar keprotokoleran Tata urutan pejabat dan tamu undangan Etika dan standar komunikasi resmi Strategi komunikasi publik Teknik komunikasi lisan dan tertulis Manajemen event resmi dan seremoni Penanganan media dan publik

Manajemen Rapat & Dokumen Korporat

Pelatihan ini bertujuan membekali peserta dengan keterampilan teknis dan manajerial dalam merencanakan, melaksanakan, serta mengevaluasi rapat-rapat korporat secara efisien dan terdokumentasi. Penekanan diberikan pada kepatuhan terhadap regulasi tata kelola perusahaan dan pentingnya pengelolaan dokumen korporat yang akurat dan aman. Dokumen korporat merupakan aset penting yang mencerminkan kebijakan dan keputusan strategis organisasi. Oleh karena itu, peserta juga akan belajar bagaimana menyusun, menyimpan, dan mengelola dokumen korporat sesuai standar kepatuhan, akuntabilitas, dan keterbukaan informasi. Memahami jenis-jenis rapat korporat dan mekanismenya. Menyusun agenda rapat yang sistematis dan relevan. Mengelola notulen dan risalah rapat secara profesional. Meningkatkan efektivitas pelaksanaan rapat. Mengelola dokumen korporat secara tertib dan aman. Memastikan kepatuhan dokumentasi terhadap regulasi. Meningkatkan akuntabilitas dan transparansi organisasi. Jenis dan mekanisme rapat korporat Teknik penyusunan agenda dan undangan rapat Proses pencatatan notulen dan risalah Tata kelola dokumen rapat dan keputusan Standar pengarsipan digital dan fisik Kepatuhan dokumentasi terhadap hukum dan regulasi Sistem manajemen dokumen berbasis teknologi

Pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)

Memiliki program pengelolaan karir yang efektif merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kepuasan karyawan. Setiap karyawan berkeinginan untuk mengembangkan potensi dan keterampilannya serta mempelajari hal-hal yang baru dan memperluas wawasan. Keinginan tersebut dapat diakomodasi melalui jalur karir yang disediakan perusahaan. Bagian Human Capital Development (HCD) merupakan pihak yang terkait dengan perancangan atau pengembangan sistem manajemen karir di suatu perusahaan. Oleh karena itu setiap karyawan di bagian HCD perlu dibekali pengetahuan yang cukup mengenai manajemen karir agar mampu merancang atau mengembangkan sistem manajemen karir yang tepat di perusahaan tempat bekerja. Strategi pengembangan SDM merupakan perencanaan mengenai cara bagaimana menganalisis kualitas dari sumber daya manusia yang dimiliki, agar mampu berkembang ke arah yang lebih baik, meningkatkan kemampuan kerja, skill dan memiliki loyalitas yang baik terhadap organisasi atau perusahaan. Pengembangan sumber daya manusia dibutuhkan untuk kelangsungan sebuah organisasi atau perusahaan berkembang secara lebih dinamis sesuai kebutuhan perkembangan perusahaan. Peserta pelatihan mampu memahami dan mengetahui bagaimana mengelola fungsi People Development dengan sukses, efektif dan optimal. Peserta pelatihan mampu memahami dan mengimplementasikan sistem Human Capital Development di perusahaannya. Peserta pelatihan mampu memahami teknik untuk mengembangkan sistem Human Capital Development di perusahaannya. Pentingnya manajemen karir dan pengembangan SDM Konsep enlightenment, empowerment, development & improvement Perencanaan & pengembangan karir Design Career Path Individual Development Plan Coaching & Counseling dalam manajemen karir Pengembangan SDM align dengan visi, misi & value Analisis SWOT untuk Pengembangan SDM Identifikasi Kebutuhan Pengembangan SDM Analisis Kebutuhan Organisasi dan Divisional dalam Proses Perencanaan SDM Designing Development People Effectively Implementing Training and Development Programs Evaluasi program training Pimpinan, Manajer & Staff Human Capital, serta semua pihak yang ingin meningkatkan pengetahuan seputar Career Path & Human Capital Development Analysis.

Pengukuran Risiko Kepatuhan

Pelatihan ini bertujuan memberikan pemahaman menyeluruh mengenai konsep dan metode pengukuran risiko kepatuhan dalam organisasi. Peserta akan dipandu untuk mengenali, mengidentifikasi, serta menilai berbagai risiko yang berpotensi mengganggu kepatuhan terhadap regulasi dan standar internal perusahaan. Selain teori dasar, pelatihan ini juga menyajikan pendekatan praktis dan alat pengukuran risiko kepatuhan yang dapat diaplikasikan langsung dalam kegiatan operasional. Dengan kemampuan pengukuran yang baik, organisasi dapat mengambil langkah antisipatif dan mitigasi risiko yang efektif guna menjaga integritas dan reputasi perusahaan. Memahami konsep risiko kepatuhan dan dampaknya terhadap organisasi. Mengidentifikasi berbagai jenis risiko kepatuhan dalam konteks perusahaan. Mempelajari metodologi dan teknik pengukuran risiko kepatuhan. Menggunakan alat dan indikator kunci dalam evaluasi risiko kepatuhan. Menyusun laporan hasil pengukuran risiko secara akurat dan transparan. Mengembangkan strategi mitigasi risiko kepatuhan yang tepat sasaran. Meningkatkan budaya kepatuhan berbasis manajemen risiko di organisasi. Pengertian dan ruang lingkup risiko kepatuhan Klasifikasi dan sumber risiko kepatuhan Metode pengukuran risiko: kualitatif dan kuantitatif Alat dan teknik evaluasi risiko kepatuhan Analisis dan interpretasi hasil pengukuran risiko Penyusunan rencana mitigasi risiko Studi kasus dan simulasi pengukuran risiko kepatuhan

Implementasi MOL No. 2/2025 Transparansi Melalui Beneficial Ownership Reporting

Implementasi MOL No. 2 2025 Transparansi Melalui Beneficial Ownership Reporting

Peraturan Menteri Hukum dan HAM No. 2/2025 mewajibkan pelaporan pemilik manfaat (beneficial ownership) sebagai bagian dari upaya pemerintah meningkatkan transparansi dan mencegah praktik pencucian uang dan pendanaan terorisme. Pelatihan ini mengulas kewajiban pelaporan serta cara implementasinya secara praktis. Peserta akan memahami cara mengidentifikasi, mencatat, dan melaporkan pemilik manfaat sesuai regulasi, serta membangun sistem dokumentasi yang sesuai. Hal ini penting untuk menjaga kepatuhan hukum dan reputasi organisasi di mata otoritas dan mitra bisnis. Memahami isi dan latar belakang MOL No. 2/2025. Mengidentifikasi pemilik manfaat dalam organisasi. Menyusun dan memperbarui laporan BO secara berkala. Mengelola dokumen pendukung BO secara sistematis. Menerapkan prinsip transparansi dalam tata kelola. Memastikan kepatuhan pelaporan sesuai batas waktu. Mencegah risiko hukum terkait pelaporan BO. Ketentuan dalam MOL No. 2/2025 Definisi dan kriteria beneficial ownership Mekanisme identifikasi pemilik manfaat Prosedur penyusunan dan pengajuan laporan BO Pengelolaan dokumen dan pembaruan data Konsekuensi hukum atas ketidakpatuhan Studi kasus pelaporan BO dan evaluasinya

Manajemen Risiko Kredit dan Risiko Likuiditas

Manajemen Risiko Kredit dan Risiko Likuiditas_11zon

Dengan perkembangan ekonomi yang semakin cepat, kompleks, dan terintegrasi dengan negara lain menyebabkan kondisi ekonomi akan sangat rentan untuk bergejolak. Yang tentunya akan berdampak terhadap kualitas kredit suatu bank. Kegagalan bank dalam mengantisipasi risiko terutama risiko kredit/credit risk dapat menyebabkan kerugian cukup besar bagi bank. Sangatlah penting bagi suatu bank untuk dapat mengidentifikasi, mengukur, memonitor dan mengontrol tingkat risiko tersebut sehingga dapat mengurangi tingkat kerugian (loss) dan mengurangi biaya kredit (credit loss). Ketika debu dari krisis mulai mengendap, satu hal menjadi jelas: Bank dan perusahaan pasar modal perlu melakukan pengelolaan likuiditas yang lebih baik. Dan penyelamatan diri bukanlah satu-satunya alasan untuk melakukannya; konsekuensi dari manajemen risiko likuiditas yang buruk dapat mencapai jauh melampaui dinding dari satu lembaga keuangan sehingga memengaruhi seluruh ekosistem keuangan dan bahkan ekonomi global. Badan pengatur sedang melakukan bagian mereka untuk mencegah krisis keuangan lain di masa depan dan tanggung jawab sekarang pada lembaga keuangan itu sendiri untuk menopang manajemen risiko likuiditas, baik untuk kebaikan perusahaan maupun ekonomi. Likuiditas adalah kemampuan bank untuk memenuhi kewajiban tunai dan agunannya tanpa mengalami kerugian yang tidak dapat diterima. Risiko likuiditas mengacu pada bagaimana ketidakmampuan bank untuk memenuhi kewajibannya (baik yang nyata maupun yang dipersepsikan) mengancam posisi keuangan atau keberadaannya. Dengan mengikuti pelatihan ini, anda akan belajar tentang bagaimana memahami hakikat risiko dan mengidentifikasi risiko. Anda juga akan memahami tentang risiko di pasar, risiko kredit, dan risiko yang timbul dari kegiatan operasional. Memahami pentingnya manajemen risiko Memahami konsep mendasar tentang proses manajemen risiko Mengaplikasikan manajemen risiko di perusahaan Memahami konsep Manajemen Risiko secara umum dan Risiko Kredit (credit risk) secara khusus Mempelajari bagaimana bank mengelola Risiko Kredit (kebijakan risiko kredit, metodologi dan infrastruktur) Menguasai cara menghitung risiko kredit (Credit Scoring, Migration Analysis, Credit Portfolio Model) Memahami bagaimana membangun model Stress Testing Melakukan Risk Assessment dan memitigasi risiko kredit Membuat proyeksi tingkat NPL di masa yang akan datang Identifikasi Risiko Pengertian Risiko Market Risk, Credit Risk, dan Operasional Risk Overview Pengelolaan Risiko: Esensi, Konsep dan Framework Pengukuran Risiko Probabilitas Frekuensi Terjadinya Risiko dan Kadar Parah Tidaknya Risiko Value at RISK Metode–Metode Pengukuran Risiko: Basic Indicator Approach, Standardized Approach, Alternative Standard Approach, Advanced Measurement Approach Manajemen Risiko Sistematika Proses Manajemen Risiko Keorganisasian Manajemen Risiko Menyusun RISK Management Plan Penerapan Manajemen Risiko Studi Kasus dan Latihan Analisis Pengantar Manajemen Risiko Kredit Mengapa Bank Memerlukan Manajemen Risiko Definisi Manajemen Risiko Bagaimana Bank Mengelola Risiko Kredit Infrastruktur Metodologi Kebijakan Kredit Bagaimana Menghitung Risiko Kredit? Credit Scoring, Credit Migration, Credit Portfolio Model, Credit Exposure Model Parameter Risiko (PD, LGD, dan EAD) Implikasi Faktor Risiko Jenis Faktor-Faktor Risiko Bagaimana Membangun Stress Testing Model dan Menyikapi Hasil Stress Testing Tersebut Berapa Besar Dampaknya terhadap Pencadangan Kerugian Kredit (PPAP) Studi Kasus Penilaian Risiko (Risk Assessment) Mitigasi Risiko Proyeksi Tingkat NPL Menggunakan Faktor Makroekonomi Net Flow Analysis (Migration Rate) Vintage Analysis Studi Kasus dan Latihan Penyusunan Risk Management Plan & Control

Digital Crisis Communications

Digital Crisis Communications

Crisis communications dapat terjadi pada perusahaan apa saja, kapan saja dan di mana saja. Di era digital, krisis komunikasi bisa berkembang dengan cepat sejalan dengan semakin cepatnya penyebaran informasi. Dalam pelatihan digital crisis communications ini peserta akan belajar mengidentifikasi, mengevaluasi, dan menangani situasi krisis melalui media sosial dan platform digital lainnya. Selain itu, akan dipelajari juga keterampilan dalam membangun strategi komunikasi yang tepat dalam situasi krisis. Panduan dasar dalam komunikasi digital. Respons cepat dalam menghadapi situasi krisis komunikasi. Keterampilan dalam merencanakan, mengimplementasikan dan mengevaluasi strategi komunikasi krisis. Berinteraksi dengan audiens dalam situasi krisis untuk meminimalkan dampak negatif. Mengelola citra perusahaan di media digital. Pengenalan tentang krisis dan situasi krisis dalam era digital Definisi krisis Jenis-jenis krisis dalam era digital Dampak krisis pada reputasi perusahaan dan kredibilitas Identifikasi dan evaluasi situasi krisis dalam era digital Menentukan tanda-tanda awal krisis Mengevaluasi tingkat seriusnya situasi krisis Menentukan dampak potensial krisis pada perusahaan dan masyarakat Perencanaan respons krisis yang efektif Membangun rencana respons krisis yang terstruktur dan terorganisir Menentukan tugas dan tanggung jawab masing-masing anggota tim dalam menghadapi krisis Mengidentifikasi dan mempersiapkan sumber daya dan alat-alat yang diperlukan dalam menghadapi krisis Koordinasi tindakan dalam situasi yang sulit Mengkoordinasikan tim respons krisis Mengambil tindakan cepat dan efektif dalam menghadapi situasi krisis Memantau dan mengevaluasi respons krisis secara berkala Membangun strategi komunikasi dalam situasi krisis Membuat pesan yang jelas dan tepat dalam menghadapi situasi krisis Mengidentifikasi dan memilih platform komunikasi yang tepat dalam mengkomunikasikan pesan krisis Memastikan transparansi dan kejujuran dalam komunikasi krisis Memulihkan citra perusahaan pasca-krisis Mengevaluasi dan merevitalisasi rencana bisnis dan strategi pemasaran pasca-krisis Mengembangkan program pemulihan reputasi dan membangun kembali kepercayaan pelanggan Menggunakan krisis sebagai peluang untuk meningkatkan kualitas produk dan layanan

Kesekretariatan dan Keprotokoleran Perbankan

Kesekretariatan dan Keprotokoleran Perbankan

Sekretariat adalah satuan organisasi atau lembaga yang melaksanakan jasa-jasa perkantoran dalam bidang ketatausahaan. Kesekretariatan ialah aktivitas yang dilakukan pada sekretariat yakni menunjukkan tata kerja atau proses kerjanya sekretariat. Dengan demikian, kesekretariatan bersifat aktif dan dinamis dalam kegiatan jasa-jasa perkantoran, terutama yang sangat berkaitan dengan proses administrasi. Pada proses pekerjaan di perusahaan, akivitas kesekretariatan merupakan bagian dari pekerjaan seorang sekretaris, atau merupakan sifat dan macam pekerjaan yang harus dikerjakan pada jabatan sekretaris. Oleh karena itulah, seorang sekretaris harus memahami dan mampu melakukan pengelolaan dan manajemen kesekretariatan dengan baik dan akurat. Kesekretariatan sangat berhubungan dengan kehumasan. Protokoler atau yang sering juga disebut dengan public relation merupakan lembaga pemerintahan yang mempunyai fungsi pokok untuk membangun citra dan image pemerintah yang baik, produktif, dan humanis di mata masyarakat luas. Fungsi Humas dan Protokoler secara mendasar adalah membangun komunikasi yang baik didalam suatu organisasi sehingga semua kegiatan dalam organisasi tersebut dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan rencana yang telah dibuat sebelumnya. Peserta mampu memahami mengenai fungsi dan peran manajemen kesekretariatan dalam mensupport pencapaian tujuan organisasi Memperluas wawasan dan kemampuan dalam manajemen pekerjaan secara profesional Mampu memahami manajamen karakter dalam peningkatan efektivitas kerja Meningkatkan kemampuan dalam menjalin komunikasi baik secara internal maupun eksternal perusahaan Mampu mengenal dan menghadapi permasalahan manusia yang mempunyai pengaruh bagi kelancaran pekerjaan sekretaris Mampu melaksanakan pemberitaan, mengumpulkan dan menganalisa informasi untuk bahan kebijakan pimpinan, melakukan perekaman, penyajian data, dan mengatur keprotokoleran kegiatan pimpinan Mampu melakukan koordinasi dengan unit kerja atau instansi yang terkait dengan bidang tugasnya Mampu menginventaris permasalahan-permasalahan yang timbul Mampu memberikan pelayanan prima kepada masyarakat Mampu melaksanakan usaha-usaha untuk peningkatan hasil dokumentasi kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan Mampu melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh sekretariat daerah Kota sesuai dengan bidang tugasnya Fungsi dan Peran Kesekretariatan Sekretaris Pemimpin dan Sekretaris Organisasi Konsep Informasi dan Sistem Informasi Manajemen Ruang Lingkup Administrasi Kesekretarian Konsep Dasar Humas dan Protokoler Pendefinisian secara rinci Etika Bagian Humas dan Protokoler Fungsi dan Manfaat Protokoler pada Perusahaan Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank Estetika dan Citra Diri yang perlu ditekankan dalam Humas dan Protokoler Aspek Komunikasi yang efektif untuk Menunjang Tugas bagian Humas dan Protokoler Strategi Membangun Komunikasi yang Efektif

Consultative Selling Skill for Sales Mastery

Consultative Selling Skill for Sales Mastery

Aktifitas menjual saat ini telah berubah paradigmanya, yaitu bukan menawarkan produk namun menawarkan solusi. Pola ini akan mengubah cara Anda memandang pelanggan. Dari sudut pandang transaksi penjualan sekali pakai menjadi sebuah hubungan mitra jangka panjang dengan ikatan relasi yang lebih erat. Pola ini akan membuat kita harus mengenal lebih jauh terhadap kebutuhan dan harapan dari pelanggan, dan dengan pola ini akan membentuk paradigma dan pemahaman dalam menjual seorang penjual bergeser, dari fokus menjual menjadi bertindak selayaknya seorang konsultan yang menawarkan solusi kepada pelanggan, dan pada akhirnya ketika transaksi terjadi maka pelanggan tidak merasa seperti sedang membeli produk namun seperti sedang membayar seorang konsultan atas solusi yang diberikan, hal inilah yang disebut dengan konsep Consultative Selling Skills. Oleh karena itulah, Pelatihan Consultative Selling Skill menjadi penting untuk diikuti. Peserta pelatihan akan memahami pola menjual terkini yang lebih menekankan pada membangun sebuah hubungan yang erat dengan klien. Peserta pelatihan akan memahami teknik consultative selling dalam proses penjualannya Peserta pelatihan mampu menerapkan dan mempraktekkan teknik consultative selling skill Konsep dasar Penjualan Konsep dan prinsip Consultative Selling Peran Tenaga Penjual Dalam Kegiatan Consultative Selling Membangun karakter sales profesional Kemampuan Dasar “Sales as Consultant” Psychology of Selling Memahami penyebab pelanggan tidak mau membeli Motivasi pelanggan ingin membeli Tahapan dalam melakukan Consultative Selling Teknik Consultative Selling SPIN Selling Technique Teknik negosiasi dalam Consultative Selling Teknik closing Teknik menghadapi keberatan

Competitor Analysis and Marketing Intelligence

Competitor Analysis and Marketing Intelligence

To enable participants to determine who their real competitors are, to demonstrate how to identify and assess their current and potential marketplace strategies, as well as changes in their value chains, assets, capabilities, and infrastructure, and as a consequence, to contribute to better and faster strategy development and execution. A key element of this seminar is learning how to identify and monitor critical competitor indicators and how to draw inferences from them about competitors’ current and potential strategies, intentions, assumptions, decisions and actions. A related element addresses how to transform competitor analysis into insights about customers, channels, suppliers, and marketplace dynamics. This seminar is designed to help managers understand how to use market knowledge in making more effective and profitable decisions. Understanding Competitor Analysis and Intelligence What it is (and is not) Differences between Data, Information and Intelligence Purposes of Analysis Pitfalls in Analysis and How To Avoid Them Analyzing Competitors: Segments of Analysis Marketplace Strategy Activity/Value Chain Alliances and Networks Assumptions Capabilities and Competencies Technology Organizational Infrastructure and Culture Pulling it All Together: Projecting Competitors’ Future Strategies and their Implications Integrating Analysis Into Decision Making Identifying Implications of Analysis Linking to Strategy Change Linking to Current and Future Decisions Developing Organizational Procedures to Connect Managers and CA Professionals Processes for Gathering Data Creating and Maintaining Data Sources

Audit Forensik Perbankan: Deteksi dan Pencegahan Kecurangan Keuangan

Audit Forensik Perbankan: Deteksi dan Pencegahan Kecurangan Keuangan

Audit forensik perbankan merupakan pendekatan audit investigatif yang difokuskan pada pengungkapan, analisis, dan pembuktian praktik kecurangan (fraud) dalam sektor perbankan. Di tengah kompleksitas operasional lembaga keuangan serta meningkatnya risiko kejahatan keuangan, audit forensik menjadi alat penting untuk memastikan integritas sistem keuangan, menjaga kepercayaan nasabah, serta mendukung penegakan hukum dan tata kelola yang baik. Audit forensik tidak hanya mengidentifikasi adanya ketidakwajaran dalam laporan keuangan atau aktivitas transaksi, tetapi juga menggali modus operandi, pola transaksi mencurigakan, konflik kepentingan, manipulasi sistem internal, hingga dugaan tindak pidana perbankan, seperti pencucian uang (money laundering), penyalahgunaan kewenangan kredit, hingga rekayasa pembukuan. Audit ini dilakukan secara sistematis, berbasis data dan bukti, dan sering kali melibatkan pendekatan lintas bidang, termasuk akuntansi forensik, teknologi informasi, hukum, dan kriminologi keuangan. Memahami konsep, pendekatan, dan ruang lingkup audit forensik di sektor perbankan. Mendeteksi potensi dan pola kecurangan keuangan melalui teknik investigasi yang sistematis. Mengumpulkan, menganalisis, dan mendokumentasikan bukti forensik yang sah. Menyusun laporan audit forensik yang dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Merumuskan strategi pencegahan dan penguatan sistem pengendalian internal untuk mitigasi risiko fraud. Pengantar Audit Forensik Perbankan Jenis dan Pola Kecurangan Keuangan Skema dan indikator fraud: red flags yang harus diwaspadai Studi kasus nyata dari berbagai bank Proses Investigasi Forensik Perencanaan dan pendekatan audit forensik Teknik pengumpulan data dan bukti digital Wawancara investigatif dan analisis dokumen keuangan Analisis dan Dokumentasi Temuan Teknik analisis transaksi abnormal dan pelacakan aliran dana Penyusunan kronologi dan struktur pelaku fraud Dokumentasi bukti forensik untuk proses hukum dan audit eksternal Penyusunan Laporan Forensik Struktur laporan audit forensik Penyampaian temuan dan rekomendasi ke manajemen Persiapan dokumentasi untuk kepentingan hukum/litigasi Pencegahan dan Sistem Pengendalian Strategi anti-fraud dan fraud risk management Penguatan whistleblowing system dan budaya integritas Pemanfaatan teknologi dan forensic analytics tools

Contact Us

If you have any questions, send us a message!

Ready to Grow? Talk to an Expert Today!