Search
Close this search box.

Key Risk Indicators

Key Risk Indicators

While incident management and risk and control self-assessment tools are fairly well embedded in most organizations, many companies either have poorly developed or no key risk indicator (KRI) capabilities in place. KRIs are the tool that monitor risk as it evolves, sometimes in real time, which allows companies to move from “fire fighting” to “fire prevention”. KRIs are not doomsayers-they provide feedback on developments and need appropriate action. Having useful and timely information at your fingertips can improve your business efficiency and improve your returns. Through a combination of presentations and practical exercises, this workshop is designed for senior level management and key decision makers. The first day of the workshop deals with the necessary fundamentals to understand the environment in which indicators are used and applied. It may seem trivial and basic, but when it comes to doing the job, many managers feel somewhat lost. The day will start with an exercise to identify risk at a higher level and end with another exercise during which participants are to define their selection criteria for a useful and effective indicator to address their needs. The second day will focus on more advanced uses of risk indicators, from controls indicators to forecasting, touching upon scenarios and, importantly, management information and risk governance. The training will close with a wrap-up exercise where participants will have a chance to apply and get feedback on everything they have learned. Identify and specify an indicator and integrate it within your risk management framework. Choose the right indicators to anticipate a potential problem before it occurs. Embrace indicators as an effective management tool. Collect the right information and work with effective indicators. Determine the measures in selecting KRIs that offer insights into future loss events. Comprehend the methods and strategies to use KRIs efficiently. Master the skill to learn how to avoid useless information. Learn how to avoid subjectivity in Operational Risk reporting. CROs, Directors, Heads, General Managers, Senior Management, and Managers. Operations. Operational Risk Management. Enterprise Risk Management. Internal Audit, Compliance. Credit Risk. Market Risk Management. Operational Risk.

Fungsi Treasury Settlement

Fungsi Treasury Settlement

Bank merupakan usaha jasa yang dilandaskan atas dasar kepercayaan. Maka dari itu bisnis perbankan tidak pernah terlepas dari berbagai macam resiko yang menyertainya. Salah satu resiko terbesar dalam sektor perbankan ialah resiko operasional. Ruang lingkup Manajemen Treasury tidak hanya terbatas pada pengelolaan arus kas saja, tetapi juga mengelola aset-liabilitas dari bank, meminimalisir resiko, merencanakan investasi bank, dan lain sebagainya. “Maka dari itu Manajemen Treasury dapat diibaratkan seperti urat nadi dari suatu bank. Unit kerja yang sangat spesifik, dengan jumlah yang sedikit dibanding dengan jumlah karyawan secara total disebut dengan Treasury. Personil Treasury mempunyai tugas yang penting, salah satunya yaitu tugas untuk melaksanakan transaksi yang complicated dalam jumlah yang sangat besar. Meskipun berada dalam tekanan pekerjaan yang tinggi, personil Treasury tidak diperbolehkan untuk melakukan kesalahan sekecil apapun itu karena kesalahan yang dilakukan tersebut bisa berdampak sangat besar terhadap kredibilitas perusahaan. Saat ini, seiring perkembangan jaman yang menuntut tingkat persaingan antar perusahaan yang semakin ketat, maka fungsi serta pengelolaan treasury dirasakan semakin penting, terutama setelah melihat pasca krisis ekonomi dimana exposure dan risk management serta hedging strategy menjadi keputusan utama dan important bagi perusahaan. Memberikan pemahaman yang komprehensif tentang strategi, teknik dan tools dalam menciptakan fungsi treasury yang efisien. Memahami metode dalam menganalisa currency dan interest exposure. Memahami strategi funding yang optimal baik jangka pendek maupun jangka panjang. Memahami pengelolaan strategi manajemen cash untuk memperkuat earnings dan financial performance. Memahami prinsip, teknik dan aplikasi dalam teknik hedging. Mengelola operasional treasury yang efisien. Konsep Treasury Management Konsep Pengelolaan Likuidasi, Investasi, Trading dan Hedging. Konsep Pemilahan Kegiatan ke dalam Front, Middle dan Back Office serta Proses Build in Control. Dampak Ekonomi Makro Tahun 2011 terhadap Treasury Perusahaan Ruang Lingkup Operational Treasury Konsep Pendekatan Operasional Treasury dari Fungsi sebagai Payment Agent Konsep Pendekatan Operasional Treasury dari Fungsi sebagai Administration Konsep Pendekatan Operasional Treasury dari Fungsi sebagai Settlement Money Market Tinjauan dan Fungsi Pasar Uang. Instrument Pasar Uang yang Umum Digunakan. Pembentukan Suku Bunga Pasar, Pricing dan Accruals. Forex Market Tinjauan dan Fungsi Pasar Forex. Pembentukan Harga Nilai Tukar, Analisa Fundamental & Technical, Stop Loss vs Profit Taking Strategies. Capital Market Tinjauan dan Fungsi Pasar Surat Berharga (Debt Market). Konsep Investasi & Trading. Pembentukan Harga Pasar. Rating Analysis. Proses Penerbitan Surat Hutang (Debt Instrument). Treasury Risk Management Konsep Treasury Risk Management. Risk Classifications (Interest Rate Risk, Exchange Risk, Liquidity Risk, Credit Risk, Market Risk, Operational & Reputation Risk), Value at Risk (VAR). Peran Treasury dan Keterkaitannya dengan Risiko Cash Flow Management Konsep Liquidity Management. Gap Management. Balance-Sheet Management dan Capital Planning Berdasarkan Pendekatan Asset Liability Management (ALM). Operational & Settlement Konsep Pendekatan Operasional dari Fungsi Sebagai Payment Agent, Administration & Settlement. Manajer, Staff, personal bagian treasury dan pengelolaan anggaran / keuangan perusahaan.

Analisis Pemberian dan Penanganan Kredit UMKM Bermasalah

Analisis Pemberian dan Penanganan Kredit UMKM Bermasalah

Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) mempunyai peran yang sangat penting dalam perekonomian, tidak saja di negara berkembang seperti Indonesia tetapi juga di negara-negara maju. UMKM sebagai motor penggerak pertumbuhan ekonomi, ekspor dan sebagai sumber inovasi. Secara khusus di wilayah Indonesia, peran UMKM selama ini lebih dilihat sebagai sumber pencipta kesempatan kerja dan penggerak utama perekonomian pedesaan selain sektor pertanian. Materi pelatihan yang akan dibahas meliputi pengetahuan analisis kredit kepada UMKM sekaligus metode penanganan kredit UMKM apabila mengalami masalah atau kemunduran. Disamping itu, sebagai pelengkap materi akan disampaikan juga edukasi Kebanksentralan khususnya terkait peran Bank Indonesia pasca pengalihan tugas pengawasan bank kepada Otoritas Jasa Keuangan. Selanjutnya untuk meningkatkan pemahaman peserta pelatihan terhadap otoritas microprudensial direncanakan pada sesi pelatihan ini diberikan edukasi tugas dan peran Otoritas Jasa Keuangan dalam mengatur dan mengawasi lembaga keuangan termasuk perbankan. Untuk dapat mengendalikan risiko atas penyaluran kreditnya bank dapat melakukan beberapa langkah strategis, terutama dengan meningkatkan kompetensi dan pemahaman pada setiap pegawai yang berada dibidang perkreditan perihal proses normal management kredit sampai dengan remedial management (penyelamatan kredit). Memberikan pengetahuan tentang aspek-aspek perkreditan secara komprehensif dari analisis hingga penanganan kredit bermasalah kepada sektor riil dan UMKM. Meningkatkan kompetensi praktis SDM BPR dalam melakukan analisis hingga penanganan kredit bermasalah kepada UMKM dengan pendekatan studi kasus. Mampu mengidentifikasi faktor penyebab kemunduran kredit. Mampu mengembangkan ragam pendekatan dalam mensupervisi kredit diberikan. Mampu mengembangkan pola pikir dan proaktif untuk melakukan supervisi kredit serta memahami pendekatan yang digunakan. Mampu mendeteksi dini terhadap kredit yang mempunyai potensi bermasalah. Mampu mengembangkan ragam pendekatan dalam melakukan pembinaan kepada debitur. Mampu mengembangkan pola pikir dan proaktif untuk menyelamatkan kredit. Mampu memahami pendekatan yang digunakan dalam penyelesaian kredit bermasalah sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. Meningkatkan pemahaman SDM perbankan terhadap peran dan tugas otoritas microprudensial dan macroprudensial yang terkait langsung dalam menjaga stabilitas sistem keuangan di daerah. Analisis pemberian kredit UMKM dengan durasi penyampaian selama 6 jam pelajaran dengan kerangka pokok bahasan meliputi: Profil bisnis UMKM. Overview analisis kredit. Pendalaman analisis karakter. Risiko usaha dan risiko kredit dalam pemberian kredit UMKM. Rekonstruksi laporan keuangan. Analisis laporan keuangan. Analisis kredit modal kerja. Kebutuhan kredit modal kerja. Analisis kredit investasi. Analisis kredit kelompok. Diskusi studi kasus, analisis kredit modal kerja, investasi dan kelompok. Presentasi hasil studi kasus kelayakan kredit. Rencana tindak lanjut. Penanganan kredit UMKM bermasalah dengan durasi penyampaian selama 6 jam pelajaran dengan kerangka pokok bahasan meliputi: Aspek hukum perkreditan. Pengaruh kredit bermasalah terhadap kegiatan usaha bank. Kebijakan tentang kredit bermasalah, penentuan kolektibilitas kredit, dan PPAP serta penghapus bukuan. Pencegahan kredit bermasalah. Gejala dan faktor penyebab kredit bermasalah. Penyelamatan kredit bermasalah. Penyelesaian kredit bermasalah. Implementasi pengikatan kredit dan angunan. Lembaga penyelesaian kredit bermasalah. Diskusi kasus penangan kredit bermasalah dan perumusan rekomendasi penanganan kredit bermasalah. Evaluasi pelatihan. Rencana tindak lanjut. Edukasi otoritas lembaga keuangan dengan durasi penyampaian selama 2 jam pelajaran dengan kerangka pokok bahasan meliputi: Kebanksentralan dan peran Kantor Perwakilan BI di daerah. Peran dan tugas Otoritas Jasa Keuangan.

Building & Asset Management

Building & Asset Management

Building & Asset Management merupakan suatu aktivitas manajemen yang membutuhkan beragam talenta, keterampilan dan pengetahuan. Artinya, banyak dimensi yang harus dipertimbangkan, sehubungan dengan begitu kompleksnya permasalahan yang dihadapi. Dari segi fisik bangunan itu sendiri saja, sudah berbagai ragam yang harus dikuasai. Belum lagi termasuk sarana dan prasarana yang berkaitan dengan keberadaan fisik gedung (listrik, air, AC, taman, parkir, pemadam kebakaran, tanggap darurat, dll). Tidak hanya permasalahan fisik dan operasional, tetapi juga hubungannya dengan legalitas (perijinan), lingkungan hidup, dan dengan para pengguna aset. Seringkali dijumpai, pengelolaan bangunan dan aset dirangkap dengan bagian lain, katakanlah dengan bagian akunting, karena berkaitan erat dengan pembebanan biaya penyusutannya. Namun demikian, ada juga beberapa organisasi yang menunjuk seksi atau bagian khusus yang bertugas mengelola “harta-harta” ini, karena telah menyadari bahwa penanganan yang tepat justru akan meningkatkan competitive advantage bagi perusahaan. Seksi atau bagian pengelolaan aset bisa berada di bawah Departemen Keuangan dan Akunting, atau ada sebagian yang berada di bawah Building Management. Hal ini hanyalah posisi di organisasi perusahaan, akan tetapi secara operasional, haruslah ditangani oleh staf atau personal yang tahu persis bagaimana kiat-kiat dan cara-cara yang baik mengelola harta tetap tersebut. Bertolak dari kebutuhan tersebut, maka suatu penyegaran mengenai pandangan terpadu terhadap Building & Asset Management adalah sangat amat penting dan mendesak. Pelatihan ini bermaksud memberikan penyegaran dan, secara bersamaan, sudut pandang yang berbeda di dalam hal pengelolaan bangunan dan aset yang tentunya akan membekali para pesertanya menjadi lebih fokus untuk meningkatkan competitive advantage bagi perusahaan. Memiliki ketrampilan teknis bagaimana mengelola bangunan & assets dengan baik dan progesional; Menambah wawasan dan pengetahuan tentang bagaimana cara menyelesaikan permasalahan yang biasanya timbul dalam mengelola bangunan. Memiliki kemampuan manajemen yang baik dalam menangani komplain atau keberatan-keberatan dari pemakai (baik penyewa atau pengguna intern). Memahami bagaimana caranya menangani dan mencari solusi, bila terjadi kebakaran atau keadaan darurat lain (gempa bumi, kecelakaan, bencana alam dll.) Mengerti seluk beluk dan tugas-tugas serta ruang lingkup yang dijalankan oleh Pengelola gedung atau pengelola Fixed assets. BUILDING MANAGEMENT Struktur Organisasi (contoh) Building Management Bagaimana mengelola Fisik Bangunan Gedung (Gedung Olahraga/ Kolam/ Taman/ Convention Hall/ Ruang Pertemuan) Cara yang baik dan tepat untuk memilih Kontraktor (Vendor/Supplier) dan bagaimana cara mengawasi pekerjaannya Bagaimana membuat Customer (Tenant) merasa aman dan nyaman (Tenant’s Relation) Menangani Bahaya Kebakaran dan Force Majeure (Keadaan Gawat Darurat) Sekilas mengenai Aspek Legal dari: Kepemilikan dan Sewa menyewa Ruang Kantor; Aspek Hukum atas Perizinan dan Hukum Perpajakan FIXED ASSETS MANAGEMENT Sekilas mengenai Definisi dan pengertian Assets Management (AM) Apa yang dinamakan Management Assets? Lifecycle yang diberlakukan di AM Uraian tentang fungsi-fungsi Lifecycle dalam AM Keuntungan yang diperoleh jika menerapkan AM Analisa tugas dan pekerjaan bagi pengelola AM Struktur Organisasi (contoh) di AM Kode-kode Marking dalam AM Unsur-unsur pengendalian internal pada AM Contoh-contoh Dokumen yang diperlukan oleh AM Jaringan Sub-system dalam AM Analisa Penggantian (Replacement) dalam AM Audit (Pemeriksaan) Fixed Assets MENETAPKAN KOMPETENSI DALAM BUILDING & ASSETS MANAGEMENT

Sindikasi Syariah & Project Financing untuk Infrastruktur Jalan Tol

Sindikasi Syariah & Project Financing untuk Infrastruktur Jalan Tol

Proyek jalan tol merupakan proyek infrastruktur yang membutuhkan investasi dengan biaya yang cukup besar dan umumnya berupa pinjaman pembiayaan jangka panjang. Upaya peningkatan alokasi anggaran infrastruktur khususnya infrastruktur jalan tol dari tahun ke tahun terus dilakukan. Salah satu alternatif sumber pembiayaan yang potensial untuk mengisi kesenjangan pembiayaan infrastruktur adalah dengan pembiayaan syariah. Pasar keuangan dan pembiayaan syariah saat ini mengalami perkembangan yang cukup pesat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji dan menganalisis potensi skema pembiayaan syariah yang dapat dimanfaatkan untuk proyek inftastruktur jalan tol dan mengidentifikasi risiko dan mitigasi pembiayaan syariah untuk proyek jalan tol. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu penelitian kualitatif dengan melakukan wawancara semi terstruktur. Wawancara dibagi dalam enam aspek yaitu aspek potensi, aspek regulasi, aspek kelembagaan, aspek pembiayaan, aspek risiko, dan aspek penjaminan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa a).pembiayaan syariah memiliki potensi yang cukup besar dalam pembiayaan infrastruktur jalan tol. b). Diperlukan pengembangan kebijakan yang mengatur secara spesifik pembiayaan syariah infrastruktur khususnya yang menyangkut pembiayaan Kerjasama Pemerintah Badan Usaha (KPBU) secara syariah, c). Skema pembiayaan syariah pada infrastruktur jalan tol dapat dilakukan dengan akad musharakah, mudharabah, dan Ijarah, d). Risiko politik merupakan jenis penjaminan yang utama dalam penjaminan proyek infrastruktur jalan tol, e). Untuk mitigasi risiko dapat dilakukan dengan cofinancing, hedging syariah (lindung nilai), dan manajemen risiko aset atau komoditi (apabila terjadi kerusakan). Menganalisis potensi dan skema pembiayaan syariah pada proyek infrastruktur jalan tol. Mengidentifikasi risiko-risiko dan upaya mitigasi pada pembiayaan syariah untuk proyek infrastruktur jalan tol. Pembiayaan Infrastruktur Pembiayaan Syariah Manajemen Risiko Pembiayaan Syariah Penjaminan Proyek Infrastruktur Perkembangan Pembiayaan Infrastruktur Berbasis Syariah Di Indonesia Analisis Data dan Pembahasan Aspek Potensi dan Peluang Pasar Aspek Regulasi Regulasi terkait status pembebasan tanah, baik yang sifatnya komersial atau non komersial. Regulasi terkait pasar keuangan syariah, misalnya apabila menggunakan instrument sukuk. Regulasi terkait peraturan perpajakan. Regulasi terkait pricing benchmark, dan instrumen pembiayaan syariah. Regulasi terkait jenis sukuk yang dapat atau tidak dapat diperdagangkan sebagai instrument untuk investasi. Regulasi terkait akad-akadnya, terutama yang sesuai dengan karakter bisnis jalan tol. Aspek Kelembagaan Aspek Pembiayaan Aspek Risiko Melakukan cofinancing, yaitu pembiayaan yang dilakukan secara bersama. Dengan hedging syariah (lindung nilai) untuk memitigasi risiko kerugian dari pergerakan nilai tukar. Manajemen risiko aset atau komoditi (apabila terjadi kerusakan). Melakukan persiapan proyek secara lebih detail. Menganalisis kelayakan finansial oleh badan usaha secara lebih mendalam. Aspek Penjaminan Dapat menjamin pembangunan proyek terlaksana dan selesai tepat waktu. Mendapatkan credit guarantee dan credit enhancement (kepastian pembayaran). Mendapatkan jaminan akad, misalnya jaminan ijarah asset to be leased (aset yang dibangun akan disewa oleh pemerintah, tidak perlu mencari investor lain). Meningkatkan bankapability proyek

Analisa Kredit Produktif

Analisa Kredit Produktif

Dalam perjalanan suatu perusahaan berbagai arsip pasti selalu dibutuhkan untuk menunjukkan kinerja perusahaan tersebut. Berbagai macam hal yang berkaitan bersama data penting satu perusahaan berada dalam arsip dan sayangnya tidak semua divisi bertanggung jawab mengenai kepentingan arsip tersebut. Pentingnya arsip bagi kelangsungan perusahaan menuntut perusahaan untuk memberdayakan karyawannya dalam mengatur arsip perusahaan. Arsiparis sebagai sumber daya manusia kearsipan perlu mendapatkan perhatian secara khusus, karena arsip merupakan asset organisasi yang harus dikelola dengan baik. Ditangan arsiparis pengelolaan arsip yang baik dan sesuai dengan kaidah kearsipan disuatu organisasi sangat diharapkan. Arsiparis/pengelola arsip sebagai ujung tombak dalam pengelolaan arsip perlu dibekali atau ditingkatkan kualitasnya agar penyelenggaraan kearsipan diperusahaan berjalan dengan lancar. Mendapatkan pemahaman tentang pengelolaan arsip perusahaan Mendapatkan pemahaman tentang pengelolaan arsip dinamis Mendapatkan pemahaman tentang pengelolaan arsip statis Mendapatkan bekal tentang substansi kompetensi teknis tugas pokok sebagai arsiparis/pengelola arsip Meningkatkan pengetahuan, sehingga program kearsipan berjalan kearsipan dan efisien Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan di bidang kearsipan sehingga terciptanya profesionalisme implementasi kearsipan Meningkatkan dan mengembangkan keterampilan di bidang kearsipan, sehingga setelah mengikuti pelatihan diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi perusahaan untuk mencapai efektivitas dan efisiensi kerja Pendahuluan: Kearsipan Instrumen Pengelolaan Arsip Dinamis Penciptaan Arsip Pemeliharaan/Pemberkasan Arsip Penataan Arsip Inaktif Penyusutan Arsip Pengelolaan Arsip Statis Pengelolaan Arsip Berbasis TIK

Improving Quality of Customer Interaction & Handling Customer Complaint

Improving Quality of Customer Interaction & Handling Customer Complaint

Kepuasan Pelanggan terhadap perkembangan perusahaan, yang oleh karena itu akan mempengaruhi perannya sebagai pribadi perusahaan yang bertanggung jawab terhadap peningkatan mutu pelayanan terhadap pelanggan. Memiliki kemampuan dalam mendukung dan mengembangkan sistem yang berorientasi pada peningkatan kualitas pelayanan kepada pelanggan. Memiliki keahlian dalam menerapkan teknik-interaksi teknis dan komunikasi efektif dalam proses memberikan pelayanan kepada pelanggan, termasuk teknik penyelesaian keluhan pelanggan. Menelusuri Data Statistik tentang kepuasan pelanggan Pengertian dari kata “Pelanggan” Bagaimana menyusun paradigma “melayani” Pengertian Kepuasan Pelanggan Pengertian Harapan Pelanggan Hal-hal mendasar yang menjadi harapan pelanggan Bukan “Company Driven” tapi “Customer Driven” Pemanfaatan Sumber Daya dalam memberikan kepuasan bagi pelanggan Hubungan antara Organisasi, Sistem, Sarana dan Manusia terhadap pelayanan Contoh Kombinasi aspek System & Sarana dalam proses memberi pelayanan Contoh Kombinasi aspek System & Manusia dalam proses memberi pelayanan Proses Rapat Organisasi & Sistem dalam memenuhi Harapan Pelanggan Proses Menerima Manusia & Sarana dalam memenuhi Harapan Pelanggan Peran faktor Manusia dalam proses Interaksi & Komunikasi Mengenal Sifat Dasar Manusia dalam berkomunikasi, sebagai dasar memberi pelayanan Pengertian “Layanan Personalisasi” Perasaan puas (Keluhan) Pengertian “Moment Of Truth” dan memahami dengan “Mouth To Mouth Promotion” Harapan pelanggan terhadap aspek Manusia dalam memberikan pelayanan Bagaimana harus meminta tolong kepada pelayanan untuk pelanggan Contoh kalimat yang digunakan dalam memberikan layanan kepada pelanggan Data statistik tentang Sejarah pelanggan lari Penggunaan “LAER Process” dalam pengaduan Pengertian “Mendengar Aktif” Teknik menyatakan sikap “Empathy” terhadap kekecewaan pelanggan Mengenal Jenis dan teknik Mengajukan Pertanyaan dalam menemukan akar masalah Bagaimana melakukan respons dengan jalan keluar yang memuaskan pelanggan Tindak lanjut dan Cek pelaksanaan sebagai kunci berhasil ‘Penanganan Keluhan’ CRS (Sistem Respons Pelanggan) & Sistem Perekaman & Pelaporan

Syariah Based Collection

Syariah Based Collection

Seperti halnya lembaga keuangan konvensional, kegiatan usaha lembaga keuangan syariah juga menghadapi resiko kredit, pasar, dan operasional. Perbedaan yang signifikan adalah ketentuan profit/revenue sharing yang dituangkan dalam akad, yang berimplikasi kepada kepemilikan aset, strategi, dan implementasi langkah-langkah penyelamatan yang akan dilakukan guna meminimalkan kerugian. Metode Penagihan yang sesuai Kaidah Syariah Islam harus menjadi pedoman bagi para praktisi dan pelaku lembaga keuangan syariah dalam mencegah dan meminimalkan piutang bermasalah, menyusun strategi dan melaksanakan penagihan dengan cara-cara yang profesional, tepat guna, dan sesuai dengan prinsip-prinsip syariah. Peserta pelatihan mampu memahami strategi dan sistem penagihan yang sebaiknya dimiliki agar penagihan menjadi lebih efektif sesuai dengan Syariah Islam Peserta pelatihan mampu memahami dan mengembangkan jiwa kolektor sebagai bagian dari servis pelanggan sesuai dengan kaidah Syariah Islam Peserta pelatihan mampu memahami dan mengidentifikasi tipe kepribadian customer pada saat penagihan Peserta pelatihan mampu memahami dan menentukan teknik komunikasi yang efektif dalam penagihan sesuai dengan syariah islam Peserta pelatihan mampu memahami cara penagihan melalui telepon yang efektif dan tetap menjaga citra perusahaan Peserta pelatihan mampu memahami dan mengaplikasikan teknik negosiasi dalam beragam situasi penagihan serta mampu menghadapi negosiator yang tangguh dan Corporate Debitur A. Prinsip Dasar Collection : Analisa Sebelum Penagihan, Metode Penagihan dan Monitoring Yang Efektif Sesuai Prinsip Syariah Memahami prinsip dasar dari aktivitas collection, monitoring serta tahapan analisa yang dibutuhkan: Peran & Tanggung Jawab Seorang Kolektor/Penagih, pentingnya tujuan Proses Penagihan, kemauan, kemampuan, pemilahan alasan, monitoring dan teknik penagihan yang tepat sesuai prinsip Syariah. Memahami tipe dan karakter dari klien bermasalah. Analisa Alasan Overdue: Tidak mampu (Investigasi), Lupa (Sms, reminder), Administrasi (Follow up), Tidak mau. Analisis Kolektabilitas: Mau VS Mampu. Memahami strategi dari fungsi collection dan peran unit desk collector didalamnya sesuai SOP, misal: Reminder => 2 kali Ingkar janji => Field. Memahami fungsi-fungsi unit pendukung collection dan interaksinya dengan desk collection unit. Normal collection strategy: Preventing roll-Rate from X days serta hubungannya dengan Front-End and Back End Collection activities an Field collection strategy: Pick-Up payment & Field collection. High avoidance, SkipTracing, dan Fraud Klient. Memahami Collection / Payment Management adalah Sumber Competitive Advantage. Memahami Metode Penagihan & Pentingnya Strategi Manajemen Penagihan. B. Aspek Psikologis Dalam Aktifitas Penagihan Memahami tipe dan karakter dari klien sesuai tipologi psikologis. Strategi dalam menghadapi klien yang beragam dan kiat mendekatinya sesuai tipologi customer. Mempelajari beragam tipe psikologi & budaya yang berbeda dari manusia (seperti perilaku, ciri khas, sisi positif dan negatif, motivasi dasar dan gaya komunikasinya) sehingga peserta mampu membangun pendekatan, persuasi yang efektif dan menangani beragam situasi yang mungkin terjadi. Strategi Tipologi: Teknik Identifikasi (Kuasa, Harmoni, Gaul, Analitikal) dilanjutkan dengan teknik Pendekatan (Gali info) => validasi alasan tidak bayar => Strategi penagihan lanjutan. Bagaimana menagih sesuai dengan tipology. Aplikasi tipologi kedalam penagihan: motif, nada suara, cara berdebat, cara menyampaikan. Aplikasinya dalam membaca adat istiadat, hubungan vertikal-horisontal dan suasana atmosfir kerja. Latihan penyesuaian pembicaraan dengan tipologi klien. C. Metode Meluluhkan Hati Yang Islami Sehingga Customer Membayar : Prinsip Keadilan & Belas Kasihan Dalam Collection dan Batasannya Memahami perbedaan antara pikiran dengan perbuatan. Memahami Kekuatan pikiran bawah sadar. Hukum pikiran bawah sadar dan implikasinya. Latihan Beragam Teknik komunikasi bawah sadar dan NLP dan penggunaan NLP untuk membangun kedekatan & relasi. Teknik membuka hubungan baru dengan new people: Quick Trust Building. Pemahaman Tiru, Samakan dan Pimpin (TSP) yang islami didalam melakukan komunikasi sesuai prinsip Emotional Management & Influencing Strategy. Teknik membangun rapport dan menciptakan suasana yang positif + video Pacing Leading. Latihan : Latihan tiru samakan pimpin. Latihan tipologi. Latihan (berdasarkan studi kasus internal) & Role Play di depan kelas. Tekhnik meluluhkan hati ala islami sehingga customer mambayar dengan alam bawah sadar. D. Komunikasi Penagihan Syariah (Melalui Penyadaran Atas Konsekuensi Dan Dampak Menyeluruh Dari Tindakan Non Kooperatif Customer) Teknik menghadapi suasana konflik: Tenangkan & “adem”kan hatinya dengan empathy, ubah logika dengan sudut pandang baru, hilangkan emosi dengan perumpamaan. Bagaimana Menguasai Bahasa bawah sadar dalam membungkus pesan: pengenalan Teknik Perumpamaan. Pengenalan Teknik Metamodel, sudut pandang baru, perumpamaan. Neuro Persuasion: ilmu canggih membungkus pesan (Kombinasi dari perumpamaan, sudut pandang baru dan metamodel). Esensi dari Pembentukan, Pengemasan & Penyampaian Pesan. Meta Model berupa seni mengajukan pertanyaan kunci guna menghilangkan asumsi, dan memperdalam informasi. Beragam contoh Teknik pembungkusan pesan dan pembelajarannya yang islami. Aplikasi Metode reframing atau sudut pandang baru yang islami untuk meubah pikiran seseorang (sehingga mau membayar), Latihan sederhana Teknik Perumpamaan dalam komunikasi. Latihan: mengenali beragam situasi yang dihadapi dan strategi bagaimana mengemas rasa yang tepat. E. Latihan dan Role Play Penyadaran Atas Konsekuensi Dan Dampak Menyeluruh Dari Tindakan Non Kooperatif Aplikasi Manajemen Energi: Menentukan tujuan hidup, audit energi, serta mengembangkan kebiasaan positif. Prinsip coaching dalam meningkatkan kompetensi tim untuk dapat menerima pekerjaan saat ini dan di masa yang akan datang (kaderisasi). F. Aspek Hukum Dalam Penagihan Pinjaman Memahami Aspek Legal Penagihan sesuai dengan Syariat Islam. Garis Besar Penanganan Piutang Bermasalah serta Penanganan Piutang Berdasarkan Aspek Hukum Syariah, Fakta Hukum, Hal-hal yang Memiliki Nilai Sebagai Fakta Hukum, Dan Penentuan Langkah Hukum, Hukum Perdata, Proses Eksekusi Perkara Gugatan Perdata, Somasi dalam Penagihan, & Langkah Mediasi dalam Penyelesaian Penagihan, Upaya Hukum Melawan Kepailitan, Efektifitas Pengajuan Gugatan & Permohonan Pailit dalam Pengembalian Utang, Pembatalan & Pencabutan Putusan Pailit & Aktivitas sebelum Pembacaan Putusan Pailit, Peran Kurator dalam Kepailitan & Hal-hal yang harus di perhatikan dalam pengangkatan kurator, Kewajiban Kurator. G. Metode Penyitaan & Melakukan Lelang Atas Objek Jaminan Debitur Beragam masalah yang sering terjadi pada saat penyitaan jaminan debitur. Teknik yang benar menghadapi rangkaian masalah tersebut. Standar dan acuan yang digunakan. Penugasan kelompok dan pembahasan kasus. Case study: bagaimana menilai kasus A, B, C. Latihan dan Role Play Komunikasi Strategi dan Proses Penyitaan dan Lelang. H. Instalasi Semangat Pantang Menyerah, Monitoring dan Inovasi, Berjuang Untuk Rahmatan Lil ‘Alamin dalam Dakwah Perbankan Syariah Program Membentuk Collector Unggul & Pantang Menyerah: Instalasi Semangat Pantang Menyerah, Monitoring dan Inovasi, Berjuang Untuk Rahmatan Lil „Alamin dalam Dakwah Perbankan Syariah. Program motivasi Contemplation session Instalasi Semangat Pantang Menyerah, Monitoring dan Inovasi, Berjuang Untuk Rahmatan Lil „Alamin dalam Dakwah Perbankan Syariah. Menciptakan Anchor: sehingga selalu teringat bahkan bersemangat sebagai nilai-nilai pribadi. Latihan Teknik instalasi sukses ala theatre of success (psycho-cybernetic). Save & … Read more

Hukum Kontrak dan Negosiasi Bisnis Internasional

Hukum Kontrak dan Negosiasi Bisnis Internasional

Perkembangan kegiatan bisnis dan perdagangan bebas dewasa ini menuntut perlindungan hukum terhadap para pihak yang terlibat di dalamnya. Transaksi bisnis saat ini sudah selayaknya selalu diikuti dengan perjalanan perkembangan pengetahuan tentang bagaimana mengakomodasi kepentingan yang selayaknya dan sewajarnya, demi mendapakan keadilan yang terukur. Dalam mengakomodasi kepentingan tersebut salah satu sarana ilmu hukum yang secara langsung mengaplikasikan adalah Hukum Kontrak. Pengertian kontrak pada umumnya dikaitkan dengan transaksi bisnis dan perdagangan, selain itu perancangan kontrak diartikan pula sebagai suatu perjanjian individual yang dibuat secara tertulis. Berkaitan dengan perkembangan kontrak dewasa ini dapat dilihat bahwa telah banyak perjanjian ataupun kontrak yang masih dianggap belum memadai atau belum memenuhi kriteria-kriteria yang selayaknya. Hal tersebut dikarenakan belum semua masyarakat mengerti secara detail apa yang telah terjadi dalam perkembangan Hukum Kontrak saat ini. Hukum Kontrak saat ini sudah sangat berkembang dalam prinsip dan asasasasnya. Perkembangan beberapa Konvensi Internasional telah banyak diratifikasi negara kita. Banyak asas dan prinsip hukum dalam kontrak dari negara-negara maju yang menganut Sistem Anglo Saxon telah kita adopsi selama ini dan terbukti memberikan pengaruh positif dalam upaya menghadapi arus dan tantangan bisnis Internasional dalam perkembangan saat ini. Penerapan dalam pengembangan Hukum Kontrak ini tidak terlepas dari adanya penerapan sebuah keahlian secara spesifik dalam merancang sebuah kontrak yang professional artinya adanya pembelajaran terhadap Hukum Kontrak ini haruslah mampu menciptakan sebuah temuan konsep, kriteria maupun karakter kontrak yang berkualitas. Oleh karenanya beberapa teori dan terapan terhadap penyusunan sebuah kontrak akan dikaji lebih detail dalam training ini. Mengerti dan memahami dasar-dasar suatu kontrak yang harus dipenuhi oleh para pihak Memahami dasar konsep hukum dari suatu kontrak Mengerti dan memahami hal-hal penting yang harus diperhatikan dan ada dalam suatu kontrak Memberikan pengetahuan bagaimana cara membuat kontrak Mampu mereview dan korelasi antara risiko dan yang berhubungan dengan kontrak Mengetahui adendum baru yang berkaitan dengan kontrak Meningkatkan profesionalitas peserta agar dapat menjalankan perannya secara optimal dalam kinerja di perusahaan Menguasai hukum kontrak khususnya dalam meningkatkan potensi kemampuan peserta dalam keterampilan perancangan kontrak yang terkait dengan ruang lingkup kerja perusahaan Meningkatkan kemampuan wawasan tentang perancangan kontrak sehingga akan lebih peka terhadap permasalahan yang dihadapi saat ini baik di lingkungan kerja maupun di lingkungan sekitar Hukum Kontrak Ruang Lingkup Sumber Hukum Kontrak dan Aspek Hukum dari Kontrak Kontrak Sebagai Alat dari Manajemen Proses Terjadinya Kontrak atau Transaksi Karateristik Bisnis yang perlu Diperhatikan dalam Pembuatan Kontrak Peraturan Perundang-undangan Terkait yang perlu Diperhatikan Klausula-klausula yang Bersifat Spesifik Risiko & Liabilities dari Kontrak Penyelesaian Sengketa Kontrak Ruang Lingkup dan Sumber Hukum Kontrak di Indonesia Garis Besar Kontrak Bisnis pada Umumnya Langkah-langkah Penyusunan Kontrak dari Pra Kontraktual Sampai pada Penyusunan Kontrak yang Sebenarnya Penyusunan Kontrak Menurut Kebutuhan Macam-macam Kontrak yang Berkembang Dewasa ini (Kontrak pada Umumnya, Kontrak Baku, Kontrak Elektronik dan lain-lain) Konvensi Internasional yang Berkaitan dengan Perkembangan Hukum Kontrak Teknik-teknik Negosiasi Kriteria-kriteria Perancang Kontrak yang Professional Teknik-teknik Alternatif Penyelesaian Sengketa dan Penyelesaian Sengketa Bisnis dalam Lingkup Nasional Maupun Internasional Negosiasi Bisnis Internasional Pengertian Negosiasi Bisnis Internasional Seperangkat pemahaman sistematis tentang negosiasi dalam hubungan internasional dengan mengurai secara kronologis: elemen-elemen dasar negosiasi, bentuk-betuk pelaksanaannya, tipe-tipenya, strategi dan taktik bernegosiasi, peranan power dalam menunjang negosiasi, etika bernegosiasi, serta alternatif-alternatif negosiasi melalui pihak ketiga Panduan pelaku negosiasi dalam konteks hubungan internasional, baik untuk semua kalangan maupun kalangan pelaku negosiasi (para diplomat, pebisnis) serta peminat negosiasi pada umumnya

Harmonic Power and Quality

Harmonic Power and Quality

Power quality, especially harmonics, can be a significant and difficult issue in utility distribution systems. Due to their complex nature, harmonic related problems are difficult to analyze and troubleshoot. Advanced knowledge on network frequency responses is often needed. This one-day tutorial is designed to help utility engineers bridge the knowledge gap in the subject of power system harmonics. Different from industry presentations, this tutorial adopts a university teaching style to cover fundamental concepts of the subject. Practical industry cases will be used to demonstrate how the application of the harmonic theories can help mitigate real life industry problems. Regardless the size of the electrical system, power must be supplied that allows loads to operate effectively. Power disturbances often cross the meter boundary between utility and user causing motor overheating, transformer failure, nuisance tripping, data corruption and voltage sags and swells. More equipment is in use today than ever before that is sensitive to power quality problems VFDs, PLCs, electronic ballasts, data processing and medical equipment. These same loads are often the source of power quality problems. The ability to quickly identify and remedy power quality problems will help ensure metering accuracy, lengthen the life of electrical equipment and improve power system availability. Recognize symptoms of power quality problems including sags, swells, under or overvoltage, harmonics, transients, electrical noise (EMI/RFI/EMF), interruptions, wiring and grounding issues Classify power quality events according to IEEE, ITIC (CEBNA) and public utility standards Explain proper application and interpret results of power quality monitoring equipment Recommend viable solutions including UPS, line voltage regulators, transient (surge) suppressors, harmonic filters, line filters, power conditioners, k-rated, isolation and zig-zag transformers, proper wiring and grounding, etc. Introduction to Power Quality Power quality disturbances and their characteristics Power quality standards Fundamentals of Power System Harmonics Basic concept of harmonics and interharmonics Harmonic indices Harmonic resonance Harmonic filters and their characteristics Harmonic Assessment and Measurement Harmonic sources and their characteristics High frequency characteristics of power system components Supply system and harmonic filter interaction How to conduct harmonic studies Measurement of harmonics Determining Which Load Causes Harmonic Problem The problem of identifying harmonic polluters Finding harmonic polluters using impedance measurement Finding harmonic polluters using correlation analysis Emerging Concerns on Harmonics Harmonics from residential customers Neutral current and voltage rise

Strategi Manajemen Krisis Atas Berita Negatif dan Monitoringnya

Strategi Manajemen Krisis Atas Berita Negatif dan Monitoringnya

Sebelum mengenali jenis-jenis risiko reputasi, Glints akan menjelaskan terlebih dahulu mengenai definisinya. Mengutip Investopedia, reputational risk adalah ancaman yang bisa merusak nama baik sebuah bisnis atau perusahaan. Terdapat tiga “jalur” ancaman ini bisa menyerang perusahaan, yaitu secara langsung, tidak langsung, dan tangensial. Untuk kategori secara langsung, tindakan merugikan dilakukan oleh perusahaan itu sendiri. Misalnya, perusahaan tersebut melakukan penipuan kepada pelanggannya. Kalau secara tidak langsung, biasanya merupakan hasil dari tindakan pegawai di perusahaan tersebut. Salah satu contohnya adalah seorang petinggi di perusahaan meng-upload post di Twitter yang berisikan ujaran kebencian terhadap suatu golongan masyarakat. Nah, untuk risiko reputasi tangensial, maksudnya adalah ancaman dari pihak lain yang diasosiasikan dengan perusahaan. Contoh mudahnya adalah perusahaan A dikenal bekerja sama dengan perusahaan B. Suatu hari, perusahaan A menjadi tersangka kasus pencemaran lingkungan. Secara otomatis, brand image dari perusahaan B ikut tercemar karena terasosiasikan dengan perusahaan A. Setiap organisasi pasti berpotensi menghadapi krisis. Bagaimanapun, setiap organisasi memiliki isu yang melekat dalam kegiatan organisasi. Sekarang, perubahan dalam teknologi dan kemajuan media, krisis organisasi dapat diliput dalam hitungan beberapa jam oleh media, dan proses oleh media online akan lebih cepat lagi. Setelah memahami konseptual manajemen isu dan krisis, fokus kajian ini akan bergeser bagaimana organisasi dapat bersiap-siap untuk menghadapi krisis. Akhirnya, peserta akan mendapatkan pendekatan untuk mengelola krisis. Jenis Ancaman dalam Risiko Reputasi Data breach Produk bermasalah Ulasan buruk dari pelanggan Cara Mengurangi Reputational Risk Buat manajemen reputasi Buat rencana terkait cybersecurity Panduan Kerangka dan Kisi-Kisi Protocol Regulasi Step Penanganan Bad News Preventif Action Bad News Maintain Good News Konseptual Manajemen Isu dan Krisis Mengukur Risiko Bisnis Identifikasi Krisis dan Analisis Menetapkan Sasaran Komunikasi untuk Krisis Potensial Menentukan Saluran Komunikasi Efektif Corporate Manajemen Issues Penugasan Tim Krisis Merespon Krisis Berkomunikasi saat Krisis Strategi Komunikasi Krisis Strategi Mengendalikan Situasi Pengumpulan Informasi Efektif Berkomunikasi dengan Stakeholder Relevan Real Study Case

Workshop Pembuatan Regulasi Protocol Handle Negative News

Workshop Pembuatan Regulasi Protocol Handle Negative News

Sebelum mengenali jenis-jenis risiko reputasi, Glints akan menjelaskan terlebih dahulu mengenai definisinya. Mengutip Investopedia, reputational risk adalah ancaman yang bisa merusak nama baik sebuah bisnis atau perusahaan. Terdapat tiga “jalur” ancaman ini bisa menyerang perusahaan, yaitu secara langsung, tidak langsung, dan tangensial. Untuk kategori secara langsung, tindakan merugikan dilakukan oleh perusahaan itu sendiri. Misalnya, perusahaan tersebut melakukan penipuan kepada pelanggannya. Kalau secara tidak langsung, biasanya merupakan hasil dari tindakan pegawai di perusahaan tersebut. Salah satu contohnya adalah seorang petinggi di perusahaan meng-upload post di Twitter yang berisikan ujaran kebencian terhadap suatu golongan masyarakat. Nah, untuk risiko reputasi tangensial, maksudnya adalah ancaman dari pihak lain yang diasosiasikan dengan perusahaan. Contoh mudahnya adalah perusahaan A dikenal bekerja sama dengan perusahaan B. Suatu hari, perusahaan A menjadi tersangka kasus pencemaran lingkungan. Secara otomatis, brand image dari perusahaan B ikut tercemar karena terasosiasikan dengan perusahaan A. Setiap organisasi pasti berpotensi menghadapi krisis. Bagaimanapun, setiap organisasi memiliki isu yang melekat dalam kegiatan organisasi. Sekarang, perubahan dalam teknologi dan kemajuan media, krisis organisasi dapat diliput dalam hitungan beberapa jam oleh media, dan proses oleh media online akan lebih cepat lagi. Setelah memahami konseptual manajemen isu dan krisis, fokus kajian ini akan bergeser bagaimana organisasi dapat bersiap-siap untuk menghadapi krisis. Akhirnya, peserta akan mendapatkan pendekatan untuk mengelola krisis. Jenis Ancaman dalam Risiko Reputasi Data breach Produk bermasalah Ulasan buruk dari pelanggan Cara Mengurangi Reputational Risk Buat manajemen reputasi Buat rencana terkait cybersecurity Panduan Kerangka dan Kisi-Kisi Protocol Regulasi Step Penanganan Bad News Preventif Action Bad News Maintain Good News Konseptual Manajemen Isu dan Krisis Mengukur Risiko Bisnis Identifikasi Krisis dan Analisis Menetapkan Sasaran Komunikasi untuk Krisis Potensial Menentukan Saluran Komunikasi Efektif Corporate Manajemen Issues Penugasan Tim Krisis Merespon Krisis Berkomunikasi saat Krisis Strategi Komunikasi Krisis Strategi Mengendalikan Situasi Pengumpulan Informasi Efektif Berkomunikasi dengan Stakeholder Relevan Real Study Case

Contact Us

If you have any questions, send us a message!

Ready to Grow? Talk to an Expert Today!