Search
Close this search box.

Pengembangan Sekretaris di Era Digitalisasi

Pengembangan Sekretaris di Era Digitalisasi

Peran sekretaris dalam sebuah organisasi sangat penting. Tugas-tugas mereka meliputi pengelolaan jadwal, penyusunan laporan, pengorganisasian rapat, serta komunikasi dengan rekan kerja dan klien. Namun, dengan adanya perkembangan teknologi dan era digital, peran sekretaris semakin kompleks dan menantang. Sekretaris tidak lagi hanya harus menguasai kemampuan administrasi, namun juga harus bisa mengoperasikan teknologi informasi. Mengimplementasikan pengetahuan mengenai profesi sekretaris profesional, menampilkan kepribadian, etika sekretaris profesional dan sikap teliti, kooperatif, komunikatif, kreatif dan inisiatif dalam bekerja. Membuat rencana dan menyiapkan rapat Membuat Dokumen Penunjang Penyelenggaraan Rapat/Pertemuan pada saat sebelum rapat, saat rapat dan setelah rapat Mengatur dan melaksanakan pertemuan/rapat daring Mampu Menerapkan Aktivitas Protokoler dalam pertemuan resmi Membuat Notula rapat Konsep Dasar dan Soft Skill Sekretaris Profesional Pengenalan Teknologi Informasi Pelatihan ini memberikan pemahaman tentang teknologi informasi yang diterapkan di tempat kerja, seperti manajemen dokumen digital, penggunaan email dan surat elektronik, penggunaan aplikasi perkantoran, dan teknologi kolaborasi. Selain itu, peserta juga akan mempelajari teknik dan tips dalam mengoperasikan perangkat lunak dan aplikasi yang berbeda. Manajemen Waktu Pelatihan ini membantu peserta dalam mengembangkan kemampuan manajemen waktu yang efektif dan efisien. Peserta akan mempelajari teknik untuk mengelola jadwal dan kalender, memprioritaskan tugas, dan menghindari gangguan yang tidak perlu. Komunikasi Interpersonal Pelatihan ini membantu peserta dalam mengembangkan kemampuan komunikasi interpersonal yang baik, termasuk kemampuan untuk berkomunikasi dengan rekan kerja dan klien, mengelola konflik, serta membangun hubungan yang baik dengan orang lain. Pengembangan Karir Pelatihan ini membantu peserta dalam merencanakan dan mengembangkan karir sebagai seorang sekretaris. Peserta akan mempelajari strategi dan teknik untuk meningkatkan keterampilan dan memperluas jaringan kerja. Konsep Dasar dan Soft Skill Sekretaris Profesional

Peran Humas Seiring Kemajuan TI dan Media Sosial serta Pengelolaannya

Peran Humas Seiring Kemajuan TI dan Media Sosial serta Pengelolaannya

Digitalisasi membawa perubahan besar dalam dunia perhumasan. Praktisi Humas Pemerintah harus mampu mampu beradaptasi dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi (TIK), lebih dari sekadar pandai menulis – sebagai “tradisional skills” humas dan lincah berbicara (speaking skills). Sebaik apapun program yang dilakukan apabila tidak di komunikasikan dengan baik maka tidak akan berdampak terhadap image lembaga. Di era transparansi dimana masyarakat ingin terlibat langsung dalam setiap program yang diselenggarakan pemerintah, penting untuk memiliki strategi dan keterampilan untuk mengaplikasikan secara tepat kedalam strategi tersebut. Di Era digital sekarang, tupoksistaf Humas Instansi/ Perusahaan tidak jauh bedadengan staf marketing profesional. Kehadiran website dan media social menjadikan Humas dan Marketing sulit dibedakan. Keduanya bertupoksi sama, menyebar informasi, promosi, menjagadan membangun citra, serta melayani audiens, bukan sekadar melayani konsumen atau publik. Kemunculan konsep baru kehumasan, seperti Corporate Blogging, Coroporate Journalism, dan Social Media Strategy membuat praktisi humas familiar dengan teknik komunikasi melalui media baru (new media). Makadari itu, Praktisi Humas Modern dituntut memiliki kemampuan, keterampilan (skills), atau kapasitas multimedia, sertadapat memahami dan menguasai komunikasi di dunia maya (internet) yang tidak hanya mengandalkan teks, tapi juga audio, video, foto, dan grafis. Dan juga menciptakan gimmick- gimmick yang membuat masyarakat tertarik dan mau terlilbat dengan program tersebut Setelah diselenggarakannya pelatihan ini, peserta diharap: Memahami berbagai model media informasi dan jurnalistik, kekuatan kelemahan dan bagaimana mengoptimallisasikannya. Mampu mengelola berbagai media “kekinian” untuk mengkomunikasikan program-programnya dengan cara-cara yang sesuai dengan perilaku masyarakat di era digital. Mampu menyusun strategi dan mengaplikasikan kampanye di sosial media aplikasi sederhana yang mudah digunakan. Peluang, Tantangan dan Hambatan Humas pemerintah Di Era Digital Mengenal berbagai media komunikasi kekuatan dan keunggulannya Content Design (Mendisain konten yang disukai dan di share oleh masyarakat) Creative Content (penulisan kreatif yang menarik bagi masyarakat) Prime Time Sosial Media (waktu-waktu terbaik untuk upload materi sosmed) Membuat video satu menit untuk sosialisasi menggunakan apps sederhana Memahami bahasa visual (lewat foto dan video)

Implementasi Pembiayaan Al-Bay’ma’al Istikjar, IMBT, dan MMq Untuk Usaha Mikro dan Pembiayaan Multiguna Syariah

Implementasi Pembiayaan Al-Bay’ma’al Istikjar, IMBT, dan MMq Untuk Usaha Mikro dan Pembiayaan Multiguna Syariah

Produk Perbankan dan keuangan syariah (BMT dan Koperasi Syariah) untuk usaha mikro harus dirancang dengan tepat sesuai syariah dan sesuai karakter usaha mikro dan kecil. Selama ini masih banyak kesalahan skema dan akad pembiayaan untuk usaha mikro, karena melulu menetapkan murabahah, padahal sering kali penerapan murabahah dilarang karena mengandung akad terlarang yakni bay’ al’inah. Fatwa-fatwa dan ilmu syariah terus berkembang sehingga tidak berkutat di akad murabahah dan musyarakah. Sejumlah inovasi produk perbankan dan lembaga keuangan bermunculan sebagai tuntutan bisnis yang selalu berubah dan berkembang. Salah satu konsep penting untuk inovasi adalah hybrid contracts, yang bisa diterapkan untuk banyak produk dan kebutuhan bisnis syariah, baik UKM maupun corporate. Salah satu bentuk hybrid contracts adalah Al-bay wal Istikjar. Skema ini sangat tepat untuk usaha mikro di lembaga keuangan mikro syariah. Al-bay’ ma’al Istikjar adalah salah satu skema yang dapat digunakan untuk refinancing syariah sebagaimana terdapat dalam fatwa DSN MUI No 89. Kehadiran akad ini untuk menghindari murabahah yang terlarang digunakan untuk refinancing. Bagaimana teori fikih muamalah tentang istikjar dan bagaimana pula implementasinya. Masalah ini perlu dibahas dalam forum webinar ini. Istikjar dalam fatwa DSN MUI terwujud secara substansi dalam Ijarah Muntahiyah Bit Tamlik (IMBT). Selain itu, bisa dengan Ijarah Mushufah Fiz Zimmah (IMFZ). IMBT dan IMFZ juga memiliki banyak keunggulan dibanding produk murabahah dan istishna’. Bahkan dari musyarakah mutanaqishah. Selain skema tersebut di atas, akad yang juga bisa digunakan untuk pembiayaan multiguna adalah Musyarakah Mutanaqishah. Akad Musyarakah Mutanaqishah (MMq) yang multi purposes karena ia dapat digunakan untuk berbagai macam keperluan dan produk perbankan syariah, seperti refinancing, working capital, take over, gabungan take over dan top up (refinancing), pengalihan hutang dari bank syariah ke bank syariah, restrukturisasi pembiayaan (konversi akad), capital expenditure (investasi), reimbursement, pembiayaan konsumtif untuk KPRS, pembiayaan KPRS Indent, dan sebagainya. Jadi, MMq, Bay’ ma’al istikjar dan IMBT dapat digunakan untuk produk refinancing syariah sebagai pembiayaan konsumtif dan pembiayaan multiguna yang banyak peluangnya di masyarakat. Skema-skema itu juga dapat digunakan untuk pembiayaan multiguna syariah. Teori dan praktik skema tersebut merupakan perkembangan baru dalam khazanah akad dan produk keuangan syariah kontemporer. Skema dan akad yang paling tepat untuk usaha mikro syariah dan Pembiayaan Multiguna. Penerapan Al-Bay’ ma’al Istikjar untuk Refinancing Syariah dan Multiguna Syariah. Implementasi Ijarah Muntahiyah bit Tamlik (IMBT) utk pembiayaan multiguna. Pembiayaan Refinancing Syariah. Model dan aplikasi pembiayaan musyarakah mutanaqishah untuk pembiayaan mikro dan multiguna.

Digital Analisa Kredit Pembiayaan Dengan Credit Scoring

Digital Analisa Kredit Pembiayaan Dengan Credit Scoring

– [tujuan] Meningkatkan pengetahuan peserta mengenai perlunya Digitalisasi seluruh Operasional PUJK. Meningkatkan kemampuan peserta dalam menyusun Analisa Kredit yang berkualitas. Setelah selesai mengikuti workshop diharapkan peserta sudah dapat membuat Analisa Kredit dengan kelengkapannya secara digital meliputi: Memorandum Analisa Kredit Surat Persetujuan Pemberian Kredit Memo pencairan Kredit Perjanjian Kredit Tanda terima Agunan Dan lain-lain Perlunya Digitalisasi Operasional PUJK Pengantar Analisa Kredit Pembiayaan Manfaat Analisa Kredit Pembiayaan Kualitas Analisa Kredit yang baik Menjaring nasabah yang baik dengan Credit Scoring Fakta dilapangan Kesimpulan Instalasi Software ke Laptop masing-masing Peserta Simulasi pembuatan Digital Analisa Kredit Pembiayaan

Performance Appraisal and Goal Setting

Performance Appraisal and Goal Setting

Salah satu tugas rutin dari seorang manajer dan supervisor adalah melakukan tinjauan performance appraisal (PA). Termasuk membuat perencanaan target untuk tahun yang akan datang dari hasil review tersebut. Pemahaman dalam formulasi sasaran tidak saja terkait dengan diterimanya KPI yang datang dari cascading dalam organisasi. Tetapi juga pada memformulasikan dan mengkomunikasikan sasaran tersebut sehingga bisa dihayati sebagai bagian dari proses meningkatkan kinerja dan mengevaluasi kemampuan tim. Workshop ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan peserta dalam melakukan PA interview dan memformulasikan sasaran yang lebih optimal. Performance Appraisal Goal Setting Manfaat perumusan sasaran bagi organisasi dan karyawan. Penentuan sasaran yang optimal (pemenuhan kriteria SMART dan AUPO). Mengkomunikasikan sasaran pada tim. Performance Appraisal Discussion Persiapan yang diperlukan dalam sebuah performance appraisal discussion. Mind set yang tepat: self development bukan judgement. Mempersiapkan sekenario performance appraisal discussion. Role Playing & Diskusi Peserta disarankan untuk membawa contoh formulasi sasaran dan form PA yang biasa dipakai.

Advanced Technology of Pipeline Design, Construction and Mechanical Integrity

Advanced Technology of Pipeline Design, Construction and Mechanical Integrity

Pelatihan ini menjelaskan langkah-langkah dan pemahaman tentang pentingnya perawatan rutin dalam perpipaan, karena pemahaman berdasarkan rincian kualitatif, perhitungan, dan teknik sangat penting dalam mendukung keputusan yang kompeten. Pelatihan ini ditujukan untuk menyoroti metode yang digunakan dalam desain pipa dan juga akan melihat ke dalam prosedur apa yang digunakan untuk memelihara dan merehabilitasi jaringan pipa, concentrating on Sewers. Kursus ini juga akan melihat analisis jaringan pipa dan berbagai fenomena dalam pipa. Program ini dirancang untuk memberikan gambaran yang lengkap dan up-to-date dalam Teknologi Proses Perpipaan. Ini mencakup persyaratan Kode dari desain melalui start-up dari sistem perpipaan baru, serta standar untuk inspeksi dan perbaikan sistem perpipaan yang telah ada, sebagaimana diatur dalam API 570, Piping Inspection Code dan API 579 Fitness for Services. Topik umum dalam pelatihan ini meliputi: Gambaran singkat tentang kode ASME B 31.3, desain tekanan dalam komponen perpipaan, pemilihan flensa, pertimbangan fleksibilitas, material, pengujian dampak, fabrikasi, pemeriksaan dan pengujian. Selanjutnya akan diberikan konsep dan metode untuk menjamin integritas mekanik sistem perpipaan yang ada, yang menyajikan pemahaman menyeluruh tentang bagaimana metodologi API 570 serta API 579 dapat diterapkan untuk menilai integritas struktural komponen perpipaan, dan memutuskan untuk melanjutkan pemakaian. Hal ini juga menunjukkan langkah-langkah perbaikan untuk mitigasi kerusakan dan dengan demikian memperpanjang umur Sistem Perpipaan. Melalui program pelatihan ini peserta akan mempelajari cakupan kode dan standar, analisis desain, pengelasan dan inspeksi, mekanisme korosi, fitness-untuk-layanan dan analisis kegagalan, dan gambaran seleksi katup dan aplikasi. Hal tersebut adalah fitur dasar teknis pipa dan peraturan desain kode pipa untuk kondisi operasi normal dan occasional loads dan membahas prinsip-prinsip dasar dari material, desain, fabrikasi, pengujian dan korosi, dan efeknya pada integritas sistem. Peserta akan memahami prinsip-prinsip yang akan membantu membangun keseimbangan antara produksi, keamanan biaya, dan integritas perpipaan dan sistem perpipaan. Peserta akan memperoleh pengetahuan yang mendalam tentang pipa dan spesifikasi material yang tepat. Peserta dapat memahami latar belakang teknis untuk formula desain, dan aplikasi untuk desain sistem perpipaan dan pipa. Kursus ini membahas aturan praktek yang tepat dalam tata letak sistem perpipaan untuk pengoperasian yang handal. Untuk membiasakan peserta dengan konsep utama, dari kode B 31.3, memahami apakah kode ASME B31.3 telah diterapkan dengan benar ataukah belum, dan memberikan kepada peserta langkah-langkah pendekatan dalam penggunaan B 31.3 kode untuk Desain, fabrikasi, inspeksi instalasi, dan pengujian, sehingga persyaratan desain dari Kode ASME B 31.3 dapat didiskusikan dan diterapkan dengan baik. Peserta dapat mencapai tingkat yang lebih tinggi dalam melakukan pemeliharaan yang unggul dalam proses kegiatan industri. Peserta dapat memeriksa dan menerapkan persyaratan pemeliharaan dan pemeriksaan API 570 untuk sistem perpipaan. Peserta dapat memperoleh pemahaman praktis tentang pipa dan pipa modus kegagalan, mekanisme korosi, mulai tahap pengenalan, mengklasifikasikan, sampai pada penyelesaiannya. Pengantar Sejarah Teknologi Pipeline Pengantar Piping Codes, Kode & Standar ASME B 31.3 Standar API Standar NACA, MSS-SP, PFI Dasar-dasar Integritas dan Pemeliharaan Kategori Fluid Services Pressure Design of Pipes & Design of Blanks Studi kasus tentang pendesainan Pipa Branches and reinforcements Seleksi Material Aspek Praktis Properti Metalurgi Chemistry and Material Test Reports Pengaruh manufaktur dalam perpipaan Fabrikasi dan spesifikasi Fittings1 Persyaratan Material Pipa Mechanical Properties: Kekuatan dan Ketangguhan Teknik Pemilihan Material Pengelasan Pengantar: Pipe and Pipeline Welding Practice, Fabrikasi dan pengelasan Persyaratan API 1104 dan ASME IX Welding in-service: Tantangan dan Solusi Strength Integrity for Sustained Loads Operating and Design Pressure Cara Menentukan Sistem Tekanan Desain Introduction to Pressure Relief Valves Formula pengukuran Pipa dan Pipeline beserta aplikasinya Aturan Praktek yang Baik dalam layout Pompa dan Piping Compressor Bagaimana Mendukung Sistem perpipaan Ulasan tentang support types beserta aplikasinya Lesson learned from Poor Support Practices Efek Temperatur (Suhu) Flexibility Layout Analysis Temperature Transients and Fatigue Damage Vibration In Service Mechanical and Hydraulic Induced Vibration in Piping How to Measure Analyze Resolve Vibration Persyaratan Dampak pengujian Preheating dan PWHT Inspeksi, Pemeriksaan dan Pengujian NDT Sistem Perpipaan Tekanan pengujian pipa Pipa Ekspansi Thermal Flensa ASME B 16.5 In-service Degradasi pipa Strength Integrity for Occasional Loads Tekanan Transien Recognizing and Solving Liquid Hammer Pump Station Transients Studi Kegagalan Pipeline Karena Transient Dua-Fase Cair-Vapor Transien Dua-Fase Cair-Gas Transien Gas Discharge Transients Buried Pipe Soil Loads & Surface Loads Expansion of Buried Pipe Soil settlement Kegagalan dalam PipelineStudy Kasus (dalam sejarah) Pemahaman bagaimana bisa terjadi kegagalan dan cara mengatasinya Penilaian dan Perlindungan terhadap Korosi Risk Assessment Overview Pemeliharaan & perbaikan

Peran Sekretaris dan Protokoler sebagai Spokesperson

Peran Sekretaris dan Protokoler sebagai Spokesperson

Sekretariat adalah satuan organisasi atau lembaga yang melaksanakan jasa-jasa perkantoran dalam bidang ketatausahaan. Kesekretariatan ialah aktivitas yang dilakukan pada sekretariat yakni menunjukkan tata kerja atau proses kerjanya sekretariat. Dengan demikian, kesekretariatan bersifat aktif dan dinamis dalam kegiatan jasa-jasa perkantoran, terutama yang sangat berkaitan dengan proses administrasi. Pada proses pekerjaan di perusahaan, aktivitas kesekretariatan merupakan bagian dari pekerjaan seorang sekretaris, atau merupakan sifat dan macam pekerjaan yang harus dikerjakan pada jabatan sekretaris. Oleh karena itulah, seorang sekretaris harus memahami dan mampu melakukan pengelolaan dan manajemen kesekretariatan dengan baik dan akurat. Kesekretariatan sangat berhubungan dengan kehumasan. Protokoler atau yang sering juga disebut dengan Public Relation merupakan lembaga pemerintahan yang mempunyai fungsi pokok untuk membangun citra dan image pemerintah yang baik, produktif, dan humanis di mata masyarakat luas. Fungsi Humas dan Protokoler secara mendasar adalah membangun komunikasi yang baik di dalam suatu organisasi sehingga semua kegiatan dalam organisasi tersebut dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan rencana yang telah dibuat sebelumnya. Spokesperson adalah orang yang memberikan pesan mengenai suatu produk dan dianggap sebagai sumber dari suatu pesan. Spokesperson juga sebagai pengiklan memiliki pengaruh utama pada kepercayaan (credibility) suatu pesan. Peserta mampu memahami mengenai fungsi dan peran manajemen kesekretariatan dalam mensupport pencapaian tujuan organisasi. Memperluas wawasan dan kemampuan dalam manajemen pekerjaan secara profesional. Mampu memahami manajemen karakter dalam peningkatan efektivitas kerja. Meningkatkan kemampuan dalam menjalin komunikasi baik secara internal maupun eksternal perusahaan. Mampu mengenal dan menghadapi permasalahan manusia yang mempunyai pengaruh bagi kelancaran pekerjaan sekretaris. Mampu melaksanakan pemberitaan, mengumpulkan dan menganalisa informasi untuk bahan kebijakan pimpinan, melakukan perekaman, penyajian data, dan mengatur keprotokoleran kegiatan pimpinan. Mampu melakukan koordinasi dengan unit kerja atau instansi yang terkait dengan bidang tugasnya. Mampu menginventaris permasalahan-permasalahan yang timbul. Mampu memberikan pelayanan prima kepada masyarakat. Mampu melaksanakan usaha-usaha untuk peningkatan hasil dokumentasi kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan. Mampu melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh sekretariat daerah kota sesuai dengan bidang tugasnya. Fungsi dan Peran Kesekretariatan sebagai Spokesperson Sekretaris Pemimpin dan Sekretaris Organisasi sebagai Spokesperson Konsep Informasi dan Sistem Informasi Manajemen sebagai Spokesperson Ruang Lingkup Administrasi Kesekretarian sebagai Spokesperson Konsep Dasar Humas dan Protokoler sebagai Spokesperson Pendefinisian Secara Rinci Etika Bagian Humas dan Protokoler sebagai Spokesperson Fungsi dan Manfaat Protokoler pada Perusahaan Lembaga Keuangan Bank sebagai Spokesperson Estetika dan Citra Diri yang Perlu Ditekankan dalam Humas dan Protokoler sebagai Spokesperson Aspek Komunikasi yang Efektif untuk Menunjang Tugas Bagian Humas dan Protokoler sebagai Spokesperson Elemen Komunikasi sebagai Spokesperson Strategi Membangun Komunikasi yang Efektif sebagai Spokesperson

Audit Kepatuhan

Audit kepatuhan merupakan suatu tinjauan atas catatan keuangan organisasi untuk menentukan apakah organisasi tersebut telah melaksanakan prosedur, kebijakan, atau peraturan yang telah dibuat oleh otoritas yang lebih tinggi. Oleh karena itu, tujuan audit kepatuhan sudah tentu menentukan apakah klien telah mengikuti prosedur, tata cara, serta peraturan yang dibuat oleh otoritas yang lebih tinggi. Temuan audit kepatuhan biasanya disampaikan pada seseorang di dalam unit organisasi yang diaudit daripada disampaikan kepada pihak-pihak di luar organisasi yang sifatnya lebih luas. Manajemen adalah pihak pertama dan utama yang menaruh perhatian pada prosedur-prosedur dan peraturan yang berlaku. Oleh karena itu, audit jenis ini sebagian besar dilaksanakan oleh auditor internal organisasi. Adapun manfaat dari pelatihan online Audit Kepatuhan adalah Meningkatkan kemampuan pesertanya dalam melaksanakan tugas-tugas pemeriksaan, utamanya yang terkait dengan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi pemeriksaan di biro-biro teknis di lingkungan lembaga masing-masing. Definisi Audit Jenis-jenis audit dan karakteristik internal audit: Laporan Keuangan Operasional Kepatuhan (Compliance Audit) Standar Audit Perencanaan Audit dan Audit Program Informasi (Bukti-bukti Audit) Working Papers Teknik-teknik dasar audit Komunikasi dan Psikologi Audit Komunikasi Efektif, Empatik dan Persuasif Jenis-jenis Teknik Komunikasi Audit Wawancara Psikologi Audit Pengembangan Temuan dan Pelaporan Unsur-unsur Temuan Pengujian, Pengendalian dan pengujian Substansi Pengembangan temuan dan rekomendasi Pelaporan Hasil Audit

Pemasaran Jasa Pembiayaan

Pemasaran Jasa Pembiayaan

– [tujuan] Memahami konsep pemasaran jasa pembiayaan Memahami strategi pemasaran dan penjualan jasa pembiayaan Memahami proses pemasaran jasa pembiayaan Mampu meningkatkan pemasaran dan penjualan jasa pembiayaan Pendahuluan Pemasaran Jasa Pembiayaan Konsep dan Prinsip Pemasaran Produk dan Jasa Pembiayaan Hubungan Program dan Strategi Pemasaran dan Penjualan Produk dan Jasa Pembiayaan Persyaratan Kompetensi Tenaga Pemasaran Produk dan Jasa Pembiayaan Market Analysis dan Sales Plan Market Analysis – STP & 4P Model Mapping Bisnis Cabang Branch Profile dan Pemaparan Bisnis Cabang Menentukan Target Pasar Potensial Target Market Customer Korporasi Target Market Direct User Pembuatan List of Prospect Customer Corporate Customer (New & Existing) Individu Customer (New & Existing) Target KPI per Credit Marketing Officer (CMO) Knowing Your Customer: Memahami Kebutuhan Customer Pemahaman gambaran potensial pasar dan aktivitas keseharian mereka sehingga efektif dalam mendapatkan aplikasi dalam jumlah maksimal Kebutuhan individual vs perusahaan Memahami sumber pasar dan kiat mencari prospek customer yang efektif Kiat membaca, berbicara dan memahami bahasa bisnis lembaga pembiyaan Memahami kiat menemukan dan mencari prospek yang tepat Latihan tehnik memahami kebutuhan customer dan kesalahan umum yang terjadi Memahami tehnik untuk memasuki pergaulan bisnis target market Membuat rencana kerja memasuki target market Latihan mengerjakan rencana kerja (action plan) Proses Penjualan Produk Lembaga Pembiayaan Memahami esensi dan Kompetensi yang dibutuhkan di setiap Aktivitas Penjualan Prospecting Approaching & Making Appointment Need Analysis Presentation Closing Reference Servicing & Cross Selling Mengukur efektivitas diri: analisa kompetensi diri Latihan memahami kekurangan dalam proses selama ini dan implikasinya bagi peningkatan keahlian diri Proses Membangun Hubungan Dengan Pelanggan Lembaga Pembiayaan Direct Customer Dealer Corporate METHOD Pre-test Presentation Discussion Case study Post-test

Team Building and Commitment

Team Building and Commitment

Pelatihan Team Building & Commitment ini membahas beberapa topik tentang faktor-faktor yang mempengaruhi terbentuknya team kerja yang efektif. Tujuan dari pembahasan ini adalah untuk menyamakan persepsi di antara peserta sehingga diharapkan akan membantu proses membangun sinergi diantara anggota organisasi dan diharapkan mampu mempercepat pembentukan team yang efektif dalam rangka pencapaian sasaran organisasi. Memahami organisasi sebagai suatu sistem. Memahami fungsi dan peran staf dalam menjalankan roda organisasi. Meningkatkan kemampuan berkomunikasi secara efektif. Membangun kelompok kerja yang efektif. Memahami cara berinteraksi dengan pihak eksternal. Organisasi sebagai sistem Organisasi dan Karyawan. Peran karyawan dalam kelangsungan organisasi. Total personal approach sebagai wujud profesional karyawan. Sinergy building Kunci keberhasilan kerjasama tim. Tahap perkembangan kelompok. Sinergi dalam kelompok. Komunikasi sebagai media kerjasama Komunikasi yang efektif. Mendengar aktif sebagai kunci komunikasi. Memahami diri dan orang lain Analisis diri. Memahami karakter diri. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku orang. Meningkatkan interpersonal skills. Manajemen konflik Sumber konflik di tempat kerja. Menghadapi konflik dengan efektif. Proses membangun komitmen dalam kelompok Merumuskan harapan dan dugaan harapan antar kelompok kerja. Memdiskusikan rumusan harapan sehingga diperoleh komitmen diantara peserta dalam upaya meningkatkan prestasi kerja. Menyusun rencana tindakan.

Implementasi SMKP dan Auditor SMKP

Implementasi SMKP dan Auditor SMKP

Permen ESDM No.38 Tahun 2014 merupakan peraturan yang mengatur tentang Penerapan SMKP (Sistem Manajemen Keselamatan Pertambangan). SMKP merupakan Sistem Manajemen yang menjadi bagian dari Sistem Manajemen Perusahaan dalam rangka untuk mengendalikan risiko keselamatan pertambangan yang terdiri dari K3 Pertambangan dan Keselamatan Operasi Pertambangan (K3 Pertambangan dan KO Pertambangan). SMKP wajib dilaksanakan oleh semua perusahaan yang bergerak di Bidang Pertambangan, yang meliputi perusahaan pertambangan dan perusahaan jasa pertambangan. Hal ini diatur dalam Permen ESDM No.38 Tahun 2014 tentang Penerapan SMKP. Perusahaan pertambangan yang wajib melaksanakan SMKP adalah pemegang IUP, IUPK, IUP Operasi Produksi khusus untuk pengolahan dan/atau pemurnian, KK, dan PKP2B. Perusahaan jasa pertambangan yang wajib melaksanakan SMKP adalah pemegang IUJP, dan SKT. Ketentuan Umum Maksud dan Tujuan Penerapan SMKP Minerba Penerapan SMKP Mineral dan Batubara Kewajiban Penerapan SMKP bagi Perusahaan Syarat Perusahaan yang Menerapkan SMKP Elemen SMKP Minerba Elemen-elemen dalam SMKP Minerba Rincian Kebijakan yang terdapat dalam Elemen SMKP Perencanaan yang terdapat dalam Elemen SMKP Organisasi yang terdapat dalam Elemen SMKP Evaluasi yang terdapat dalam Elemen SMKP Dokumentasi yang terdapat dalam Elemen SMKP Tinjauan yang terdapat dalam Elemen SMKP Pedoman Penerapan dan Audit SMKP Minerba Pedoman Penerapan SMKP Minerba Kewajiban Audit Tindak lanjut Audit Pembinaan dan Pengawasan Kewajiban Pembinaan Laporan Pembinaan Sanksi Administratif Ketentuan Peralihan

Penerapan Keuangan Berkelanjutan Sesuai POJK No 51/POJK.03/2017

Penerapan Keuangan Berkelanjutan Sesuai POJK No 51 POJK 03 2017

Training POJK Penerapan Keuangan Berkelanjutan – Strategi Penerapan POJK no. 51/POJK.03/2017, Tentang Penerapan keuangan berkelanjutan bagi lembaga jasa keuangan, Emiten dan Perusahaan Publik. Bahwa sektor keuangan berperan penting dalam kesuksesan pembangunan yang berkelanjutan maka pemerintah telah memberikan berbagai kebijakan sebagaimana termuat dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 51/POJK.03/2017 tentang penerapan Keuangan Berkelanjutan bagi lembaga Jasa Keuangan, Emiten, dan Perusahaan Publik. Sehubungan dengan hal tersebut, sebagai upaya pemenuhan kompetensi dan kapabilitas para pimpinan dan pegawainya, maka manajemen Bank atau Institusi keuangan lainnya memandang perlu untuk memberikan pelatihan tentang penerapan Keuangan Berkelanjutan. Dengan Pelatihan tersebut, diharapkan Bank dan Institusi keuangan lainnya dapat mengimplementasikan prinsip-prinsip keuangan berkelanjutan sehingga mampu mengurangi berbagai risiko antara lain risiko kredit, risiko hukum, risiko kepatuhan dan risiko reputasi yang disebabkan karena faktor lingkungan, sosial dan tata kelola, dan apabila diterapkan dengan baik juga akan memberikan keunggulan kompetitif terutama terkait dengan bisnis yang ramah lingkungan hidup bagi bank atau institusi keuangan lainnya. Memahami konsep keuangan berkelanjutan. Memahami maksud dan tujuan keuangan berkelanjutan. Memahami Kebijakan-kebijakan terkait keuangan berkelanjutan di Indonesia. Memahami berbagai penerapan keuangan berkelanjutan. Konsep Pembangunan Berkelanjutan Keuangan Berkelanjutan Kebijakan dan Peraturan Terkait Keuangan Berkelanjutan Perencanaan Keuangan Berkelanjutan Implementasi dan Monitoring Keuangan Berkelanjutan Pelaporan Keuangan Berkelanjutan Benchmark Penerapan Keuangan Berkelanjutan Implementasi dan Monitoring

Contact Us

If you have any questions, send us a message!

Ready to Grow? Talk to an Expert Today!