Search
Close this search box.

Secretary Development Based On Competencies

Secretary Development Based On Competencies

Pengembangan kompetensi untuk sekretaris merupakan suatu proses kegiatan pengembangan kompetensi sekretaris dalam mengelola dan mengatur segala sesuatu yang berhubungan langsung maupun tidak langsung dengan kegiatan pimpinan atau manajer dalam rangka kelancaran pelaksanaan perkantoran atau organisasi. Dengan adanya pengembangan kompetensi khususnya sekretaris, maka segala sesuatu yang diperlukan oleh seorang kepala atau pimpinan atau suatu proses kegiatan akan segera dilaksanakan dengan baik. Tanpa adanya kesadaran akan tujuan atau kegunaan yang sebenarnya, sekretaris dan administrator lainnya tidak dapat membuat keputusan yang benar atau menjamin keefektifan pekerjaan yang dilakukan. Meningkatkan pemahaman tentang konsep Competency Based Development Program secara tepat dan dapat mengaplikasikannya dalam dunia kerja. Mampu menganalisa suatu pekerjaan sesuai berdasarkan profil kompetensi yang dibutuhkan. Meningkatkan kemampuan sekretaris untuk mencapai tujuan bersama perusahaan dalam menjamin keefektifan pekerjaan yang dilakukan. Konsep Competency Based Development Program Pemahaman terhadap Kompetensi Competency for Secretary Requirement Pengelolaan kompetensi sekretaris untuk meningkatkan kinerja bisnis Membangun Model Kompetensi Mengidentifikasi dan menganalisa kompetensi Pengembangan Kompetensi Management functions Best Planning until Evaluating Planning Types Etika kantor dalam bergaul, menelepon, ber-Email Motivasi dan efektivitas kerja sekretaris Bentuk catatan kantor Telephone Handling Patty Cash Handling Effective Meeting Handling Report Handling Communication Skills Effective Time Management Implementasi langkah strategi secara konsisten dan sistematis Studi Kasus dan Diskusi

Proyeksi dan Analisa Laporan Keuangan Syariah

Proyeksi dan Analisa Laporan Keuangan Syariah

Analisis laporan keuangan membantu pemahaman atas apa yang sudah terjadi pada keuangan perusahaan. Perencanaan ke depan belum mendapatkan perhatian yang memadai dalam tahap analisis. Setiap tahun perusahaan dituntut untuk tumbuh sesuai dengan tuntutan pemegang saham. Gambaran ke depan atas kondisi keuangan akan memberi impresi seberapa mungkin kondisi itu mampu untuk dicapai. Melakukan proyeksi keuangan perlu fondasi analisis yang mendalam. Penggunaan model keuangan tertentu dalam melakukan proyeksi memerlukan adanya proses reklasifikasi, penyederhanaan laporan keuangan, dan penggunaan asumsi. Gambaran lengkap laporan keuangan dapat diperoleh dengan model proyeksi ini. Memahami proses penyusunan proyeksi keuangan secara lengkap: reklasifikasi, perhitungan value driver, penggunaan asumsi, model proyeksi Memahami proses valuasi dengan metode free cash flow dan EVA Memahami proses perhitungan biaya modal: biaya modal (WACC), biaya ekuitas, biaya utang Memahami konsep dasar struktur modal dan pengaruhnya terhadap value perusahaan Memahami pola dasar value-based management: peran value manager Analisis Strategi Bisnis Perusahaan Perbankan Syariah Konsep Five Forces Menurut Porter Konsep Keunggulan Kompetitif Menurut Porter Pentingnya Analisis Strategi Bisnis Dalam Analisis Laporan Keuangan Analisis Akuntansi Unit Syariah Tahapan Dalam Melakukan Analisis Akuntansi Komponen Dalam Laporan Keuangan Analisis Komponen-Komponen Dalam Neraca Analisis Mengenai Kualitas Laba Perusahaan Analisis Mengenai Kualitas Pengungkapan Analisis Rasio Keuangan Unit Syariah Analisis Rasio Yang Komprehensif Analisis Likuiditas Analisis Profitabilitas Analisis Aktivitas Analisis Pengungkit (Leverage) Analisis Rasio Dengan Menggunakan Laporan Arus Kas Analisis Rasio Dengan Menggunakan Data Pasar Analisis Prospektif Unit Syariah Pengenalan Mengenai Analisis Discounted Cash Flow (DCF) Memperkirakan Free Cash Flows Memperkirakan Free Cash Flows Setelah Terminal Year Menghitung Nilai Ekuitas Penyusunan proyeksi keuangan secara lengkap Valuasi dengan metode free cash flow dan EVA Perhitungan biaya modal (WACC) dan struktur modal Unit Syariah Konsep dasar value-based management

Dampak UU Cipta Kerja Terhadap Industri Perbankan: Implementasi Corporate Law Pasca Yudicial Review dan Perpu No. 2 Tahun 2022

Dampak UU Cipta Kerja Terhadap Industri Perbankan Implementasi Corporate Law Pasca Yudicial Review dan Perpu No. 2 Tahun 2022

Tentang permasalahan ketenagakerjaan dalam kaitannya dengan keberadaan UU Cipta Kerja secara keseluruhan terutama dalam kaitannya dengan Hak dan Kewajiban para pekerja serta kepentingan para pengusaha sehingga iklim berusaha dan kenyamanan bekerja bagi para karyawan mendapatkan kesesuaian antara Hak dan Kewajibannya begitu juga bagi para Pengusaha, Sehingga tidak terjadi kesan penekanan pada para pengusaha untuk selalu menerima tuntutan para pekerja. Dengan demikian semua permasalah yang terjadi antara Pengusaha dan Karyawan dapat mencapai titik temu yang diharapkan. Agar para peserta pelatihan memahami, mengetaui tentang pengertian UU Cipta Kerja atau Omnibus Law sehingga dapat mengerti sepenuhnya tentang makna keberadaannya dan dalam kehidupan hukum bernegara di Indonesia dalam kaitannya dengan kepentingan pembangunan, penyusunan Hukum Nasional dan pelaksanaan penegakkan dan pengembangan hukum kita. Pengantar: pemahaman dan permasalahan UU Cipta Kerja Tujuan dan manfaat keberadaan UU Cipta Kerja Keberadaan PP34, PP35; PP36 dan PP37 pada kluster ketenagakerjaan dalam UU Cipta Kerja Yudicial Review-Hak Uji Formil UU Cipta Kerja dan permasalahannya Keputusan mahkamah konstitusi atas Hasil Yudicial Review Kontradiksi dan kontroversi keputusan mahkamah konstitusi Dampak dari putusan mahkamah konstitusi atas Yudicial Review Pemahaman munculnya Perpu No.2 Tahun 2022 tentang UU Cipta Kerja Implikasi munculnya Perpu terhadap hasil putusan Mahkamah Konstitusi dan Implementasinya pada kluster kenetagakerjaan Apa yang sebenaranya terjadi dalam kluster ketenagakerjaan dalam UU Cipta kerja Apakah betul kluster ketenagakerjaan dalam UU Cipta Kerja tidak memihak pada buruh? Bagaimana para pengusaha menyikapi keberadaan kluster ketenagakerjaan dalam UU Cipta Kerja Apakah ditetapkannya Perpu No.2 Tahun 2022 oleh DPR sudah tepat Bagaimana Implementasi dari ditetapkannya Perpu No.2 Tahun 2022 Bagaimana menemukan titik temu antara kepentingan karyawan dan pengusaha dan pemerintah dalam kluster ketenagakerjaan UU Cipta kerja Bagaimana keberadaan UU Cipta Kerja apabila di Yudicial Review Kembali dan Yudial Review diterima oleh Mahkamah Konstitusi Akan dibawa kemana dan bagaimana keadaan UU Cipta kerja secara menyeluruh

Hukum Perbankan dan Permasalahannya

Hukum Perbankan dan Permasalahannya

Perbankan saat ini merupakan sebuah sistem keuangan yang sangat berperan di dunia global. Bank perlu menjaga stabilitasnya dalam sistem keuangan maupun sistem pembayarannya. Sistem perbankan perlu diatur dalam perundang-undangan dan dasar hukum yang kuat. Meskipun demikian, banyak permasalahan yang terjadi dalam sistem perbankan. Oleh karena itu pelatihan ini dimaksudkan untuk menstabilkan sistem keuangan berdasarkan hukum dan permasalahannya. Dengan mengikuti pelatihan ini, peserta diharapkan dapat memahami, menguasai, mengetahui, tentang permasalahan hukum yang mungkin terjadi, dan yang akan dalam institusi perbankan. Pendahuluan dan Pengantar Mengkaji Berbagai Ketentuan Perundang-undangan di Bidang Perbankan Sistem Struktur dan Kelembagaan Perbankan di Indonesia Implementasi Good Corporate Governance di Bidang Perbankan Kedudukan, Peranan dan Tugas Bank Indonesia Kewajiban-kewajiban Bank Ketentuan Rahasia Perbankan Hubungan Hukum Antara Nasabah dan Bank Antara Hukum dan Kepercayaan Money Laundring Analisis Hukum Terhadap Kejahatan Perbankan Hukum dan Permasalahan yang Terkait Institusi Perbankan dan Sistem Operasional Permasalahan Hukum yang Terkait dengan Dunia Perbankan Permasalahan Hukum di Lingkungan Internal Permasalahan Hukum dengan Nasabah Permasalahan Hukum dengan Institusi Lain Analisa Permasalahan Hukum Modus Operandi dalam Permasalahan Hukum Pemahaman Berbagai Kasus dan Pemecahan Permasalahan

Pembiayaan Komersial dan Korporate Bank Syariah

Pembiayaan Komersial dan Korporate Bank Syariah

– Memahami konsep dan prinsip pembiayaan komersial dan korporate bank syariah Dapat melakukan pengelolaan dan manajemen dana dan pembiayaan bank syariah Meningkatkan pemahamaan dan kemampuan analisa pembiayaan perusahaan dan komersial dan korporate Memahami pembiayaan berskala besar (project Financing), dan pembiayaan sidikasi Memahami bagaimana teknik restrukturisasi pembiayaan. Konsep dan Prinsip Pembiayaan komersial dan korporate Bank Syariah Skema Pembiayaan komersial dan korporate Analisa Aspek Pembiayaan (Kualitatif dan Kuantitatif) Review Paket Pembiayaan komersial dan korporate Penyusunan Proposal Pembiayaa

Substation Equipment and Control Relay

Substation Equipment and Control Relay

Pelatihan Substation Equipment & Control Relay ini dimaksudkan untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan secara komprehensif mengenai peralatan listrik Gardu Induk. Topik pelatihan ditekankan pada pengoperasian, Instalasi proteksi dan pemeliharaan peralatan, sehingga diperoleh sistem tenaga listrik yang handal. Pada pelatihan ini juga diberikan pengetahuan mengenai inspeksi dan maintenance peralatan Gardu Induk. Electrical Substation Overview Substation Function Types of Substation Electrical Power Transformer Construction Principle of Operation Transformer Specification Transformer Connection Cooling System Transformer Operation Transformer Loading Voltage Regulation Paralel Operation Power Circuit Breaker Overview Purpose/Application Circuit Breaker Construction Types of Circuit Breaker Circuit Breaker Operation Circuit Breaker Selection Fundamentals of Protection Need For Protection Types of Fault Circuit Breaker Control Circuits Protection Relay Fundamentals Solid State Relays Digital Protection Devices Overcurrent Protection Over Current Protection Devices Characteristics Application to Industrial Electrical Utilities Protection Application to Line Protection Relay Settings Relay Input Sources VTs CTs CVTs CCVTs Overvoltage Protection Overvoltage Sources Types of Arrester Arrester Selection Transformer Protection Overload Differential Sudden Pressure Over Temperature Low Oil Line/Feeder Protection Directional Comparison Blocking Unblocking Transfer Trip Coordination of Protection System Primary and Back-up Protection Need for Coordination of Settings Relay/Fuse Coordination Relay/Recloser Coordination Fuse/Recloser Coordination Maintenance and Inspection Discussion and Cases Study

Analisa Pengembangan SDM

Analisa Pengembangan SDM

Pengembangan SDM hanya dapat terjadi bila lingkungan atau organisasinya merupakan happiness setting organization. Setiap SDM dapat mengembangkan bakat dan minatnya untuk mendalami bidang ilmu atau keterampilan tertentu pada kondisi lingkungan yang kondusif dan menyenangkan. Lingkungan atau organisasi harus memberikan fasilitas, kesempatan, tantangan dan imbalan yang cukup untuk setiap SDM. Ketika SDM sudah memasuki dunia kerja maka imbalan tidak hanya bersifat non-finansial seperti; pujian, kesempatan dan lainnya, tetapi juga imbalan finansial agar dapat memenuhi membiayai kebutuhan dan aspirasi kehidupannya. Strategi pengembangan SDM merupakan perencanan mengenai cara bagaimana kualitas dari sumber daya manusia yang dimiliki mampu berkembang ke arah yang lebih baik, meningkat kemampuan kerja, skill dan memiliki loyalitas yang baik terhadap organisasi atau perusahaan. Pengembangan SDM dibutuhkan untuk kelangsungan sebuah organisasi atau perusahaan berkembang secara lebih dinamis. Membangun dan mengembangkan Human Capital Management dalam Organisasinya Dapat memahami pengukuran dalam Human Capital Management Pengertian, Tujuan dan Pentingnya Pengembangan Pegawai dan Daya Saing Global Aspek Legal Pengembangan Pegawai Trend Watching dan Analisis SWOT untuk Pengembang SDM Recruitment Determining Training and Development Needs Identifikasi Kebutuhan Pengembangan SDM Analisis Kebutuhan Organisasi dan Divisional dalam Proses Perencanaan SDM Implementing Training and Development Programs Training Human Capital & Human Assets Training Leadership From Within Training MBNQA (Malcolm Baldrige National Quality Award) Training Peningkatan Kompetensi Analisa Beban Kerja Analisis Perencanaan Pengembangan SDM Implementasi Karir Coaching & Counseling Pemberian Reward dan Punishment Kajian Struktur Organisasi dan Reorganisasi Manajemen

Aspek Hukum Penagihan Kredit dan Penyelesaian Sengketa

Aspek Hukum Penagihan Kredit dan Penyelesaian Sengketa

Tugas pokok perbankan yang utama adalah memberikan kredit atau penyaluran dana kepada nasabah di berbagai sektor ekonomi. Pemberian kredit yang dilakukan lembaga keuangan baik bank umum, bank syari’ah, bank perkreditan rakyat, maupun lembaga keuangan non bank dan koperasi, meskipun dilakukan secara hati-hati dan teliti adakalanya masih saja ditemukan hambatan dalam penyelesaian kreditnya atau dengan kata lain terjadi kredit macet. Dalam Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 26/4/BPPP tanggal 29 Mei 1993 mengatur masalah penanganan secara maksimal terhadap kredit bermasalah, hal itu untuk mengurangi resiko yang timbul dari pemberian kredit. Aspek Hukum Penagihan Kredit Prosedur dan Segala Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Pemberian Kredit Kebijakan dalam Rangka Penyelamatan dan Penyelesaian Kredit Bermasalah (Menurut SE Bank Indonesia No.26/4/BPPP tanggal 29 Mei 1993) Upaya Penyelamatan dan Penyelesaian Kredit Macet dalam Ketentuan Pasal 7 Butir C Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 Sebab-sebab Kredit Bermasalah Prinsip Pemberian Kredit untuk Mengurangi Terjadinya Kredit Bermasalah Langkah dan Prosedur Penyelesaian Kredit Bermasalah Hambatan-hambatan Penyelesaian Kredit Bermasalah Prosedur dan Tatacara Eksekusi Jaminan Kredit Bermasalah Eksistensi Pengadilan Niaga dalam Penyelesaian Kredit Bermasalah Langkah-langkah Penanggulangan Kredit Bermasalah Penyelesaian Sengketa Pengantar Alternatif Penyelesaian Sengketa Jenis Alternatif Penyelesaian Sengketa Sengketa-sengketa yang Dapat Diselesaikan Melalui Alternatif Penyelesaian Sengketa Negosiasi Mediasi dan Konsiliasi

Aspek Hukum Dampak Kepailitan dan PKPU

Aspek Hukum Dampak Kepailitan dan PKPU

Kepailitan sebagai konsekuensi yang mungkin dialami baik oleh perusahaan maupun perseorangan merupakan hal yang penting untuk dipahami. UU No. 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang sebagai dasar hukum kepailitan Indonesia perlu dipahami lebih dalam terkait regulasi dan segala aspek hukum yang diatur didalamnya. Selain itu aspek lain yang memengaruhi terjadinya kepailitan sebagai usaha pencegahan hingga dampak yang mungkin timbul akibat dari status pailit merupakan hal-hal yang perlu mendapatkan perhatian khusus untuk menghindari permasalahan lebih lanjut dari kepailitan. Permasalahan-permasalahan yang masih sering timbul baik dalam pengajuan, proses, hingga akibat dari kepailitan menunjukan ketidaksiapan pihak-pihak dalam menghadapi kepailitan tersebut. Terlebih saat ini, ketidakpastian situasi ekonomi yang menunjukan terus menurunnya nilai tukar rupiah menjadi ketakutan tersendiri bagi perusahaan ataupun perorangan yang mendapat dampak langsung dari hal tersebut. Berkaca dari fenomena tersebut, kemungkinan pailit tentunya menjadi hal yang paling dihindari oleh setiap perusahaan. Akan tetapi fenomena-fenomena yang terjadi menunjukkan kesiapan perusahaan maupun perorangan terkait pemahaman mengenai kepailitan masih jauh dari kata cukup. Sebagai contoh, pemahaman mengenai akibat dari menyatakan pailit masih dianggap sebagai salah satu cara yang akan menghapus hutang perusahaan, sehingga keputusan tersebut tidak disertai dengan pemahaman bahwa mengajukan kepailitan adalah langkah yang serius, dan belum tentu akan langsung menghapus hutang perusahaan. Maka dari itu perlu disadari betul langkah apa saja yang dapat perusahaan lakukan untuk menyelesaikan permasalahan khususnya pada bidang keuangan sebelum mengajukan keputusan pailit. Untuk itu, training ini diselenggarakan guna membangun kesadaran terkait regulasi kepailitan sebagai upaya mengatasi atau mencegah permasalahan-permasalahan kepailitan pada perusahaan. Pelatihan ini akan memberikan pemahaman secara lengkap dan terperinci tentang pentingnya aspek hukum dalam melakukan prosedur kepailitan sesuai Undang-undang mulai dari regulasi, hak, aturan hukum hingga dampak dari kepailitan bagi pihak-pihak yang terlibat. Selain itu pelatihan ini juga memberikan pemahaman mengenai syarat-syarat dan langkah-langkah yang harus dipenuhi dalam permohonan pernyataan pailit. Peserta juga akan mendapatkan materi mengenai teknik penanganan sengketa yang berpotensi muncul dari proses kepailitan. Tinjauan Umum Kepailitan dan PKPU serta hal-hal yang perlu diperhatikan untuk menghindari kepailitan/PKPU Akibat Hukum adanya Putusan Pailit/PKPU Proses dan tahapan Kepailitan dan PKPU di Pengadilan Studi Kasus Perkara Kepailitan/PKPU

An Introduction To Internal Auditing

An Introduction To Internal Auditing

As the profile of internal audit continues to rise, so do the expectations placed upon it and this is why it is important to understand the fundamental role requirements. This training will guide you through the principles and techniques of internal auditing to help you plan and perform internal audit work in line with the latest standards and best practice. understand the organisation, planning and control of internal auditing relate to the current philosophy and practice realise and manage the behavioural implications of internal auditing appreciate the essential techniques to be used Internal audit role and objectives defining internal audit standards and guidance Internal audit approaches compliance auditing systems based auditing alternative approaches Planning internal audit work internal audit charter and universe external influences strategic, annual and assignment planning Risk, control and governance defining risk internal control corporate control strategies corporate governance Control and Risk Self Assessment (CRSA) Control evaluation control objectives types of controls evaluation tools and techniques An overview of IT auditing IT audit areas IT risks and controls internal audit use of IT Relationships and communication internal audit stakeholders building relationships Features of interviewing skills types of interview essential elements questions note taking aspects body language Testing, sampling and working papers testing framework compliance and substantive tests working paper strategy working paper exercise Internal audit reporting process reasons for reports marshalling information word choices Risk management and internal audit the process role of internal audit ERM and RBIA problem areas Fraud and the internal auditor what is fraud? involvement of police a fraud policy role of internal audit Quality control of internal audit opening exercise qualitative aspects performance measures quality standards for internal audit

Quality Control of Training Program

Quality Control of Training Program

Pelaksanaan program pelatihan perlu dilakukan monitoring dan evaluasi agar semua proses dapat berjalan sesuai dengan rencana disertai kualitas pelatihan yang tinggi dan menghasikan outpt terbaik bagi para audience. Pelatihan ini akan memberikan cara efektif untuk melakukan “quality control” atas pelatihan yang sedang dilaksanakan. Pendahuluan Memahami kriteria fasilitator Kualitas silabus dan kurikulum pelatihan Mengapa Anda mengikuti training ? Penilaian Kinerja Pra Training Mengembangkan Mind Mapping dan Logical Framework Approach untuk mengukur kualitas pelatihan Monitoring Pelaksanaan Training Interest of Audience Kesesuaian materi pelatihan dengan kondisi di tempat kerja Fasilitas pelatihan dan sarana Manajemen waktu Monitoring Kualitas Fasilitator Teaching Skills Communication Skills Personality Social Skills Technical Competencies Stabilitas Emosi Monitoring Efektivitas Training Reaction Learning Behavior Result Tindakan penting yang harus dilakukan apabila pelatihan dirasakan tidak memenuhi kualitas yang ditetapkan Lembar Penilaian dan Evaluasi Penilaian Kinerja Pasca Training

Persiapan Pembuatan Buku Pedoman Perusahaan Pelaksanaan Pelatihan, Kualitas Training dan Evaluasi

Persiapan Pembuatan Buku Pedoman Perusahaan Pelaksanaan Pelatihan, Kualitas Training dan Evaluasi

Standar Operasional Prosedur atau biasa disebut dengan nama SOP merupakan suatu sistem yang dirancang guna menertibkan, merapikan, dan memudahkan suatu pekerjaan. SOP tersebut hadir dengan bentuk seperti dokumen yang berhubungan oleh prosedur yang dilaksanakan secara kronologis guna membantu kamu dalam menyelesaikan sebuah pekerjaan untuk mendapatkan hasil kerja secara efektif dari pekerja dengan biaya yang rendah. SOP atau Standar Operasional Prosedur yang telah terstandarisasi dan eksplisit merupakan sebuah aspek penting dari setiap sistem kualitas yang akan melahirkan sebuah kemampuan untuk bekerja secara selaras dan sesuai standar yang sudah ada. SOP yang dirancang secara benar akan menentukanmu dan timmu bekerja dalam proses formal dan terkoordinasi, ini tidak hanya mampu menaikkan produktivitas namun juga mengurangi risiko kesalahan. Setelah berbagai SOP dibuat berdasarkan proses bisnis yang ada, departemen dapat mengembangkan kembali ke dalam bentuk BPP Buku Pedoman Perusahaan, dan apabila didetailkan kembali, dapat dibuat Instruksi Kerja bagi para karyawannya. Pelatihan ini akan memberikan pemahaman baru bagi peserta untuk memberikan pemahaman dan cara praktis tentang penyusunan SOP dan BPP khususnya untuk bagian pelatihan dan pengembangan Introduction to Standard Operational Procedure Mengapa Menyusun SOP ? Mengenal Proses Bisnis Perusahaan Perbedaan SOP dan Instruksi Kerja Menganalisisi faktor-faktor penyusunan SOP Langkah Menyusun SOP Siklus SOP Cakupan SOP Evaluasi SOP Menyusun SOP Departemen Pelatihan dan Pengembangan SOP TNA SOP Persiapan Pelatihan SOP Pelaksanaan Pelatihan SOP Evaluasi Pelatihan Menuangkan SOP ke dalam BPP (Buku Pedoman Perusahaan) Studi Kasus Bidang Penyusunan SOP dan BPP Simulasi Penyusunan SOP dan BPP Diskusi dan Review Hasil Simulasi

Contact Us

If you have any questions, send us a message!

Ready to Grow? Talk to an Expert Today!