Search
Close this search box.

Strategi Perancangan dan Pengembangan Produk & Layanan Bank

Strategi Perancangan dan Pengembangan Produk & Layanan Bank

Saat ini, pertumbuhan industri jasa keuangan khususnya perbankan semakin meningkat pesat. Namun hal ini juga diiringi dengan meningkatnya persaingan antar bank sehingga membuat nasabah menjadi semakin selektif dalam memutuskan akan menggunakan jasa bank apa di dalam setiap transaksinya. Oleh karena itulah, pihak bank mau tidak mau harus mengembangkan produk dan layanannya agar mampu tetap bersaing dan terus meningkatkan pangsa pasarnya, dan tentunya juga diharapkan dengan ketatnya persaingan tersebut pihak bank juga mampu melakukan inovasi dan gebrakan di dalam produk dan layanannya sehingga konsumen semakin tertarik untuk menggunakan jasa bank tersebut. Peserta pelatihan mampu mengidentifikasi tantangan dan peluang bisnis untuk meningkatkan kualitas produk dan layanannya. Peserta pelatihan mampu melakukan analisa dan evaluasi secara menyeluruh terkait aspek lingkungan internal dan eksternal organisasi sehingga mampu memberikan acuan baru dalam inovasi dan pengembangan produk dan layanannya. Peserta pelatihan mampu menyusun strategi dan kebijakan yang tepat dalam merespon perkembangan yang ada. Persaingan industri perbankan dan kondisi pasar saat ini Analisa kebutuhan nasabah Memahami perilaku konsumen dan faktor penyebab mereka membeli Konsep profitability, sustainability dan risk dari produk bank Memahami daur hidup dan siklus sebuah produk Proses dan langkah penciptaan/pengembangan produk dan jasa Customer orientation strategy Manajemen risiko produk baru Market testing dan mengukur keberhasilan diterimanya produk baru

Penyusunan ICAAP KPMM Sesuai Profil Risiko

Penyusunan ICAAP KPMM Sesuai Profil Risiko

Peraturan Bank Indonesia Nomor 14/18/PBI/2012 tanggal 28 November 2012 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum (Lembaran Negara tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 261; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor Indonesia Nomor 5369) Latar belakang penerbitan PBI ini sejalan dengan adanya penerapan standar internasional yang berlaku saat ini, khususnya mengenai penerapan Basel II. Selain itu, hal ini juga sejalan dengan perkembangan kompleksitas usaha yang berdampak terhadap meningkatnya risiko bank yang tidak hanya terbatas pada risiko kredit, risiko pasar, dan risiko operasional, melainkan juga adanya risiko kredit konsentrasi, risiko pasar pada banking book, risiko likuiditas, risiko strategi, risiko hukum, risiko kepatuhan dan risiko reputasi yang juga perlu dimitigasi dengan keberadaan modal bank yang mencukupi. Dalam memenuhi kewajiban penyediaan modal minimum tersebut, Bank wajib memiliki Internal Capital Adequacy Assessment Process (ICAAP) yang disesuaikan dengan ukuran, karakteristik, dan kompleksitas usaha Bank. Bank Indonesia melakukan review dan evaluasi atas ICAAP Bank, yang disebut Supervisory Review and Evaluation Process (SREP). Bagaimana hubungan antara ICAAP dengan SREP? Apabila terdapat perbedaan hasil perhitungan tambahan modal sesuai profil risiko antara hasil self assessment bank dengan hasil SREP, maka perhitungan modal yang berlaku adalah hasil SREP. Meningkatkan pemahaman peserta mengenai solusi mengenai Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) Bank Umum (PBI No.14/18/PBI/2012) sesuai profil risiko. Meningkatkan pemahaman peserta dalam Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) khususnya Internal Capital Adequacy Assessment Process (ICAAP). Meningkatkan kemampuan peserta menghitung kecukupan modal Bank yang disesuaikan dengan standar internasional yang berlaku. Meningkatkan pemahaman peserta dalam perkembangan kompleksitas usaha dan risiko Bank serta pengawasan berbasis risiko. Deskripsi penjelasan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) Solusi Penyediaan KPMM sesuai dengan Bank Umum (PBI No. 14/18/PBI/2012) sesuai profil risiko KPMM yang sesuai dengan ketentuan INTERNAL CAPITAL ADEQUACY ASSESSMENT PROCESS (ICAAP) Penghitungan kecukupan modal Bank Analisa Perkembangan kompleksitas usaha dan risiko Bank serta pengawasan berbasis risiko

Risk Management Plan & Control

Risk Management Plan & Control

Seiring dengan pesatnya perkembangan industri di Indonesia dan ketatnya persaingan yang dihadapi oleh Indonesia, maka kondisi tersebut apabila tidak disiasati dapat mengakibatkan turunnya margin perbankan. Untuk itu mau tidak mau harus mengembangkan produk bisnis dan jasa-jasa sehingga mampu bersaing di tengah-tengah masyarakat yang semakin kritis. Untuk itu perlu kiranya adanya peningkatan kualitas produk jasa bisnis maupun ragam dan inovasi untuk transaksi-transaksi yang mampu memberikan solusi bagi pengguna jasa. Peserta diharapkan mampu mengidentifikasi berbagai peluang dan tantangan bisnis untuk meningkatkan kualitas produk dan layanan yang menjadi bagian dari bisnis. Peserta juga diharapkan mampu mengevaluasi keseluruhan aspek lingkungan internal dan eksternal organisasi secara tepat. Peserta mampu memperkirakan strategi dan berbagai kebijakan untuk merespon perkembangan yang akan terjadi dengan menggunakan sumber daya yang kompeten. Identifikasi Risk Pengertian Risk Market Risk, Credit Risk, Operational Risk Overview Pengelolaan Risk: Esensi, Konsep dan Framework Pengukuran Risk Probabilitas Frekuensi dan Severitas Value at Risk Metode-metode Pengukuran Risk: Basic Indicator Approach, Standardized Approach, Alternative Standard Approach, Advanced Measurement Approach Bootstrapping dan Simulasi Monte Carlo Manajemen Risk Sistematika Proses Manajemen Risk Keorganisasian Manajemen Risk Menyusun Risk Management Plan Penerapan Manajemen Risk Studi Kasus dan Latihan Studi Kasus dan Latihan Analisis Studi Kasus dan Latihan Penyusunan Risk Management Plan & Control

Essentials for The Management Credit Risk

Essentials for The Management Credit Risk

Dengan perkembangan ekonomi yang semakin cepat, kompleks, dan terintegrasi dengan negara lain menyebabkan kondisi ekonomi akan sangat rentan untuk bergejolak. Yang tentunya akan berdampak terhadap kualitas kredit suatu bank. Kegagalan bank dalam mengantisipasi risiko terutama risiko kredit dapat menyebabkan kerugian cukup besar bagi bank. Sangatlah penting bagi suatu bank untuk dapat mengidentifikasi, mengukur, memonitor dan mengontrol tingkat risiko tersebut sehingga dapat mengurangi tingkat kerugian (loss) dan mengurangi biaya kredit (credit cost). Memahami Konsep Manajamen Risiko secara umum dan Risiko Kredit secara khusus Mempelajari bagaimana bank mengelola Risiko Kredit (Kebijakan Risiko Kredit, Metodologi dan Infrastruktur) Menguasai cara menghitung Risiko Kredit (Credit Scoring, Migration Analysis, Credit Portfolio Model) Memahami bagaimana membangun model Stress Testing Melakukan Risk Assessment dan memitigasi Risiko Kredit Membuat Proyeksi Tingkat NPL di masa yang akan datang Pengantar Manajemen Risiko Kredit Mengapa Bank Memerlukan Manajemen Risiko Definisi Manajemen Risiko Bagaimana Bank Mengelola Risiko Kredit? Infrastruktur Metodologi Kebijakan Kredit Bagaimana Menghitung Risiko Kredit? Credit Scoring, Credit Migration, Credit Portfolio Model, Credit Exposure Model Parameter Risiko (PD, LGD dan EAD) Implikasi Faktor Risiko Jenis Faktor-faktor Risiko Bagaimana Membangun Stress Testing Model dan Menyikapi Hasil Stress Testing tersebut Berapa Besar Dampaknya terhadap Pencadangan Kerugian Kredit (PPAP)? Studi Kasus: Risk Assessment pada Personal Loan (KTA) Penilaian Risiko (Risk Assessment) Mitigasi Risiko Proyeksi Tingkat NPL Menggunakan Faktor Makroekonomi Net Flow Analysis (Migration Rate) Vintage Analysis

Manajemen Risiko Terhadap Transaksi di Bank Devisa

Manajemen Risiko Terhadap Transaksi di Bank Devisa

Risiko utama dalam penyelenggaraan transaksi valuta asing adalah risiko setelmen. Risiko ini terjadi karena adanya perbedaan waktu setelmen antara dua legs mata uang. Studi terkait risiko setelmen transaksi valuta asing telah dilakukan oleh Committee on Payment and Settlement Systems– Bank for International Settlements (1996), Reserve Bank of Australia (1997), dan Monetary Authority of Singapore (2001). Studi ini mengukur eksposur risiko setelmen transaksi valuta asing dari hasil survei terhadap 53 bank. Metode pengukuran yang digunakan mengacu pada pendekatan yang dilakukan Committee on Payment and Settlement System (1996). Selain itu, juga dilakukan asesmen terhadap preferensi layanan metode setelmen melalui metode indicator performance analysis (Soemarga, Hubeis, dan Achsani, 2016). Hasil studi mengindikasikan bahwa bank masih menghadapi eksposur risiko setelmen dalam penyelenggaraan transaksi valuta asing. Eksposur tersebut dapat berlangsung lebih dari 24 jam. Prosedur penyelesaian transaksi valuta asing yang dilakukan oleh bank menjadi salah satu faktor yang berkontribusi terhadap penambahan eksposur. Selain itu, hasil studi juga menunjukkan bank lebih memilih layanan setelmen melalui bank koresponden, PvP Link, dan setelmen domestik serta melalui indikator utama preferensi layanan setelmen, berupa kecepatan setelmen, keandalan sistem, efisiensi, dan fitur layanan serta melalui layanan jam operasional (operating hours) yang panjang. Upaya mitigasi risiko setelmen transaksi valuta asing dapat dilakukan melalui regulasi yang mengatur penerapan manajemen risiko. Selain itu juga perlu adanya pengembangan metode setelmen yang mempertimbangkan preferensi bank. Konsep Risiko Setelmen Valuta Asing Pengukuran Eksposur Risiko Transaksi dan Mekanisme Setelmen Valuta Asing di Indonesia Perkembangan Transaksi Valuta Asing Mekanisme Setelmen melalui Bank Koresponden Mekanisme Setelmen melalui Payment versus Payment (PvP) Link Mekanisme Setelmen melalui Transfer Domestik Transaksi di pasar Valuta Asing Ketentuan Threshold Transaksi Valas Transaksi Treasury di pasar Valuta Asing

Pengelolaan Risiko Kredit, Piutang dan Penagihannya

Pengelolaan Risiko Kredit, Piutang dan Penagihannya

Kualitas penjualan dapat dikatakan baik apabila penjualan tersebut dapat menghasilkan cash (ter-collect). Penjualan yang tinggi tidak akan ada arti apa-apa bila pada akhirnya tidak bisa ter-collect. Menyadari hal tersebut saat ini banyak perusahaan mulai menaruh perhatian besar terhadap receivable dan collection. Fungsi penjualan tidak dapat berdiri sendiri dengan hanya ingin mencapai target penjualan saja. Perusahaan harus dapat menyeimbangkan antara target penjualan dan collectibility dari client. Artinya perusahaan harus dapat menganalisa calon dan existing customer/klien. Ada customer yang mampu membayar tetapi tidak mau (bad character). “Pengelolaan piutang (A/R) dan penagihan (collection) bila dilakukan secara terpadu dan profesional akan membantu manajemen dalam pengawasan arus kas dan pembenahan manajemen arus kas yang lebih baik. Lokakarya ini dirancang secara khusus untuk membekali Anda dengan konsep dan metode dalam menganalisa customer (analisa credit), pengelolaan piutang beserta sistem yang efektif dalam penagihannya sebagai bagian dari penataan arus kas di perusahaan Anda. Membekali peserta dengan teknik yang aplikatif dalam menganalisa faktor-faktor resiko kredit melalui pemahaman calon customer, apa saja yang perlu diketahui, bagaimana caranya dan bagaimana menarik kesimpulan dari analisa tersebut. Membekali teknik melakukan analisa credit apabila tidak tersedia laporan keuangan calon customer serta analisa kualitatif. Meningkatkan kemampuan peserta dalam menganalisis dan mengendalikan piutang. Meningkatkan kemampuan peserta dalam mengenali kecurangan dan mengontrol Receivable. Meningkatkan pemahaman peserta mengenai dasar-dasar perhitungan di dalam management Collection serta sistem Collection yang terukur, terorganisir dan terkendali. Membekali peserta dengan strategi-strategi dalam pengelolaan management collection yang handal. Membekali peserta dengan teknik negosiasi yang efektif sebagai bagian dari upaya peningkatan produktifitas collector. Secara keseluruhan pelatihan ini akan meningkatkan kualifikasi, kompetensi, dan peran serta Anda dalam mengamankan arus kas perusahaan atau dalam pengelolaan keuangan secara umum. Credit Risk Management Faktor-faktor resiko kredit yang perlu dianalisa Menentukan tingkat resiko dan exposure Analisa Laporan keuangan: 6 ratio dan CFFO Menentukan credit terms dan credit limit Analisa keuangan tanpa laporan keuangan Analisa kualitatif Teknik menganalisa “character” calon nasabah Receivable Management Pengertian Piutang dan dampaknya terhadap Arus Kas Analisis Aging Schedule yang menyeluruh Kecurangan yang berkaitan dengan Receivable Control Receivable Pengaruh mata uang asing pada receivable dan penangulangannya Pengukuran kinerja collection Corporate Collection Management Memahami tingkat tawar menawar dalam menentukan strategy collection Konsep serta Aplikasi dalam menjalankan collection process Teknik dalam menghadapi customer yang “nakal” Negotiation Skill for Collector

Mitigasi Risiko Collection dalam Menghadapi Perpanjangan Restrukturisasi Kredit 2023

Mitigasi Risiko Collection dalam Menghadapi Perpanjangan Restrukturisasi Kredit 2023

OJK akhirnya resmi memperpanjang kebijakan restrukturisasi kredit hingga 2023, yang sebelumnya hanya sampai Maret 2022. Peresmian ini seiring dengan diterbitkannya POJK No 48/POJK.03/2020 tentang Stimulus Perekonomian Nasional sebagai kebijakan Countercyclical Dampak Penyebaran Covid-19. Hal ini berdampak pada performa divisi collection seluruh institusi lembaga keuangan di Indonesia, yang selama masa pandemi menjadi divisi vital dan strategis dalam menentukan kelangsungan usaha jangka panjang. Salah satu strategi yang dipakai adalah implementasi manajemen risiko yang kuat di semua lini perusahaan, termasuk divisi collection. Mitigasi risiko adalah tujuan akhir yang ingin dicapai dan sejalan dengan rencana bisnis serta regulasi yang efektif untuk mencapai tingkat kesehatan yang wajar. Pemerintah melalui kebijakannya berusaha menstimulus perekonomian, termasuk bisnis di institusi keuangan seperti perbankan, multifinance, dan lembaga lainnya, dengan kebijakan berupa relaksasi dan restrukturisasi kredit. Efektivitas kebijakan ini terhadap profit perusahaan dan penurunan NPL/NPF menjadi fokus utama bagi top management di tahun 2022. Divisi Collection memperketat target kerja atau KPI dengan mengevaluasi performa secara end-to-end, baik kualitas maupun kuantitas, sehingga divisi ini bisa menjadi partner bisnis yang andal dan bukan hanya berfungsi sebagai penagihan. Untuk mencapai KPI tersebut diperlukan Collection Strategy yang efektif dan menyeluruh, melibatkan top management hingga level middle dan bottom, dengan pemahaman kuat terhadap proses, sistem, people, dan eksternal bisnis, serta prinsip risk based. Pemahaman tentang definisi dan cakupan Collection Strategy. Peserta mampu melakukan evaluasi terhadap Collection Strategy yang dimiliki saat ini. Peserta dapat mengidentifikasi gap atau masalah yang menghambat performa Collection. Peserta mendapat wawasan mitigasi risiko dalam menangani konsumen bermasalah melalui sharing kasus terkini. Peserta mampu menyusun indikator yang mempengaruhi performa Collection dari tahap perencanaan hingga evaluasi secara berkala. Peserta mendapatkan masukan atau improvement untuk Collection Process yang masih dilakukan secara manual. Overview Financial Growth Trends in Indonesia during the Pandemic Year Refresh Collection Process Refer to Digitalization Transformation Definisi Collection Strategy dan Cakupannya People, Tools, Process & System Collection Strategy People Struktur organisasi Divisi Collection Job Description dan target kerja (KPI) Collector Kompetensi & Sertifikasi Collector (The Right Man on The Right Place) Pemahaman tentang basic Collection Process secara menyeluruh (end to end) Pemahaman tentang indikator performance dan produktivitas Collector Pemahaman tentang Collection Management (Mapping by Zone, by overdue & Manage by benefit) Pemahaman tentang Assessment Scope Collector Pemahaman tentang komponen yang berpengaruh dalam Cost of Credit (Provisi, WO, LOR, Recovery, NCL) Pemahaman tentang strategi dan penanganan account bermasalah (Analisa Kasus, Collection Scoring, Analisis Vintage, Analisis Forecast, Root Cause Analysis) Pemahaman tentang indikator kredit (market share, sales opportunity, credit scoring, portfolio analysis) Pemahaman tentang Collection Tools Pemahaman tentang External Regulation yang berdampak signifikan pada proses dan performa Collection Collection Strategy Tools Dashboard Performance Collection (AR Flow Rate, Komposisi AR) Analisa penyebab kerugian (Fishbone Analysis, Root Cause Analysis, Gap Analysis) Control and Monitoring Assessment Tools for Performance Collector Productivity Collector Collection Segmentasi Third Parties Management (external collector & balai lelang) Optimalisasi fungsi deskcoll (soft Collection) Program Punishment (Penalty) and Reward Collector (Benefit) Customer Reward Program for Good Customer Restrukturisasi & Reschedule Risk Management Program (Inherent Risk, Residual Risk, and Mitigation Risk) Collection Strategy Process Kelengkapan kebijakan dan prosedur yang terkait proses end-to-end di divisi Collection AR Management Activities (Servicing, Locating, Contacting, Selling, dan Legal) Penanganan jaminan piutang bermasalah/macet Collection Strategy System Enhancement System/Upgrade System Improvement (Mobile Collection) Digitalisasi E-Supervisory Tools E-Collection Strategy E-Collection Dashboard E-Collection Reporting

Legal Aspects of Consumer Banking Loans Litigasi dan Mitigasi Penanganan Kredit Bermasalah

Legal Aspects of Consumer Banking Loans Litigasi dan Mitigasi Penanganan Kredit Bermasalah

Potensi bisnis consumer banking atau retail banking saat ini mendapatkan tantangan berat. Meski pasar nasabah retail masih akan tumbuh mengikuti pertumbuhan ekonomi yang akan pulih setelah pandemi berakhir. Namun, bisnis ini berhadapan langsung dengan perusahaan teknologi finansial (fintech). Persaingan dengan fintech akan lebih ketat, apalagi layanan fintech juga akan lebih berkembang. Aspek Hukum produk Kredit Perbankan Konsumen Identifikasi Risiko Hukum Aspek Hukum Pengikatan Kredit dan Agunan Aspek Hukum Terkait Penanganan Kredit Bermasalah Aspek Hukum Kerjasama Bank Perbedaan dan padanan konstruksi hukum Kredit Multi Guna dan Kartu Kredit dengan layanan pinjam meminjam berbasis teknologi informasi (fintech peer to peer lending) jenis konsumtif dan pay later Kerjasama bank dengan fintech peer to peer lending sebagai pendana/investor pemberi pinjaman jenis konsumtif Kerjasama bank dengan platform e-commerce dalam pembiayaan konsumen

Office Management For Excecutive Secretary & Administration

Office Management For Excecutive Secretary & Administration

Di tengah perkembangan bisnis seperti sekarang ini, sekretaris dihadapakan tidak hanya pada persoalan administratif dan penjadwalan saja, akan tetapi sekretaris dituntut untuk secara integratif dan kolaboratif menguasai teknik mengalokasikan berbagai sumber daya perkantoran yang dapat menunjang tugasnya sebagai seorang sekretaris. Selain itu, perkembangan teknologi kini membuat sekretaris perlu untuk menyesuaikan diri sehingga tata kelola perkantoran bisa semakin efisien dan efektif. Maka perusahaan memerlukan sekretaris yang memiliki kecakapan, keahlian dan berpengetahuan pada kebutuhan manajemen perkantoran yang menuntut perusahaan untuk selalu sigap, cepat dan tangkas dalam melayani baik user internal ataupun eksternal. Sekretaris yang memiliki kualifikasi tersebut akan sangat menunjang dan mendukung sistem kerja di perusahaan sehingga performansi dan kinerja akan terus meningkat. Memahami mengenai tugas sekretaris dalam perkembangan kebutuhan manajemen perkantoran saat ini Memecahkan masalah dalam manajemen perkantoran Ruang lingkup kegiatan manajemen perkantoran dan peranan sekretaris Integrasi kebutuhan pengelolaan manajemen perkantoran dengan tugas sekretaris Tata kelola kearsipan modern dan tradisional Teknik penjadwalan pertemuan internal dan eksternal Peran sekretaris dalam sistem informasi perkantoran Faktor keberhasilan dan kegagalan dalam pelaksanaan tugas kesekretariatan modern Studi kasus

Business English For Secretaries

Business English For Secretaries

Dealing regularly with clients and documentation, requires a knowledge of business terminology. This course is designed to provide English language skills training within the context of a business environment, and is particularly suitable for secretaries and PA. Improving your English language skills in contexts relevant to your role Recognising the key functions of your role Receiving individual feedback on your language skills Perfecting your skills in English to be more effective and efficient in your job Building on your skills in preparing meetings, business trips, conferences and other events Increasing your confidence when using English with visitors and colleagues Fast tracking the development in your overall language ability The Role of the PA/Secretary Defining and developing the role of the PA/Secretary Describing the most important challenges & how to overcome them Planning for development Effective Communication Interacting with others Defining and developing the role of the PA/Secretary Relevant vocabulary for different company functions (HR/Finance etc) Making plans and diary arrangements Dealing with visitors Welcoming, Introductions and Greetings Making small talk Checking and clarifying arrangements Organising a conference or event Planning the event Writing to participants and delegates Circulating information Collating requirements Clarifying requirements – ordering equipment Dealing with the Venue – precise and clear instructions Complaints and apologies Communicating in writing Emails and short notes Formal and informal letters Report writing Diplomatic language Clarity and conciseness Summarising and concluding Taking minutes of a meeting Writing up the minutes Telephoning Simplicity and clarity Pronunciation Making suggestions and proposals Taking notes and messages Using your voice effectively Practical application Relevant role-plays and practice Individual and group feedback Sharing ideas and experiences with others Discussion of Cultural factors when dealing with other nationalities

Correspondence and Filing Technique for Secretary

Correspondence and Filing Technique for Secretary

Salah satu tugas seorang sekretaris adalah manajemen perkantoran, salah satu hal yang cukup penting namun sering terabaikan adalah tugas korespondensi dan pengelolaan arsip. Melakukan pengoreksian surat maupun arsip yang akan diberikan ke pihak lain merupakan sebuah hal yang penting, karena apabila surat atau arsip tersebut memiliki bahasa yang sulit dipahami atau terdapat kekeliruan didalamnya maka akan berdampak fatal dan merugikan. Selain korespondensi, manajemen arsip juga perlu dipahami oleh seorang sekretaris, sering kali kita kesulitan untuk menemukan arsip-arsip yang dibutuhkan dalam waktu cepat sehingga dapat mengganggu kinerja dan profesionalisme. Pelatihan ini akan membahas mengenai korespondensi dan manajemen arsip untuk sekretaris. Sehingga diharapkan peserta pelatihan mampu memahami proses dan pengelolaan surat menyurat dengan baik, meningkatkan kemampuan komunikasi korespondensi dan memahami teknik pengarsipan. TECHNICAL WRITING CORRESPONDENCE The type and character of a business letter Anatomy of a business letter Technical writing correspondence WRITING PROCESS (WRITING PROCESS) Planning & Organize in writing Knowing the reading Target COMMUNICATION IN WRITING LETTERS (CORRESPONDENCE) Communications in correspondence Types of constraints in writing Constraints in writing FILING TECHNIQUE Filing technique Filing System E-filing Workshop

Selling for Funding Syariah

Selling for Funding Syariah

– Memahami konsep dan prinsip menjual dalam aspek funding di perbankan Meningkatkan keterampilan dalam menjual bagi tenaga funding Mampu meningkatkan kepercayaan diri dalam menjual yang dikemas dengan nilai-nilai Syariah Memahami berbagai keterampilan dasar penjual profesional, memahami cara-cara menegosiasi untuk Funding, teknik-teknik presentasi, teknik-teknik prospecting Konsep dan Prinsip Selling For Funding Produk & Jasa Bank Syariah: Funding Standar Kompetensi Sales Professional Perbankan Syariah Keterampilan Penjual Profesional Keterampilan Menggali dan Membangun Prospek Keterampilan Presentasi Penjualan Yang Islami Keterampilan Negosiasi Teknik-Teknik Funding

Contact Us

If you have any questions, send us a message!

Ready to Grow? Talk to an Expert Today!