Search
Close this search box.

Life Cycle Costing (LCC)

Life Cycle Costing (LCC)

Peserta pelatihan mampu memahami bahwa semua pihak harus memiliki kesadaran biaya dan mengetahui faktor apa saja yang menyebabkan biaya dan sumber daya yang dibutuhkan agar dapat melakukan pengurangan biaya Peserta pelatihan mampu memahami teknik mengevaluasi alternatif aset atau opsi lain yang harus dipilih dengan memperhatikan kinerja selama asset tersebut akan dipakai dan juga kesesuaian kinerja dan layanan yang diinginkan Peserta pelatihan mampu memahami strategi untuk maksimalkan pendapatan dengan menerapkan LCC tanpa mengorbankan kinerja peralatan produksi melalui analisis parameter kinerja dan pendorong biaya Peserta pelatihan mampu memahami prosedur untuk menerapkan LCC termasuk pengembangan model Biaya Siklus Hidup untuk berbagai aplikasi Peserta pelatihan mampu memahami latar belakang teoritis nilai waktu uang dan analisis risiko serta dampaknya terhadap proses pengambilan keputusan [materipokok] Konsep dan Pengantar Life Cycle Costing (LCC) Life Cycle Costing (LCC) dan Efektivitas Sistem Prosedur Life Cycle Cost Cost Breakdown Structure (CBS) Metode Estimasi Biaya Metode Alokasi Biaya Langsung dan Tidak Langsung Manajemen Biaya Selama Life Cycle Cost Analisis Resiko Identifikasi Cost Driver Area Aplikasi Life Cycle Costing (LCC) Pengembangan Model Life Cycle Costing (LCC) Penerapan Life Cycle Costing pada Perusahaan Life Cycle Costing (LCC) untuk Akuisisi Perangkat Keras Life Cycle Costing (LCC) untuk Modifikasi Perangkat Keras Life Cycle Costing (LCC) untuk Optimasi Perawatan

Strategi Beriklan di Sosial Media, Pemasaran Digital Marketing dan Menghandle Pemberitaan Negatif

Strategi Beriklan di Sosial Media, Pemasaran Digital Marketing dan Menghandle Pemberitaan Negatif

Memahami dasar-dasar pemasaran digital dan sosial media Merancang strategi beriklan di sosial media Mengembangkan kemampuan pemasaran digital marketing Mengelola pemberitaan negatif dan mempertahankan reputasi merek Meningkatkan kesadaran merek dan penjualan [materipokok] Pengenalan Pemasaran Digital dan Sosial Media dalam Perbankan Definisi dan tujuan pemasaran digital dalam perbankan Peran sosial media dalam pemasaran perbankan Jenis-jenis platform sosial media untuk perbankan Analisis tren terbaru dalam perbankan digital Teknik Pemasaran Digital melalui media sosial Strategi Beriklan di Sosial Media Menentukan tujuan iklan (kesadaran merek, penjualan, dll.) Memilih platform sosial media yang tepat untuk perbankan Menentukan anggaran iklan Membuat konten iklan yang efektif Pengukuran dan analisis kinerja iklan Konsep dan Pengertian Digital Marketing Identifikasi efektivitas dan fungsi pemanfaatan Digital Marketing di Perbankan Karakteristik dan perubahan perilaku belanja nasabah milenial Keuntungan yang dapat diberikan kepada konsumen dengan adanya pemanfaatan Digital Marketing di Perbankan Mendiskusikan manfaat yang bisa diperoleh dari pemanfaatan Digital Marketing di Perbankan Overview mengenai pertimbangan dalam Digital Media Handling yang cocok bagi Perbankan Jenis-jenis dan tools Digital Marketing Media yang dapat dimanfaatkan oleh Perbankan Langkah-langkah untuk memulai pemanfaatan Digital Marketing Media oleh Perbankan Langkah-langkah dalam penyusunan konten pesan yang akan dimuat di Digital Marketing Media di Perbankan Peran mobile community dalam Digital Marketing di Perbankan Upaya-upaya peningkatan dan pengembangan pemanfaatan Digital Marketing Media bagi Perbankan Pemahaman tentang pentingnya Traffic dalam pemanfaatan Digital Marketing Media bagi Perbankan Mendiskusikan berbagai hal yang berkaitan dengan digital marketing dan handling media untuk mengakomodasi kebutuhan nasabah millennial di era digital Cara menaikkan engagement Menghandle Pemberitaan Negatif dalam Perbankan Membangun Reputasi Perbankan

Strategi Penagihan Hutang, Restrukturisasi NPL (Non Performing Loan) dan Langkah-Langkah Dalam Rangka Penyelesaian Kredit Bermasalah Dengan Pola Aida, Cassie, Kepailitan, Litigasi, Restrukturisasi,Lelang Dll

Strategi Penagihan Hutang , Restrukturisasi NPL (Non Performing Loan) dan Langkah-Langkah Dalam Rangka Penyelesaian Kredit Bermasalah Dengan Pola Aida, Cassie, Kepailitan, Litigasi, Restrukturisasi,Lelang Dll

Mengetahui dan memahami munculnya permasalahan kredit. Mengenal berbagai macam permasalahan kredit. Mampu menyelesaikan permasalahan kredit dan kredit bermasalah. Credit Control Analisa Faktor Resiko Kredit, Tingkat Resiko dan Exposure Credit Terms, Limit dan Scoring Pemetaan Karakteristik Pelanggan dan Kepentingan Strategi Perusahaan Analisa dengan Laporan Keuangan dan tanpa Laporan Keuangan Analisa Kualitatif Collection Strategy Goals, Strategy dan Proses Keterkaitan antara Strategi Penjualan dan Penagihan Kebijakan dan Prosedur Penagihan Teknik-Teknik Penagihan (Telepon, Surat, dan Kunjungan) Aspek hukum Memahami Karakter Pelanggan Tipe-Tipe Pelanggan Teknik Menghadapi Berbagai Tipe Pelanggan Teknik Menghadapi Pelanggan Nakal Langkah-Langkah Efektif dalam Penagihan dan Menghadapi Keberatan Pelanggan Model Pengukuran Kinerja Negotiation Skill Dasar Negosiasi Persiapan dan Proses Negosiasi Komunikasi yang Efektif Landasan Hukum Restrukturisasi NPL Review dan Kriteria NPL yang dapat Direstrukturisasi Siklus Restrukturisasi NPL Skim/Alternatif Model Restrukturisasi, Administrasi Kredit Restrukturisasi Pemantauan Hasil Restrukturisasi Review dan Kualitas Pinjaman setelah Restrukturisasi Definisi kredit bermasalah dan kredit macet Penyebab dan Tanda-tanda kredit bermasalah Deteksi Dini kredit yang berpotensi menjadi bermasalah dan melakukan langkah-langkah awal penanganannya Aspek hukum kredit bermasalah Langkah – langkah penanganan kredit bermasalah AYDA Dasar Pengaturan dan aspek hukum AYDA Bagaimanakah proses dan syarat-syarat prosedur AYDA : melalui mekanisme lelang, atau melalui mekanisme penjualan di bawah tangan dengan persetujuan dari pemilik Mekanisme lelang sediri dapat ditempuh dengan 3 cara: Melalui penetapan pengadilan negeri, Melalui Lembaga Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL), Melalui Balai Lelang Swasta. Apakah harus dilakukan balik nama dalam proses AYDA? Ketentuan AYDA (Peraturan Bank Indonesia (PBI) Dampak AYDA Pihak-pihak yang berhak melakukan AYDA Ceesie Overview dan Pemahaman Tentang Cessie Tata Cara Melakukan Cessie Tools and Measurement Dasar Hukum dan Peraturan Perundangan Cessie Legal Process and Action Permasalahan yang sering terjadi dalam Cessie Dasar dan Asas-Asas Hukum Kepailitan dan Hapus Tagih Aspek-Aspek Hukum Kepailitan dan Hapus Tagih Syarat-Syarat dan Prosedur Kepailitan dan Hapus Tagih Pihak-Pihak yang Berhak Melakukan Prosedur Kepailitan dan Hapus Tagih Dampak Kepailitan dan Hapus Tagih Kewenangan Penyelesaian Sengketa Perkara Kepailitan Tips Upaya Menghindari Harta Pailit dan Upaya Hukum Terhadap Putusan Kepailitan Pengantar (Siklus Penyelamatan Kredit Bermasalah/Macet, Proses Inisiasi Kredit, Manajemen Risiko Kredit/Credit Risk Management) Faktor-faktor Penyebab Kredit Bermasalah Proses dan Strategi Penyelamatan Kredit Bermasalah (Eksaminasi Dokumen, Investigasi Lapangan, Evaluasi dan Observasi, Kesimpulan/Penentuan Strategi) Merencanakan Langkah-langkah Penyelamatan Kredit/Alternatif Penyelamatan Kredit Bermasalah Kompromi-Remedial (Restrukturisasi, Subrogasi, Novasi, AYDA) Non Kompromi-Litigasi (Eksekusi Hak Tanggungan, Lelang Hak Tanggungan, Gugatan, Kepailitan, Proses Pidana) Strategi Penanganan Kredit Bermasalah Dengan Rekstruturisasi atau Penyelesaian Kredit Evaluasi alternative strategi Financial projection restrukturisasi Penentuan skema restrukturisasi Aspek psikologis penagihan; Alternatif-alternatif penyelesaian kredit bermasalah : pelunasan, penjualan agunan/asset, offset jaminan, restrukturisasi kredit dan litigasi Decision Making untuk penyelesaian kredit bermasalah; Administrasi dan Dokumentasi; Jaminan dan agunan; Negosiasi dan mediasi efektif; Alternatif-alternatif penyelesaian kredit bermasalah : pelunasan, penjualan agunana/asset, offset jaminan, restrukturisasi kredit dan litigasi; Overview eksekusi hak tanggungan Prospek eksekusi hak tanggungan Kekuatan eksekutorial hak tanggungan secara parate eksekusi Tata cara atau prosedur eksekusi hak tanggungan Penjualan jaminan melalui lelang Penjualan di bawah tangan Masalah yang timbul ketika eksekusi Hambatan secara yuridis Hambatan non-yuridis Cara mengatasi hambatan tersebut

Pemasaran Dana Berbasis APU-PPT

Pemasaran Dana Berbasis APU-PPT

Pemasaran adalah strategi atau cara bagaimana melakukan berbagai aktivitas agar terjadi pertukaran (exchange) antara produsen dengan konsumen. Dalam hal pendidikan, pemasaran mengatur strategi dan cara agar konsumen mau mengeluarkan uang yang mereka miliki untuk menggunakan produk atau jasa perusahaan. Strategi Pemasaran Bank sebenarnya tidak jauh berbeda dengan strategi pemasaran untuk sektor bisnis yang lain, seperti sektor industri manufaktur, jasa, dan lainnya. Secara konseptual, strategi pemasaran bank lebih cenderung mengikuti konsep pemasaran untuk produk jasa, walaupun dalam implementasinya berbeda sama sekali. Yang membedakan perbankan dengan industri jasa lainnya adalah banyaknya ketentuan dan peraturan pemerintah/otoritas perbankan yang membatasi penerapan konsep-konsep pemasaran, mengingat industri perbankan harus dikelola secara pruden agar tingkat kepercayaan masyarakat tetap terjaga tinggi. Semakin meningkatnya persaingan usaha perbankan dalam memasarkan produknya kepada masyarakat, maka masalah perencanaan strategi pemasaran makin dibutuhkan. Jumlah bank-bank umum di Indonesia yang mencapai 120 dengan produk-produk lending dan funding yang hampir sama fiturnya membuat persaingan mendapatkan calon nasabah semakin berat. Bank memerlukan strategi pemasaran yang jitu untuk dapat bersaing mendapatkan nasabah baru dan tetap dapat mempertahankan nasabah lama. Pelatihan Strategi Pemasaran Perbankan sebagai strategi akuisisi nasabah ini akan memberikan wawasan, pengetahuan, dan pengalaman mengenai pembuatan dan monitoring dari strategi pemasaran di sektor perbankan baik untuk nasabah korporat maupun retail yang dapat membantu meningkatkan penjualan produk-produk funding dan lending bank dengan pendekatan Blue Ocean Strategy (BOS). Pelatihan didesain untuk mempersiapkan para karyawan BPD bidang pemasaran dana agar andal dalam memasarkan produk BPD, baik produk dana funding maupun lending. Materi yang dibahas selama pelatihan antara lain ialah manajemen dan strategi pemasaran dana BPD, penentuan pricing, dan simulasi perhitungan suku bunga. Penerapan Program Anti Pencucian Uang & Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU & PPT) ini merupakan peraturan terbaru dari Bank Indonesia yang wajib dilaksanakan oleh setiap bank di Indonesia. Peraturan Bank Indonesia tentang APU & PPT ini mengganti/mencabut peraturan Bank Indonesia tentang Know Your Customer Principles. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi pegawai bank dalam upaya menerapkan program anti pencucian uang dan pencegahan pendanaan terorisme guna menghindarkan perbankan Indonesia menjadi ajang pencucian uang dan tempat pendanaan teroris. Memahami filosofi, konsep, dan peranan pemasaran dalam menunjang pencapaian tujuan perusahaan Mampu membuat strategi pemasaran produk dan servis bank yang kompetitif baik dalam mempertahankan nasabah lama maupun mendapatkan nasabah baru Peserta diharapkan mampu menerapkan pengetahuan, skill, dan attitude yang memadai dalam mengidentifikasi transaksi keuangan yang mencurigakan dan cara mengatasinya serta melakukan proses pelaporan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku Meminimalisir Kesalahan dalam Memilih Nasabah Analisa Nasabah Terkait Asset dan Data Nasabah Filosofi dan Peranan Pemasaran Evolusi dari Konsep Pemasaran Empat Pilar Konsep Pemasaran Strategis Karakteristik Utama Strategi Pemasaran Strategi Kompetitif dalam Market Sumber dari Keuntungan Kompetitif Membangun Marketing Channeling Produk Korporat dan Retail Banking Peranan Promosi dalam Strategi Pemasaran Proses dan Penerapan Rencana Pemasaran Proses Riset Pemasaran Strategi dan Macam dari Segmentasi dan Positioning Penerapan BOS (Blue Ocean Strategy) dalam Strategi Pemasaran Kompetitif Studi Kasus dan Presentasi Kelompok Rezim Anti Money Laundering Indonesia Pengaturan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) Menurut Undang-undang tentang Pemberantasan TPPU Terkini Tipologi Transaksi Keuangan Mencurigakan Melalui Perbankan Analisis Transaksi Keuangan Mencurigakan Memahami Peraturan Bank Indonesia tentang Penerapan Program APU & PPT, seperti: Pengawasan Aktif Direksi & Dewan Komisaris Kebijakan dan Prosedur Tertulis Pengendalian Intern Sistem Informasi Manajemen Sumber Daya Manusia dan Pelatihan Mengenal Tahap-tahap Pencucian Uang dan Modus Transaksi Money Laundering Indikator dan Unsur Transaksi Keuangan yang Mencurigakan Pelaporan: Transaksi Keuangan Mencurigakan, Transaksi Keuangan Tunai, Transaksi Keuangan yang Dikecualikan

Efisiensi PPN, PPh 21, Witholding Taxes dan PPN Badan

Efisiensi PPN, PPh 21, Witholding Taxes dan PPN Badan

Perencanaan dan Manajemen Pajak adalah suatu keniscayaan bagi setiap perusahaan yang menginginkan adanya penghematan pajak. Karena dalam undang-undang perpajakan Indonesia hal ini diperkenankan dengan menyusun perencanaan dan manajemen pajak sejak dini perusahaan akan terhindar dari segala hal yang mengakibatkan peningkatan beban pembayaran pajak. Manajemen Perpajakan dapat membantu untuk lebih efektif dan efisien dalam mengambil keputusan organisasi yang dapat mencapai titik laba dan likuiditas yang optimal. Tujuan tersebut hanya akan dicapai apabila fungsi-fungsi dan manajemen perpajakan di perusahaan dapat dilaksanakan. Hal ini meliputi perencanaan pajak (Tax Planning) pelaksanaan kewajiban perpajakan (Tax Implementation) dan pengendalian pajak (Tax Control). Efisiensi PPN, PPh 21, Withholding Taxes dan PPh Badan dalam Perusahaan skala besar memiliki beban pembayaran pajak yang wajib dibayarkan dan dikelola dengan sebaik mungkin. Dalam kesehariannya pembiayaan pajak bagi perusahaan menjadi bagian terpenting yang harus direncanakan dan memiliki manajemen yang terkelola dengan baik. Perencanaan dan manajemen pajak adalah bentuk dari keniscayaan bagi perusahaan yang membutuhkan adanya efisiensi pembayaran pajak. Di Indonesia sendiri perencanaan dan manajemen pajak diperkenankan dan pengelolaannya harus sesuai dengan undang-undang pajak yang berlaku. Dengan menyusun perencanaan dan manajemen pajak sejak dini dan tertata maka risiko meningkatnya beban pembayaran pajak dapat diminimalisir. Dalam pelatihan kali ini akan dibahas update terbaru permasalahan Tax Management Planning yang meliputi efisiensi PPN, PPh 21, dan PPh Badan yang merupakan rangkaian pembiayaan pajak bagi perusahaan. Pengantar Umum Manajemen Perpajakan Pengertian Manajemen dan Perencanaan Perpajakan Manajemen Perpajakan yang Ekonomis, Efisien dan Efektif Saat Pelaksanaan Manajemen Perpajakan dan Ruang Lingkup Tanggung Jawab Manajemen Terhadap Stakeholder Hal-hal yang Diperlukan dalam Manajemen Perpajakan Perencanaan Pajak Untuk PPh Ps 21, PPh Ps 23, PPh Ps 26, PPh Final dan PPN Klausul Perpajakan dalam Kontrak Kerja dengan Pihak Lain PPh Ditanggung Perusahaan atau Tunjangan Pajak Biaya Perjalanan Dinas: Lumpsum atau Reimbursement Tunjangan Makan atau Diberikan Makan Bersama Tunjangan Kesehatan atau Diberikan Fasilitas Pengobatan Konflik dalam Withholding Tax Pembuatan Faktur Pajak Saat Pengkreditan Pajak Masukan Rekonsiliasi Antara PPh Badan dengan Withholding dan PPN Perencanaan Perpajakan untuk PPh Badan Pengertian Pemilihan Alternatif Dasar Pembukuan dan Tatacara Pembukuan Pemilihan Metode Penyusutan Aktiva Tetap Penyertaan pada Perseroan Terbatas dalam Negeri Pengurangan dan Pembebasan Angsuran PPh Pasal 25 Pengajuan SKB PPh Pasal 22 atau PPh Pasal 23 Rekonsiliasi PPh Badan dengan PPh Pasal 21, PPh Pasal 23 dan PPN Hand Phone, Sedan yang Dipakai Karyawan Revaluasi Aktiva Tetap Hutang/Piutang kepada Pemegang Saham Transaksi dengan Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa Bunga Pinjaman Dalam Kaitannya dengan Deposito Pencadangan/Penghapusan Piutang Tak Tertagih Transaksi Capital Lease Biaya Pra-Operasian Bunga Pinjaman selama Masa Konstruksi Transaksi Bangun Guna Serah Reimbursable Items (Penggantian Biaya) Penghasilan Bukan Objek PPh dan Penghasilan Objek PPh Final Transaksi Valas Konfirmasi Kredit Pajak Rekonsiliasi Fiskal Tata Cara untuk Pembayaran dan juga Pelaporan Pajak PPh 21/26 Besaran Tarif serta Cara Menghitung dan Memotong Pajak PPh 21/26 Wajib Pajak untuk Orang Pribadi Wajib Pajak Badan Usaha

Digital Marketing Strategy and Media Handling in The Era of Disruption: Tata Kelola Pemasaran dan Penanganan Sosial Media di Industri Perbankan dan Perusahaan Pembiayaan

Digital Marketing Strategy and Media Handling in The Era of Disruption: Tata Kelola Pemasaran dan Penanganan Sosial Media di Industri Perbankan dan Perusahaan Pembiayaan

– Konsep dan Pengertian Digital Marketing Identifikasi efektivitas dan fungsi pemanfaatan Digital Marketing di Perbankan Karakteristik dan perubahan perilaku belanja nasabah milenial Keuntungan yang dapat diberikan kepada konsumen dengan adanya pemanfaatan Digital Marketing di Perbankan Mendiskusikan manfaat yang bisa diperoleh dari pemanfaatan Digital Marketing di Perbankan Overview mengenai pertimbangan dalam Digital Media Handling yang cocok bagi Perbankan Jenis-jenis dan tools Digital Marketing Media yang dapat dimanfaatkan oleh Perbankan Langkah-langkah untuk memulai pemanfaatan Digital Marketing Media oleh Perbankan Langkah-langkah dalam penyusunan konten pesan yang akan dimuat di Digital Marketing Media di Perbankan Peran mobile community dalam Digital Marketing di Perbankan Upaya-upaya peningkatan dan pengembangan pemanfaatan Digital Marketing Media bagi Perbankan Pemahaman tentang pentingnya Traffic dalam pemanfaatan Digital Marketing Media bagi Perbankan Mendiskusikan berbagai hal yang berkaitan dengan digital marketing dan handling media untuk mengakomodasi kebutuhan nasabah millennial di era digital Studi kasus/simulasi dan games

Manajemen Pelaporan Pajak Perusahaan Era Coretax: PPN, PPh Potput, dan PPh Badan

Manajemen Pelaporan Pajak Perusahaan Era Coretax PPN, PPh Potput, dan PPh Badan

Sebagaimana diketahui bahwa Coretax Administration System (Coretax) rencananya akan diimplementasikan secara nasional pada tahun 2025 mendatang. Implementasi Coretax 2025 akan merubah 21 (dua puluh satu) proses bisnis, termasuk dari sisi pelaporan pajak serta digitalisasi layanan pajak dalam 1 (satu) portal. Selain itu, masih terdapat beberapa isu yang beredar di masyarakat yang menjadi pertanyaan, seperti mekanisme pengawasan dan pemeriksaan era Coretax 2025, serta pertukaran data perpajakan, termasuk data Wajib Pajak berupa kepemilikan aset dan data perbankan. Pelatihan ini dirancang untuk memberikan pemahaman dan kesiapan untuk mengantisipasi perubahan era Coretax 2025. Dalam pelatihan ini juga akan diberikan overview aplikasi simulator Coretax. Dengan mengikuti pelatihan ini, peserta diharapkan mampu mengoptimalkan manajemen pajak terutama dalam mengelola pelaporan pajak perusahaan yang meliputi SPT Masa (PPN & PPh Potput) dan SPT Tahunan. Overview Manajemen Pajak Tax Planning vs Tax Management Tax Avoidance vs Tax Evasion Tantangan Pengelolaan Pajak 2025 Pengawasan Era Coretax Exchange of Information (EoI) Ekstensifikasi & SP2DK Pemeriksaan & Penagihan Intelijen & Penyidikan Perubahan Proses Bisnis Perpajakan WP Era Coretax Registrasi Taxpayer Account Management (TAM) Pembayaran Layanan Perpajakan Manajemen Pengelolaan SPT Era Coretax PPN PPh Potput PPh Badan Ekualisasi Pajak dengan Kertas Kerja Overview Aplikasi Simulator Coretax Teknis Pendaftaran Simulator Menu Taxpayer Services dan Role Akses Menu My Portal Menu e-Tax Invoice Menu e-BUPOT (Withholding slip) Menu Tax Return Dan Menu Lainnya

Legal Due Diligence (LDD)

Legal Due Diligence (LDD)

Kegiatan pemeriksaan dari segi hukum terhadap suatu perusahaan atau obyek transaksi harus sesuai dengan tujuan transaksi untuk memperoleh informasi atau fakta yang dapat menggambarkan kondisi suatu perusahaan atau obyek transaksi. Tujuan LDD secara luas untuk membantu dalam menemukan sebanyak mungkin fakta atau informasi tentang transaksi yang hendak dilakukan sebelum transaksi dilaksanakan, termasuk informasi mengenai kekuatan dan kelemahan serta potensi permasalahan dari perusahaan yang diaudit. Sehubungan dengan proses kegiatan LDD ini terdapat banyak dokumen penting yang harus diperiksa dan hanya mungkin dilakukan oleh seseorang yang expert untuk melakukannya, untuk itu kami menyelenggarakan Pelatihan Legal Due Diligence (LDD). Pelatihan ini akan memberikan pemahaman secara detail dalam mereview pelaksanaan dan strategi praktis mengenai membuat suatu legal due diligence yang benar. Roles of Legal Due Diligence Obtaining objective information Identifying legal risks Arguments for negotiations Transaction structuring Determining conditions precedent to transaction Determining holdback amounts in transaction Work Flow Legal Due Diligence Start Up Management Meeting Information Gathering Analysis The Report Post Report Preparing Legal Due Diligence Checklist Legal Due Diligence Checklist Obstacles to Due Diligence in Indonesian Key Areas for Legal Due Diligence Review Corporate legal standing Compliance to requirement under mining laws and regulations Assets Disputes Overlapping matters Preparing Legal Due Diligence Report Golden Rules: Findings Legal consequences Proposed action How LDD Report Will Affect the Deal Substance of the report: Information of the target company Risk identification That should be done with risk: Transfer of risk Limit the risk Absorb the risk Reject the risk

Seven Habits

Seven Habits

Suatu perusahaan akan memerlukan proses waktu, pikiran dan upaya yang cukup lama untuk menerapkan arti dari peranan budaya perusahaan atau budaya korporat (corporate culture) untuk membangun prestasi dan produktivitas tinggi, baik bagi perusahaan maupun pekerjaannya. Keberhasilan atau tidaknya penerapan budaya korporat di dalam organisasi atau perusahaan tersebut tergantung dari kemampuan yang dimiliki oleh unsur pimpinan, unsur manajemen dan unsur staf yang harus mampu bertindak sebagai komunikator, mediator dan dukungan dengan tingkat penguasaan pengetahuan tentang manajemen teknis serta managerial skill. Training “Seven Habits” diadopsi dari buku “Tujuh Kebiasaan Manusia yang Sangat Efektif”, oleh Stephen Covey. Terdapat sebuah pendekatan untuk manajemen yang sukses disebut Prinsip-Centred Leadership dan untuk kehidupan yang sukses disebut Prinsip-Centred Hidup. Prinsip utama yang terdapat di dalam Seven Habits berupa keyakinan bahwa kita tidak bisa menjadi orang yang lebih sukses hanya dengan mengubah perilaku atau sikap. Hal yang harus pertama-tama kita lakukan adalah mengatasi prinsip kita, bagaimana cara kita melihat hal-hal di sekitar kita, bagaimana persepsi kita tentang orang lain. Pelatihan ini akan memberikan pemahaman mengenai Seven Habits, memberikan gambaran mengenai cara berpikir, hidup dan melakukan yang konsisten. Menyadarkan peserta tentang Etika Kepribadian dan Etika Karakter sebagai bagian dasar orang yang efektif Memberikan pemahaman bahwa dalam setiap tindakan harus memiliki dasar, yaitu memiliki kekuatan paradigma yang menjadi landasan manusia efektif. Mengajak peserta untuk memahami bahwa paradigma yang berpusat pada prinsip akan memiliki daya kekuatan mempengaruhi lingkungannya. Mengajak peserta untuk mampu mengembangkan diri menjadi manusia yang efektif yang mampu bertumbuh dan berubah yang berlandaskan pada 7 (tujuh) kebiasaan yang efektif. Mengembangkan kesadaran dan keterampilan dalam berhubungan dengan orang lain melalui penerapan tujuh prinsip yang merupakan nilai-nilai bagi manusia yang efektif. Introduction to Seven Habit Habit 1: Be Proactive Habit 2: Begin with the End in Mind Habit 3: Put First Things First Habit 4: Think Win-Win Habit 5: Seek First to Understand, Then to Be Understood Habit 6: Synergize Habit 7: Sharpen the Saw

HR Scorecard untuk Pengukuran Kinerja SDM

HR Scorecard untuk Pengukuran Kinerja SDM

Banyak perusahaan sedang dalam proses menata diri menjadi perusahaan profesional, sedang berusaha mengembangkan sistem sumber daya manusia yang ada dapat secara efektif dan efisien meningkatkan kualitas sumber daya manusianya, serta meningkatkan kontribusinya dalam strategi perusahaan. Oleh karena itu, pengembangan sistem sumber daya manusia yang sistematis, terstruktur dan terukur tidak berhenti-berhentinya dilakukan, salah satunya adalah dengan menyelaraskannya dengan strategi perusahaan. Suatu alat untuk mengukur dan mengelola kontribusi strategik dari peran sistem sumber daya manusia dalam menciptakan nilai untuk mencapai strategi perusahaan adalah Human Resource Scorecard (HR Scorecard). Setelah mengikuti pelatihan ini, diharapkan peserta dapat meningkatkan dan mengevaluasi kinerja yang terpadu dan mengaitkan visi, misi, sasaran, strategi sistem sumber daya manusia untuk peningkatan produktivitas. Perspektif Financial Perspektif Customer Kompetensi karyawan perusahaan Customer satisfaction Komitmen karyawan perusahaan Perspektif Internal Business Process Kapabilitas dan kompetensi karyawan Fungsi SDM Quality relationship Manpower planning Career planning Peningkatan kecepatan layanan dan inovasi Perspektif Learning and Growth Sistem Informasi Terpadu SDM Pelatihan sesuai Training Need Analysis Competency Based Human Resource Management Study Kasus dan Diskusi

Competency-Based Curriculum Design

Competency-Based Curriculum Design

Seseorang dianggap perlu untuk dilatih atau dikembangkan lebih lanjut apabila terdapat gap antara kompetensi yang dimilikinya dengan competency profile yang dipersyaratkan dalam pekerjaannya saat ini atau pekerjaan yang akan disandangnya di masa depan. Mendesain kurikulum pelatihan dengan basis kompetensi berarti menggunakan competency profile sebagai dasar untuk melakukan analisa kebutuhan pelatihan (Training Needs Analysis/TNA) yang hasilnya adalah menetapkan Success Profile dari setiap pekerjaan yang selanjutnya dipakai untuk menentukan silabus dan kurikulum pelatihan yang akan disusun. Peserta pelatihan mampu memahami konsep dasar Strategic Competency-based Human Resource Management Peserta pelatihan mampu memahami konsep “strategic alignment” untuk perumusan sasaran dan kompetensi mulai level strategik, taktikal dan sampai dengan level operasional Peserta pelatihan mampu memahami dan merumuskan kompetensi strategik/organisasi Peserta pelatihan mampu memahami dan merumuskan Key Success Factor berdasarkan TNA Peserta pelatihan mampu mendesain kurikulum dan silabus berdasarkan kompetensi yang akan dikembangkan Strategic Competency-based Human Resource Management Competency Profiling dan Competency Assessment Pendekatan kompetensi dalam Training Needs Analysis Merumuskan Key Success Factor setiap kompetensi berdasar TNA Menyusun Kurikulum berdasarkan KSF Menyusun Silabus berdasarkan Kurikulum

Competency Assessment & Assessment Center

Competency Assessment & Assessment Center

Asesmen kompetensi merupakan suatu aktivitas pengukuran seberapa jauh kemampuan atau kompetensi seseorang melalui metode penilaian yang dapat diandalkan dan dipertanggungjawabkan. Hal ini juga termasuk dalam proses berkelanjutan untuk dapat terus membangun pengetahuan dan keterampilan karyawan di dalam perusahaan. Setiap perusahaan tentu memiliki standar penilaian tersendiri tentang kompetensi karyawannya untuk setiap posisi yang diduduki. Sedangkan Assessment Center merupakan proses sistematis untuk melakukan measurement / kinerja bagi karyawan sebagai penilaian terhadap individu untuk bisa menghasilkan keunggulan dalam organisasi. Assesment center yang baik di lakukan berdasarkan metode berbasis kompetensi yang di desain sesuai dengan standart international. Dengan berbagai macam rangkaian test, observasi kepada perilaku individu, penilaian psikologi pribadi dan dengan menggunakan simulasi-simulasi yang di sesuaikan dengan peraturan perusahaan setempat, oleh karena itu Assesment Centre begitu sangat bermanfaat untuk pengembangan mutu pegawai yang sumbangsihnya memberikan nilai tambah bagi perusahaan anda. Dalam istilah terkini Assessment Center akan membantu perusahaan untuk mendapatkan “The right man of the right place” Pelatihan ini bermanfaat dalam membuat analisis beban kerja maupun juga analisis jabatan yang terletak pada pra-assessment sebagai acuan untuk mengetahui kebutuhan maupun juga persyaratan dalam menduduki jabatan. Selain itu training ini berguna sebagai peta konsep kompetensi dan kekuatan sumber daya yang dimiliki, agar dapat mengetahui pola pelatihan sumber daya yang dimiliki agar mencapai KPI kelompok maupun team. Sebagaimana yang sudah dijelaskan terkait analisis jabatan ataupun biasa disebut dengan promosi, pelatihan bisa mengidentifikasi kompetensi maupun perilaku yang dibutuhkan pada suatu level jabatan yang lebih tinggi ataupun jabatan yang ingin dituju. Pengenalan Standart International Sistem Assesment Center Dasar Pelaksanaan Assessment Sasaran dan Obyek Assessment Metode, Tekhnik dan Simulasi untuk Assessment Penyusunan, Perumusan dan Pemetaan Standart Kompetensi Mengidentifikasi kebutuhan pengembangan managerial perusahaan Membuat action plan pengembangan karir Workshop Assessment Center

Contact Us

If you have any questions, send us a message!

Ready to Grow? Talk to an Expert Today!