Search
Close this search box.

Manajemen Persediaan dan Pengelolaan Fasilitas

Manajemen Persediaan dan Pengelolaan Fasilitas

Advanced warehousing management and effective inventory management are critical to ensuring smooth company operations. One key objective of warehousing and inventory management is to enhance user service, improve service time efficiency, and optimize the use of warehouse facilities. Proper management requires an understanding of the roles and functions of warehousing and inventory management, effective and efficient work processes and procedures, as well as updated methods employed in modern warehousing and inventory systems supported by information management systems. Demand Management: Methods for Determining Inventory Needs ABC Method: Classification of Inventory Types Inventory Control Techniques: Reorder Point System to Reduce Inventory Costs Material Requirement Planning (MRP): Planning Material Needs Inventory Evaluation and Measurement: FIFO, LIFO, Cycle Counting Warehouse Operation: Order Processing, Receiving and Issuing, Order Picking, and Storage Systems Warehouse Layout and 5S Implementation: Organizing and Maintaining Order in Warehousing Warehouse Management System: Modern Warehousing Information Systems Warehouse Performance Analysis: Auditing and Measuring Warehousing Efficiency Material Handling: Basic Operations, Equipment, Techniques, Economic Impact, and Effective Methods

Alarm and Shutdown System

Alarm and Shutdown System

The rapid development of science and technology has led to significant advancements, particularly in systems that allow monitoring and controlling process equipment or systems remotely in real-time. One such system is known as SCADA (Supervisory Control and Data Acquisition). Participants will enhance their skills in calibration, adjustment, maintenance, and repair of industrial instrumentation. Terminology Process Measurement Instrumentation Process Control Instrumentation Basic Electronics Logic Electronics (Digital) Annunciator, Safety Devices, and Shutdown Systems Alarm and Interlock Systems Shutdown System Applications

Sistem Kearsipan Digital

Sistem Kearsipan Digital

The traditional paper-based archive management model has caused significant drawbacks for both government and private institutions. The solution is implementing a Digital Archive System, which has proven to offer numerous advantages over conventional archive systems. The success of this implementation critically depends on the support of human resources equipped with the knowledge and skills to manage digital archive systems. Digital Archive Knowledge Material (Content Weight: 15% – 20%) Practical/Exercise Material (Content Weight: 85% – 80%), including: Understanding Standard Operating Procedures (SOP) for media conversion of archives Modifying SOPs to suit the characteristics of archives in the respective institution Operating and configuring media conversion equipment (scanner) for various types of archives Editing digital archives post media conversion Uploading digital archives into the Digital Archive System application Operating the Digital Archive System application Maintaining the Digital Archive System

Pengelolaan Aset Tetap Tidak Bergerak (ATTB)

Pengelolaan Aset Tetap Tidak Bergerak (ATTB)

Kondisi perekonomian saat ini dapat bergerak dengan sangat dinamis dalam kurun waktu yang relatif cepat, sehingga pengelolaan sebuah institusi keuangan seperti bank menjadi semakin kompleks. Program Dynamic ALMA ini dirancang secara khusus bagi para pejabat dan pegawai yang menangani Asset Liabilities Management (ALMA) atau bagian dari Asset Liabilities Committee (ALCO) untuk meningkatkan kompetensi dalam mengelola gap dan mismatch yang terjadi dalam pengelolaan aset dan liabilitas bank, antara lain mempertimbangkan dampak perubahan suku bunga dan nilai tukar dalam situasi krisis. Setelah mengikuti program ini peserta diharapkan dapat menyusun langkah-langkah strategis dalam pengelolaan aset dan liabilitas dalam kondisi ekonomi yang dinamis dan bahkan dalam kondisi krisis sekaligus memitigasi potensi risiko yang mungkin timbul seraya mengeneralisir profit. Analisis Fundamental dan Teknikal Manajemen Aktiva dan Pasiva Penetapan Kebijakan dan Prosedur Aktiva dan Pasiva Manajemen Aktiva dan Pasiva Kontemporer Manajemen Suku Bunga (Pricing) Stress Testing Karakteristik Hubungan Nasabah (Kontraktual-Behavioral) Manajemen Investasi Analisa Neraca Analisa Laba Rugi Analisa Komitmen dan Kontijensi Key Financial Ratio Studi Kasus Analisa Laporan Keuangan Bank Ketentuan Umum ALMA Langkah Kerja ALCO Support Langkah Kerja ALMA Langkah Kerja ALCO Support Analisa Pasar Analisa Management Laporan Asset Liability Management Pokok Pikiran/Rekomendasi/Usulan

Fuzzy Logic Control

Fuzzy Logic Control

The program provides a fundamental understanding of the basic concepts, process control, logic control, and simulation of fuzzy logic-based controllers. Participants will understand the theory of fuzzy sets as the foundation of fuzzy logic. Participants will grasp the basic concepts of fuzzy systems as a general framework for designing and applying fuzzy systems. Fuzzy Set Theory Basic Definitions of Fuzzy Sets Fuzzy Set Operations (Theory) Formulating Membership Functions and Parameterization Fuzzy Rules and Reasoning Extension Principles and Fuzzy Relations Fuzzy If-Then Rules Fuzzy Reasoning Fuzzy Inference Systems General Block Diagram of Fuzzy Systems Mamdani Fuzzy Models Sugeno (or TSK) Fuzzy Models Tsukamoto Fuzzy Models Case Implementation in Fuzzy Logic Control Programming Participant Profile Electrical & Electronic Engineers / Supervisors Instrument Engineers / Supervisors Professionals in related fields Plant Maintenance Operators / Supervisors / Superintendents

Draught Survey

Draught Survey

A draught survey is one of the most common methods used for determining the quantity of cargo loaded onto a vessel, based on the Principle of Archimedes. This survey is typically conducted to ascertain the Bill of Lading weight. The parties involved in a draught survey usually include the Shipper, Receiver, Ship Owners, Charterer, and Terminal. The accuracy of a draught survey depends on several well-documented factors, such as the precision of hydrostatic tables, weather and sea state conditions, and variations in the density of ballast water or sea water. However, one of the most critical factors is the expertise of the personnel conducting the survey. Introduction to Draught Survey Reading the Draft Mark Sampling and Testing Water Density All Corresponding Corrections Determining Deductible Weights Hydrostatic Tables Common Errors

Penilaian Kualitas Kredit

Penilaian Kualitas Kredit

Penilaian kualitas kredit adalah proses untuk menentukan kelayakan dan risiko pemberian pinjaman kepada individu atau perusahaan. Penilaian ini dilakukan dengan mempertimbangkan berbagai faktor, seperti: riwayat kredit, pendapatan, kemampuan pembayaran peminjam, stabilitas keuangan peminjam, sejarah pembayaran, dan penggunaan kredit yang telah terjadi. Penilaian kualitas kredit merupakan salah satu cara untuk menilai kesehatan bank. Semakin tinggi pencadangan yang dicadangkan pada modal, berarti semakin baik pengelolaan manajemen risiko kreditnya. Memahami konsep dan prinsip penilaian kualitas kredit. Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas kredit. Menganalisis laporan keuangan dan data kredit. Menggunakan metode penilaian kualitas kredit. Mengidentifikasi dan mengelola risiko kredit. Pengenalan Penilaian Kualitas Kredit Definisi dan tujuan penilaian kualitas kredit Pentingnya penilaian kualitas kredit Regulasi dan kebijakan perbankan terkait Faktor-Faktor Penilaian Kualitas Kredit Kemampuan membayar Karakter dan reputasi Keadaan keuangan Kondisi ekonomi dan industri Jaminan dan agunan Metode Penilaian Kualitas Kredit Metode penilaian kualitatif Metode penilaian kuantitatif Metode penilaian kombinasi Penggunaan teknologi dalam penilaian kredit Analisis Laporan Keuangan dan Data Kredit Analisis laporan keuangan (neraca, laba/rugi, arus kas) Analisis data kredit (kredit macet, kredit bermasalah) Penggunaan rasio keuangan dalam penilaian kredit Penilaian Kualitas Kredit Berbasis Risiko Identifikasi risiko kredit Pengukuran risiko kredit Pengelolaan risiko kredit Pemantauan dan evaluasi Regulasi dan Kebijakan Penilaian Kualitas Kredit Kertas Kerja Penilaian Kredit Studi Kasus

Risk Tolerance dan Risk Appetite dalam Penyusunan RBB atau Cost Control dalam Peyusunan RBB

Risk Tolerance dan Risk Appetite dalam Penyusunan RBB atau Cost Control dalam Peyusunan RBB

Industri perbankan menghadapi berbagai tantangan, mulai dari perubahan regulasi, inovasi teknologi, hingga dampak ekonomi global. Dalam menghadapi tantangan ini, bank perlu memiliki kerangka kerja yang jelas untuk mengelola risiko. Risk Appetite mencerminkan tingkat risiko yang bersedia diambil oleh bank dalam mencapai tujuannya, sedangkan Risk Tolerance menunjukkan batasan risiko yang dapat diterima dalam kegiatan operasional sehari-hari. Keterkaitan antara pengelolaan risiko dan Rencana Bisnis Bank (RBB) juga sangat penting. RBB merupakan dokumen strategis yang menggambarkan tujuan jangka panjang bank dan langkah-langkah untuk mencapainya. Dengan memahami dan menerapkan prinsip-prinsip Risk Governance, bank dapat merumuskan RBB yang lebih realistis dan terukur. Melalui pelatihan ini, diharapkan peserta dapat mengembangkan kemampuan dalam merumuskan strategi yang efektif untuk mengelola risiko, serta mengintegrasikannya dengan rencana bisnis bank secara keseluruhan. Memahami konsep Risk Tolerance dan Risk Appetite. Mengidentifikasi dan mengukur risiko dalam penyusunan RBB. Mengembangkan strategi pengelolaan risiko. Mengintegrasikan Risk Tolerance dan Risk Appetite dalam penyusunan RBB. Mengembangkan rencana Cost Control yang efektif. Memberikan pemahaman yang mendalam tentang definisi, pentingnya, dan perbedaan antara Risk Appetite dan Risk Tolerance dalam konteks perbankan. Memberikan pemahaman peserta bagaimana menerapkan prinsip-prinsip Risk Governance dalam pengambilan keputusan strategis di bank. Peserta dapat mengintegrasikan pengelolaan risiko dengan RBB, sehingga bank dapat merumuskan rencana yang realistis dan terukur. Membekali peserta dengan strategi dan alat untuk mengelola risiko yang terkait dengan kegiatan bisnis bank, serta bagaimana mengevaluasi dan menyesuaikan Risk Appetite dan Risk Tolerance. Pengenalan Risk Tolerance dan Risk Appetite Definisi dan konsep Risk Tolerance dan Risk Appetite. Peran Risk Tolerance dan Risk Appetite dalam perbankan. Kerangka kerja Risk Tolerance dan Risk Appetite. Studi kasus: Implementasi Risk Tolerance dan Risk Appetite di perbankan. Penyusunan RBB dan Risk Tolerance Pengenalan RBB dan tujuannya. Mengidentifikasi dan mengukur risiko dalam penyusunan RBB. Mengembangkan strategi pengelolaan risiko. Mengintegrasikan Risk Tolerance dalam penyusunan RBB. Contoh kasus: Penyusunan RBB dengan mempertimbangkan Risk Tolerance. Cost Control dan Risk Appetite Pengenalan Cost Control dan tujuannya. Mengidentifikasi dan mengukur risiko biaya. Mengembangkan strategi pengelolaan biaya. Mengintegrasikan Risk Appetite dalam Cost Control. Contoh kasus: Implementasi Cost Control dengan mempertimbangkan Risk Appetite. Implementasi dan Pemantauan Pengembangan rencana aksi implementasi. Pemantauan dan evaluasi kinerja. Penggunaan teknologi dalam pemantauan risiko. Studi kasus: Implementasi Risk Tolerance dan Risk Appetite di perbankan. Kerangka Konseptual dan Regulasi serta Best Practices yang Komprehensif dan Aplikatif Komponen Utama dan Kerangka Penyusunan Rencana Bisnis Bank Ketentuan BI Tentang Rencana Bisnis Bank Risk Governance (Risk Appetite dan Risk Tolerance) dan Kaitannya Dengan RBB Parameter Penetapan Risk Appetite dan Risk Tolerance Simulasi (Evaluasi) Penyusunan Risk Appetite Framework Metode Penilaian Risiko Strategis Sesuai Ketentuan Tingkat Kesehatan Bank (RBRR) Kaitan RBB dengan Profil Risiko dan ICAAP Penyelarasan Strategi Bisnis, Strategi Risiko, dan Kemampuan Organisasi Bank Mekanisme Persetujuan Risk Appetite, Pelaporan, dan Monitoring oleh Board dan/atau Komite Batasan Parameter: Sasaran Bank (Threshold) Setiap Ukuran Pencapaian Presentasi dan Diskusi Presentasi hasil pelatihan. Diskusi dan umpan balik. Pengembangan rencana tindak lanjut.

Teknik Penyusunan Kebijakan & Prosedur Bank secara Efesiensi sesuai Ketentuan Regulator

Teknik Penyusunan Kebijakan & Prosedur Bank secara Efesiensi sesuai Ketentuan Regulator

Pengawasan/supervisi dari Manajemen merupakan salah satu unsur dalam sistem pengendalian intern Bank. Pengawasan oleh Manajemen diperlukan untuk memastikan: Bank telah memelihara suatu struktur organisasi yang mencerminkan kewenangan, tanggung jawab, dan hubungan pelaporan yang jelas. Pendelegasian wewenang berjalan dengan efektif disertai dengan penerapan akuntabilitas yang konsisten. Bank telah mempunyai kebijakan dan strategi serta prosedur pengendalian intern. Bank telah melakukan pemantauan terhadap kecukupan dan efektivitas dari sistem pengendalian internal. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 17 Tahun 2023 tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Umum diterbitkan sehubungan dengan perkembangan industri perbankan yang semakin kompleks. Diperlukan penguatan penerapan prinsip tata kelola pada Bank dengan dukungan manajemen risiko dan kepatuhan yang terintegrasi untuk mendorong peningkatan kualitas pengelolaan bank yang sehat, berdasarkan prinsip kehati-hatian dan beretika, dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nasional, meningkatkan daya saing bank, mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan, serta berkontribusi dalam penerapan tanggung jawab sosial dan lingkungan, dengan tetap memperhatikan kepentingan pemegang saham dan pemangku kepentingan. POJK Tata Kelola ini juga sejalan dan sebagai tindak lanjut dari amanat pengaturan dalam Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan. POJK Tata Kelola menjadi ketentuan payung yang menyelaraskan berbagai ketentuan, baik terkait aspek tata kelola yang diatur dalam topik tersendiri dalam suatu POJK, ketentuan terkait lain, termasuk memberikan penguatan atau penyesuaian kebijakan sesuai kebutuhan perbankan terkini yang berlaku bagi seluruh Bank Umum, baik konvensional maupun syariah. Perkembangan industri perbankan dan keuangan di Indonesia yang semakin menjamur tentunya membentuk kesadaran yang semakin tinggi perihal teknik tata kelola dan pengelolaan risiko yang diantisipasi akan muncul. Kegiatan perbankan dan keuangan tidak terlepas dari risiko yang dapat mengganggu kelangsungan kegiatan rutin, serta risiko dari karakteristik produk dan jasa perbankan/keuangan itu sendiri. Semakin meluasnya pelayanan disertai peningkatan volume usaha Bank, maka semakin meningkat pula risiko. Sehingga mendorong kebutuhan terhadap penerapan tata kelola oleh Bank. Dalam implementasinya, banyak ditemui kesalahan dalam penyusunan kebijakan dan prosedur pelaksanaan yang dibutuhkan. Kesalahan tersebut terjadi karena belum tersedianya ’policy governance’ serta kurangnya pemahaman atas hal-hal yang perlu diatur dalam kebijakan dan prosedur pelaksanaan. Kesalahan yang sering ditemui adalah: Tercampur antara kebijakan dengan prosedur. Tercampur antara kebijakan produk dan kebijakan aktivitas operations. Tidak ada perbedaan substansi antara kebijakan dan prosedur. Kebijakan dan prosedur yang ada sering tidak sesuai dengan kondisi di lapangan. Tata kelola kebijakan dan prosedur yang hanya berdasarkan kebiasaan. Terdapat konflik antara satu kebijakan dengan kebijakan yang lain. Standarisasi kemampuan peserta dalam memahami prinsip, metode, dan teknik penyusunan kebijakan dan prosedur (SOP) yang efektif. Memberikan pemahaman bahwa ‘policy governance’ perlu disiapkan untuk menghindari ‘kekacauan’ dalam penyusunan kebijakan dan/atau prosedur dan menyampaikan hal-hal yang harus diatur dalam ‘policy governance’ serta tingkat persetujuan dari dokumen dimaksud. Memberikan wawasan terkait prinsip-prinsip mekanisme kontrol dalam aktivitas operations. Menyampaikan cara yang efisien dalam menyiapkan kebijakan aktivitas dan prosedur pelaksanaannya (SOP), khususnya aktivitas operations. Sharing ide tentang metode sosialisasi yang biasa digunakan agar kebijakan dan prosedur yang disiapkan bisa dipahami oleh user dengan baik. Pada akhir sesi peserta diharapkan bisa menyusun dengan efisien kebijakan dan prosedur pelaksanaan (SOP) terkait aktivitas yang dikelola. Apa yang dimaksud dengan ‘policy governance’, hal-hal yang diatur dalam dokumen tersebut serta tingkat persetujuannya. Apa itu KEBIJAKAN, hal-hal yang diatur dalam kebijakan, bagaimana kedudukannya dalam hirarki ketentuan yang berlaku di Bank, serta mekanisme pengusulan dan tingkat persetujuannya. Filosofi kebijakan; PRINCIPLE BASED vs RULE BASED. Kapan suatu kebijakan menerapkan ‘PRINCIPLE BASED’ dan kapan suatu kebijakan menerapkan ‘RULE BASED’. Apa itu PROSEDUR (SOP), hal-hal yang diatur dalam prosedur, bagaimana kedudukannya dalam hirarki ketentuan yang berlaku di Bank, serta mekanisme pengusulan dan tingkat persetujuannya. Apa itu PETUNJUK TEKNIS. Kapan PETUNJUK TEKNIS diperlukan. Prinsip-prinsip mekanisme kontrol dalam aktivitas operations. Kesalahan-kesalahan yang sering terjadi pada penyusunan kebijakan dan prosedur. Bagaimana merancang sosialisasi kebijakan maupun prosedur SOP yang efektif. Latihan menyusun kebijakan dan prosedur (SOP).

Proses Lelang Agunan : Strategi dan Taktik serta Analisis Risiko Lelang Agunan

Proses Lelang Agunan Strategi dan Taktik serta Analisis Risiko Lelang Agunan

Lelang agunan adalah proses penjualan aset (tanah, bangunan, kendaraan, dll.) yang dilakukan oleh pihak perbankan atau lembaga keuangan lainnya untuk memulihkan kredit yang macet atau untuk memenuhi kewajiban keuangan lainnya. Tujuan lelang agunan memulihkan kredit macet, mengurangi risiko keuangan, meningkatkan likuiditas, dan mengoptimalkan nilai aset. Lelang agunan dapat dilakukan secara langsung atau melalui proses online. Proses ini diatur oleh peraturan dan regulasi yang berlaku. Memahami konsep dasar lelang agunan. Mengenal proses lelang agunan. Memahami peraturan dan regulasi. Mengembangkan strategi efektif. Mengidentifikasi risiko dan solusi. Memahami konsep risiko lelang agunan. Mengidentifikasi jenis-jenis risiko lelang agunan. Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi risiko lelang agunan. Mengembangkan strategi pengelolaan risiko lelang agunan. Meningkatkan kemampuan dalam mengambil keputusan lelang agunan. Pengenalan Lelang Agunan Definisi dan konsep lelang agunan. Tujuan dan manfaat lelang agunan. Jenis-jenis lelang agunan (tanah, bangunan, kendaraan). Peraturan dan regulasi (UU No. 30 Tahun 1999, Peraturan Bank Indonesia). Studi kasus: Implementasi lelang agunan di perbankan. Proses Lelang Agunan Persiapan lelang (penilaian, pengukuran, dokumen). Proses lelang (pengumuman, pendaftaran, penawaran). Evaluasi dan penghargaan. Penyerahan agunan. Penggunaan teknologi dalam lelang agunan. Peraturan dan Regulasi Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tentang lelang agunan. UU No. 30 Tahun 1999 tentang Lelang. Peraturan lainnya (PP, Permen). Studi kasus: Implementasi peraturan lelang agunan. Strategi Efektif Analisis pasar dan kompetitor. Strategi pemasaran lelang agunan. Pengembangan produk lelang. Penggunaan media sosial dalam lelang. Rencana aksi pengembangan lelang agunan. Pengenalan Risiko Lelang Agunan Definisi dan konsep risiko lelang agunan. Jenis-jenis risiko lelang agunan (kredit, likuiditas, operasional, reputasi). Identifikasi Risiko Lelang Agunan Faktor-faktor internal (keuangan, manajemen, operasional). Faktor-faktor eksternal (ekonomi, politik, peraturan). Analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat). Analisis Risiko Lelang Agunan Metode analisis risiko (kualitatif, kuantitatif). Teknik analisis risiko (Decision Tree, Sensitivity Analysis). Penggunaan model risiko (Value-at-Risk, Expected Shortfall). Pengelolaan Risiko Lelang Agunan Strategi pengelolaan risiko (diversifikasi, hedging, pengurangan risiko). Penggunaan instrumen keuangan (derivatif, asuransi). Pengembangan rencana kontinjensi. Kasus dan Studi Studi kasus: lelang agunan sukses dan gagal. Analisis kasus: identifikasi risiko dan solusi. Pengembangan Strategi Mengembangkan strategi pengelolaan risiko lelang agunan. Mengintegrasikan strategi dengan rencana bisnis. Studi Kasus dan Solusi Studi kasus: Lelang agunan sukses dan gagal. Analisis risiko dan solusi. Diskusi panel: Pengalaman dan kesulitan. Presentasi: Rencana aksi pengembangan lelang agunan. Evaluasi dan penutup.

Intermediate Doc Exim & Analisa Counterparty Limit

Intermediate Doc Exim & Analisa Counterparty Limit

Normalisasi suku bunga The Fed yang hampir dipastikan akan melanjutkan kenaikan suku bunga menandai momentum hikes rate yang secara multiplier effect akan dirasakan juga sampai ke emerging market. Peran Treasury semakin strategis untuk mengawal kebutuhan likuiditas bank dan sebagai business unit yang diharapkan memberikan sumbangsih terhadap profitabilitas bank. Keberadaan counterparty menjadi salah satu key success factors dalam mendorong kapabilitas treasury. Memiliki counterpart yang capable dan kuat dari sisi permodalan membuat bank semakin mampu memitigasi risiko treasury terutama terkait dengan risiko likuiditas. Counterparty Limit adalah penetapan jumlah maksimum trading kepada counterparty atas dasar analisa risiko yang mungkin terjadi seperti Bank Risk, Liquidity Risk, Interest rate Risk, Country Risk dan sebagainya. Pertimbangan dalam menetapkan limit ini dipengaruhi pula oleh bonafiditas, volume usaha counterparty, past performance dan adanya Reciprocal Business dari counterparty yang bersangkutan. Documentary Letter of Credit dalam transaksi Ekspor Impor Prosudur penerbitan Letter of Credit – Dasar hukum Letter of Credit Prinsip-prinsip dasar Letter of Credit – Pihak-pihak yang terlibat dalam Letter of Credit Jenis-jenis Letter of Credit: Sight Credit, Usance (Acceptance Credit), Differed Payment Credit, Red Clause Credit, Transferrable Credit, Back to Back Credit, dan Revolving Credit Manfaat dan fungsi Letter of Credit Uniform Custom and Practice (UCP 600) dan ISBP (Standar Pemeriksaan dokumen ekspor impor secara internasional) Pengertian – Sejarah penerbitan UCP 600 – Manfaat dan fungsi UCP 600 Penerapan UCP 600 terhadap: Financial documents, Commercial documents, transportation documents, dan Official documents Dokumen-dokumen Ekspor Impor berdasarkan Letter of Credit Bill of Exchange, Commercial Invoice, Transport Dokumen, Insurance Document, dokumen pendukung COO, perijinan Lartas Ekspor dan Impor Langkah-langkah pembukaan Letter of Credit untuk Transaksi Ekspor Impor Langkah-langkah Impor Menggunakan Letter of Credit (L/C), syarat-syarat pembukaan L/C, Pembiayaan Bank Untuk Importir yang menggunakan L/C Langkah-langkah Ekspor Menggunakan Letter of Credit (L/C), Negosiasi wesel ekspor Management Counterparty Tactical Account Planning Depository Correspondent Management Pengelolaan Nostro – Vostro Financial Institution (Fi) Management Analisa Kondisi Bisnis dan Kinerja Keuangan Koresponden Analisa Resiprositas Bisnis Analisa Counterparty Bank Analisa Counterparty Non Bank Pengelolaan Counterparty Limit Counterparty Limit Analysis Counterparty Line Money Market Line Forex Line Trade Line Funding Line

Tata Cara Review dan Evaluasi Kinerja Kantor Cabang dalam Menghadapi Persaingan

Tata Cara Review dan Evaluasi Kinerja Kantor Cabang dalam Menghadapi Persaingan

Performance Improvement: Yaitu memungkinkan pegawai dan manajer untuk mengambil tindakan yang berhubungan dengan peningkatan kinerja Compensation Adjustment: Membantu para pengambil keputusan untuk menentukan siapa saja yang berhak menerima kenaikan gaji atau sebaliknya Placement Decision: Menentukan promosi, transfer, dan demotion Training and Development Needs: Mengevaluasi kebutuhan pelatihan dan pengembangan bagi pegawai agar kinerja mereka lebih optimal Career Planning and Development: Memandu untuk menentukan jenis karir dan potensi karir yang dapat dicapai Staffing Process Deficiencies: Mempengaruhi prosedur perekrutan pegawai Informational Inaccuracies and Job-design Errors: Membantu menjelaskan apa saja kesalahan yang telah terjadi dalam manajemen sumber daya manusia terutama di bidang informasi job-analysis, job-design, dan sistem informasi manajemen sumber daya manusia Equal Employment Opportunity: Menunjukkan bahwa placement decision tidak diskriminatif External Challenges: Kadang-kadang kinerja pegawai dipengaruhi oleh faktor eksternal seperti keluarga, keuangan pribadi, kesehatan, dan lain-lainnya Memberikan umpan balik bagi urusan kepegawaian maupun bagi pegawai itu sendiri Dipergunakan sebagai pertimbangan penentuan sistem reward Dipergunakan sebagai pertimbangan promosi dan rotasi pegawai Dipergunakan sebagai sumber informasi tentang kebutuhan pelatihan dan pengembangan pegawai [materipokok] Kriteria Penilaian Kinerja Dimensi Penentuan Jenis Kriteria Penilaian Kinerja Pengukuran Kinerja Syarat-Syarat Berkualitasnya Penilaian Kinerja Input (Potensi): Who? What? Who? What? Why? When? Where? How? Proses (Pelaksanaan) Unsur-Unsur Kunci Dalam Penilaian Kinerja Kontroversi penjualan jaminan berdasarkan Pasal 6 UUHT dan fiat eksekusi Pengadilan Negeri

Contact Us

If you have any questions, send us a message!

Ready to Grow? Talk to an Expert Today!