Search
Close this search box.

Good Corporate Governance Implementation

Good Corporate Governance Implementation

Penerapan Good Corporate Governance (GCG) sebaiknya dilakukan secara bertahap. Perusahaan-perusahaan yang telah berhasil mengimplementasikan GCG biasanya melalui tahapan persiapan, tahapan implementasi, dan tahapan evaluasi. Program pelatihan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada peserta dalam mengimplementasikan praktek GCG di perusahaan. Dalam pelatihan ini akan dijelaskan mulai dari landasan teoritis, pembahasan kasus-kasus, hingga kiat-kiat praktisnya. Peserta dapat mengetahui tahapan-tahapan dalam implementasi GCG Peserta dapat mengetahui manfaat implementasi GCG Peserta dapat mengembangkan parameter dalam implementasi GCG Peserta dapat mendesain mekanisme serta internalisasi GCG Peserta dapat mempelajari berbagai kasus implementasi GCG di perusahaan 1. Introduction to Good Corporate Governance (GCG) Definition, scope, simple terms, benefit, and concepts Corporate governance reform is a worldwide phenomenon Good governance in Asian countries GCG regulations in Indonesia Why GCG must be implemented? 3 parameters of GCG implementation Corporate governance perception index (CGPI) 2. Understanding Corporation Vision and mission of corporation Organizational structure (dewan komisaris, dewan direksi, dan Rapat Umum Pemegang Saham) Agency theory Business Corporate Governance: unethical business practices and fraud corporation Risk analysis and mitigation “Governance” and “Management” process 3. GCG Models Principal agent model Myopic market model Stakeholder model 4. The Principles or Pillars of GCG Transparency Accountability Responsibility Independency Fairness 5. GCG Internalization by Corporate Culture Relationship among GCG and corporate culture Corporate culture: elements & benefit Mechanism of corporate culture transformation Internalization of corporate culture 6. GCG Implementation Infrastructure Organ atau kelembagaan pendukung Guidelines (aturan main) 7. Factors Influencing GCG Internal and external factors GCG development Time for implementation Performance measurement Grading standard 8. GCG Implementation Variable yang diukur Penilaian item/grading/kategori/peringkat/score Latihan pengukuran GCG Template pengukuran GCG Contoh di perusahaan BUMN dan swasta Divisi good corporate governance perusahaan Divisi risk management and compliance Divisi legal dan corporate secretary Manajemen operasional Komite audit, baik internal maupun eksternal Business owner, direksi, dan komisaris perusahaan

Praktik Beracara Pengadilan

Praktik Beracara Pengadilan

Dalam praktik sehari-hari manusia saling berinteraksi antar manusia. Terkadang dalam berinteraksi terjadi sengketa dan atau permasalahan baik masalah antar pribadi/golongan dan melanggar peraturan yang sudah ditetapkan oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia. Permasalahan yang terjadi tersebut kemudian dibutuhkan suatu tempat untuk mencari keadilan, dan tentunya keadilan yang diminta oleh masyarakat itu bisa diselesaikan dengan mencari proses litigasi dan nonlitigasi. Permasalahan tersebut dapat diselesaikan melalui beracara di persidangan dan juga di luar persidangan. Pemahaman terhadap ilmu hukum tidak cukup sekedar memahami hukum secara teoretis, melainkan juga melalui tata cara praktik beracara di persidangan. Pelaksanaan praktik beracara di persidangan juga harus dilengkapi dalam pemahaman ilmu hukum dalam kehidupan sehari-hari. Penting sekali bagi siapapun yang mempelajari ilmu hukum untuk mempunyai wawasan dalam praktik pengalaman beracara/persidangan sebagaimana halnya pembuatan secara tertulis replik, duplik, dakwaan dan lain-lain, dan diharapkan dapat membuat laporan administrasi secara teori dan praktik persidangan baik perkara perdata maupun pidana. Analisa Pengadilan Negeri/ Pengadilan Umum Pengadilan Agama Berita Acara Persidangan (BAP) Berita Acara Pemeriksaan (BAP) dan Dakwaan Eksepsi dan Tanggapan Eksepsi Putusan Sela dan Surat Tuntutan Pledoi, Replik dan Duplik Putusan Somasi dan Surat Kuasa Gugatan, Jawaban Gugatan dan Mediasi Replik dan Duplik Pembuktian, Kesimpulan dan Putusan

Basic Treasury for Banking

Basic Treasury for Banking

Treasury memiliki peranan yang sangat penting karena fungsinya sebagai pengelola likuiditas bank, suku bunga dan nilai tukar sehingga dapat memaksimalkan pendapatan bank, meminimalkan biaya, serta mengontrol dan menata pada tingkat yang aman. Treasury harus dikelola dengan baik, risiko-risiko apa yang terkait dengannya, serta peraturan apa saja yang mengatur mengenai produk dan jasa yang ada juga perlu juga diketahui. Personil Treasury mempunyai tugas yang penting, salah satunya yaitu melaksanakan transaksi yang complicated dalam jumlah yang besar. Meskipun ada dalam preasure pekerjaan yang tinggi, personil Treasury tidak diperbolehkan melakukan kesalahan sekecil apapun itu karena sedikit kesalahan yang disebabkan oleh divisi Treasury, dapat berakibat fatal dan menimbulkan kerugian bagi perusahaan. Setelah mengikuti pelatihan ini, diharapkan peserta akan dapat: Memahami Treasury dan peranannya dalam suatu bank Mengetahui fungsi-fungsi yang ada dalam Treasury Memahami produk-produk Treasury Mengetahui risiko-risiko apa yang terkait Mengetahui peraturan-peraturan BI yang terkait Pengertian dan Pemahaman Treasury Mengapa Treasury diperlukan? Fungsi Treasury Memahami Produk-Produk Treasury Memahami Risiko-Risiko yang terkait Peran Treasury dan Keterkaitannya dengan risiko Peraturan yang terkait

Proteksi Pembangkit NDT 2 UT

Proteksi Pembangkit NDT 2 UT

1. Ultrasonic Testing 2. Review Singkat Materi NDT UT Level 1 3. Pengetahuan Material 4. Prinsip Fisika UT 5. In Depth Study of Test Variables 6. Immersion Techniques 7. Prinsip DGS/Metode DAC 8. Teknik Uji & Keterbatasan 9. Peralatan dan Asesoris 10. Echo Dinamika untuk Reflector Evaluasi 11. Codes, Standar dan Prosedur 12. Acceptance Standards 13. Kalibrasi & Sistem Uji 14. Aplikasi Khusus 15. Evaluation of Test Equipment 16. Proses Manufaktur dan Diskontinuitas

Procurement Fraud & Audit

Procurement Fraud & Audit

Perilaku fraud bisa menimpa siapa saja, tanpa melihat jenjang jabatan & struktur organisasi perusahaan / institusi. Wujud procurement fraud mulai dari; “menjual informasi”, mengatur seleksi supplier/vendor, proses bidding, evaluasi kinerja, hingga bersikap diskriminatif terhadap supplier/vendor, dengan tujuan memperoleh “gratifikasi”, melakukan korupsi, kolusi, & nepotisme, hingga kejahatan terorganisir atas nama mafia konflik kepentingan. Perilaku fraud berpotensi menimbulkan kerugian finansial bagi perusahaan. Diperlukan suatu sistem & prosedur yang memadai untuk; mencegah, mendeteksi, & mengurangi resiko terjadinya fraud. Mendeteksi potensi fraud dalam siklus procurement & manajemen perusahaan Dapat menganalisa proses procurement dengan metode yang tepat & efektif Dapat mengembangkan metodologi investigasi & prosedur preventive action Mengembangkan kemampuan lesson learnt dari setiap kasus fraud yang terjadi Memahami pentingnya penerapan integritas & good governance di perusahaan / institusi. Fraud on Procurement Process Fraud Detection Methods & Risk Assessment Procurement Audit Objective Internal Control, Periodical Audit, & Investigative Audit Audit Experiences Sharing & Reviews Procurement Code of Conduct Whistle Blower System Good Corporate Governance Corporate Cultures & Change Management Compliance, Monitoring, & Reporting System Case study & closing review

Annual Report Analysis and Interpretation

Annual Report Analysis and Interpretation

Financial statements and the MD&A section in which they are contained are generally presented in a highly technical language foreign to the average person. These sections are often characterized by dense blocks of copy and lengthy footnotes. For investors lacking formal training in business or accounting, this kind of writing and design is at best difficult, and at worst daunting. It is not that good, useful information is not in the annual report. Rather, this information is often written in a way that makes communication with the average investor difficult. How did annual reports and the financial statements come to be this way? We have prepared this training to make this important financial information more easily understood by the average person (the user). Understanding The Philosophy of Accounting and Finance Concept Understanding Balance Sheet, Income Statement, Equity Statement and Cash Flow Report Understanding the Financial Performance Metrics and interpretation Understanding the Auditors’ Report and the related Notes Consolidated Financial Statements: The key Components The Balance Sheet: Assets, Liabilities and Shareholders’ Equity The Income Statement: Revenue, COGS, OPEX, EBITDA, Extra Ordinaries, Tax and Net Income Analyzing the Balance Sheet Analyzing the Income Statement The Statement of Changes in Shareholders’ Equity The Statement of Cash Flows: Activity, Investing and Financing Financial Statement and Business Ratio (Metrics) Analysis Interpretation of Financial Statement Analysis (FSA)

Strategi Pengadaan Barang dan Jasa

Strategi Pengadaan Barang dan Jasa

Pengadaan barang dan jasa yang dahulunya merupakan lahan basah untuk menangguk keuntungan berubah menjadi batu sandung bagi pengelola proyek, khususnya proyek yang didanai pemerintah. Prosedur pemilihan supplier yang tidak transparan dan mark up nilai proyek berujung pada dakwaan tindak pidana dan penjara. Sesungguhnya hal tersebut tidak perlu terjadi jika pengelola proyek telah memahami dan mengetahui jiwa dan teknis peraturan yang terkandung dalam Perpres no 54 tahun 2010 dan perubahannya, tentang pengadaan barang dan jasa dengan dana pemerintah. Upaya memperoleh barang / jasa yang tepat (dari segi: harga, mutu, jumlah, waktu, kegunaan) mensyaratkan prosedur dan kaidah pengadaan / procurement yang baik. Prosedur dan kaidah pengadaan bukan hanya menurunkan biaya pengadaan dan biaya operasional, namun juga meningkatkan transparansi proses pengadaan. Prinsip-prinsip pengadaan tersebut (Perpres no 54 tahun 2010 dan perubahannya) dapat diterapkan pada proses pengadaan di industri yang tidak menggunakan dana pemerintah namun membutuhkan proses pengadaan yang tepat (dari segi: harga, mutu, jumlah, waktu, kegunaan). Memberikan dasar-dasar pengadaan dengan pedoman Perpres no 54 tahun 2010 dan perubahannya. Memahami teknis pengadaan dengan mengikuti pedoman yang ada untuk mencapai tujuan pengadaan yang efisien, efektif, akuntabel, bersaing, transparan, dan adil. Memahami kasus-kasus pelanggaran pengadaan berdasarkan Perpres no 54 tahun 2010 dan perubahannya. Prinsip pengadaan Pengadaan barang dan jasa berdasar Perpres no 54 tahun 2010 dan perubahannya Struktur dan pembentukan panitia pengadaan Teknis pembuatan dokumen pengadaan Pemberitahuan lelang / pengadaan Metoda penawaran dan teknis penilaian Dokumen kontrak Penerimaan barang / jasa Tips untuk lulus ujian sertifikasi pengadaan barang / jasa pemerintah Pelatihan ini sesuai bagi karyawan bagian purchasing / procurement dan bagian manajemen lainnya yang membutuhkan pemahaman prinsip pengadaan berdasar Perpres no 54 tahun 2010 dan perubahannya. Pelatihan juga bermanfaat bagi mereka yang berencana untuk menempuh ujian sertifikasi pengadaan barang / jasa pemerintah.

Gage Repeatibility & Reproductibility

Gage Repeatibility & Reproductibility

The aim of the course is to provide students with the skills that will allow them to complete and Gage R&R study and interpret the data. This will give students the means to create, quantify, and clarify measurement systems. Objective To provide students with the skills required to complete a Gage R&R analysis. Learning Outcomes By the end of the training course students will be able to lead or participate as a member of a Gage R&R Event. To provide students with the skills to identify and eliminate measurement system variation. By the end of the module students will be able to analyze measurement systems and execute improvements. COURSE OUTLINE Introduction to Gage R&R Measurement System Types of Data Data Collection and Entry Data Analysis Corrective Actions

Medium Voltage Termianation and Jointing

Medium Voltage Termianation and Jointing

Expanded silicone rubber on removable plastic core. 3M™ Cold Shrink technology utilizes an expanded silicone rubber material on removable plastic core. The core is removed by simply unwinding. Compact Design Because of superior material used in 3M™ Cold Shrink™ terminations, tail lengths may be reduced and less space is required. Accommodates a Wide Range of Sizes Because of the expanded silicone material technology, one kit fits a wide range of cable sizes, resulting in reduced inventory. Superior Silicone Material Silicone has unique properties as an insulator. Its smooth surface ensures that the minimum amount of contamination adheres to the surface. It is also inorganic and hydrophobic, (water beads form and run off). 3M silicone materials have these unique benefits for outdoor termination applications. Nexans 11–33Kv Heatshrink Termination System Nexans Termination Installation Accessories Raychem 11–17 Kv Termination Kits Raychem Termination Installation Accessories 3M 11–33Kv Coldshrink Termination Kits 3M 52–72 Kv Coldshrink Termination System 3M Termination Installation Accessories 3M 11–52 Kv Single Core Straight Joints 3M 11 Kv Three Core Straight Joints 3M 11 Kv Tifurcating Joints Raychem 11–33Kv Jointing System 3M 11 Kv Jointing Accessories 3M Scotch MV Tapes Cable Jointing Consumables 

Plumbing System and Hydrant

Plumbing System and Hydrant

Plumbing & hydrant is the skilled trade of working with pipes, tubing, and special fixtures for the distribution and use of water in a building and the drainage of waterborne waste. It is one of the most important aspects of the building design. This course provides basic design criteria pertinent to the design of plumbing systems. This course may be used for conceptual design in the absence of any more appropriate information. This course identifies and outlines the types of drainage systems (sanitary and storm water), effluent disposal, supply water distribution systems and hot water systems, appropriate for your needs, together with the wise system design & energy conservation. This course will be of value to all operators who are responsible for ensuring hydrants in their water system are in good working order. Upon completion of the course students will be able to create and carry out a hydrant maintenance program that suits their individual needs. Have a better understanding of the design criteria for plumbing systems and hydrant; Plumbing Criteria, Drainage Systems, Water Supply Systems, Insulation Of Plumbing System, Fuel Gas System, Energy Conservation Be familiar with various energy conservation methods. Plumbing Criteria Scope Cancellation Related Criteria Policy Drainage Systems Sanitary Systems Storm Drainage System Combined Sanitary And Storm Drainage System Venting Of The Drainage Systems Water Supply Systems Piping Systems Booster Systems And Pumps Hot Water Systems Chilled Drinking Water Systems Insulation of Plumbing Systems Hot Water Systems Miscellaneous Systems Fuel Gas Systems Design Safety Precaution Energy Conservation Air Source Heat Pumps Water Source Heat Pumps Heat Recovery Air Conditioning Systems Heat Recovery From Refrigeration Solar Domestic Hot Water Water-To-Water Recovery Point-Of-Use Heaters Total Energy Recovery Power Burners Flow Control Cost Of Energy Ratings And Warranties Hydrant Maintenance Starting a hydrant maintenance program Safety regulation and procedures Record keeping and log books Parts and identification of hydrants Performing hydrant inspections Common hydrant maintenance tasks

Job Safety Analysis

Job Safety Analysis

Perusahaan bertanggung jawab untuk memastikan kesehatan dan keselamatan karyawan mereka, termasuk menginformasikan kepada karyawan mengenai bahaya di tempat kerja, menyediakan peralatan yang diperlukan untuk menjaga kesehatan dan keselamatan, serta membangun prosedur dan praktek K3 yang tepat. Oleh karena itu, mereka memiliki kewajiban untuk menilai risiko kesehatan dan keselamatan dan untuk mengembangkan prosedur keselamatan yang akan menghilangkan atau mengurangi risiko ini sebelum seorang karyawan melaksanakan pekerjaan. Job Safety Analysis (JSA) merupakan salah satu metode yang banyak dipakai dalam pengendalian terhadap risiko. Metode ini sangat mudah untuk dipahami serta diterapkan dalam kegiatan yang mengandung bahaya, sehingga kecelakaan kerja dapat dihindari seminimal mungkin. Pelatihan ini akan menguraikan analisis keselamatan kerja atau Job Safety Analysis (JSA) sebagai metode untuk mengidentifikasi potensi bahaya dan mengembangkan praktek kerja yang aman untuk mencegah cedera, penyakit, kerusakan properti dan kerugian lainnya. Pelatihan Job Safety Analysis/JSA ini secara umum bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan secara terpadu kepada para peserta agar bisa melakukan analisis keselamatan kerja sebelum melakukan pekerjaannya dan melakukan aktivitas K3 lainnya yang diperlukan oleh setiap perusahaan. Mampu memahami konsep Job Safety Analysis/JSA, dan teknik pembuatan serta menerapkan dan mengevaluasinya Mampu memahami konsep sebab dan akibat kecelakaan serta melakukan pencegahannya Mampu mengidentifikasi bahaya, menilai risiko (risk assessment) serta mengendalikannya Mampu melakukan inspeksi K3 secara cermat dan berkualitas Mampu memahami teknik penyelidikan kejadian/kecelakaan secara profesional, menganalisis penyebab kejadian/kecelakaan, melakukan tindakan perbaikan serta follow up dan sistem pelaporan kejadian / kecelakaan Pengertian Job Safety Analysis (JSA) Penyusunan Job Safety Analysis (JSA) Konsep sebab dan akibat kecelakaan serta pencegahannya Identifikasi bahaya, menilai risiko (risk assessment) serta pengendaliannya Inspeksi K3 Teknik penyelidikan kejadian/kecelakaan secara professional (investigasi insiden) menganalisis penyebab kejadian/kecelakaan dan sistem pelaporannya Follow Up dan Review Job Safety Analysis (JSA)

Metodologi Penerapan Sistem Manajemen Keamanan

Metodologi Penerapan Sistem Manajemen Keamanan

Dalam dunia bisnis, Faktor keamanan menjadi suatu aspek penting yang harus diperhitungkan demi keberlangsungan bisnis yang dijalankan serta keamanan dan kenyamanan semua pihak yang terlibat di dalamnya. Faktor ini berlaku juga untuk semua jenis usaha khususnya yang terdapat objek-objek vital di dalamnya. Dimensi ancaman dan gangguan keamanan dari waktu ke waktu kian berkembang dengan beragam risiko dan dampaknya. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta meningkatnya kompeksitas persoalan masyarakat (social exclution) telah melahirkan beragam bentuk ancaman dan gangguan keamanan. Globalisasi mendorong semakin ketatnya persaingan, yang implikasi untuk meningkatkan daya saing mengakibatkan segala hal diupayakan, sehingga mendorong terjadinya gangguan keamanan. Beberapa ancaman yang dapat mengganggu stabilitas keamanan nasional berupa penyelendupan, bio terrorism, pembajakan, illegal trade atau goods serta lainnya. Untuk mengatasi hal tersebut diperlukan suatu sistem manajemen pengamanan organisasi yang sampai saat ini sudah banyak terdapat berbagai sistem yang sudah diterapkan. Sistem Manajemen Pengamanan adalah bagian dari manajemen secara keseluruhan yang meliputi struktur organisasi, perencanaan, tanggung jawab, pelaksanaan, prosedur, proses dan sumber daya yang dibutuhkan bagi pengembangan penerapan, pencapaian, pengkajian dan pemeliharaan kebijakan pengamanan dalam rangka pengendalian risiko yang berkaitan dengan kegiatan usaha guna mewujudkan lingkungan yang aman, efisien dan produktif. Untuk memastikan bahwa sistem tersebut dapat diterapkan dengan konsisten dan dilaksanakan sesuai dengan tujuannya diperlukan suatu pengelolaan terhadap sistem tersebut. Pelatihan ini dimaksudkan untuk menciptakan sistem pengamanan di tempat kerja dengan melibatkan unsur manajemen, tenaga kerja, kondisi dan lingkungan kerja yang secara profesional terintegrasi untuk mencegah dan mengurangi kerugian akibat ancaman, gangguan dan/atau bencana serta mewujudkan tempat kerja yang aman, efisien dan produktif. Peraturan Kepolisian Republik Indonesia Nomor 24 tahun 2007 Standar Sistem Manajemen Pengamanan Metodologi Penerapan Sistem Manajemen Keamanan Self-Assessment (Gap Analysis) Pelatihan Pemahaman Persyaratan C-TPAT atau ISO 28000 Desain Sistem Manajemen Keamanan C-TPAT atau ISO 28000 Pembuatan Prosedur san Penerapan Sistem Manajemen Keamanan Audit (Assesment) Penerapan Sistem Manajemen Keamanan Tugas dan Fungsi Pokok Satuan Pengamanan Struktur Organisasi Pembinaan Satuan Pengamanan Hubungan dan Tatacara Kerja Pengawasan dan Pengendalian Evaluasi dan Penilaian Pemberlakuan Sanksi

Contact Us

If you have any questions, send us a message!

Ready to Grow? Talk to an Expert Today!