Search
Close this search box.

How to Manage Underperformance in the Workplace

How to Manage Underperformance in the Workplace

Dunia bisnis saat ini sedang dipengaruhi oleh “badai” krisis ekonomi dan keuangan. Banyak perusahaan yang tidak dapat bertahan dalam situasi krisis tersebut sehingga terjadi moratorium perusahaan yang bersifat massal. Akibatnya pertumbuhan ekonomi negara terganggu. Hal ini juga dialami oleh Indonesia walaupun dampak yang dirasakan tidak terlalu besar seperti di Amerika, Eropa, Jepang dan negara-negara lainnya. Di dalam menghadapi badai krisis ini, hanya organisasi, termasuk perusahaan-perusahaan yang mampu mengelola kinerja dengan baik yang dapat bertahan dengan baik. Dan konsep tersebut dapat dikembangkan melalui metodologi transformasi yang tepat. Dalam rangka membantu proses transformasi di dalam perusahaan, kami menyelenggarakan Pelatihan How to Manage Underperformance in the Workplace untuk membantu para pimpinan organisasi dan perusahaan dalam mentransformasi organisasi sesuai prinsip-prinsip best practices. Peserta pelatihan mampu memahami konsep manajemen pengelolaan kinerja Peserta pelatihan mampu menyusun solusi dan rekomendasi pemecahan masalah yang berkaitan dengan masalah-masalah kinerja dalam organisasi sehingga dapat membangun keunggulan kompetitif demi kemajuan di masa depan. Introduction What is Under Performance? Common Performance Issues What are The Reasons for Underperformance? Sources of Underperformance Five Questions to Improve Performance How to Manage Underperformance Where to Start? Formal Disciplinary Procedures Case Study

Effective Leadership Skills for Project Managers

Effective Leadership Skills for Project Managers

Seorang manajer proyek bertugas untuk mengelola proyek dan orang yang terlibat di dalam proyek tersebut. Peran ini membutuhkan keterampilan manajemen dan kepemimpinan di mana penekanannya terletak pada pengelolaan data proyek dan memimpin anggota tim proyek. Untuk keberhasilan suatu proyek, tidak cukup bagi seorang manajer proyek hanya menguasai materi teknis. Ia juga dituntut untuk dapat mengelola aspek manusia dari proyek tersebut. Di sinilah kemampuan memimpin dari sang team leader ataupun manajer proyek dibutuhkan. Oleh karena itulah, pelatihan Effective Leadership Skills for Project Managers menjadi penting untuk diikuti. Peserta pelatihan mampu memahami bagaimana menjadi seorang pemimpin yang baik dan mampu membentuk dan mengelola tim serta dinamikanya Peserta pelatihan mampu memahami bagaimana membangun tim berkinerja tinggi yang dapat mendukung keberhasilan pelaksanaan proyek Peserta pelatihan mampu memahami bagaimana teknik komunikasi efektif untuk menjaga kelancaran proyek Prinsip-Prinsip Kepemimpinan: Managing self, task and people Tantangan dan Kendala yang Sering Dialami oleh Seorang Project Leader Strategi Komunikasi Efektif Mengenal 6 Fase Pembentukan Kelompok: Forming, Storming, Norming, Performing, Learning, Adjourning dan peran Leader dalam mengelolanya Mengenal Berbagai Tipe Orang dan Dinamikanya di dalam Kelompok Menyeimbangkan antara Orientasi Tugas dan Orang dalam Kepemimpinan Kelompok Menentukan Sasaran Team dan Proyek, serta Bagaimana Menumbuhkan Motivasi dan Komitmen untuk Mencapainya Teknik Pendelegasian Tugas yang Efektif Teknik Membangun Motivasi dan Komitmen Tim Identifikasi Critical Points dan Mengembangkan Monitoring Proyek yang Efektif

Manajemen Pengendalian Kredit Dan Strategi Penagihan Hutang

Manajemen Pengendalian Kredit Dan Strategi Penagihan Hutang

Saat ini banyak perusahaan menaruh perhatian yang besar terhadap permasalahan penjualan kredit dan collection. Karena penjualan tinggi tidak akan berarti apa-apa apabila tidak dapat tertagih. Perusahaan dituntut untuk mampu menganalisis dengan baik calon pelanggan dan pelanggan tetap, termasuk bagaimana karakter pelanggan untuk meminimalisir kerugian atas penjualan yang tidak tertagih. Dengan pengelolaan yang lebih profesional dan manusiawi, diharapkan akan mengatasi kredit dan penagihan tanpa menciptakan masalah baru. Pelatihan ini dirancang secara khusus untuk membekali konsep dan metode dalam pengelolaan piutang beserta sistem yang efektif dalam penagihannya sebagai bagian dari penataan arus kas di perusahaan. CREDIT CONTROL Analisa Faktor Risiko Kredit, Tingkat Risiko dan Exposure Credit Terms, Limit dan Scoring Pemetaan Karakteristik Pelanggan dan Kepentingan Strategi Perusahaan Analisa dengan Laporan Keuangan dan tanpa Laporan Keuangan Analisa Kualitatif COLLECTION STRATEGY Goals, Strategy dan Proses Keterkaitan antara Strategi Penjualan dan Penagihan Kebijakan dan Prosedur Penagihan Teknik-Teknik Penagihan (Telepon, Surat, dan Kunjungan) Aspek Hukum Memahami Karakter Pelanggan Tipe-Tipe Pelanggan Teknik Menghadapi Berbagai Tipe Pelanggan Teknik Menghadapi Pelanggan Nakal Langkah-Langkah Efektif dalam Penagihan dan Menghadapi Keberatan Pelanggan Model Pengukuran Kinerja NEGOTIATION SKILL Dasar Negosiasi Persiapan dan Proses Negosiasi Komunikasi yang Efektif

Management Secretary and Problem Solving for Corporate Secretary

Management Secretary and Problem Solving for Corporate Secretary

Management For Professional Secretary adalah pelatihan yang didesain guna menghadapi era modern saat ini, di mana sekretaris tidak identik lagi dengan sebutan sebagai “pengetik”. Peran sekretaris telah beralih menjadi jabatan profesional dalam perusahaan. Tugas-tugas utama sekretaris di antaranya adalah mengelola waktu dan kegiatan atasan; merencanakan, mengatur serta mengelola sumber daya; memprioritaskan masalah serta mengendalikan waktu dan kegiatannya. Problem Solving and Decision Making for Secretary adalah proses langkah-demi-langkah yang membantu kita dengan cepat dan akurat menyelesaikan berbagai masalah bisnis. Digunakan dalam organisasi di seluruh dunia, pelatihan ini membantu pada semua tingkatan dalam organisasi secara efisien dalam mengatur dan menganalisis informasi serta mengambil tindakan yang tepat. Pelatihan ini membantu menemukan know-how, membangun konsensus, dan memperoleh komitmen serta memecahkan masalah dengan efektif dan efisien. Proses ini menyediakan kerangka kerja untuk memecahkan masalah dan pengambilan keputusan dengan mudah yang dapat diintegrasikan ke dalam Standar Operasional Prosedur khususnya untuk Bagian Sekretaris. Mengetahui dan memahami fungsi serta peran sekretaris dalam organisasi perusahaan Meningkatkan wawasan berpikir secara lebih luas guna menjalankan tugasnya Meningkatkan kemampuan manajerial dalam melakukan pengelolaan pekerjaan dan sumber daya kantor serta dalam manajemen atasan Memahami teknik-teknik pemecahan masalah secara rasional dan kreatif Memahami teknik pengambilan keputusan optimal, rasional dan kreatif Memahami metode menganalisis masalah potensial Meningkatkan keterampilan memecahkan masalah dan pengambilan keputusan Meningkatkan keterampilan dalam mempresentasikan keputusan secara efektif Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan pengambilan keputusan Peran Sekretaris dalam Organisasi Perusahaan Tuntutan Sekretaris di Masa Depan Peluang Sekretaris di Masa Depan Alternatif Jalur Karir bagi Sekretaris Perencanaan Rutin dan Non Rutin secara Efisien serta Efektif Pengendalian Kerja Manajemen Waktu Menjadwalkan Prioritas Mengenali Atasan dengan Baik Strategi Menghadapi Atasan Analisis Penyebab Potensial Timbulnya Masalah Mengenali Sensitifitas Problem Identifikasi Pemecahan Masalah Sekretaris Mencari Berbagai Alternatif Penyelesaian Masalah Sekretaris Pemilihan Solusi yang Terbaik Mengenali Risiko Membuat Perencanaan Sekretaris yang Baik dan Efektif Pengembang Rencana Tindak Lanjut Pengimplementasian Solusi yang Dipilih serta Pengevaluasian Perkembangan Sekretaris Studi Kasus dan Diskusi 

Manajemen Inventarisasi Barang dan Aset Perusahaan

Manajemen Inventarisasi Barang dan Aset Perusahaan

Dalam sebuah perusahaan/instansi/lembaga memiliki berbagai manajemen, salah satunya adalah manajemen inventarisasi kantor, yang berupa barang dan aset perusahaan. Manajemen inventaris kantor merupakan hal keseharian yang bila tidak dikelola dengan baik dapat berubah menjadi masalah besar. Manajemen kantor dan arsip bermula dari pemilihan suatu sistem dasar, idealnya didasarkan oleh sistem 5S (lean office) yang pada prakteknya disesuaikan sesuai kebutuhan. Selanjutnya pengelolaan arsip dan aset, dalam hal ini mencakup master book lokasi aset, status aset, penomoran aset, memiliki kesamaan dengan pengelolaan arsip Pelatihan ini dirancang bagi mereka yang bertanggung jawab mengelola invetaris kantor, baik sebagai Office Manager, GA Officer, maupun Sekretaris, sangat cocok untuk para eksekutif perusahaan di tingkat operasional dan menengah, sehingga dapat mengantisipasi dan menyesuaikan diri dengan lingkungan bisnis global yang penuh tuntutan, sesuai standar kompetensi dalam mengelola kantor, aset perusahaan, barang, arsip dan waktu (time management) agar mampu meningkatkan efektifitas, efisiensi dan profesionalitas kerja. Memahami peran manajemen inventarisasi barang dan aset perusahaan. Memahami pengelolaan arsip dan aset: lokasi aset, status aset, penomoran aset. Memahami inventarisasi dan auditing persediaan. Memahami sistem informasi dan komputerisasi sistem manajemen inventarisasi barang Peran Manajemen Inventarisasi Barang dan Aset Perusahaan Pedoman Umum Pengelolaan Arsip dan Inventaris Barang Prinsip Dasar Manajemen Kantor dan Filing Berdasarkan 5S (5R) Pengelolaan Inventarisasi Pengertian Inventarisasi Pelaksanaan Inventarisasi Mutasi Barang Pemberian Label dan Kode Barang Penghapusan Barang Pengelolaan Arsip dan Asset Lokasi Aset Status Aset Penomoran Aset Manajemen Aset dan Logistik dan Pengelolaan Inventory Manajemen Filing Modern: Penerapan E-Filing, Document Management, Manajemen Basis Data Pedoman Penyusunan Laporan Aset Studi Kasus  

Metode Novasi untuk Penyelesaian Kredit Bermasalah

Metode Novasi untuk Penyelesaian Kredit Bermasalah

Dalam kegiatan kehidupan perekonomian dan perbankan, praktek pelaksanaanya ternyata menghadapi hal yang sulit dalam reputasi keuangan dengan timbulnya beberapa permasalahan yang besar diantaranya kredit macet. Kredit macet merupakan suatu keadaan dimana seseorang nasabah tidak mampu membayar lunas kredit tepat pada waktunya. Keadaan yang demikian dalam hakum perdata disebut dengan wanprestasi. Dampak yang terjadi akibat kredit macet disamping tidak menguntungkan baik bagi badan kredit maupun pemberi kredit, juga dunia perbankan pada umumnya, maupun terhadap kehidupan ekonomi. Adanya kredit macet akan menjadi beban bank karena kredit macet menjadi salah satu indicator penentu kinerja sebuah bank. sehingga dalam kredit macet ini dapat diselesaikan dengan cara novasi atau pembaharuan utang. Novasi merupakan salah satu cara untuk menghapus atau mengakhiri suatu perjanjian. Novasi atau pembaharuan utang adalah suatu perjanjian baru yang menghapuskan perjanjian lama. Berdasarkan pasal 1414 KUH Perdata Pembaharuan utang hanya dapat terlaksana antara orang yang cakap untuk mengadakan perikatan – perikatan. Novasi pada hakekatnya merupakan salah satu cara untuk menghapus atau mengakhiri suatu perjanjian. Novasi atau pembaharuan utang adalah suatu perjanjian baru yang menggantikan perjanjian lama. Berdasarkan pasal 1421 KUH Perdata maka hak istemewa dan hipotik-hipotik yang melekat pada piutang lama, tidak berpindah pada piutang baru menggantikanya, kecuali kalau hal itu secara tegas dipertahankan oleh siberpiutang. Novasi penting dilakukan karena merupakan upaya reaktif, yaitu dilakukan bagi kredit yang telah mengalami kesulitan pembayaran pokok atau bunga. Tujuan daripada novasi adalah memberikan tenggang waktu bagi debitur agar dapat memenuhi kewajibanya membayar kredit pokok dan bunganya. Debitur yang diberi fasilitas pembaharuan utang atau novasi adalah debitur yang menunjukan itikad baik dan karakter yang jujur serta keinginan untuk membayar kredit. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata dalam Pasal 1413 BW tentang 3 Macam Jalan untuk Pembaharuan Utang / Novasi Novasi Objektif Novasi Subjektif Pasif Expromissie Delegatie Novasi Subjektif Aktif Ketentuan Mengenai Novasi Dalam BW Pelaksanaan Novasi Akibat Hukum Perbuatan Novasi Teknik Penyelesaian Kredit Bermasalah dengan Metode Novasi Study Kasus

Pelaporan Kredit Perbankan

Pelaporan Kredit Perbankan

Dalam Pelatihan Ini Peserta Akan Diberikan Pemahaman Secara Komprehensif Terkait Ruang Lingkup / Konsep Credit Risk Management, Profitability And Risk, Hubungan Baik, Kelangsungan Bisnis Dan Risiko Kredit, Faktor Penyebab Kredit Bermasalah, Matriks Analisa Kredit, Analisa Laporan Keuangan, Analisa Rekening, Estimasi Laba Rugi, Kunjungan, Referensi Dan Checking, Six C’s Of Credit Analysis, Analisa Rekening & Estimasi Laba Rugi, Karakter Bisnis, Pola Transaksi Rekening, Rekayasa Rekening (Fisik Dan Transaksi), Tahapan Dan Teknik Analisa Kemampuan Membayar Dari Rekening, Tahapan Dan Teknik Estimasi Laba Rugi, Dll. Laporan kredit adalah akuntansi terperinci dari riwayat kredit individu yang disiapkan oleh biro kredit (atau dikenal sebagai agen pelaporan kredit). Data yang disertakan dalam laporan berasal dari informasi keuangan yang dikumpulkan oleh biro kredit dari pemberi pinjaman, perusahaan kartu kredit, dan perusahaan keuangan lainnya. Informasi ini akan digunakan oleh pemberi pinjaman untuk menentukan seberapa besar risiko kredit seseorang. Meskipun skor kredit hanyalah angka, itu memberi tahu banyak tentang cara seseorang menangani kehidupan finansialnya. Dari membaca laporan kredit, pemberi pinjaman dapat mengetahui apakah tagihan telah dibayar tepat waktu, berapa banyak hutang yang dimiliki konsumen (hutang kartu kredit, pinjaman pribadi, pinjaman mobil, hipotek, pinjaman ekuitas rumah, pinjaman pelajar dan hutang medis). Semakin bertanggung jawab seseorang dengan penggunaan kredit dan pembayarannya, semakin baik skor kreditnya. Skor kredit yang lebih tinggi memberi tahu pemberi pinjaman potensial bahwa seseorang memiliki risiko kredit yang lebih rendah dan lebih cenderung untuk membayar tagihan masa depan secara tepat waktu. Penyusunan Laporan Kredit Secara Sistematis Penyusunan Laporan Keuangan (Neraca dan R/L) Analisa Kualitatif Analisa Kuantitatif Penyusunan Scoring/Rating Perhitungan Kredit (Investasi & Modal Kerja) Penyusunan Compliance Review Penyusunan Proposal Usulan Pemberian Kredit Ruang Lingkup / Konsep Credit Risk Management Profitability VS Risk Hubungan Baik, Kelangsungan Bisnis dan Risiko Kredit Faktor Penyebab Kredit Bermasalah Matriks Analisa Kredit Analisa Laporan Keuangan, Analisa Rekening, Estimasi Laba Rugi, Kunjungan, Referensi Dan Checking Six C’s Of Credit Analysis Analisa Rekening & Estimasi Laba Rugi Karakter Bisnis Pola Transaksi Rekening Rekayasa Rekening (Fisik dan Transaksi) Tahapan dan Teknik Analisa Kemampuan Membayar dari Rekening Tahapan dan Teknik Estimasi Laba Rugi Financial Statement Analysis Bentuk dan Karakteristik Laporan Keuangan Tahapan dan Teknik Deteksi Permasalahan Laporan Keuangan Analisa Rasio dan Cash Flow Penentuan / Perkiraan Kemampuan Membayar Perkiraan Permasalahan Financial di Masa yang Akan Datang Qualitative Analysis Analisa Karakter dan Kemauan serta Kemampuan Membayar Teknik Interview, Referensi, Kunjungan dan Bisnis Checking Teknik Analisa Bisnis: Management; Operating, Capital and Corporate Finance Strategies; Competitive Advantages & Cost Position; Product/Service; dan Customer/Supplier Concentration Analisa Faktor Eksternal Analisa Kualitatif (Check List Pertanyaan) Writing an Effective Credit Review Supporting and Reporting Credit Review Monitoring Credit Review Deteksi Permasalahan Kredit (Warning Signals) Faktor-Faktor Utama yang Harus Diperhatikan Financial Distress Debt Management Skills Analisa Kredit Macet dan Strategi Penyelesaiannya Aspek Legal yang Harus Diperhatikan Studi Kasus dan Diskusi

Monitoring, Reporting and Support Credit Review

Dalam Pelatihan Ini Peserta Akan Diberikan Pemahaman Secara Komprehensif Terkait Ruang Lingkup / Konsep Credit Risk Management, Profitability And Risk, Hubungan Baik, Kelangsungan Bisnis Dan Risiko Kredit, Faktor Penyebab Kredit Bermasalah, Matriks Analisa Kredit, Analisa Laporan Keuangan, Analisa Rekening, Estimasi Laba Rugi, Kunjungan, Referensi Dan Checking, Six C’s Of Credit Analysis, Analisa Rekening & Estimasi Laba Rugi, Karakter Bisnis, Pola Transaksi Rekening, Rekayasa Rekening (Fisik Dan Transaksi), Tahapan Dan Teknik Analisa Kemampuan Membayar Dari Rekening, Tahapan Dan Teknik Estimasi Laba Rugi, Dll. Laporan kredit adalah akuntansi terperinci dari riwayat kredit individu yang disiapkan oleh biro kredit (atau dikenal sebagai agen pelaporan kredit). Data yang disertakan dalam laporan berasal dari informasi keuangan yang dikumpulkan oleh biro kredit dari pemberi pinjaman, perusahaan kartu kredit, dan perusahaan keuangan lainnya. Informasi ini akan digunakan oleh pemberi pinjaman untuk menentukan seberapa besar risiko kredit seseorang. Meskipun skor kredit hanyalah angka, itu memberi tahu banyak tentang cara seseorang menangani kehidupan finansialnya. Dari membaca laporan kredit, pemberi pinjaman dapat mengetahui apakah tagihan telah dibayar tepat waktu, berapa banyak hutang yang dimiliki konsumen (hutang kartu kredit, pinjaman pribadi, pinjaman mobil, hipotek, pinjaman ekuitas rumah, pinjaman pelajar dan hutang medis). Semakin bertanggung jawab seseorang dengan penggunaan kredit dan pembayarannya, semakin baik skor kreditnya. Skor kredit yang lebih tinggi memberi tahu pemberi pinjaman potensial bahwa seseorang memiliki risiko kredit yang lebih rendah dan lebih cenderung untuk membayar tagihan masa depan secara tepat waktu. COURSE OUTLINE RUANG LINGKUP / KONSEP CREDIT RISK MANAGEMENT Profitability VS Risk Hubungan Baik, Kelangsungan Bisnis dan Risiko Kredit Faktor Penyebab Kredit Bermasalah Matriks Analisa Kredit Analisa Laporan Keuangan, Analisa Rekening, Estimasi Laba Rugi, Kunjungan, Referensi Dan Checking SIX C’S OF CREDIT ANALYSIS ANALISA REKENING & ESTIMASI LABA RUGI Karakter Bisnis Pola Transaksi Rekening Rekayasa Rekening (Fisik dan Transaksi) Tahapan dan Teknik Analisa Kemampuan Membayar dari Rekening Tahapan dan Teknik Estimasi Laba Rugi FINANCIAL STATEMENT ANALYSIS Bentuk dan Karakteristik Laporan Keuangan Tahapan dan Teknik Deteksi Permasalahan Laporan Keuangan Analisa Rasio dan Cash Flow Penentuan / Perkiraan Kemampuan Membayar Perkiraan Permasalahan Financial di masa yang akan datang QUALITATIVE ANALYSIS Analisa Karakter dan Kemauan serta Kemampuan Membayar Teknik Interview, Referensi, Kunjungan dan Bisnis Checking Teknik Analisa Bisnis: Management; Operating, capital and corporate finance strategies; Competitive advantages & cost position; Product/service; dan Customer/supplier concentration Analisa Faktor Eksternal Analisa Kualitatif (Check List Pertanyaan) WRITING AN EFFECTIVE CREDIT REVIEW SUPPORTING AND REPORTING CREDIT REVIEW MONITORING CREDIT REVIEW Deteksi Permasalahan Kredit (Warning Signals) Faktor-faktor Utama yang Harus Diperhatikan Financial distress PENYUSUNAN LAPORAN KREDIT SECARA SISTEMATIS Penyusunan laporan keuangan (neraca dan R/L) Analisa kualitatif Analisa kuantitatif Penyusunan Scoring/Rating Perhitungan kredit (Investasi & Modal Kerja) Penyusunan Compliance Review Penyusunan proposal usulan pemberian kredit DEBT MANAGEMENT SKILLS Analisa Kredit Macet dan Strategi Penyelesaiannya Aspek Legal Yang Harus Diperhatikan Studi Kasus dan Diskusi

Quality Assurance for Banking Industry

Quality Assurance for Banking Industry

Fungsi dan peranan Quality Assurance (QA) di sektor perbankan sangatlah penting, salah satu tujuannya adalah untuk menjaga kualitas operasional. Namun demikian banyak perusahaan perbankan yang belum memahami dan menerapkan prinsip QA dalam operasionalnya sehingga terjadi bangkrut dan berhenti operasionalnya. Peranan QA sangat penting dalam membantu bank di dalam mengevaluasi dan meningkatkan efektifitas proses bisnis yang benar (tata kelola), mitigasi resiko dan pengawasan kepatuhan (compliance). Bank yang sehat akan dapat menjalankan fungsi QA dalam operasionalnya dengan berbagai risiko yang ada dengan baik sehingga tujuan perusahaan akan tercapai. Peserta pelatihan mampu memahami konsep dan manfaat quality assurance bagi pekerjaan dan perusahaan Peserta pelatihan mampu memahami dan menerapkan quality assurance dalam pekerjaannya sehingga dapat membantu organisasi di dalam pencapaian tujuan Pemahaman, Definisi, Prinsip, Komponen Quality Assurance dalam Sektor Perbankan Perbedaan dan Persamaan QA dan QC (Quality Control) Memahami Cara Kerja QA dan QC Overview ISO 9001 tentang Quality Management Systems Komponen, Prinsip, dan Implementasi QA Menurut ISO 9001 Penerapan ISO 9001 dalam Sektor Perbankan Strategi Penerapan QA dengan Konsep 3 Lines of Defense Pemahaman Konsep 3 Lines of Defense Hambatan-hambatannya Kunci Sukses Penerapannya Combined Assurance dalam Kaitannya dengan QA Langkah-langkah dalam Penerapan Quality Assurance Langkah-langkah Pengawasan Quality Assurance Kendala-kendala dalam Penerapan Quality Assurance GRC (Governance, Risk, Compliance) Sebagai Tool Terintegrasi di dalam Penerapan, Pengawasan, Organisasi Menyeluruh untuk Pelaksanaan QA Pemahaman Governance Pemahaman Risk Pemahaman Compliance Hambatan-hambatan Penerapan GC Studi Kasus Penerapan QA di Sektor Perbankan

Key Performance Indicator for Corporate Social Responsibility (Pengukuran Kinerja CSR)

Key Performance Indicator for Corporate Social Responsibility (Pengukuran Kinerja CSR)

Bank syariah dalam menjalankan fungsi sebagai lembaga intermediasi, mensyaratkan adanya jaminan kepada nasabah yang hendak mendapatkan pembiayaan. Meskipun aturan mengenai adanya jaminan dalam Undang-undang Perbankan Syariah tidak disebutkan secara jelas, namun dalam pelaksanaannya, jaminan bertujuan untuk menjalankan prinsip-prinsip kehati-hatian (Prudential Banking Regulation) serta menjamin kelangsungan hidup dan kesehatan bank tetap terjaga. Di dalam Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah digunakan istilah agunan untuk memaknai jaminan. Agunan adalah jaminan tambahan, baik berupa benda bergerak maupun benda tidak bergerak yang diserahkan oleh pemilik agunan kepada Bank Syariah dan/atau UUS (Unit Usaha Syariah), guna menjamin pelunasan kewajiban Nasabah penerima fasilitas. Pemberian jaminan yang diterapkan oleh perbankan syariah merupakan cara bank dalam mengikat nasabah agar memenuhi kewajibannya sebagaimana yang telah disepakati pada saat akad. Pengikatan jaminan antara nasabah dengan pihak bank dituangkan dalam bentuk perjanjian jaminan yang berisi tentang kesanggupan debitur atau pihak ketiga dalam menjamin pelunasan hutang yang diperoleh dari kredit atau pembiayaan. Pembagian Jaminan dalam Syariah Dhaman Rahn Kafalah Ruang Lingkup Collateral (rahn) Lima Dalil Syariah Tentang Collateral Konsep jaminan dalam hukum positif dan undang-undang perbankan syariah Fatwa DSN MUI tentang jaminan Jaminan pada murabahah Jaminan pada mudharabah Jaminan pada musyarakah Mengapa jaminan harus ada dalam perjanjian musyarakah dan mudharabah? Jenis-Jenis jaminan dalam fikih muamalah Rahn ‘iqar Rahn Hiyazi Rahn Tasjili Rahn Musta’ar Jenis-Jenis Jaminan dalam UU dan KUH Perdata Gadai Hypotik HT Fiducia Enam Perbedaan Akta Fiducia Konvensional dengan Fiducia Syariah Enam Perbedaan APHT & SKMHT Konvensional dengan Syariah Akta Jaminan yang memiliki Kekuatan Eksekutorial Jaminan Terhadap Hutang yang ada maupun hutang yang akan ada (line facility, Bank Garansi, PRKS, dll). Peralihan Hak Tanggungan kepada kreditur lain dan hubungannya dengan roya pasang (kasus take over, peralihan piutang, restrukturisasi pembiayaan, refinancing dan merger) Eksekusi Jaminan dalam syariah Dalil-dalil syariah eksekusi jaminan Syarat administrasi pengajuan eksekusi Hak tanggungan ke Pengadilan Agama oleh bank dan LKS Pengadilan yang berwenang melakukan eksekusi Penyelesaian jaminan pada Murabahah Macet dan Akad- Akad Lainnya Bagaimana jaminan dalam IMBT dan IMFZ, posisi barang milik bank Bagaimana Jaminan dalam MMq? Asset milik bersama Bagaimana penerapan jaminan pada ijarah multijasa

“KUPAS TUNTAS JAMINAN HAK TANGGUNGAN, JAMINAN HAK FIDUSIA, SKMHT DAN JAMINAN LAINNYA MENURUT HUKUM SYARIAH DAN HUKUM POSITIF” Implementasinya di Perbankan Syariah

“KUPAS TUNTAS JAMINAN HAK TANGGUNGAN, JAMINAN HAK FIDUSIA, SKMHT DAN JAMINAN LAINNYA MENURUT HUKUM SYARIAH DAN HUKUM POSITIF” Implementasinya di Perbankan Syariah

Bank syariah dalam menjalankan fungsi sebagai lembaga intermediasi, mensyaratkan adanya jaminan kepada nasabah yang hendak mendapatkan pembiayaan. Meskipun aturan mengenai adanya jaminan dalam Undang-undang Perbankan Syariah tidak disebutkan secara jelas, namun dalam pelaksanaannya, jaminan bertujuan untuk menjalankan prinsip-prinsip kehati-hatian (Prudential Banking Regulation) serta menjamin kelangsungan hidup dan kesehatan bank tetap terjaga. Di dalam Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah digunakan istilah agunan untuk memaknai jaminan. Agunan adalah jaminan tambahan, baik berupa benda bergerak maupun benda tidak bergerak yang diserahkan oleh pemilik agunan kepada Bank Syariah dan/atau UUS (Unit Usaha Syariah), guna menjamin pelunasan kewajiban Nasabah penerima fasilitas. Pemberian jaminan yang diterapkan oleh perbankan syariah merupakan cara bank dalam mengikat nasabah agar memenuhi kewajibannya sebagaimana yang telah disepakati pada saat akad. Pengikatan jaminan antara nasabah dengan pihak bank dituangkan dalam bentuk perjanjian jaminan yang berisi tentang kesanggupan debitur atau pihak ketiga dalam menjamin pelunasan hutang yang diperoleh dari kredit atau pembiayaan. Pembagian Jaminan dalam Syariah Dhaman Rahn Kafalah Ruang Lingkup Collateral (rahn) Lima Dalil Syariah Tentang Collateral Konsep jaminan dalam hukum positif dan undang-undang perbankan syariah Fatwa DSN MUI tentang jaminan Jaminan pada murabahah Jaminan pada mudharabah Jaminan pada musyarakah Mengapa jaminan harus ada dalam perjanjian musyarakah dan mudharabah? Jenis-Jenis jaminan dalam fikih muamalah Rahn ‘iqar Rahn Hiyazi Rahn Tasjili Rahn Musta’ar Jenis-Jenis Jaminan dalam UU dan KUH Perdata Gadai Hypotik HT Fiducia Enam Perbedaan Akta Fiducia Konvensional dengan Fiducia Syariah Enam Perbedaan APHT & SKMHT Konvensional dengan Syariah Akta Jaminan yang memiliki Kekuatan Eksekutorial Jaminan Terhadap Hutang yang ada maupun hutang yang akan ada (line facility, Bank Garansi, PRKS, dll). Peralihan Hak Tanggungan kepada kreditur lain dan hubungannya dengan roya pasang (kasus take over, peralihan piutang, restrukturisasi pembiayaan, refinancing dan merger) Eksekusi Jaminan dalam syariah Dalil-dalil syariah eksekusi jaminan Syarat administrasi pengajuan eksekusi Hak tanggungan ke Pengadilan Agama oleh bank dan LKS Pengadilan yang berwenang melakukan eksekusi Penyelesaian jaminan pada Murabahah Macet dan Akad- Akad Lainnya Bagaimana jaminan dalam IMBT dan IMFZ, posisi barang milik bank Bagaimana Jaminan dalam MMq? Asset milik bersama Bagaimana penerapan jaminan pada ijarah multijasa

Administrasi Umum dan Kesekretariatan

Administrasi Umum dan Kesekretariatan

Secara konseptual saat ini jabatan sekretaris secara langsung bisa menjadi simbol dari kondisi perusahaan ketika berkomunikasi dengan luar, hal ini tercermin karena banyaknya pekerjaan administrasi yang harus dipersiapkan oleh para sekretaris terutama berhubungan dengan mitra-mitra perusahaan. Selain berhubungan dengan tugas administrasi, peran dan fungsi sekretaris juga berhubungan dengan bagaimana berkomunikasi secara verbal maupun non verbal dalam menjalankan tugasnya sehari-hari. Sekarang ini sekretaris harus dapat berkomunikasi baik lisan maupun tulisan. Namun, terkadang perbedaan budaya dapat menimbulkan kesalahpahaman. Sopan santun dalam menjawab telepon, menerima tamu ataupun membuat reservasi/janji, harus dikuasai oleh para sekretaris agar mereka tidak menyinggung perasaan mitra atau tamu asingnya. Dengan sasaran untuk mengasah keterampilan berkomunikasi bagi sekretaris atau front-office staff dalam berbagai kesempatan seperti menerima tamu, menunjukkan arah, sopan santun bertelepon, membuat reservasi, dan lain-lain. OBJECTIVE Memahami fungsi dan peran sekretaris dalam administrasi dan organisasi, serta mempunyai wawasan berfikir yang luas dalam menjalankan tugasnya Dapat meningkatkan kemampuan dalam memanajemen pekerjaan secara efektif dan mendukung pekerjaan pimpinan Mampu mengenal dan menghadapi permasalahan manusia yang mempunyai pengaruh bagi kelancaran pekerjaan sekretaris Meningkatkan kepribadian terutama dari penampilan, penjagaan emosi dan pengelolaan stres dalam pekerjaan Meningkatkan kemampuan sekretaris dalam berkomunikasi baik secara verbal maupun non verbal COURSE OUTLINE Fungsi dan peran sekretaris dalam organisasi perusahaan System informasi manajemen Hubungan antar manusia dalam organisasi dan etiket bagi sekretaris Peningkatan efektivitas kerja Perencanaan dan pengendalian pekerjaan administrasi System arsip Surat menyurat Manajemen portofolio Administrasi perkantoran

Contact Us

If you have any questions, send us a message!

Ready to Grow? Talk to an Expert Today!