Search
Close this search box.

Basic VSAT System

Basic VSAT System

– Desain, membuat, mengkonfigurasi dan memanage sistem VSAT Peserta dapat menghitung link budget sistem VSAT Melakukan site survey menggunakan GPS dan menginstalasi Peserta dapat mengoptimasi dan melakukan troubleshooting Dasar Komunikasi Satelit Pendahuluan Satelit dan cara kerja Transmisi Satelit Kelebihan dan kekurangan satelit Bandwidth dan satuan Polarisasi, LNA/LNB/LNC dan Modulasi Digital Video Broadcasting Unjuk kerja dan kualitas link Teknologi VSAT Persiapan Instalasi VSAT Site Survey Interface Data Link Budget Sistem VSAT Pengukuran kualitas sinyal Grounding dan anti petir Preventive maintenance Troubleshooting

Transaksi di Pasar Valuta Asing sesuai PADG No 24/10/PADG/2022

Transaksi di Pasar Valuta Asing sesuai PADG No 24/10/PADG/2022

Untuk mencapai pasar uang yang likuid, efisien, transparan dan berintegritas sehingga dapat mendukung kegiatan ekonomi nasional, Bank Indonesia melakukan penyempurnaan pengaturan di pasar valuta asing melalui penerbitan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 24/7/PBI/2022 tentang Transaksi di Pasar Valuta Asing. Sebagai tindak lanjut dari penyempurnaan pengaturan dimaksud, serta untuk menciptakan pasar uang yang likuid, efisien, transparan, dan berintegritas sehingga dapat mendukung kegiatan ekonomi nasional, Bank Indonesia menerbitkan peraturan pelaksanaan dari PBI No. 24/7/PBI/2022 tentang Transaksi di Pasar Valuta Asing. PADG ini diatur mengenai transaksi di pasar valuta asing terhadap rupiah antara bank dan pelaku transaksi di Pasar Valuta Asing yang antara lain mengatur mengenai penggunaan kontrak dalam bertransaksi, jenis transaksi, waktu transaksi, underlying transaksi, dan penyelesaian transaksi. PADG ini menjadi panduan bagi para pelaku transaksi di pasar valuta asing dalam melakukan transaksi. Peserta pelatihan mampu mengidentifikasi tantangan dan peluang bisnis untuk meningkatkan kualitas produk kredit consumer Istilah yang Digunakan dalam Kegiatan Transaksi di Pasar Valuta Asing Transaksi di Pasar Valuta Asing Underlying Transaksi Transaksi Melalui Pihak Ketiga Mencakup antara lain mengenai kegiatan ekonomi dan underlying transaksi yang dapat digunakan Batasan Transaksi Transfer Rupiah kepada Bukan Penduduk Mengenai kewajiban penggunaan underlying transaksi untuk transfer rupiah kepada rekening bukan penduduk Penyelesaian Transaksi Penyelesaian Dokumen Transaksi Kurs Acuan yang Dapat Digunakan dalam Bertransaksi di Pasar Valuta Asing Pelaporan Sanksi Administratif atas Setiap Pelanggaran yang Dilakukan Pelaku Pasar Valas Bentuk sanksi administratif, sanksi kewajiban membayar

Transforming and Optimizing Office Network in Digital Era

Transforming and Optimizing Office Network in Digital Era

Untuk meningkatkan jasa pelayanan perbankan yang lebih luar dalam era globalisasi dan perdagangan bebas yang terus berkembang, diperlukan peranan bank yang berkedudukan pada lokasi-lokasi tertentu untuk menunjang aktivitas bisnis masyarakat sekaligus memperkuat kepercayaan dan profesionalisme perbankan nasional. Dalam rangka mendorong keberadaan kantor cabang bank di daerah-daerah yang membutuhkan jaringan pelayanan suatu bank, maka perlu adanya pemahaman terkait ketentuan mengenai akses dan keberadaan bank di suatu daerah. Prosedur dan tata cara pembukaan kantor cabang dalam hal ini menjadi sangat penting untuk dipahami secara komprehensif melalui suatu kegiatan pembelajaran. Pengertian Transformasi Digital Jaringan Kantor Mengapa Transformasi Digital Jaringan Kantor Penting Apa Perbedaan Antara Digitalisasi dan Transformasi Digital? Pilar Transformasi Digital Jaringan Kantor Jenis Transformasi Digital Jaringan Kantor Tahapan Transformasi Digital Jaringan Kantor Strategi Transformasi Digital Jaringan Kantor AWS Professional Services Kerangka Kerja Transformasi Digital Jaringan Kantor

Upaya Pencegahan Kredit Bermasalah

Upaya Pencegahan Kredit Bermasalah

Krisis yang melanda perekonomian Indonesia benar-benar berdampak buruk terhadap kinerja sektor keuangan. Banyak perusahaan yang gagal secara finansial, bahkan tutup dan menanggung kerugian yang tidak sedikit, baik perusahaan dengan skala besar ataupun kecil. Perusahaan tidak saja sulit mendapatkan sumber dana murah. Memberikan pemahaman kepada peserta mengenai faktor yang mempengaruhi kegiatan bisnis kredit komersial bermasalah dan macet yang dilakukan bank/Lembaga Pembiayaan beserta upaya solusinya (penyelamatan dan likuidasi). Memberikan kemampuan teknis kepada peserta tentang bagaimana mengantisipasi kemungkinan penyebab kredit bermasalah macet dan bagaimana cara meminimalkan risiko tersebut. Kredit Bermasalah dan Macet Tujuan Pemberian Kredit Mengapa Kredit Bermasalah dan Macet Gejala Dini Penurunan Kualitas Kredit Tindakan Antisipasi (Correction Action) Bagaimana Mencegah Kredit Bermasalah dan Macet (lanjutan) Putusan Dilematis: Diselamatkan atau Dilikuidasi Berbagai Upaya Penanganan Kredit Bermasalah dan Macet Penyelamatan Kredit Penyelesaian Kredit (Likuidasi) Supervisi dan Monitoring Documentation dan Administration Jaminan dan Agunan

Pengembangan Jaringan Kantor dan Riset

Pengembangan Jaringan Kantor dan Riset

Di perusahaan setiap waktunya selalu dijumpai adanya masalah dan masalah tersebut harus dipecahkan atau diselesaikan. Riset atau penelitian adalah sebuah aktivitas dan teorganisir untuk menyelidiki sebuah masalah yang spesifik yang membutuhkan pemecahan atau solusi. Pelatihan ini membahas bagaimana memecahkan masalah bisnis dengan riset bisnis. Masalah bisnis yang dibutuhkan solusi dengan riset bisnis misalnya di bidang akuntansi, manajemen keuangan, manajemen operasi, manajemen sumber daya manusia, dan manajemen pemasaran. Riset bisnis yang akan disampaikan dalam pelatihan ini adalah riset bisnis yang berprinsip pada kaidah-kaidah ilmiah, yang hasilnya akan dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Proses Riset Tahap-tahap Proses Riset: yang Dimulai dengan Observasi sampai dengan Deduksi Mengetahui Perilaku dan Persepsi Nasabah Membuat Disain Riset Pemasaran yang Praktis dan Tepat Sasaran Membuat Kuesioner dan Melakukan Survei Ekosistem/Perumusan Pelaksanaan Manajemen Program Riset pada Perbankan Langkah-langkah Melakukan Riset dan Strategi Terkait Produk Baru/Existing Bank dalam Melakukan Pengembangan Bisnis Digital Banking Tata Pelaksanaan Kajian-kajian Strategis Bank Perencanaan Strategis Bisnis Bank Jangka Pendek, Jangka Menengah dan Jangka Panjang Perencanaan/Strategi Pengukuran Kinerja Keuangan Efisiensi Biaya Strategi Pemasaran Strategi Kualitas Produk/Layanan Berbasis Teknologi dalam Kerangka Digital Banking Studi Kelayakan untuk Pembukaan dan Penutupan Jaringan Kantor Studi Kasus

Training Needs Analysis & Training Evaluation

Training Needs Analysis & Training Evaluation

Salah satu tugas dan fungsi Human Resources Management adalah menjamin tersedianya man-power yang kompeten. Dalam konteks ini, pelatihan dan pengembangan memegang peran penting agar tenaga kerja yang tersedia selaras dengan visi, misi, nilai, dan strategi perusahaan. Pelatihan dan pengembangan sebagai salah satu cara agar tercipta keselarasan antara kebutuhan bisnis dengan ketersediaan man-power yang kompeten. Namun seringkali perusahaan menyelenggarakan training yang tidak mendukung kebutuhan, yang tentu saja tidak memiliki efek positif untuk perusahaan atau organisasi ketika diukur. Pelatihan Training Needs Analysis (TNA) & Evaluation ini memberikan pemahaman kepada peserta untuk bisa merancang keburuhan training perusahaan dengan efektif. Disamping itu akan diberikan cara mengevaluasi/mengukur keberhasilan dari suatu program training. Pelatihan ini cocok diikuti oleh bagian HR Department ataupun line manager ditugaskan sebagai trainer/instruktur pelatihan. Harapannya peserta mampu melakukan evaluasi dan mengidentifikasi kebutuhan pelatihan dengan tepat agar investasi perusahaan membawa dampak yang signifikan. Peserta akan terampil menganalisa kebutuhan training (Training Need Analysis/TNA) Mampu membuat krikulum yang tepat Mampu menyelenggarakan training dengan efektif, serta Mampu mengevaluasi /mengukur keefektifan training yang telah diselenggarakan. Sesi 1 Menganalisa kebutuhan training (Training Need Analysis). 3 step analisa kebutuhan training, dan analisa training dari symptom. Sesi 2 Competency Profiling. Menyusun Individual Development Plan. Membuat kurikulum yang tepat. Sesi 3 Mengenal beberapa metode belajar. Menyelenggarakan training dengan efektif. 4 step pengukuran efektivitas training dari Kirkpatric. Sesi 4 Mengukur ROTI (Return of Training Investment) Collecting data (performance indicator & hard indicators) Using control group Trend line Converting data to monetary value

Sponsorship dan Promosi Bank

Sponsorship dan Promosi Bank

Sponsorship dan promosi berkaitan satu sama lain untuk mencapai kesuksesan dalam penyelenggaraan kegiatan maupun upaya pengenalan produk dalam usaha perbankan. Keberadaaan sponsor menjadi penting mengingat tidak semua kebutuhan kegiatan bisa diupayakan sendiri. Bahkan terkadang sponsor bisa menjadi kekuatan utama dalam pelaksanaan kegiatan. Positioning sebuah kegiatan menjadi faktor penentu dalam menarik sponsor. Perlu dipelajari juga untuk strategi untuk mendapatkan sponsorship untuk mensukseskan suatu kegiatan, karena pihak sponsor pun tidak serta-merta langsung menyetujui proposal yang diajukan. Kegiatan promosi juga merupakan hal penting dalam industri perbankan. Untuk memperkenalkan dan menjual jasa-jasa dan produk yang dihasilkan, agar bank dapat menghadapi saingan dalam pasar yang semakin kompetitif dan kompleks maka diperlukan suatu bentuk kegiatan promosi. Selain itu promosi dalam industri perbankan juga dapat bermanfaat untuk menjual goodwill image dan idea yang baik tentang bank bersangkutan. Hal ini merupakan kombinasi strategi yang paling baik dari variabel-variabel periklanan, personal selling, pubic relation, hubungan masyarakat dan alat promosi lainnya yang kesemuanya mencapai program penjualan. Strategi promosi tersebut popular sebagai bauran promosi (promotion mix). Hubungan antara promosi dengan penjualan yang baik akan dapat meningkatkan angka penjualan. Keberhasilan dalam memperoleh sponsorship pun dapat mendukung kegiatan promosi perbankan, misalnya penjualan produk bank. Memahami pentingnya sponsorship Memahami jenis-jenis sponsorship Mampu memilah-memilih pihak sponsor yang akan dijadikan patner Mampu membuat proposal yang menarik Mampu mempresentasikan dan bernegosiasi dengan baik bersama calon patner sponsorship Memahami konsep-konsep promotion Mampu merancang promotion Mampu menemukan sesuatu yang besar dari hal kecil sebagai strategi dalam mendapatkan sponsorship dan promosi Jenis-jenis Sponsorship Positioning Kegiatan Cara Membuat Proposal Sponsorship yang Baik dan Benar Bagaimana Presentasi dan Negosiasi yang Baik untuk Mendapatkan Sponsor Finalisasi Kontrak Kerjasama dengan Sponsor Filosofi Promosi Penjualan Promosi dalam Perspektif Klasik dan Modern Memahami Karakteristik Konsumen Teknik dan Strategi Promotion Mix Meningkatkan Value Added Iklan Woman Taste vs Man Taste Teknik dan Rahasia Mempengaruhi Orang Implementasi Promotion Mix Pemanfaatan Hal-hal Unik untuk Dijadikan Promotion Mix

Evaluasi Jaringan Kantor sesuai POJK No.12/POJK.03/2021& Layanan TPE (Terminal Perbankan Elektronik)

Evaluasi Jaringan Kantor sesuai POJK No.12POJK.032021& Layanan TPE (Terminal Perbankan Elektronik)

Perkembangan dunia bisnis/industri dari waktu ke waktu dan masa ke masa sudah dapat dipastikan akan semakin ketat dan kompetitif. Untuk dapat bertahan dan menghadapi persaingan bisnis yang semakin ketat ini, khususnya dalam perbankan maka harus mampu meningkatkan kinerja perusahaan itu sendiri. Peningkatan kinerja perusahaan tersebut tidak terlepas dari peningkatan kinerja tiap-tiap kantor sebagai saluran distribusi yang berhubungan langsung dengan nasabah. Oleh karena itu untuk mengetahui peningkatan kinerja dan efisiensi tiap-tiap kantor/kantor cabang diperlukan penilaian/pengukuran kinerja Kantor Cabang. Disamping itu bisa dikatakan hampir 50% jaringan kantor suatu bank adalah Kantor Cabang Pembantu, sehingga keberhasilan pencapaian kinerja perusahan tergantung juga kepada pencapaian kinerja Kantor Cabang Pembantu. Dalam pelatihan ini akan disampaikan bagaimana sistem pengukuran kinerja atau penilaian efisiensi kinerja pada Kantor Cabang dan Cabang Pembantu pada perbankan dan apakah sistem pengukuran kinerja yang diterapkan dapat berfungsi sebagai alat pengendalian manajemen bagi perusahaan. Dalam beberapa tahun terakhir, industri perbankan telah mengalami perkembangan yang sangat pesat, terutama dalam hal teknologi dan inovasi. Salah satu contoh perkembangan ini adalah penggunaan Terminal Perbankan Elektronik (TPE) sebagai salah satu kanal layanan perbankan. TPE adalah sebuah terminal yang digunakan untuk melakukan transaksi perbankan, seperti penarikan tunai, penyetoran, dan pembayaran tagihan. TPE juga dapat digunakan untuk melakukan transaksi lainnya, seperti pembelian pulsa dan token listrik Namun, untuk dapat menggunakan TPE secara efektif dan efisien, petugas bank harus memiliki pengetahuan dan kemampuan yang memadai dalam mengoperasikan TPE. Oleh karena itu, pelatihan ini diselenggarakan untuk meningkatkan kemampuan dan pengetahuan petugas bank dalam mengoperasikan TPE. Konsep Dasar Penilaian Efisiensi Kinerja Kantor Cabang dan Cabang Pembantu Strategi dan Standar Pengukuran Efisiensi Kinerja Kantor Cabang dan Kantor Cabang Pembantu Alat Untuk Mengukur Tingkat Keberhasilan Kinerja Pengukuran Kinerja Dengan Balanced Scorecard Mengukur dalam Penilaian Kinerja Cabang dan Cabang Pembantu Berdasar Sistem Keuangan Kinerja Penghimpunan Dana Kredit Rasio Kredit Bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) Bad Debt Recovery Pencapaian Laba Mengukur Penilaian Kinerja Cabang Perspektif Nasabah Hasil Survei Kepuasan Nasabah Penanganan Pengaduan Nasabah Peningkatan Jumlah Nasabah Dana, Kredit dan ATM Mengukur dalam Penilaian Kinerja Cabang dari Proses Bisnis Internal Kualitas Pelaporan Cabang Rasio Likuiditas Mengukur dalam Penilaian Kinerja Cabang Berdasar Pembelajaran dan Pertumbuhan Jumlah Pengarahan Pegawai Kapabilitas Pekerja dan Kapabilitas Sistem Informasi Jumlah Keterlambatan Hadir Pegawai Hasil Pengukuran Penerapan Standar Pelatihan Bahan Evaluasi Kinerja (Aspek-aspek Kinerja yang Memerlukan Perbaikan) Faktor-faktor Penyebab Tidak Efisien dan Rekomendasi Perbaikan untuk Masing-masing Cabang Agar Dapat Dicapai Kondisi Efisien Mengarahkan Kinerja Kantor Cabang dan Kantor Cabang Pembantu dalam Memberikan Kontribusi Usaha Kepada Kantor Pusat Layanan TPE (Terminal Perbankan Elektronik) Pengenalan TPE dan Layanan Perbankan Elektronik Pengenalan TPE dan fungsi-fungsinya Pengenalan layanan perbankan elektronik dan kelebihannya Pengenalan peran dan tanggung jawab petugas TPE Operasional TPE dan Layanan Perbankan Elektronik Pengenalan operasional TPE dan prosedur-prosedurnya Pengenalan layanan perbankan elektronik dan cara penggunaannya Pengenalan cara mengatasi masalah dan kesalahan pada TPE Keamanan dan Pengamanan TPE Pengenalan keamanan dan pengamanan TPE Pengenalan cara mengamankan data dan informasi pada TPE Pengenalan cara mengatasi ancaman keamanan pada TPE Pelayanan dan Penanganan Keluhan Nasabah Pengenalan pelayanan dan penanganan keluhan nasabah pada TPE Pengenalan cara mengatasi keluhan dan masalah nasabah pada TPE Pengenalan cara meningkatkan kepuasan nasabah pada TPE Pengelolaan dan Pemeliharaan TPE Pengenalan pengelolaan dan pemeliharaan TPE Pengenalan cara mengelola dan memelihara TPE Pengenalan cara mengatasi masalah dan kesalahan pada TPE

Public Speaking, Communication, and Interpersonal Skills

Public Speaking, Communication, and Interpersonal Skills

Training Communication and Interpersonal Skills bertujuan agar anda dapat memahami dan melakukan komunikasi secara efektif, sehingga dapat menciptakan iklim kerja yang harmonis, sehat dan terbuka, dapat memberikan kreatifitas kerja yang maksimal untuk mencapai tujuan perusahaan. Setiap hari kita menghabiskan hampir 70% waktu kerja untuk berkomunikasi, namun banyak miskomunikasi yang masih terjadi. Karenanya orang masih perlu memahami tehnik komunikasi yang efektif, agar dapat mengoptimalkan 70% dari waktu kerja dalam mencapai sasaran perusahaan. (Communication and Interpersonal) Komunikasi yang buruk merupakan penghambat terbesar dalam pencapaian sasaran perusahaan yang dirasakan oleh banyak karyawan. Setelah mengikuti Pelatihan Communication and Interpersonal Skills ini, peserta diharapkan memiliki pengetahuan untuk: Agar peserta dapat memahami dan melakukan komunikasi secara efektif, sehingga dapat menciptakan iklim kerja yang harmonis, sehat dan terbuka, dapat memberikan kreatifitas kerja yang maksimal untuk mencapai tujuan perusahaan PERSIAPAN Memahami tekni berbicara Seni mendengarkan Etika berbicara Mengatasi rasa takut PENGORGANISASIAN Seni menggali ide Analisis audiens Design Thinking PENGEMBANGAN MATERI Menggali lebih dalam alasan berbicara di hadapan public Teknik memilih bahasa yang atraktif Mengenal strategi persuasi Membangun kredibilitas SENI PRESENTASI Mengenal model-model presentasi Mengenal teknik vocal Menjawab kreatif dan dinamis SENI FASILITASI ATRAKTIF Teknik menggali lebih dalam Seni menyimpulkan Seni mengamati Dinamika Kelompok KENDALA-KENDALA KOMUNIKASI Teknik identifikasi audiens Teknik memahami orang lain/lawan bicara Mengenal model-model komunikasi Komunikasi verbal dan nonverbal PERSEPSI DAN KOMUNIKASI Memahami aspek-aspek penting komunikasi Memahami persepsi dalam komunikasi Mengenai dampak persepsi dan asumsi dalam komunikasi Memahami berbagai perbedaan yang menghambat komunikasi SENI MENGAITKAN PERTANYAAN DAN KOMENTAR Rahasia bertanya efektif Teknik menjawab efektif Kiat menciptakan pertanyaan indah SENI MENYIMAK Mengenali tahapan mendengar Memahami factor-faktor yang mempengaruhi kualitas menyimak Mengenali kategori pendengar KOMUNIKASI SEBAGAI STRATEGI EFEKTIF DALAM DUNIA KERJA Memahami berbagai gaya komunikasi Seni mengubah konflik jadi kolaborasi Memahami jenis-jenis komunikasi interpersonal Seni mengelola komunikasi interpersonal

Optimalisasi Protokoler dan Sekretaris For Profesional Assistant Dalam Industry 4.0

Optimalisasi Protokoler dan Sekretaris For Profesional Assistant Dalam Industry 4.0

Menghadapai tantangan perubahan serta kemajuan teknologi dan informasi seorang sekretaris professional atau personal assistant, tidak hanya menampilkan diri secara professional, namun harus mampu beradaptasi sesuai dengan perekembangan dan perubahan yang terjadi. Sekretaris profesional dituntut tidak hanya terampil secara administratif, tetapi juga dituntut pengembangan diri meningkatkan kompetensi sesuai kebutuhan perusahaan, serta memahami fungsi serta peran strategisnya bagi perusahaan. Salah satu kegiatan untuk membangun citra positif sebuah perusahaan adalah dengan membangun sikap mencerminkan budaya perusahaan. Etika profesional dan tata cara kegiatan diatur dalam standar tertentu (protokoler) sesuai dengan citra positif perusahaan. Pelatihan humas dan protokoler ini akan memberikan wacana tentang sikap diri yang positif dan memberlakukan standar sikap dan perilaku dalam acara-acara bisnis nasional maupun internasional sebagai aktivitas kehumasan. Di Era 4.0 saat ini, telah terjadi perubahan perilaku masyarakat dalam mengkonsumsi dan mencerna suatu informasi yang di trigger oleh perkembangan teknologi, disertai dengan munculnya tools dan cara-cara baru dalam interaksi antara masyarakat dan teknologi seperti web based, social media, instant messaging, blog/ vlog, artificial intelligent dan big data. Perlunya pemahaman tentang cara-cara efektif untuk mengelola perkembangan dunia digital saat ini bagi para pelaku dunia usaha baik di bidang service maupun manufaktur. Ada satu hal yang sering dilupakan saat seorang karyawan dipromosikan. Umumnya saat promosi, hal yang dipersiapkan dengan baik adalah kompetensi teknis yang diperlukan, namun kemampuan bekomunikasi kurang begitu dipersiapkan. Padahal semakin tinggi posisi seseorang, kemampuan komunikasi yang dituntut semakin tinggi juga baik dalam hal konten yang lebih strategik maupun caranya yang lebih banyak unsur diplomatisnya. Salah satu bentuk komunikasi yang perlu dimilki oleh karyawan adalah melakukan presentasi efektif. Presentasi efektif akan membuat seseorang mampu menyampaikan informasi secara sistematis, singkat dan jelas. Tujuannya beragam dari mulai yang sifatnya informatif (pesan) sampai dengan persuasif (pesan dan kesan). Presentasi efektif dimulai dari menyusun materi presentasinya, penggunaan media atau aplikasi program untuk membuat penampilan presentasi atraktif, cara menyampaikan presentasi, dan menanggapi audience presentasi. Umumnya seseorang belajar hal tersebut secara otodidak karena tuntutan keadaan atau pekerjaan. OBJECTIVE Peserta memiliki cara berpikir untuk berprilaku positif. Peserta mengetahui dan bisa mengimplentasi etiket profesional yang berlaku. Peserta dapat menambah wacana tentang beberapa protokoler kegiatan yang berlaku. Peserta mampu berpenampilan sesuai visi misi perusahaan. Peserta mampu membawa citra perusahaan. Memahami perilaku konsumen di dunia online Memahami taktik memilih digital channel yang tepat Teknik penggunaan media presentasi yang berbasis aplikasi komputer. Peserta dapat memahami pentingnya penampilan prima dari seorang sekretaris. Peserta dapat memahami proses komunikasi dalam organisasi. Peserta dapat meningkatkan keterampilan mengelola pertemuan bisnis. Peserta mampu dalam mengelola waktu secara efektif dalam mengelola pekerjaan. Wawasan untuk memiliki keyakinan diri dan pemahaman yang kuat atas perannya sebagai sekretaris. Kemampuan berkomunikasi secara efektif dengan atasan, rekan kerja, dan pihak eksternal. Kemampuan public relation untuk mendukung kehumasan perusahaan. COURSE OUTLINE Etika dan Etiket Bisnis Pengertian etika dan etiket. Profesional etiket dalam bisnis dan sosial. Prilaku dan sikap Penampilan bisnis. Sikap badan. Protokoler Pengertian protokoler. Jenis Protokoler. Protokoler dalam organisai. Protokoler Kenegaraan. Tata jamuan makan Undangan. Jenis acara dan keadaan. Detail tentang jamuan dan penataan. Sikap dalam tata jamuan makan kenegaraan dan organisasi. Busana. Sikap dan busana dalam protokoler Persiapan dan protokoler acara Peluang, Tantangan dan Hambatan Humas Di Era 4.0 Mengenal berbagai media komunikasi kekuatan dan keunggulannya Prime Time Sosial Media (waktu-waktu terbaik untuk upload materi sosmed) Mengelola pesan komunikasi pemasaran yang efektif Digital media & Channel dan pemilihan media digital yang tepat Online Advertising Display Advertising Social Media Advertising Mobile advertising Evaluasi dan standar pengukurannya Mengelola hubungan dengan konsumen digital Prinsip-prinsip komunikasi persuasive dan informatif Dinamika presentasi : an overview Managing Yourself : body language, handling stress Managing the Material of your presentation : shock opening, body, and closing Managing the Audience Latihan : Individual Presentation Skill Communication Skills Fungsi komunikasi dalam organisasi Peran sekretaris dalam komunikasi organisasi Memilih media yang tepat dalam komunikasi organisasi Komunikasi antara pribadi Time & Stress Management Stress waktu Analisis kegiatan kerja dan permasalahan yang dihadapi Meningkatkan efektivitas penggunaan waktu kerja Mengelola Pertemuan Bisnis Macam-macam pertemuan bisnis Mempersiapkan pertemuan bisnis Pelaksanaan dan tindak lanjut dari pertemuan bisnis Mengelola Hubungan Dengan Direksi, Managerial, Dan Pihak Eksternal Berkomunikasi secara efektif dengan mempergunakan teknik: tiru, samakan, pimpin. Kiat disenangi lawan bicara hanya dengan 5 menit pertama. Mempelajari 5 bahasa tubuh utama. Menyampaikan maksud dan tujuan dengan efektif. Latihan, Keahlian Komunikasi Ala NLP Cara berkomunikasi yang baik dengan menggunakan telepon. Cara bertelepon yang efektif baik telepon masuk dan telepon keluar. Membuat script menggunakan telepon secara efektif dan lebih profesional. Mempelajari karakteristik suara dari setiap orang. Manajemen Event Korporat Desain dan bentuk-bentuk tata ruang untuk meeting, annual plan, RUPS, sosialisasi kegiatan perusahaan dan training. Peranan seorang sekretaris menjadi MC dalam event perusahaan. Manajemen Ruang Kerja Dengan Prinsip Lean Office Konsep 5 S dan penerapannya di tempat kerja. Pilar Utama Seiri (Ringkas) dan Seiton (Rapi), Seiso (Resik) dan Shitsuke (Rawat). Pilar Utama Seiketsu (Rajin) dan integrasi kelima pilar Studi kasus (identifikasi dan peningkatan pemahaman) Pengelolaan Dokumen & Filing Berdasarkan Sistem ALFRED Membuat rekap file dari berbagai dokumen. Klasifikasi file, penilaian file, dan membuat tabel ALFRED Membedakan arsip dinamis dan arsip statis Membuat jadwal retensi dari file. Ketrampilan lainnya dalam mengelola file  

Interpersonal Skill Development for Secretary

Interpersonal Skill Development for Secretary

Posisi dan peran seorang Sekretaris dalam era Hypercompetition ini merupakan posisi sangat strategis, karena sekretaris diharapkan dapat menjalankan peran, fungsi dan tugasnya dengan baik, cerdas dan pro aktiv serta mampu untuk bekerja mandiri dan menunjukkan kreativitas. Peran sekretaris beralih menjadi jabatan profesional yang tidak lagi dikaitkan dengan peralatan yang mereka gunakan. Mereka bukan lagi disebut sebagai juru ketik, untuk itu sudah selayaknya seorang sekretaris dibekali dengan berbagai keahlian menuju profesionalisme. Professional Secretary Paradigma Penting Sekretaris yang Profesional Peran dan Fungsi serta Tanggung Jawab Sekretaris dalam Organisasi Penampilan Professional Sekretaris Bisnis Etiket Interpersonal Skill for Secretary Teknik Mengenai Gaya dan Profil Pimpinan dan Rekan Kerja Teknik Membangun Komunikasi Efektif & Asertif Memahami Teknik Membangun Human Relation yang Baik Secretary Management First Thing First (Effective Time Management) & Filing System/Rekor Manajemen Teknik Membangun Kebiasaan Efektif bagi Peran sekretaris Efektivitas Etika dan Pengembangan Pribadi Teknik Mengorganisasikan Pekerjaan

Supervisi Kredit

Supervisi Kredit

Istilah kredit di dalam kehidupan masyarakat Indonesia telah dikenal luas sehingga bukan merupakan istilah yang tidak asing lagi. Dalam konteks ini, adanya kepercayaan dari pihak kreditur kepada debitur akan mengembalikan pinjamannya berikut bunganya sesuai dengan kesepakatan yang telah diperjanjikan sebelumnya. Kredit yang diberikan oleh bank kepada debitur harus melalui serangkaian proses yang disebut prosedur pemberian kredit. Agar prosedur pemberian kredit dapat berjalan dengan baik maka diperlukan penatausahaan atau manajemen yang disebut manajemen perkreditan bank. Kredit supervisi akan selalu dibutuhkan untuk menunjang setiap proses yang berjalan untuk mengawasi dan mengendalikan kredit, agar tidak terjadi kemacetan yang tidak diinginkan sehingga membutuhkan talenta dan skill yang mumpuni bagi setiap SDM yang mengemban tanggung jawab sebagai kredit supervisi. Training ini akan memberikan up-grade SDM yang bertanggung jawab dan juga SDM yang berkaitan dengan kredit sehingga dengan mengikuti training ini, kemampuan seorang supervisi kredit akan meningkat tinggi dan dengan waktu yang singkat. Mengidentifikasi faktor penyebab kemunduran kredit Mengembangkan ragam pendekatan dalam mensupervisi kredit diberikan Mengembangkan pola pikir dan proaktif untuk mensupervisi kredit serta memahami pendekatan yang digunakan oleh Bank Indonesia mengenai kolektibilitas Proses manajemen kredit Kebijakan perkreditan Faktor-faktor kemunduran kualitas kredit Teknik supervisi kredit Aspek dokumentasi Aspek finansial dan aspek makro ekonomi Penilaian kualitas aktiva produktif

Contact Us

If you have any questions, send us a message!

Ready to Grow? Talk to an Expert Today!