Search
Close this search box.

Regulasi Bank Indonesia dan OJK untuk Praktisi Perbankan

Dalam era perbankan modern, pemahaman yang mendalam mengenai regulasi perbankan menjadi kunci utama bagi profesional perbankan. Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai lembaga pengatur dan pengawas sektor keuangan, memiliki peran strategis dalam menjaga stabilitas sistem keuangan, integritas, serta perlindungan konsumen. Pelatihan ini dirancang untuk memberikan pemahaman praktis tentang regulasi terkini, implementasi kebijakan, dan dampaknya terhadap operasional bank. Dengan memahami regulasi, praktisi perbankan dapat memastikan kepatuhan, meminimalkan risiko hukum, dan mendukung pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan. Memahami peran dan fungsi Bank Indonesia dan OJK dalam sektor perbankan. Mengenali dan memahami regulasi utama yang berlaku untuk perbankan, termasuk aturan prudensial, kepatuhan, dan perlindungan konsumen. Mengaplikasikan regulasi secara praktis dalam operasional sehari-hari bank. Mengidentifikasi risiko non-kepatuhan dan strategi mitigasinya. 1. Regulasi Bank Indonesia (BI) Fungsi dan tugas Bank Indonesia terkait pengaturan dan pengawasan perbankan. Peraturan terkait manajemen risiko, likuiditas, dan stabilitas moneter. Pedoman implementasi kebijakan BI dalam operasional bank. 2. Regulasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Struktur dan fungsi OJK dalam pengawasan perbankan. Peraturan prudensial: modal minimum, manajemen risiko, tata kelola bank. Perlindungan konsumen dan kepatuhan terhadap praktik perbankan yang sehat. 3. Integrasi Regulasi dalam Operasional Perbankan Studi kasus kepatuhan regulasi BI dan OJK. Strategi mitigasi risiko non-kepatuhan. Best practices dalam pelaporan dan audit internal bank.

Penyusunan SOP & Kebijakan Legal Perusahaan

Dalam era bisnis yang semakin kompleks, perusahaan perlu memastikan seluruh proses operasional berjalan secara efisien, konsisten, dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Standard Operating Procedure (SOP) dan Kebijakan Legal menjadi pedoman penting bagi perusahaan dalam menjaga kepatuhan, mengurangi risiko hukum, serta meningkatkan kualitas manajemen internal. Memberikan pemahaman mengenai konsep, fungsi, dan manfaat SOP serta kebijakan legal perusahaan. Meningkatkan kemampuan peserta dalam menyusun, meninjau, dan memperbarui SOP sesuai kebutuhan operasional. Mengajarkan prinsip-prinsip penyusunan kebijakan legal yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Mendorong penerapan SOP dan kebijakan legal yang konsisten di seluruh unit kerja untuk mendukung kepatuhan dan efisiensi perusahaan. 1. Pengantar SOP dan Kebijakan Legal Definisi SOP dan kebijakan legal. Perbedaan dan hubungan antara SOP dan kebijakan legal. Pentingnya kepatuhan hukum dan regulasi dalam perusahaan. 2. Prinsip Penyusunan SOP Struktur dan format SOP yang baik. Langkah-langkah penyusunan SOP. Contoh SOP di berbagai departemen. 3. Penyusunan Kebijakan Legal Perusahaan Jenis kebijakan legal (misal: HR, keuangan, operasional). Landasan hukum dan regulasi terkait. Proses review dan update kebijakan. 4. Praktik dan Studi Kasus Analisis SOP dan kebijakan yang ada. Latihan menyusun SOP atau kebijakan legal sederhana. Diskusi dan perbaikan bersama. 5. Implementasi dan Monitoring Strategi sosialisasi SOP dan kebijakan legal. Monitoring kepatuhan dan evaluasi efektivitas.

Penerapan AML–CFT (Anti Money Laundering & Counter Terrorist Financing)

Perkembangan ekonomi global dan teknologi finansial membawa risiko meningkatnya praktik pencucian uang (money laundering) dan pendanaan terorisme (terrorist financing). Institusi keuangan dan pihak terkait memiliki peran penting dalam mendeteksi dan mencegah aktivitas ilegal tersebut. Pelatihan ini dirancang untuk memberikan pemahaman dasar dan penerapan prinsip AML–CFT agar peserta dapat mematuhi regulasi, melindungi integritas institusi, dan mendukung keamanan sistem keuangan. Memahami konsep dasar dan prinsip AML–CFT. Mengetahui peraturan, regulasi, dan standar internasional terkait AML–CFT. Mengenali risiko pencucian uang dan pendanaan terorisme dalam kegiatan bisnis. Menerapkan prosedur pencegahan dan mitigasi risiko AML–CFT di lingkungan kerja masing-masing. Mengembangkan kemampuan untuk melaporkan transaksi mencurigakan sesuai ketentuan yang berlaku. 1. Pengenalan AML–CFT Definisi Money Laundering & Terrorist Financing Dampak pencucian uang dan pendanaan terorisme terhadap ekonomi dan reputasi institusi 2. Regulasi dan Standar AML–CFT Peraturan nasional (contoh: UU TPPU di Indonesia, Peraturan OJK/BI) Standar internasional (FATF Recommendations) 3. Identifikasi dan Penilaian Risiko Jenis risiko dan indikator transaksi mencurigakan Metode penilaian risiko klien, produk, dan wilayah 4. Prosedur Pencegahan dan Pengendalian Know Your Customer (KYC) dan Customer Due Diligence (CDD) Monitoring transaksi dan mekanisme pelaporan Peran internal audit dan compliance officer 5. Studi Kasus dan Simulasi Analisis contoh transaksi mencurigakan Praktik membuat laporan transaksi yang mencurigakan 6. Tindak Lanjut dan Kepatuhan Pemantauan berkelanjutan dan pelaporan Sanksi dan konsekuensi hukum

Hukum Kepailitan dan PKPU bagi Perbankan

Hukum Kepailitan dan PKPU merupakan instrumen hukum penting dalam mengatur penyelesaian utang dan kewajiban debitur. Bagi perbankan, pemahaman mendalam terhadap aspek hukum ini sangat krusial, terutama dalam menangani kredit macet, restrukturisasi utang, dan mitigasi risiko hukum. Pelatihan ini dirancang untuk memberikan pemahaman praktis dan strategis mengenai mekanisme kepailitan dan PKPU, termasuk hak dan kewajiban bank sebagai kreditur, serta proses hukum yang berlaku di Indonesia. Memahami konsep dasar Hukum Kepailitan dan PKPU di Indonesia. Mengetahui peran dan hak bank sebagai kreditur dalam proses kepailitan atau PKPU. Mampu mengidentifikasi risiko hukum yang terkait dengan kredit macet dan restrukturisasi utang. Menyusun strategi mitigasi risiko dan prosedur internal yang sesuai dengan ketentuan hukum. Memahami prosedur pengajuan PKPU dan kepailitan, serta implikasinya terhadap penagihan kredit. 1. Pengantar Hukum Kepailitan dan PKPU Definisi kepailitan dan PKPU Dasar hukum: UU No. 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan PKPU Perbedaan antara kepailitan dan PKPU 2. Proses PKPU Syarat dan prosedur pengajuan PKPU Peran pengadilan dan kurator/pengurus PKPU Dampak PKPU terhadap debitur dan kreditur 3. Proses Kepailitan Syarat pengajuan permohonan pailit Hak dan kewajiban kreditur Penyelesaian aset debitur dalam kepailitan 4. Implikasi bagi Perbankan Strategi penanganan kredit macet Restrukturisasi kredit melalui PKPU Perlindungan hak bank sebagai kreditur 5. Studi Kasus dan Diskusi Contoh kasus nyata dalam sektor perbankan Analisis risiko dan strategi mitigasi

Audit Internal Berbasis ISO 9001/27001

Audit internal merupakan elemen penting dalam sistem manajemen mutu (ISO 9001) dan sistem manajemen keamanan informasi (ISO 27001). Melalui audit internal, organisasi dapat memastikan bahwa proses, kebijakan, dan prosedur yang dijalankan telah sesuai dengan standar internasional, kebutuhan pelanggan, serta regulasi yang berlaku. Pelatihan Audit Internal ini dirancang untuk membekali peserta dengan pemahaman, keterampilan, dan teknik yang diperlukan untuk merencanakan, melaksanakan, melaporkan, dan melakukan tindak lanjut audit secara efektif, sesuai dengan prinsip-prinsip ISO 19011 sebagai panduan audit sistem manajemen. Memahami persyaratan utama ISO 9001 dan ISO 27001 yang relevan dengan proses audit. Memahami prinsip, istilah, dan metodologi audit berdasarkan ISO 19011. Merencanakan dan menyiapkan program serta rencana audit internal. Melaksanakan kegiatan audit internal secara efektif, objektif, dan berbasis risiko. Mengidentifikasi ketidaksesuaian (non-conformity) dan menilai efektivitas tindakan perbaikan. Menyusun laporan audit yang sistematis, jelas, dan berbobot. Melakukan tindak lanjut (follow-up) hasil audit serta memastikan perbaikan berkelanjutan. A. Pengantar Sistem Manajemen Konsep sistem manajemen (PDCA, risk-based thinking). Hubungan ISO 9001 dengan ISO 27001 dalam integrasi sistem. B. Pemahaman ISO 9001: Quality Management System Konteks organisasi Kepemimpinan dan perencanaan Dukungan dan operasional Evaluasi kinerja dan peningkatan C. Pemahaman ISO 27001: Information Security Management System Konteks organisasi dan penilaian risiko keamanan informasi Pengendalian Annex A (overview 93 controls – jika menggunakan versi 2022) Dokumentasi dan implementasi ISMS D. Prinsip dan Pedoman Audit (ISO 19011) Prinsip-prinsip audit Kompetensi auditor Manajemen program audit Perencanaan kegiatan audit E. Teknik dan Tahapan Audit Internal Persiapan audit (review dokumen, checklist, sampling) Pelaksanaan audit (wawancara, observasi, verifikasi bukti) Identifikasi temuan dan penulisan non-conformity Rapat pembukaan dan penutupan F. Pelaporan dan Tindak Lanjut Audit Penyusunan laporan audit Kriteria dan bukti objektif Tindak lanjut, tindakan perbaikan, dan verifikasi efektivitas G. Latihan / Studi Kasus (opsional) Simulasi audit proses Analisis root cause dan pembuatan tindakan perbaikan Penyusunan laporan audit

Risk-Based Decision Making: Mengambil Keputusan Cerdas

Dalam lingkungan bisnis dan operasional yang semakin kompleks, pengambilan keputusan yang tepat menjadi kunci kesuksesan organisasi. Tidak semua keputusan dapat dibuat secara intuitif; beberapa keputusan memiliki risiko tinggi yang jika tidak dikelola dengan baik, dapat berdampak signifikan terhadap kinerja dan reputasi organisasi. Pelatihan Risk-Based Decision Making dirancang untuk membekali peserta dengan pemahaman dan keterampilan dalam mengidentifikasi, menganalisis, dan mengelola risiko sebagai dasar dalam pengambilan keputusan. Dengan pendekatan berbasis risiko, peserta dapat membuat keputusan yang lebih cerdas, terukur, dan berdampak positif bagi organisasi. Memahami konsep dan prinsip dasar pengambilan keputusan berbasis risiko. Mengenali berbagai jenis risiko yang terkait dengan keputusan operasional dan strategis. Menerapkan metode dan alat analisis risiko dalam proses pengambilan keputusan. Mengambil keputusan yang seimbang antara peluang dan risiko secara efektif. Meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan strategis dalam situasi ketidakpastian. Pengantar Risk-Based Decision Making Definisi dan pentingnya keputusan berbasis risiko Perbedaan antara keputusan berbasis intuisi dan berbasis risiko Identifikasi Risiko Jenis risiko: strategis, operasional, finansial, dan reputasi Teknik identifikasi risiko (brainstorming, checklists, scenario analysis) Analisis dan Evaluasi Risiko Penilaian probabilitas dan dampak risiko Matriks risiko dan prioritas pengambilan keputusan Strategi Pengelolaan Risiko Mitigasi, pengalihan, penerimaan, dan penghindaran risiko Integrasi mitigasi risiko dalam keputusan operasional Pengambilan Keputusan Cerdas Framework pengambilan keputusan berbasis risiko Studi kasus dan simulasi keputusan dalam situasi nyata Penutup dan Refleksi Kesimpulan dan penerapan di lingkungan kerja Diskusi best practices dan lessons learned

Risiko Teknologi dan Cybersecurity: Penanganan Praktis

Di era digital, teknologi informasi menjadi tulang punggung operasional organisasi. Namun, peningkatan ketergantungan pada sistem digital juga meningkatkan risiko keamanan siber. Ancaman seperti malware, phishing, ransomware, kebocoran data, dan serangan siber lainnya dapat mengganggu operasional, merugikan finansial, dan merusak reputasi. Pelatihan ini dirancang untuk memberikan pemahaman praktis tentang identifikasi risiko teknologi dan cybersecurity serta strategi penanganan yang efektif, sehingga peserta dapat menghadapi ancaman siber dengan lebih siap dan sistematis. Memahami konsep risiko teknologi dan keamanan siber secara umum. Mengidentifikasi berbagai jenis ancaman dan kerentanan pada sistem digital. Mampu menerapkan langkah-langkah praktis untuk mitigasi risiko dan penanganan insiden siber. Menumbuhkan kesadaran dan budaya keamanan siber di lingkungan kerja. Pengenalan Risiko Teknologi dan Cybersecurity Definisi risiko teknologi dan cybersecurity Dampak risiko siber terhadap organisasi Jenis Ancaman dan Kerentanan Malware, phishing, ransomware Kebocoran data dan kehilangan informasi penting Ancaman dari penggunaan perangkat pribadi (BYOD) Identifikasi dan Penilaian Risiko Metode identifikasi risiko sederhana Analisis dampak dan kemungkinan Strategi Mitigasi dan Penanganan Praktik keamanan dasar: kata sandi, autentikasi ganda, update sistem Backup data dan pemulihan bencana Penanganan insiden siber: respons cepat dan dokumentasi Studi Kasus dan Simulasi Analisis insiden nyata Simulasi penanganan serangan siber Kesadaran dan Budaya Keamanan Siber Peran individu dalam menjaga keamanan informasi Kebijakan dan prosedur organisasi

Pengukuran dan Pelaporan Risiko yang Efektif

Dalam dunia bisnis dan organisasi saat ini, risiko muncul dari berbagai sumber, baik internal maupun eksternal. Kemampuan untuk mengukur, memantau, dan melaporkan risiko secara efektif menjadi sangat penting agar organisasi dapat mengambil keputusan yang tepat dan mengurangi potensi kerugian. Pelatihan ini dirancang untuk membekali peserta dengan pengetahuan dan keterampilan praktis dalam mengidentifikasi risiko, menilai dampaknya, serta menyusun laporan risiko yang akurat dan dapat dipahami oleh pemangku kepentingan. Memahami konsep dasar manajemen risiko dan pentingnya pengukuran risiko. Mengidentifikasi dan menilai risiko yang relevan dengan organisasi. Menggunakan metode dan alat yang efektif untuk pengukuran risiko. Menyusun laporan risiko yang jelas, sistematis, dan mendukung pengambilan keputusan. Mengkomunikasikan informasi risiko kepada manajemen dan pemangku kepentingan secara tepat. Dasar-dasar Manajemen Risiko Definisi risiko, tipe risiko, dan kerangka kerja manajemen risiko. Pengukuran Risiko Metode kualitatif dan kuantitatif. Penilaian probabilitas dan dampak. Pelaporan Risiko Elemen penting dalam laporan risiko. Penyajian data risiko yang efektif (grafik, tabel, heat map). Studi Kasus dan Praktik Analisis risiko nyata. Latihan menyusun laporan risiko yang efektif. Komunikasi Risiko Teknik penyampaian informasi risiko kepada berbagai pihak.

Penerapan Risk Control dan Preventive Measures

Dalam lingkungan kerja modern, risiko terhadap keselamatan, kesehatan, dan keberlangsungan operasional tidak dapat dihindari. Penerapan risk control dan preventive measures menjadi kunci untuk meminimalkan potensi kerugian dan memastikan keselamatan semua pihak. Pelatihan ini dirancang untuk memberikan pemahaman praktis tentang identifikasi risiko, analisis risiko, serta implementasi langkah-langkah pencegahan yang efektif di tempat kerja. Dengan pemahaman ini, peserta diharapkan mampu menerapkan strategi proaktif dalam mengelola risiko dan mencegah insiden sebelum terjadi. Memberikan pemahaman tentang konsep risk control dan preventive measures. Melatih peserta dalam identifikasi dan analisis risiko di lingkungan kerja. Membekali peserta dengan strategi pengendalian risiko yang efektif. Mendorong penerapan langkah-langkah preventif untuk mencegah kecelakaan, kerugian, dan gangguan operasional. Meningkatkan kesadaran peserta tentang pentingnya budaya keselamatan dan pencegahan di organisasi. Konsep Dasar Risk Control dan Preventive Measures Definisi risiko dan kontrol risiko Prinsip-prinsip preventive measures Identifikasi Risiko Metode identifikasi risiko (checklist, brainstorming, hazard mapping) Kategori risiko: keselamatan, kesehatan, finansial, operasional Analisis dan Penilaian Risiko Matriks risiko (tingkat keparahan vs kemungkinan) Prioritas risiko dan fokus mitigasi Strategi Risk Control Eliminasi, substitusi, engineering control, administrative control, PPE Contoh penerapan di berbagai sektor Langkah Preventif dan Pencegahan Insiden SOP (Standard Operating Procedure) Pelatihan dan sosialisasi keselamatan Monitoring dan audit risiko Studi Kasus dan Diskusi Analisis kasus nyata dan simulasi penerapan preventive measures

Manajemen Krisis dan Risiko Tak Terduga

Di era modern, organisasi menghadapi berbagai risiko yang tidak terduga, mulai dari bencana alam, gangguan teknologi, hingga krisis reputasi. Keberhasilan organisasi sangat ditentukan oleh kemampuan untuk merespons krisis secara cepat, tepat, dan terstruktur. Pelatihan ini dirancang untuk meningkatkan kemampuan peserta dalam mengenali potensi risiko, mengelola situasi darurat, dan mengambil keputusan yang efektif saat menghadapi kondisi yang tidak pasti. Memahami konsep dasar manajemen krisis dan risiko tak terduga. Mengidentifikasi potensi risiko yang dapat mengancam organisasi. Mengembangkan strategi mitigasi risiko dan rencana darurat. Meningkatkan kemampuan pengambilan keputusan saat krisis. Menerapkan komunikasi efektif selama situasi krisis. Pengantar Manajemen Krisis Definisi krisis dan risiko tak terduga Jenis-jenis krisis yang mungkin terjadi di organisasi Identifikasi dan Analisis Risiko Teknik identifikasi risiko Analisis dampak dan kemungkinan risiko Perencanaan dan Strategi Mitigasi Rencana kontinjensi (Contingency Plan) Strategi mitigasi risiko Pengambilan Keputusan di Masa Krisis Model pengambilan keputusan cepat Prioritas tindakan saat krisis Komunikasi Krisis Prinsip komunikasi efektif selama krisis Peran tim komunikasi dalam manajemen krisis Studi Kasus dan Simulasi Analisis kasus nyata Latihan simulasi manajemen krisis

Transformasi Digital pada UUS Perbankan

Transformasi digital menjadi kebutuhan utama dalam dunia perbankan modern. Perkembangan teknologi informasi mendorong perbankan syariah untuk mengadopsi inovasi digital agar tetap kompetitif, meningkatkan efisiensi operasional, dan memperluas layanan kepada nasabah. Pelatihan ini dirancang untuk memberikan pemahaman menyeluruh mengenai konsep, strategi, dan implementasi digitalisasi pada UUS perbankan. Memberikan pemahaman tentang konsep dan pentingnya transformasi digital di perbankan syariah. Mengidentifikasi peluang dan tantangan dalam penerapan teknologi digital pada UUS. Meningkatkan kemampuan peserta dalam merancang strategi transformasi digital yang sesuai dengan prinsip syariah. Memberikan wawasan tentang inovasi layanan digital yang dapat meningkatkan pengalaman nasabah dan efisiensi operasional. Konsep Transformasi Digital di Perbankan Syariah Definisi dan ruang lingkup digitalisasi Tren dan perkembangan teknologi finansial (FinTech) Strategi Transformasi Digital pada UUS Digitalisasi proses operasional Integrasi layanan digital dan mobile banking Keamanan dan manajemen risiko digital Implementasi dan Best Practices Studi kasus UUS perbankan yang berhasil bertransformasi Tantangan dan solusi dalam transformasi digital Inovasi Produk dan Layanan Digital Produk keuangan syariah berbasis digital Pengalaman nasabah (customer experience) dalam layanan digital

Produk Pembiayaan Syariah: Murabahah, Ijarah, dan Salam

Pembiayaan syariah merupakan alternatif pembiayaan yang sesuai prinsip Islam, bebas dari riba, gharar, dan maisir. Produk-produk pembiayaan seperti Murabahah, Ijarah, dan Salam digunakan untuk memenuhi kebutuhan modal dan aset masyarakat dengan mekanisme yang sesuai syariah, serta memberikan keuntungan yang adil bagi kedua pihak. Pelatihan ini bertujuan memberikan pemahaman dasar mengenai konsep, mekanisme, dan praktik penerapan ketiga produk pembiayaan tersebut. Memahami konsep dasar pembiayaan syariah dan perbedaan dengan pembiayaan konvensional. Mengetahui prinsip dan mekanisme dari produk Murabahah, Ijarah, dan Salam. Mampu mengidentifikasi jenis pembiayaan yang sesuai dengan kebutuhan nasabah. Memahami risiko, hak, dan kewajiban yang terkait dengan masing-masing produk. Murabahah Pembiayaan berbasis jual beli dengan margin keuntungan yang disepakati. Bank membeli barang sesuai permintaan nasabah. Barang dijual ke nasabah dengan harga pokok + margin keuntungan. Pembayaran bisa dilakukan sekaligus atau dicicil. Cocok untuk pembiayaan konsumtif maupun modal usaha. Ijarah Pembiayaan berbasis sewa/lease. Bank membeli aset, kemudian disewakan kepada nasabah. Nasabah membayar sewa periodik sesuai kesepakatan. Bisa disertai opsi kepemilikan di akhir masa sewa (Ijarah Muntahia Bittamlik). Cocok untuk aset bergerak maupun properti. Salam Pembiayaan berbasis pembelian barang yang dibayar di muka dan diserahkan di kemudian hari. Digunakan untuk mendukung produksi atau perdagangan komoditas. Bank menerima pembayaran di awal, kemudian menyerahkan barang sesuai waktu yang disepakati. Memiliki risiko terkait keterlambatan atau kualitas barang.

Contact Us

If you have any questions, send us a message!

Ready to Grow? Talk to an Expert Today!