Search
Close this search box.

Analisa Kerawanan Terkait dengan Penerapan Strategi Anti Fraud dalam Rangka Penerapan POJK 12 Tahun 2024

Analisa Kerawanan Terkait dengan Penerapan Strategi Anti Fraud dalam Rangka Penerapan POJK 12 Tahun 2024

Semakin kompleks kegiatan usaha lembaga jasa keuangan (LJK) mengakibatkan peningkatan eksposur risiko bagi LJK terhadap potensi terjadinya fraud. Risiko terjadinya Fraud menjadi penting karena berdampak pada kerugian baik kepada industri jasa keuangan, pemerintah maupun kepada masyarakat. Untuk meminimalisasi terjadinya fraud, diperlukan berbagai penguatan pada sistem pengendalian internal LJK, yang sekaligus sebagai bentuk dukungan terhadap penerapan manajemen risiko pada LJK. Saat ini, strategi anti fraud telah berjalan di industri bank umum, industri perasuransian, dan industri perusahaan pembiayaan melalui instrumen peraturan yang diterbitkan oleh OJK, meskipun terdapat perbedaan kompleksitas dalam standar yang diatur di dalamnya. Untuk itu, ketentuan mengenai penerapan strategi anti fraud bagi bank umum, perasuransian, dan perusahaan pembiayaan perlu disempurnakan dalam suatu Peraturan Otoritas Jasa Keuangan mengenai penerapan strategi anti fraud bagi LJK agar dapat berlaku untuk seluruh sektor jasa keuangan di Indonesia. Memahami konsep dasar anti fraud dan kerawanan. Menganalisis kerawanan terkait dengan penerapan strategi anti fraud. Mengembangkan strategi anti fraud yang efektif. Meningkatkan kemampuan dalam menerapkan POJK 12 Tahun 2024. Meningkatkan kinerja bisnis perbankan. 1. Pengenalan Anti Fraud dan Kerawanan Definisi dan konsep dasar anti fraud dan kerawanan. Jenis-jenis kerawanan dalam perbankan. Dampak kerawanan terhadap perbankan. 2. Analisis Kerawanan Terkait dengan Penerapan Strategi Anti Fraud Menganalisis kerawanan terkait dengan penerapan strategi anti fraud. Mengidentifikasi sumber kerawanan. Mengembangkan strategi untuk mengurangi kerawanan. 3. Strategi Anti Fraud yang Efektif Mengembangkan strategi anti fraud yang efektif. Menggunakan teknologi untuk mendeteksi dan mencegah kejahatan. Mengembangkan program pelatihan untuk meningkatkan kesadaran anti fraud. 4. Penerapan POJK 12 Tahun 2024 Memahami konsep dasar POJK 12 Tahun 2024. Menerapkan POJK 12 Tahun 2024 dalam praktik perbankan. Mengembangkan strategi untuk memenuhi persyaratan POJK 12 Tahun 2024. 5. Pengembangan Rencana Aksi untuk Meningkatkan Kinerja Anti Fraud Mengembangkan rencana aksi untuk meningkatkan kinerja anti fraud. Mengidentifikasi sumber daya yang diperlukan. Mengembangkan strategi untuk mengukur kinerja anti fraud. 6. Studi Kasus dan Diskusi

Penyusunan Kebijakan Pengukuran Risiko Produk Bank

Penyusunan Kebijakan Pengukuran Risiko Produk Bank

Kegiatan usaha bank dihadapkan dengan berbagai risiko yang berkaitan erat dengan lingkungan internal dan eksternal bank yang menyebabkan semakin kompleksnya risiko kegiatan usaha bank. Oleh karenanya, Bank perlu meningkatkan penerapan manajemen risiko yang baik untuk dapat beradaptasi terhadap perubahan yang terjadi. Peningkatan proses manajemen risiko dilakukan melalui peningkatan fungsi identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan pengendalian risiko terhadap seluruh faktor-faktor Risiko yang berpengaruh secara signifikan terhadap kondisi keuangan Bank guna mencegah atau meminimalkan kerugian yang timbul dari kegiatan Bank ataupun mencegah hal-hal yang dapat mengganggu kelangsungan usaha Bank. Membangun pemahaman peserta tentang konsep Counterparty Limit Analysis meliputi beberapa hal sebagai berikut: Ketentuan-ketentuan (BMPK, PBI, POJK, dll) yang terkait alokasi limit counterpart Langkah-langkah pembukaan hubungan koresponden Pelaksanaan verifikasi data termasuk melakukan courtesy visit Penetapan potensi bisnis melalui pembuatan Tactical Account Planning Penetapan hubungan korespondensi Penetapan counterparty limit: Money Market Line, Forex Line, Commercial Line & Funding Line Financial Institution FI Depository Correspondent Management Manajemen Tata Kelola Manajemen Risiko Operasional Kecukupan Kebijakan, Prosedur, dan Penetapan Limit Kecukupan Proses Identifikasi, Pengukuran, Pemantauan dan Pengendalian Risiko serta Sistem Informasi Manajemen Risiko Penilaian mandiri (self-assessment) secara berkala melalui KCSA (Key Control Self Assessment) Analisa kejadian dan kerugian operasional Pelaksanaan aktivitas pemeriksaan oleh ICR Pengukuran Key Operational Risk Indicators (KORI) Pembuatan operational risk appetite Sistem Pengendalian Internal atas Risiko Operasional Fraud Risk Management

E-Commerce untuk Peningkatan Daya Saing Masyarakat di Era Digital

E-Commerce untuk Peningkatan Daya Saing Masyarakat di Era Digital

Salah satu manfaat internet di antaranya sebagai sarana bisnis dan promosi dengan banyak manfaat dan kemudahan. Berbisnis atau melakukan perdagangan baik dalam bentuk barang maupun jasa berbasis teknologi internet sering disebut eCommerce (electronic-commerce). Karakteristik e-Commerce adalah bahwa penjual dan pembeli dipertemukan melalui situs internet. Situs internet sebagai pengganti dari toko ataupun kantor yang kita kenal secara konvensional. Situs tersebut dapat dimiliki atau dikelola oleh penjual itu sendiri, pembeli ataupun pihak ketiga. Situs tersebut adalah sarana interaksi antara pihak-pihak yang terlibat dalam transaksi jual beli tersebut, dimana interaksi tersebut dapat dituntaskan melalui situs tersebut. E-Commerce merupakan konsep yang bisa digambarkan sebagai proses jual beli barang atau jasa dan informasi melalui jaringan informasi termasuk internet. Beberapa perspektif E-Commerce sebagai berikut: Komunikasi: EC merupakan pengiriman informasi produk atau layanan atau pembayaran melalui lini telepon, jaringan komputer atau sarana elektronik lainnya. Proses Bisnis: EC merupakan aplikasi teknologi otomatisasi transaksi dan aliran kerja perusahaan. Layanan: EC merupakan satu alat yang memenuhi keinginan perusahaan, konsumen, dan manajemen dalam memangkas service cost ketika meningkatkan mutu barang dan kecepatan pelayanan. Online: EC berkaitan dengan kapasitas jual beli produk dan informasi di Internet dan jasa online lainnya. E-Commerce memiliki banyak keunggulan, sebagai berikut: Efisiensi, menurunkan biaya operasional, memperpendek waktu produksi. Bagi yang senang berbelanja, belanja lewat internet memberikan efisiensi waktu karena anda tidak perlu membuang waktu pergi ke supermarket, mengeluarkan biaya parkir mobil, biaya bensin serta dapat menghemat waktu. Dengan berbelanja di internet maka pelanggan dapat dengan cepat dan mudah membandingkan harga barang antara “toko” satu dengan lainnya. Sehingga peluang konsumen mendapatkan barang terbaik pun semakin besar. Fleksibilitas Melebarkan jangkauan (global reach) Membangun pemahaman peserta tentang perkembangan usaha online Peserta mampu menyusun rencana bisnis di e-commerce Peserta mampu merencanakan kegiatan usaha online dengan e-commerce Peserta mampu mengatur strategi usaha yang baik Peserta mampu menjalankan usaha dengan e-commerce Peserta memiliki wawasan perkoperasian dalam menjalankan usahanya Peserta terampil dalam penyusunan proposal usaha Pengenalan Media Online Persiapan Penjualan Online: Riset produk Keyword Riset audience Customer Services Skill Handling compliant Fotografi dengan smartphone Editing foto produk dengan smartphone Videografi dengan smartphone Copywriting Auto link WA Manajemen stock dan distribusi produk Praktek Online di Marketplace Restrukturisasi Bisnis di Era Digital Membangun Strategi Pemasaran di Era Digital Koperasi sebagai solusi badan usaha di era-kolaboratif Kewirausahaan I (Paradigma sukses wirausaha) Kewirausahaan II (Karakter wirausahawan sukses) Tata Cara Pembuatan Proposal Usaha

Inovasi Trend dan Arah E-Banking di Era Baru

Inovasi Trend dan Arah E-Banking di Era Baru

Perubahan teknologi yang cepat dalam beberapa tahun terakhir telah merevolusi cara layanan perbankan dan produk yang dikirim ke konsumen, usaha kecil dan demikian pula dengan perusahaan-perusahaan dan korporasi. Kita semua terbiasa dengan cara kerja Internet, Mobile telepon dan Smartcard telah mengubah kehidupan kita. Inovasi baru ini telah menjanjikan banyak hal pada dunia perbankan baik di negara maju maupun negara berkembang. Terkait dengan hal-hal yang bersifat inovatif, progresif, dimana perubahan ini banyak dikenal sebagai e-Banking atau Digital Banking yang berpotensi besar untuk mengubah pelaksanaan kegiatan operasional perbankan; dan potensi perubahan melingkupi proses, prosedur dan model bisnis. Peserta pelatihan Internet Banking akan belajar bagaimana menggunakan “Superhighway Information”, kemudian mengajarkan orang lain di dalam komunitas mereka terkait dengan cara mengakses, mencari dan mengambil informasi mengenai perbankan melalui Internet. Elektronic banking memiliki karakteristik yang unik, yang kadang-kadang meningkatkan dan memodifikasi beberapa risiko tradisional yang terkait dengan aktivitas perbankan, dimana karakteristik ini meliputi: Kecepatan yang luar biasa terkait pada perubahan yang berhubungan dengan inovasi teknologi dan layanan pelanggan Jaringan elektronik terbuka yang bersifat global dan universal Adanya integrasi aplikasi elektronik perbankan dengan sistem komputer (computer system legacy) Semakin meningkatnya ketergantungan bank pada pihak ketiga yang menyediakan solusi teknologi informasi yang mendukung e-Banking Pelatihan ini menunjukkan kepada peserta bagaimana teknologi dapat mengubah wajah perbankan dan bagaimana hal itu mengubah baik profil risiko dan model bisnis. Teknologi Internet Banking memiliki implikasi positif yang besar bagi perbankan, khususnya untuk bank dan pelanggannya. Memiliki pemahaman yang menyeluruh tentang Internet Banking dalam lingkup dan kerangka Manajemen Sistem Informasi Peningkatan pengetahuan dan keterampilan dalam menangani masalah operasional yang terkait dengan layanan internet dalam operasi sehari-hari perbankan Peningkatan cakrawala dalam hal sistem TI perbankan dengan menerapkan konsep dan filosofi Manajemen Sistem Informasi Kemampuan dalam memahami layanan TI dan Layanan Internet Banking, serta berkemampuan dalam menetapkan langkah-langkah kinerja pada layanan perbankan Kemampuan untuk menyumbangkan ide-ide guna membangun kerangka pengembangan dari Sistem Informasi dan implementasinya yang terkait dengan layanan internet banking. Pengantar Teknologi Perbankan dan Financial Inclusion Perkembangan Teknologi Informasi “e-Channel” Tuntutan Layanan & Informasi Perbankan Modern Panduan Penyelenggaraan Digital Branch e-Banking Pengantar World Wide Web (WWW) Penggunaan Browser Website Informational Website Transaksional Komponen e-Banking e-Banking Tren dan Arah Tren Pembayaran Retail Pembayaran dalam Lanskap Kemunculan Produk dan Teknologi Perkembangan Masa Depan Transisi dari Tradisional ke Perbankan Elektronik Transisi e-Banking dalam Ekonomi Berkembang e-Banking: Inovasi, Tren dan Arah e-Banking beserta Produk dan Isu-isu Terkait M-Pesa : Cara Kerja Dari M-Pesake Apple Bayar Apakah Ponsel Merupakan Kunci Masa Depan Industri Perbankan? Strategi dan Model Manajemen Operasi Kebutuhan Pelanggan Tujuan Strategi Bank Inovasi dalam e-Banking Produk dan Pengembangan Produk Life Cycle Inovasi dalam e-Banking Masa Depan Cabang Bank (Bank Branch) Studi Kasus

Strategi Restrukturisasi dan Penyelamatan Kredit Bermasalah untuk Perbaikan Kualitas Aset Perbankan

Strategi Restrukturisasi dan Penyelamatan Kredit Bermasalah untuk Perbaikan Kualitas Aset Perbankan

Bisnis Perbankan merupakan bisnis yang berisiko terkait fungsi intermediary antara funding dan lending. Risiko Non Performing Loan (NPL) merupakan risiko terbesar yang berdampak langung terhadap performance Bank. Oleh sebab itu bank harus prudent dalam menyalurkan kredit antara lain memiliki kebijakan pemberian kredit yang berorientasi prudential banking. Hal yang tidak kalah pentingnya adalah Bank harus memiliki kemampuan yang kuat untuk menjaga kualitas asset melalui Strategi Restrukturisasi dan penyalamatan kredit bermasalah. Kebijakan manajemen perkreditan yang hati-hati, kemampuan mitigasi risiko kredit serta peningkatan kompetensi teknis kepada pengelola kredit antara lain merupakan hal-hal yang bisa dilakukan. OBJECTIVE Mendeteksi secara dini kredit yang berpotensi menjadi bermasalah dan melakukan langkah-langkah awal penanganannya Menganalisa berbagai aspek (a.l manajemen, legal, teknik dan keuangan) sebagai bahan pertimbangan pengambilan keputusan penyelesaian kredit yang telah dikategorikan sebagai kredit bermasalah Melakukan restrukturisasi kredit dengan pemilihan berbagai alternatif skenario sesuai dengan kompleksitas permasalahannya Memperkirakan keuntungan/kerugian dalam setiap alternatif penyelesaian yang dipilih COURSE OUTLINE Konsep Penyelamatan dan Penyelesaian Kredit Pengertian kredit bermasalah berdasarkan perspektif regulator Pengertian kredit bermasalah berdasarkan perspektif undang-undang Ikhtisar penyelamatan dan penyelesaian kredit Pengelolaan debitur Framework Restrukturisasi dan Penyelamatan Kredit Model penyelamatan dan penyelesaian kredit Menentukan Metodologi Analisa Penyelamatan Menetapkan Syarat Penyelamatan Menetapkan Pedoman Pemantauan Penyelamatan Ketentuan Umum Penghapusan Piutang/Pinjaman Kebijakan hapus buku pinjaman Prosedur hapus buku pinjaman Wewenang hapus buku pinjaman Pemberian kredit kepada Debitur hapus buku maupun debitur bermasalah yang belum dihapus buku karena dampak bencana alam Skim Penyelamatan dan Penyelesaian Kredit Jenis-jenis skim penyelamatan dan penyelesaian kredit Rescheduling, Reconditioning, Restructuring (R3) Pengelolaan assets Perjanjian Penyelesaian Hutang (PH) Skim Restrukturisasi kredit diluar skim yang telah ditetapkan Bank Ketentuan Umum Dalam Penyelamatan dan Penyelesaian Kredit Penyelesaian kredit Penjualan & penggantian/pelepasan agunan Hapus Tagih NPL Remedial Pemahaman sistem dan prosedur pemantauan indikasi awal kredit bermasalah dan Pra NPL Identifikasi metode/skema restrukturisasi kredit bermasalah Strategi penanganan kredit bermasalah dan metode pembayaran restrukturisasi kredit Pemantauan hasil restrukturisasi Evaluasi proses penyelamatan kredit bermasalah Retrukturisasi Kredit Pemahaman sistem dan prosedur restrukturisasi kredit Identifikasi proses kredit dan identifikasi permasalahan: Pengertian kredit bermasalah Identifikasi faktor-faktor penyebab kredit bermasalah Early warning system Kerangka kerja penanganan kredit bermasalah Landasan hukum restrukturisasi kredit Regulasi Pendukung Restrukturisasi Kredit Bank Pemerintah Pasca Putusan Mahkamah Konstitusi 77/PUU-IX/2011 tanggal 25 September 2012 Dampak dan Optimalisasi terhadap penyelesaian Piutang BUMN Penyelesaian Piutang Macet BUMN/BUMD dalam Rancangan UU tentang Piutang Negara & Piutang Daerah: Piutang BUMN dalam UU No.49 Prp Tahun 1960 Piutang BUMN pasca terbitnya UU No.1/2004 Piutang BUMN dalam UU APBN Piutang BUMN dalam Rancangan UU Piutang Negara Piutang BUMN dalam Putusan Mahkamah Konstitusi Langkah BUMN/BUMD dalam melakukan pengelolaan Piutang/Kredit Macet

Pembekalan untuk Legal Advisor terkait Regulasi Perbankan

Pembekalan untuk Legal Advisor terkait Regulasi Perbankan

Perbankan merupakan industri jasa yang semata-mata bertumpu pada landasan kepercayaan masyarakat (Trust). Karena sifatnya itu, maka industri perbankan adalah industri yang paling banyak diatur. Berbagai macam regulasi yang mengatur perbankan yang bersifat eksternal seperti Undang-Undang Perbankan, peraturan Bank Indonesia, maupun yang bersifat internal yang disusun oleh bank itu sendiri. Maka perlu dilakukan pengawasan secara internal pelaksanaan regulasi dan penanganan masalah-masalah yang timbul terkait dengan regulasi tersebut. Overview Legal Advisor Memberikan kajian hukum terhadap SK/SOP/Job Profile Memberikan pendapat/ sudut pandang terhadap SK/SOP/Job Profile Memberikan bantuan hukum dan solusi hukum kepada manajemen dan seluruh unit kerja terhadap permasalahan dan aspek yuridis yang bersifat non litigasi menyangkut bidang dana, kredit maupun kegiatan perbankan lainnya. Memberikan dukungan dari sisi yuridis secara optimum atas kebijakan maupun kegiatan bisnis operasional dan non operasional. Pengawasan secara internal pelaksanaan regulasi dan penanganan masalah-masalah yang timbul terkait dengan regulasi tersebut. Cara mengakomodir sudut pandang Mengevaluasi risiko hukum Menjaga hubungan dengan pihak berwenang dan regulator untuk memastikan kepatuhan dengan undang-undang yang berlaku di berbagai yurisdiksi Bekerja erat dengan tim teknologi dan produk untuk mengembangkan kebijakan privasi dan perlindungan data yang sesuai dengan regulasi terbaru Penasehat hukum utama yang memastikan bahwa setiap langkah bisnis kami berada di jalur hukum yang benar

CSR Planning and Implementation

CSR Planning and Implementation

Program Corporate Social Responsibility (CSR) saat ini merupakan suatu program yang penting bagi perusahaan, yang merupakan investasi jangka panjang yang berguna untuk meminimalisir risiko sosial, serta berfungsi sebagai sarana meningkatkan citra perusahaan di mata publik. Pemahaman atas tanggung jawab sosial pada umumnya masih sebatas charity, philanthropy, dan community development (comdev). Bahkan di banyak perusahaan kebijakan tanggung jawab sosial dibebankan kepada Departemen Humas. Padahal kegiatan CSR adalah suatu keputusan strategis yang menyeluruh. CSR adalah bertanggung jawab atas dampak ekonomis maupun sosial yang ditimbulkan perusahaan atau organisasi kepada para stakeholders internal dan eksternal, beserta lingkungan tempat perusahaan atau organisasi tersebut berada. Namun sayangnya, masih banyak perusahaan yang memandang CSR sebagai suatu beban operasional yang harus ditanggung perusahaan. Perusahaan selalu dituntut untuk memenuhi keinginan dari masyarakat setempat, dan disaat yang sama, para penggiat CSR di perusahaan selalu dituntut hasil maksimal oleh perusahaan. Untuk itu program CSR perlu direncanakan agar dapat menunjukan progress kemajuan dan hasil secara berkala. Setelah mengikuti pelatihan ini, para peserta diharapkan dapat : Mengerti dan memahami pentingnya program Corporate Social Responsibility (CSR) sesuai amanat UU No. 40/2007 Memahami konsep dan strategi CSR yang baik, terutama berkaitan dengan perkembangan dan tantangan korporasi dewasa ini. Memahami langkah pengembangan program CSR dan Pengembangan / Pemberdayaan Masyarakat (Community Development) sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi beragam pemangku kepentingan (multi-stakeholders) Menerapkan teknik, tool dan format kerja di tempat kerja masing-masing mulai dari membuat perencanaan program CSR, memonitor dan mengevaluasi, membuat pelaporan, hingga memobilisasi beragam sumber dan stakeholder lokal dalam perencanaan dan penerapan agenda pemberdayaan masyarakat. Introduction Pengertian Corporate Social Responsibility (CSR) Konsep Dasar penerapan CSR Alasan perlunya menerapkan CSR Manfaat CSR Hubungan CSR dengan Good Corporate Governance Bentuk-bentuk program CSR Bidang sosial Bidang ekonomi Bidang lingkungan Tahapan pelaksanaan program CSR Perencanaan: Design program efektif & optimal Mekanisme pemantauan, indikator keberhasilan dan log frame dalam merancang program CSR yang berkelanjutan Implementasi Evaluasi Pelaporan Strategi pelaksanaan Menentukan target khalayak Bekerjasama dengan media Event management Antisipasi dan solusi hambatan pelaksanaan program CSR Diskusi kasus dan pembahasan Action plan program CSR: penerapan program CSR bagi tiap-tiap perusahaan Implementation of Sustainable Development in the Business Sector & Corporate Social Responsibility (CSR) Introduction to CSR Disclosure & Sustainability Reporting GRI Reporting Cycle, Profile, Standard Disclosures & Management Approach Big Pictures on our Planet & Basic Concept of Sustainable Reporting on Economic Performance and Case Study Reporting on Environmental Performance and Case Study Reporting on Product Responsibility and Labor & Decent Work Performance and Case Study Reporting on Human Right and Society Performance and Case Study Reporting on Human Right & Society Performance & Case Study Writing and Managing Sustainability Reporting Redrafting and Checking of your Report Writing

Hierarki Kepatuhan

Hierarki Kepatuhan

Seringkali kita menghadapi kendala di Bank dalam Menulis dan membuat Standard Operating Procedure (SOP). Dalam Buku Pedoman Perusahaan (BPP)/SOP kerapkali dibuat sedemikian kompleks namun tidak aplikatif. Tak jarang unit bisnis di sebuah bank tidak bekerja secara optimal yang disebabkan oleh pedoman kerja yang tidak sesuai realita di lapangan. Penulis prosedur yang tidak terlatih akan membuat prosedur tidak sesuai dengan realita dan hanya menjadi counter-productive serta seringkali hanya berfungsi menjadi dokumen arsip. Jika kebijakan dan prosedur ditetapkan dengan baik dan disusun dengan benar, dapat bermanfaat bagi pencapaian bisnis perusuhaan. Dengan mengikuti pelatihan ini, pertanyaan anda selama ini akan terjawab; Bagaimana mengantisipasi Prosedur yang dinamis oleh karena Peraturan Bank Indonesia yang sering bertambah dan berubah Bagaimana membuat hirarki dokumen dari PBI hingga Prosedur dan Instruksi kerja? Bagaimana membuat Prosedur bagan alir yang diakui oleh Auditor BI/OJK Bagaimana merubah fungsi SOP sebagai alat pandu menjadi alat kendali Bagaimana membuat SOP dengan dua macam profil pengguna (Pemula dan Ahli) Kapan harus menambahkan masa berlaku SOP? Mengapa Flowchart tidak dimulai dengan “Start” atau “Mulai”? Bagaimana mengintegrasikan SOP dengan Risk Management, Key Performance Indicator dan Service Level Agreement? Bagaimana mengendalikan SOP dengan Document control dan Master lists? Mengapa SOP harus berbatas waktu (SOP Lifecycle)?

Analisa Pasar Perbankan

Analisa Pasar Perbankan

Seringkali perusahaan membuat suatu perencanaan ala kadarnya. Budget dibuat hanya mengkompilasi angka-angka yang dikumpulkan dari setiap departement fungsional. Padahal budgeting bukan sekadar angka-angka yang dibuat berdasarkan forecast. Melainkan harus memasukkan seluruh faktor yang mempengaruhi jalannya perusahaan. Mencakup dari penetapan tujuan, strategi dan taktik dalam memenangkan persaingan. Dalam pelatihan Cost Control & Budgeting Profit Planning ini akan dibahas bagaimana memperhitungkan faktor eksternal dan internal, sehingga budget dapat dibuat lebih komprehensif. Memberikan pemahaman terhadap definisi dan tujuan budgeting dalam sebuah perusahaan. Memberikan konsep dan aplikasi dalam melakukan analisa strategi untuk kondisi internal dan external. Memberikan pemahaman dan aplikasi dalam membuat budgeting secara detail dan komprehensif. Prinsip Budgeting dan Cost Control Linking The Tactical Budget To Company Strategic Objectives The Revenue Budgeting The Operating Budget Expense Budgeting Menyiapkan Departmental Budget Proses Approval Budget Pengukuran Kinerja Terhadap Budget Best Practice In Cost Control

Advanced Secretary Program

Advanced Secretary Program

Profesi sekretaris memegang peranan penting dalam mempermudah kegiatan manajerial perusahaan, apapun bidang usaha perusahaan tersebut. Kemampuan seorang sekretaris dari waktu ke waktu dituntut untuk semakin handal, baik dalam memahami diri sendiri, maupun orang lain terutama dalam menangani berbagai pekerjaan kantor setiap harinya. Pelatihan sekretaris dua hari ini memberikan program pemantapan bagi orang yang telah memilih sekretaris sebagai profesinya. Pelatihan Sekretaris ini dapat diikuti oleh sekretaris yang masih baru maupun yang telah cukup lama. Dalam forum public course ini diharapkan pula peserta dapat saling berbagi pengalaman dengan rekan-rekan sesama sekretaris dari berbagai industri. Hal ini akan sangat membantu dalam menjalani karir di tahun-tahun mendatang sebagai Sekretaris yang profesional. Setelah mengikuti training ini diharapkan peserta dapat : Peserta memiliki keyakinan diri dan pemahaman yang kuat akan perannya sebagai sekretaris Peserta memiliki kemampuan berkomunikasi, baik terhadap rekan kerja, atasan ataupun customer Peserta menguasai kemampuan public relation sebagai humas perusahaan Peserta menguasai keterampilan dalam menjalankan even korporat, meeting, press conference, table manner, dan sebagainya Peserta memahami dokumen filing dan pengelolaan ruang kerja berdasarkan konsep lean management. 1. Sesi 1 : Pengembangan diri, Keahlian & pilihan jenjang karir bagi sekretaris profesional Memberikan wawasan & pemahaman sekretaris yang profesional dengan kompetensi, keahlian, pengetahuan.dan semangat kerja yang tinggi sehingga mampu menjawab tantangan dan tuntutan profesionalisme. Bagaimana peranan seorang sekretaris dalam suatu perusahaan Memahami konsep Service Excellent dengan model CARRE in 3C’s agar dapat menjadi seorang sekretaris yang selalu energik & bahagia 2. Sesi 2 : Tehnik komunikasi dan negosiasi efektif: Memahami perilaku atasan, rekan kerja, supplier dan pihak eksternal lainnya guna mendapatkan kerjasama penuh Memahami cara berkomunikasi yang efektif dengan atasan, rekan kerja, dan eksternal Profesionalitas berkomunikasi dan membangun hubungan kerja dengan atasan dan organisasi perusahaan secara keseluruhan Menghadapi keluhan atasan / kolega melalui telepon Menggunakan telepon secara efesien untuk menyelesaikan keluhan atasan. 3. Sesi 3 : Bagaimana Mengelola Hubungan (Relationship) dengan Direksi dan Level Managerial serta Public Relation dengan Pihak Kunci Eksternal (Wartawan, Kepemerintahan, Tokoh Masyarakat, Birokrasi Umumnya) Peserta diajarkan untuk dapat berkomunikasi secara efektif dengan mempergunakan teknik: Tiru, Samakan, Pimpin Komunikasi yang baik dan disenangi lawan bicara hanya dengan 5 menit pertama Mempelajari 5 bahasa tubuh utama yang harus diperhatikan saat berkomunikasi Peserta dapat menyampaikan maksud dan tujuan dengan efektif karena para peserta mengetahui bagaimana informasi masuk ke otak melewati tiga jalur utama: Visual, Auditory, dan Kinestetik. 4. Sesi 4 : Latihan: Keahlian Komunikasi yang Profesional ala NLP Peserta memahami cara berkomunikasi yang baik dengan menggunakan telepon Peserta memahami cara bertelepon yang efektif baik telepon masuk dan telepon keluar Peserta dapat membuat script menggunakan telepon secara efektif dan lebih professional Peserta mempelajari karakteristik suara dari setiap orang. 5. Sesi 5 : Manajemen Even Korporat bagi Sekretaris (Meeting, Sosialisasi, Launching, Gathering, Press Conference) Peserta memahami mengenai desain dan bentuk-bentuk tata ruang untuk meeting, annual plan, RUPS, sosialisasi kegiatan perusahaan dan training Peranan seorang sekretaris menjadi MC dalam event perusahaan. 6. Sesi 6 : Manajemen Ruang Kerja Prinsip Dasar 5S ala Jepang (Lean Office) Membahas tentang konsep 5 S, penerapannya di tempat kerja dan bagaimana sistem 5 S bekerja Memahami Makna Pilar Utama Seiri (Ringkas) dan Seiton (Rapi), Seiso (Resik) dan Shitsuke (Rawat) Memahami Makna Pilar Utama Seiketsu (Rajin) dan Integrasi Kelima Pilar serta studi kasus (identifikasi dan peningkatan pemahaman) 7. Sesi 7 & 8 : Pengelolaan Dokumen & Filing Berdasarkan Sistem ALFRED Sesi ini memberikan pengetahuan kepada para peserta perihal keterampilan dalam membuat rekap file dari berbagai dokumen- dokumen yang dikelolanya Dengan keterampilan melakukan rekap file tersebut para peserta diharapkan dapat dengan cepat menemukan filenya kembali pada saat atasan, rekan kerja, ataupun untuk kegiatan lain yang memerlukan file tersebut Keterampilan lain yang akan didapat dari sesi ini adalah para peserta dapat melakukan klasifikasi file, penilaian file, membuat Table ALFRED dari file yang mempermudah mereka menemukan filenya kembali, membedakan arsip dinamis dan arsip statis, membuat jadwal retensi dari file dan ketrampilan lainnya dalam mengelola file. Sekretaris (Sekretaris Direktur Utama, Sekretaris Direktur, Sekretaris Eksekutif, Sekretaris Manajer). Bagian kesekretariatan, Personal Assistant, Office Manager, Staff Administrasi Mereka yang tertarik dengan bidang kesekretariatan.

Implementasi Whistle Blowing System

Implementasi Whistle Blowing System

Whistle Blowing System (WBS) atau Sistem Pelaporan Pelanggaran merupakan suatu alat untuk mendeteksi kecurangan atau pelanggaran dalam suatu organisasi. Dengan adanya WBS, setiap kecurangan yang dilakukan oleh karyawan atau manajemen perusahaan dapat terdeteksi lebih dini. Program pelatihan ini bertujuan untuk membekali eksekutif perusahaan dengan pengetahuan mengenai whistle blowing system di lingkup perusahaan. Memahami teknik-teknik yang digunakan dalam merancang sistem pelaporan pelanggaran di perusahaan. Memahami peran dan fungsi unit penerima pelaporan pelanggaran, rincian dari proses pelaporan pelanggaran, sampai kepada penyelesaian pelaporan pelanggaran. Investigasi for investigator, mengasah kemampuan investigator internal untuk menggali dan menganalisa data dan informasi terkait pelanggaran. 1. Good Corporate Governance (GCG) Konsep GCG. Prinsip-prinsip GCG. Pedoman perilaku GCG. Membangun implementasi GCG dalam perusahaan secara efektif. 2. Kecurangan (Fraud) What is fraud? Mengenali fraud. Gejala-gejala pelanggaran. 3. Whistle Blowing System (WBS) What is Whistle Blowing System? Jenis-jenis pelanggaran. Istilah-istilah dalam WBS. Kerangka dasar dan mekanisme WBS. Membangun Mekanisme WBS di perusahaan. Strategi penegakan terhadap pelaporan pelanggaran yang terjadi. 4. Implementasi WBS Tata cara menerima pelaporan. Tata cara berkomunikasi dengan pelapor. Keterampilan menggali data dan informasi. Keterampilan menganalisa data dan informasi. 5. Studi Kasus WBS

Treasury Bank Syariah

Treasury Bank Syariah

Memahami secara komprehensif, konsep, prinsip, fungsi dan produk-produk treasury perbankan secara umum serta peraturan-peraturan BI yang terkait. Meningkatkan pemahaman kegiatan treasury perbankan syariah dan instrumen produk di dalamnya. Mampu mengidentifikasi proses dan prosedur dari setiap produk dan memahami pelaksanaan instrumen pasar keuangan Islam. Memiliki kemampuan menerapkan berbagai praktik treasury perbankan syariah melalui pemahaman atas akad-akad syariah yang mendasari (underlying shariah contracts) pada struktur pasar keuangan Islam, dan peserta dapat melaksanakan proses dan prosedur yang terdapat dalam struktur produk treasury syariah. 1. Introduction Islamic Treasury and Money Markets Overview Principles Money Market and Foreign Exchange Operations Focus on Relevant Guidelines, Restrictions in Shariah and Application to Treasury Introduction to Islamic Money Markets Documentation of Transactions 2. Shariah Risk, Market Standardisation in Money Markets and Introduction to FX What is Shariah Risk in This Context Islamic Money Markets Continued Shariah Rules Pertaining to FX Transactions FX Forwards FX Options 3. Fatwa DSN-MUI Kajian Ketentuan BI Tentang Pasar Uang antar Bank Syariah 4. Operasional Treasury Syariah 5. Analisa Mudharabah Interbank Investment 6. Available Hedging Mechanism 7. Perbandingan antara Sukuk dan Conventional Bond 8. Kasus

Contact Us

If you have any questions, send us a message!

Ready to Grow? Talk to an Expert Today!