Pelatihan ini dirancang untuk membekali auditor internal dan praktisi kepatuhan
perbankan dengan pemahaman menyeluruh mengenai audit operasional di tingkat
cabang bank, mencakup konsep, metodologi, teknik analisis, serta penerapan standar
audit internal dalam menilai efektivitas, efisiensi, dan kepatuhan operasional cabang.
Peserta akan mempelajari bagaimana fungsi audit operasional berperan dalam
memastikan kegiatan cabang berjalan sesuai kebijakan, prosedur, serta peraturan
otoritas seperti OJK dan BI.
Selain aspek teoritis, pelatihan ini menekankan pendekatan praktis berbasis
risiko (Risk-Based Operational Audit) dengan simulasi dan studi kasus nyata. Peserta
akan dilatih untuk mengidentifikasi area rawan risiko di cabang, merancang program
audit yang tepat sasaran, serta menyusun temuan dan rekomendasi yang bernilai tambah
bagi manajemen. Dengan pendekatan ini, diharapkan peserta mampu meningkatkan
kualitas pengawasan cabang dan memperkuat tata kelola operasional bank secara
keseluruhan.
OBJECTIVE
- Memahami konsep dan ruang lingkup audit operasional di cabang bank.
- Mengetahui prinsip, tahapan, dan metodologi pelaksanaan audit operasional.
- Mampu mengidentifikasi dan menganalisis risiko operasional pada kegiatan cabang.
- Mampu menyusun rencana audit berbasis risiko untuk cabang bank.
- Meningkatkan kemampuan dalam melakukan pengujian, analisis, dan evaluasi proses operasional.
- Menyusun laporan hasil audit yang obyektif dan memberikan rekomendasi bernilai tambah.
- Mengoptimalkan fungsi audit sebagai alat pengendalian dan peningkatan kinerja cabang.
COURSE OUTLINE
I. Konsep Dasar Audit Operasional Cabang Bank
- Pengertian dan tujuan audit operasional
- Perbedaan audit operasional dengan audit kepatuhan dan audit keuangan
- Ruang lingkup audit operasional cabang (front office, back office, supporting)
- Prinsip efektivitas, efisiensi, dan ekonomis dalam audit operasional
II. Kerangka Regulasi dan Standar Audit Perbankan
- Regulasi OJK dan BI terkait audit internal perbankan
- Penerapan Standar Audit Internal (IIA Standards) dalam konteks perbankan
- Kebijakan dan prosedur internal bank dalam kegiatan audit cabang
III. Risk-Based Operational Audit (RBOA)
- Konsep dasar audit berbasis risiko
- Identifikasi dan pemetaan risiko operasional cabang
- Penentuan prioritas audit berdasarkan tingkat risiko dan materialitas
- Integrasi risk register cabang ke dalam rencana audit
IV. Tahapan Audit Operasional Cabang
- Perencanaan Audit
- Pelaksanaan Audit
- Pelaporan dan Rekomendasi
- Tindak Lanjut dan Pemantauan
V. Area Kritis dalam Audit Operasional Cabang
- Audit fungsi teller dan kas
- Audit fungsi kredit dan pembiayaan
- Audit fungsi layanan nasabah (customer service dan frontliner)
- Audit pengelolaan dana dan treasury cabang
- Audit sistem dan keamanan informasi di cabang
- Audit kepatuhan terhadap AML & CTF (Anti Money Laundering & Counter Terrorism Financing)
VI. Analisis Temuan dan Penyusunan Rekomendasi
- Kriteria penentuan tingkat signifikansi temuan
- Metode kuantifikasi dampak operasional dan keuangan
- Penyusunan rekomendasi berbasis akar masalah
- Pendekatan komunikasi efektif antara auditor dan manajemen cabang
VII. Pengendalian dan Peningkatan Kinerja Operasional
- Penguatan budaya kontrol di tingkat cabang
- Mekanisme pengawasan internal oleh kepala cabang
- Sinergi antara fungsi audit, kepatuhan, dan manajemen risiko
- Penerapan continuous improvement dalam operasional cabang
VIII. Studi Kasus dan Simulasi Audit Cabang
- Simulasi pelaksanaan audit operasional dari perencanaan hingga pelaporan
- Analisis kasus temuan audit dan penyusunan tindakan korektif
- Diskusi praktik terbaik (best practices) dalam pengawasan cabang
