Dalam industri perbankan, fungsi kepatuhan memiliki peran strategis dalam menjaga agar kegiatan usaha bank berjalan sesuai dengan peraturan perundang-undangan, ketentuan regulator, dan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance/GCG). Untuk memastikan efektivitas fungsi ini, diperlukan sistem penilaian yang objektif dan terukur. Salah satu pendekatan yang dapat dilakukan adalah dengan menyusun bobot penilaian tata kelola yang tepat untuk fungsi kepatuhan.
Penyusunan bobot penilaian ini bertujuan untuk mengukur sejauh mana fungsi kepatuhan dilaksanakan secara optimal dalam struktur tata kelola bank. Dengan demikian, manajemen dan regulator dapat memperoleh gambaran yang lebih akurat mengenai efektivitas peran kepatuhan dalam menunjang keberlangsungan dan integritas operasional bank.
OBJECTIVE
- Meningkatkan efektivitas pengawasan fungsi kepatuhan melalui penilaian yang objektif, terukur, dan terstruktur.
- Memberikan panduan bagi manajemen dan dewan komisaris dalam mengevaluasi kinerja unit kepatuhan secara berkala.
- Menyesuaikan dengan kebutuhan regulator dan perkembangan industri, sehingga bank dapat terus menerapkan prinsip tata kelola yang relevan dan sesuai dengan standar terkini.
- Mendukung pengambilan keputusan berbasis data dalam perbaikan sistem kepatuhan dan tata kelola perusahaan.
- Mendorong budaya kepatuhan di seluruh tingkatan organisasi, dengan memperjelas ekspektasi dan tanggung jawab yang terukur.
COURSE OUTLINE
- Konsep Dasar Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG) di Perbankan
- Prinsip-prinsip GCG: Transparansi, Akuntabilitas, Responsibilitas, Independensi, dan Kewajaran.
- Hubungan antara GCG dan fungsi kepatuhan.
- Peran dan Fungsi Kepatuhan dalam Perbankan
- Struktur dan tanggung jawab unit kepatuhan.
- Regulasi terkait fungsi kepatuhan (misalnya POJK, SE OJK).
- Indikator efektivitas pelaksanaan fungsi kepatuhan.
- Metodologi Penyusunan Bobot Penilaian
- Identifikasi aspek-aspek yang dinilai (misalnya: struktur organisasi, proses pemantauan, pelaporan pelanggaran, edukasi kepatuhan).
- Penentuan kriteria penilaian.
- Teknik pemberian bobot (misalnya: expert judgment, AHP – Analytic Hierarchy Process, atau benchmarking).
- Implementasi dan Evaluasi Bobot Penilaian
- Simulasi penilaian menggunakan bobot yang disusun.
- Analisis hasil dan tindak lanjut.
- Penyesuaian berkelanjutan terhadap perubahan regulasi atau kondisi organisasi.
