Industri perbankan saat ini telah mengalami kemajuan pesat dengan produk-produk inovatif yang menyesuaikan kebutuhan nasabah, didorong oleh perkembangan teknologi seperti e-banking. Aset kredit masih menjadi kontributor terbesar terhadap pendapatan bank (70-80%), sehingga gangguan pada aset ini dapat mempengaruhi kinerja bank secara signifikan. Oleh karena itu, manajemen bank dan pihak berkepentingan lainnya menaruh perhatian khusus pada kualitas kredit dan risiko kredit, yang dapat berpotensi menimbulkan kerugian besar.
Untuk mengendalikan risiko kredit, bank perlu meningkatkan kompetensi pegawai dalam proses normal management kredit hingga remedial management (penyelamatan kredit).
OBJECTIVE
- Memberikan pemahaman kepada peserta mengenai proses pemberian kredit, monitoring, dan deteksi dini kredit bermasalah.
- Memberikan keyakinan peserta dalam pengambilan keputusan strategi penanganan kredit bermasalah.
- Peserta memahami pemenuhan aturan regulator terkait penanganan kredit bermasalah.
- Menyediakan tinjauan alternatif penyelesaian kredit melalui pihak ketiga (legal action).
COURSE OUTLINE
- Proses Kredit dan Identifikasi Permasalahannya
- Pengertian kredit bermasalah
- Identifikasi faktor-faktor penyebab kredit bermasalah
- Early warning system
- Kerangka kerja penanganan kredit bermasalah
- Regulasi pendukung
- Penyelesaian kredit melalui pihak ketiga
- Strategi Penanganan Kredit Bermasalah dengan Restrukturisasi atau Penyelesaian Kredit
- Evaluasi alternatif strategi
- Financial projection restrukturisasi
- Penentuan skema restrukturisasi
- Studi kasus