Search
Close this search box.

Employee Experience & Well-Being: Meningkatkan Keterikatan, Kesehatan Mental & Produktivitas

Description

Di era modern, keberhasilan organisasi tidak hanya ditentukan oleh strategi bisnis dan teknologi, tetapi juga oleh kualitas pengalaman karyawan (employee experience) dan kesejahteraan mereka (employee well-being). Employee experience mencakup semua interaksi karyawan dengan organisasi, mulai dari rekrutmen, pengembangan, manajemen kinerja, hingga lingkungan kerja sehari-hari. Kesejahteraan karyawan, khususnya kesehatan mental, fisik, dan emosional, telah terbukti secara langsung memengaruhi keterikatan (engagement), produktivitas, inovasi, dan retensi karyawan. Bank dan perusahaan modern menyadari bahwa investasi pada pengalaman dan kesejahteraan karyawan bukan sekadar benefit tambahan, tetapi bagian dari strategi organisasi untuk mencapai kinerja berkelanjutan. Dalam konteks perbankan, tekanan kerja yang tinggi, tuntutan regulasi, dan interaksi intensif dengan nasabah membuat fokus pada kesejahteraan karyawan menjadi semakin penting untuk menjaga kualitas layanan, inovasi, dan kepatuhan terhadap prosedur internal.

OBJECTIVE

Memahami konsep employee experience dan well-being serta keterkaitannya dengan engagement dan produktivitas.

Menganalisis dampak kesehatan mental karyawan terhadap kinerja individu, tim, dan organisasi.

Mengevaluasi strategi dan program yang dapat meningkatkan keterikatan dan kesejahteraan karyawan.

Memberikan rekomendasi praktis bagi organisasi untuk menciptakan lingkungan kerja yang mendukung kesehatan mental, engagement, dan produktivitas tinggi.

Menekankan pentingnya budaya organisasi dan kepemimpinan dalam mendukung employee experience dan well-being secara berkelanjutan.

COURSE OUTLINE

Konsep Employee Experience: Definisi dan elemen utama employee experience (Rekrutmen dan orientasi, Pengembangan karir dan pembelajaran, Lingkungan kerja dan budaya organisasi, Teknologi dan sistem pendukung kerja).

Kesejahteraan Karyawan (Employee Well-Being): Dimensi well-being: fisik, mental, emosional, sosial, finansial, Dampak kesehatan mental terhadap produktivitas dan kreativitas, Strategi organisasi dalam mendukung well-being: program kesehatan, konseling, work-life balance.

Keterikatan Karyawan (Employee Engagement): Faktor-faktor yang memengaruhi engagement: kepemimpinan, budaya, komunikasi, pengakuan, Hubungan keterikatan dengan kinerja individu dan tim, Indikator keterikatan karyawan: survei engagement, tingkat turnover, absenteeism.

Meningkatkan Produktivitas melalui Employee Experience & Well-Being: Integrasi pengalaman karyawan dengan program well-being, Penerapan teknologi dan digital tools untuk mendukung kesehatan mental dan efisiensi kerja, Analisis ROI dari investasi well-being (misal: pengurangan absensi, peningkatan output, loyalitas).

Tantangan dan Solusi: Tantangan umum: stres kerja tinggi, burnout, kurangnya budaya dukungan, resistensi perubahan, Solusi: Program well-being berbasis kebutuhan karyawan, Peningkatan komunikasi dan feedback loop, Monitoring & evaluasi efektivitas program, Leadership coaching dan pelatihan manajer.

Method

  • Pre-test
  • Presentation
  • Discussion
  • Case Study
  • Post-test

Facility

  • Training Amenities
  • Training Kit (Tas, Hand out, Flashdisk, Block note, Pulpen, dll)
  • Certificate
  • Souvenir
  • 2x Coffee Break, 1x Lunch

Contact Us

If you have any questions, send us a message!

Ready to Grow? Talk to an Expert Today!

Registration

Please enable JavaScript in your browser to complete this form.