Dalam lanskap bisnis yang semakin kompleks dan diatur ketat oleh regulasi, kepatuhan (compliance) tidak lagi cukup bila hanya bersifat reaktif dan administratif. Pelatihan ini memperkenalkan pendekatan Risk-Based Compliance (RBC)—sebuah metode strategis yang menempatkan kepatuhan sebagai bagian integral dari kerangka manajemen risiko perusahaan. Pendekatan ini memungkinkan organisasi untuk mengidentifikasi area kepatuhan yang memiliki risiko tinggi, memprioritaskan tindakan mitigasi, dan mengalokasikan sumber daya secara efektif.
Melalui pelatihan ini, peserta akan memahami hubungan antara compliance dan manajemen risiko, kerangka kerja untuk membangun fungsi kepatuhan berbasis risiko, serta bagaimana RBC meningkatkan ketahanan organisasi terhadap risiko hukum, reputasi, dan finansial. Dengan studi kasus, simulasi, dan praktik langsung, peserta akan dibekali dengan tools dan mindset untuk menjalankan fungsi kepatuhan yang proaktif, terukur, dan mendukung tata kelola perusahaan yang baik (GCG).
OBJECTIVE
- Memahami konsep dan urgensi pendekatan Risk-Based Compliance (RBC).
- Mengintegrasikan fungsi kepatuhan ke dalam kerangka manajemen risiko perusahaan.
- Mengidentifikasi area kepatuhan dengan eksposur risiko tertinggi.
- Menyusun risk register untuk risiko kepatuhan.
- Mengembangkan peta risiko kepatuhan (compliance risk map).
- Meningkatkan efektivitas pengawasan dan pengendalian internal berbasis risiko.
- Mendorong budaya sadar risiko dan patuh terhadap regulasi.
COURSE OUTLINE
1. Pengantar Risk-Based Compliance
- Evolusi fungsi compliance: dari administratif ke strategis
- Perbedaan compliance konvensional vs risk-based compliance
- Regulasi dan standar pendukung: ISO 37301 (Compliance Management), ISO 31000 (ERM), POJK, dll
- Peran RBC dalam mendukung GCG dan integritas organisasi
2. Integrasi Compliance ke dalam Manajemen Risiko
- Hubungan antara compliance risk dan enterprise risk
- Prinsip 3 Lines of Defense dalam risk governance
- Posisi fungsi compliance dalam struktur manajemen risiko
- Studi kasus kegagalan compliance: dampak terhadap reputasi dan finansial
3. Identifikasi dan Klasifikasi Risiko Kepatuhan
- Metode identifikasi risiko kepatuhan (regulasi, kontrak, kode etik, dll.)
- Sumber risiko: internal (fraud, konflik kepentingan), eksternal (regulator, hukum)
- Pemetaan risiko: dampak dan kemungkinan (likelihood × impact)
- Penyusunan Compliance Risk Register
4. Penilaian dan Mitigasi Risiko Kepatuhan
- Skoring risiko: residual vs inherent risk
- Menentukan Risk Appetite & Tolerance dalam konteks kepatuhan
- Strategi mitigasi: kebijakan, pelatihan, pengawasan, teknologi
- Monitoring efektivitas kontrol kepatuhan
5. Peta Risiko Kepatuhan & Pelaporan
- Pembuatan Compliance Risk Map (heatmap)
- Pelaporan kepatuhan berbasis risiko kepada manajemen dan regulator
- Integrasi dengan RCSA (Risk & Control Self Assessment)
- Keterkaitan dengan audit internal dan investigasi kepatuhan
6. Membangun Budaya Sadar Risiko & Kepatuhan
- Peran pimpinan dan seluruh karyawan dalam penguatan budaya compliance
- Komunikasi dan pelatihan internal yang efektif
- Penegakan disiplin dan reward compliance behavior
- Tools dan sistem pendukung (compliance monitoring system, whistleblowing, elearning)